Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Apakah Orang Islam Dapat Yakin Akan Keselamatan?

Sebagai Muslim pasti dan harus yakin akan keselamatan yang ada dalam agama Islam. Keselamatan dalam Islam bukanlah seperti sebagian Kristen yang keselamatan mereka dapat dengan sangat mudah, yaitu hanya dengan iman. Keselamatan dalam Islam adalah keselamatan bersyarat, beriman dan beramal saleh. Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an yang Allah menjamin orang-orang yang beriman dan beramal saleh, beberapa diantaranya;

Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (Al-Baqarah (2):82)

Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ? (An-Nisa(4):122)

Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. (An-Nisa(4):124)


Untuk diketahui, yang dimaksud orang beriman dalam al-Qur’an adalah orang-orang yang beriman terhadap kerasulan Nabi Muhammad Saw dan apa yang dibawanya (syariat islam) kecuali jika orang beriman tersebut dikaitkan dengan kisah-kisah para Nabi Allah. Jadi sudah sangat jelas, Allah telah menjamin orang beriman/islam yang beramal saleh. Selain ayat-ayat al-Qur’an, dalam hadist Nabi pun terdapat banyak keterangan telah dijaminnya muslim masuk surga, diantara hadist tersebut adalah;

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Fulaih berkata, telah menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepadaku Hilal dari 'Atha bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Barangsiapa beriman kepada Allah dan rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa pada bulan Ramadlan, maka Allah berkewajiban memasukkannya kedalam surga, baik ia berhijrah fi sabilillah atau duduk di tempat tinggalnya tempat ia dilahirkannya. Para sahabat berkata, Wahai Rasulullah, tidak sebaiknyakah kami mengabarkan orang-orang tentang hal ini? Nabi malahan menjawab: Dalam surga terdapat seratus derajat yang Allah persiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya, yang jarak antara setiap dua tingkatan bagaikan antara langit dan bumi, maka jika kalian meminta Allah, mintalah surga firdaus, sebab firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada singgasana Arrahman, dan daripadanya sungai surga memancar. (Sahih Bukhari no: 6873)

Telah bercerita kepada kami Yahya bin Shalih telah bercerita kepada kami Fulaih dari Hilal bin 'Ali dari 'Atha' bin asar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah, menegakkan shalat, berpuasa bulan ramadhan, maka sudah pasti Allah akan memasukkannya kedalam surga, baik apakah dia berjihad di jalan Allah atau dia hanya duduk tinggal di tempat di mana dia dilahirkan. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya kami sampaikan berita gembira ini kepada orang-orang? Beliau bersabda: Sesungguhnya di surga itu ada seratus derajat (kedudukan) yang Allah menyediakannya buat para mujahid di jalan Allah dimana jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi. Untuk itu bila kalian minta kepada Allah maka mintalah surga firdaus karena dia adalah tengahnya surga dan yang paling tinggi. Aku pernah diperlihatkan bahwa diatas firdaus itu adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah dimana darinya mengalir sungai-sungai surga. Berkata Muhammad bin Fulaih dari bapaknya: Diatasnya adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah. (Sahih Bukhari no: 2581)

Telah bercerita kepada kami Shadaqah bin Al Fadlal telah bercerita kepada kami Al Walid dari Al Awza'iy berkata telah bercerita kepadaku 'Umair bin Hani' berkata telah bercerita kepadaku Junadah bin Abu Umayyah dari 'Ubadah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak kecuali Allah satu-satunya dengan tidak menyekutukan-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya dan (bersaksi) bahwa 'Isa adalah hamba Allah, utusan-Nya dan firman-Nya yang Allah berikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan surga adalah haq (benar adanya), dan neraka adalah haq, maka Allah akan memasukkan orang itu ke dalam surga betapapun keadaan amalnya. Al Walid berkata, telah bercerita kapadaku Ibnu Jabir dari 'Umair dari Junadah dengan menambahkan: ..maka akan dimasukkan ke dalam surga lewat salah satu dari ke delapan pintu surga yang mana saja yang dia mau. (Sahih Bukhari no: 3180)

Tapi bagaimana dengan ayat-ayat dibawah ini?

Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.(Maryam(19):71)

Ayat di atas menerangkan bahwa semua orang akan dibawa ke tempat dimana neraka berada. Mereka di dekatkan ke neraka itu dan berdiri di sekelilingnya. Hal ini sudah menjadi ketetapan-Nya yang tidak dapat dirubah lagi dan harus terlaksana. As Suddy meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa manusia seluruhnya di bawa ke "Siraat" (titian). Kemudian mereka menyeberangi Sirat itu dengan membawa amal perbuatan mereka. Di antara mereka ada yang melaluinya secepat kilat, ada secepat angin, secepat burung melayang, secepat kuda berlari, secepat unta dan ada pula yang secepat lari manusia. Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda; Semua manusia akan mendatangi neraka kemudian mereka akan kembali membawa amal perbuatan mereka.

Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki; dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Ali-Imran(3):129)

Allah memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Kepada siapa Allah berkehendak mengampuni dan kepada siapa Allah berkehendak menyiksa? Kita dapat mengetahuinya dengan membaca al-Qur’an, didalamnya kita dapat mengetahui Allah berkehendak mengampuni orang-orang yang beriman, sholat, zakat, puasa dan lain-lain dan Allah berkehendak pula menyiksa orang-orang kafir dan orang-orang yang menyekutukannya (musyrik).

Bukankah tidak ada jaminan bagi Fatimah, anak Muhammad sendiri, karena menurut Hadith Bukhari petunjuk Muhammad bagi anaknya hanya, “Fatimah, lakukanlah sebanyak mungkin amal baik, saya tidak dapat menyelamatkan kamu.”?

Hadist di atas bukanlah sesuatu yang dapat dijadikan bukti bahwa Allah tidak pernah menjamin orang-orang beriman untuk masuk surga, hadist di atas menunjukkan betapa pentingnya pembuktian iman dalam hati, yaitu dengan beramal, beramal, dan terus beramal. Selain itu, di berbagai riwayat ada 10 sahabat yang dinyatakan telah di jamin masuk surga, diantaranya; Abu Bakar Siddiq ra, Umar Bin Khatab ra, Usman Bin Affan ra, Ali Bin Abi Thalib ra, Thalhah Bin Abdullah ra, Zubair Bin Awaam, Sa’ad bin Abi Waqqas, Sa’id Bin Zaid, Abdurrahman Bin Auf, Abu Ubaidillah Bin Jarrah.

Orang-orang Kristen biasanya mempermasalahkan ucapan insyaallah yang diucapkan para kyai, ustad, mubaliqh saat ceramah agama. Yang kemudian difahami oleh orang-orang Kristen bahwa surga belum pasti. Padahal ucapan insyaallah yang diucapkan oleh para kyai, ustad, atau mubaliqh dilakukan atas kapasitas mereka sebagai manusia bertaqwa yang berjanji kepada sesamanya. Sebagaimana kita tahu, Allah Swt telah mensyariatkan umat Nabi Muhammad untuk mengucakan kalimat insyaallah jika berjanji, sebagamana pesan dalam ayat ini;

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu:` Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali dengan menyebut: `Insya Allah`. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah:` Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.`(Al-Kahfi(18):23-24)

Ayat di atas Allah Swt turunkan berkenaan janji Rasulullah Saw kepada pendeta-pendeta Yahudi tentang tiga hal, Rasulullah Saw berjanji akan menjawab keesokan harinya karena yakin akan turun wahyu tidak lama lagi. Tapi ternyata wahyu Allah Swt baru turun seminggu kemudian. Nah, dari kisah singkat asbabun nuzul ayat di atas jelaslah perintah mengucapkan insyaallah berkenaan

Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "Apakah Orang Islam Dapat Yakin Akan Keselamatan?"

  1. Coba anda buka website www.isadanislam.com untuk menjawab semua pertanyaan dan keraguan anda tentang islam.

    BalasHapus
  2. Saya tidak pernah ragu sedikit pun tentang Islam!

    BalasHapus
  3. saya juga tidak pernah ragu sedikitpun tentang Islam! terus berjuang bung admin, kami semua mendukungmu!

    BalasHapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.