Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Keterangan dan Petunjuk Tentang Nabi Isa a.s. di Dalam al-Qur'an danHadits

Isa sebagai nabi besar sebelum Muhammad, merupakah tokoh yang sangat dihormati baik di kalangan Kristiani maupun Islam. Banyak ayat-ayat al-Quran yang mengungkapkan keutamaan-keutamaan Isa. Dalam memahami Isa, antara umat Islam dan umat Kristiani memang berbeda, Islam memahami Isa sebagai salah satu rasul, sedangkan umat Kristiani memandang sebagai anak Tuhan yang Tunggal, bahkan akhirnya menjadi Tuhan itu sendiri. Di kalangan umat Islam, sosok Isa, sama sekali tidak menimbulkan masalah, namun di kalangan umat Kristiani, sosok Isa menimbulkan permasalahan teologis antar golongan, yang sampai saat ini masih terjadi.



1. ORANG  NASRANI SAHABAT DEKAT ORANG MUSLIM

"...wa latajidanna aqrabahum mawaddatal lilladziina aamanuul ladziina qaaluu innaa nashaaraa...". "...Dan sesungguhnya akan engkau dapati (pula) orang yang paling dekat kasih sayangnya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang Nashara..." (Qs. 5 Al-Maaidah 82).TANGGAPAN

Cuplikan lengkap arti ayat dimaksud:"Sesungguhnya akan engkau dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya akan engkau dapati (pula) orang yang paling dekat kasih sayangnya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang Nashara (Nasrani)". Yang demikian itu karena di antara mereka ada pendeta-pendeta dan rahib-rahib (paderi). Dan sesungguhnya mereka itu tidak menyombongkan diri". (QS Al Maaidah 82)Asbabun nuzul ayat tersebut, pada zaman Rasulullah, ada tiga golongan yang sangat keras permusuhannya terhadap Islam. Antara lain: kelompok besar Yahudi di Madinah, kaum Musyrikin yang berpusat di Makkah dan kabilah-kabilah Arab. Dibandingkan dengan ketiga golongan tersebut, kaum Nashara memang lebih dekat persahabatannya dengan umat Islam. Hal itu disebabkan karena umat Nasrani (waktu itu) menunjukkan sikap yang bersahabat dan penuh toleransi. Tepat sekali jika yang paling dekat kasih sayang persahabatannya dengan umat Islam pada zaman Rasulullah waktu itu adalah dari golongan Nasrani yang beriman dengan benar. Tetapi salah besar bila dikatakan bahwa orang Kristen seperti sekarang ini paling dekat kasih sayangnya kepada umat Islam. Sebab hakekat Kristen itu tidak sama dengan Nashara.Disebut Nashara sebab Yesus (Isa as) berasal dari negeri asalnya Nazareth. Nashara terbagi menjadi dua.Pertama adalah para pengikut Nabi Isa as as (hawariyyun)., yaitu golongan yang tidak mempersekutukan Allah. Mereka menjalankan ajaran Nabi Isa as as. yang murni, yaitu ajaran Tauhid tanpa mengenal ajaran Trinitas. Golongan ini dikenal Nasrani non Trinitas yang dekat persahabatannya dengan umat Islam. Ini sesuai dengan surat Al Maaidah 82 di atas.Mereka hanya menyembah Allah Swt. sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Isa as (lihat: Q.s. Az Zukhruf 63-64).Contoh golongan ini adalah Raja Najasyi, Rahib Bahiro, rahib gurunya Salman Al Farisi dan Waraqah bin Naufal. Mereka semua mengakui kerasulan Nabi Muhammad, karena mendapatkan adanya nubuat kedatangan beliau dalam Taurat dan Injil, kemudian dalam sejarah gereja mereka lebih dikenal dengan kelompok Unitarian yang dipelopori Arius.Kemudian perhatikan cuplikan terjemah Al Quran dibawah:Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri (QS ‘Ali Imraan 52) (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?". Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman". Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu". Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama". Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia". (QS Al Maaidah 112-115)Kedua, Nashara yang mempersekutukan Allah, golongan inilah yang kemudian hari menjadi cikal bakal Kristen, Golongan ini disebut Nasrani Trinitas (Musyrik) yang sangat benci dan memusuhi Islam, sesuai dengan firman Allah berikut:"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu sehingga kamu mengikuti agama mereka" (QS Al Baqarah 120). "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup" (QS Al Baqarah 217)."Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui kebenarannya?" (QS ‘Ali Imraan 70).Jadi, dengan tegas Islam menegaskan bahwa Yesus (Isa as) tidak pernah mengajarkan apalagi mendirikan agama Kristen seperti yang ada sekarang ini. Kristen yang ada sekarang ini jauh bertentangan dengan ajaran Yesus (Isa as) yang murni.

2. MUHAMMAD SAW. LEBIH DEKAT DENGAN ISA AS. DI DUNIA DAN AKHIRAT

"Anaa aulan naasi bi 'iisabni maryama fiddunyaa wal aakhiraati wal anbiyaa-u ikhwaatul li'allaatin ummahaatuhum syattaa wa diinuhum waa hidun". "Saya yang lebih dekat dengan Isa anak Maryam di dunia dan di akhirat. Semua nabi-nabi itu bersaudara karena seketurunan. Ibunya berlainan sedangkan agamanya satu" (HR. Bukhari No. 1501).

TANGGAPAN

Hadits tersebut menjelaskan bahwa semua nabi dan rasul terhimpun dalam satu tujuan yang sama memurnikan AQIDAH., sehingga dikatakan 'wa diinuhum waahid'. Terbukti, semua nabi mengajarkan aqidah yang sama, yaitu Tauhid (mengesakan Allah), bahwa Tuhan itu Esa, bukan tiga, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Didalam Al Quran Allah menegaskan artinya:Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".(QS ‘Ali Imraan:81) Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah: "Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik".Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS Al Baqarah 135-136)Sehingga jelas kearah mana tujuan dari pencantuman hadits tersebut, hadits tersebut ditampilkan untuk memaksa pembaca menafsirkan bahwa Rasulullah memberikan dukungan atas hujjah ajaran Kristen disebarkan oleh Yesus (Isa as), dan seolah-olah Yesus (Isa as)l-ah satu-satunya orang yang paling mulia di sisi Allah. Sehingga karena begitu pentingnya posisi Yesus (Isa as), maka Nabi Muhammad membonceng namanya dengan mengatakan bahwa beliau paling dekat di dunia dan akhirat. Hal ini adalah penyesatan dan pembodohan.

3. SESEORANG  TAK DIPANDANG BERAGAMA BILA TIDAK MENEGAKKAN AJARAN-AJARAN TAURAT DAN INJIL

"Qul yaa ahlal kitaabi lastum 'alaa syai-in hattaa tuqiimut tauraata wal injiila..." "Katakanlah, "Hai ahli kitab, tidaklah kamu berada atas sesuatu (kebenaran) hingga kamu menegakkan (ajaran-ajaran) Taurat dan Injil..." (Qs. 5 Al Maa-idah 68).

TANGGAPAN

Cuplikan lengkap terjemah ayat tersebut seperti dibawah ini

"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu" (Al Maa-idah 68).Ayat tersebut dengan sengaja dikutip hanya sepotong saja untuk menutupi kebenaran. Sekedar mengelabuhi umat Islam yang awam, yang jauh dari pusat informasi Islam.Yang diambil hanya bagian kepalanya saja, untuk menunjang misi Kristen. Ujung ayat yang penting, justru tidak dikutip karena kebencian dan motif yang buruk, Tujuannya jelas, untuk memperlihatkan kepada umat Islam seolah-olah Al Qur'an lah yang menyatakan bahwa jika ingin beragama yang benar, maka harus menegakkan ajaran Taurat dan Injil milik umat Kristen saat ini.Perhatikan, ternyata kalimat cetak tebal (bold) tersebut sengaja dipotong karena mengkritik tajam terhadap iman Kristiani. Ini sangat tidak disukai. Maksud ayat tersebut, para Ahli Kitab tidak ada artinya sedikitpun dalam menjalankan agama mereka, kecuali bila mereka menekuni Taurat, Injil dan Al Qur'an. Yang dimaksud Taurat dan Injil dalam ayat tersebut adalah Taurat dan Injil yang asli sebagaimana yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa dan Isa as.Siapa yang menegakkan Taurat dan Injil?Inti ajaran para nabi Allah dalam Taurat maupun Injil adalah Aqidah Tauhid. Dengan kata lain, orang yang mengaku rasul tapi tidak mengajarkan tauhid adalah Nabi Palsu. Dan orang yang mengikuti nabi palsu akan tersesat dan celaka di neraka. Ajaran Tauhid terdapat dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an, antara lain:Dalam Al Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad:”Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Al ‘Ankabuut:16) "Katakan, Dialah Allah Yang Maha Esa" (Qs. Al Ikhlash 1).“Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.” (Az Zukhruf:64)Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?". 'Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". (‘Ali Imraan:116)(Allah berfirman): "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Naml:9)

4. ISA AS. WAFAT DAN DIANGKAT, PENGIKUT PENGIKUT ISA AS. DI ATAS ORANG KAFIR HINGGA HARI KIAMAT

"Idzqaalallahu yaa 'iisaa innii mutawaffiika wa raafi'uka ilayya wa muthahhiruka minal ladziina kafaruu wa jaa'ilul ladziinat taba'uuka fauqal ladziina kafaruu ilaa yaumil qiyaamah ...". "(Ingatlah) tatkala Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu, dan mengangkatmu kapada-Ku, dan akan mensucikan engkau dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas mereka yang kafir hingga hari kiamat ..." (Qs. 3 Aali 'Imraan 55).

TANGGAPAN

Perhatikan baik-baik, surat Ali 'Imran 55 tersebut menyebutkan bahwa Allah menjadikan orang-orang yang mengikuti Nabi Isa as di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat.Perlu diketahui, bahwa yang dimaksud orang kafir tersebut adalah orang yang meyakini Yesus (Isa as) sebagai Tuhan atau anak Tuhan dalam doktrin Trinitas. Sebab disebutkan dalam Al Qur'an:"Sungguh kafirlah orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih sendiri berkata, "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya Allah haramkan sorga atasnya, dan tempatnya di neraka, dan tidaklah ada penolong bagi orang-orang yang zalim" (Al Maaidah72). "Sungguh kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah itu salah satu dari yang tiga", padahal sekali-sekali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa" (Al Maaidah73).Jadi, derajat pengikut setia Nabi Isa as atau kaum Hawariyun diangkat Allah di atas umat Kristen saat ini. Sebab umat Kristen meyakini Yesus (Isa as) sebagai Tuhan.Di samping itu, dari ayat tersebut dapat ditarik beberapa pengertian sebagai berikut:

Allah yang akan mewafatkan (mematikan) Nabi Isa as (Yesus (Isa as)). Setiap yang diwafatkan (dimatikan) oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan. Karena Yesus (Isa as) dimatikan oleh Tuhan, maka Yesus (Isa as) bukan Tuhan. Jika Yesus (Isa as) itu Tuhan, mustahil ada Tuhan yang mematikan Tuhan sendiri. Isa (Yesus (Isa as)) as. diangkat oleh Allah. Setiap yang diangkat oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan. Karena Yesus (Isa as) diangkat oleh Tuhan, maka Yesus (Isa as) bukan Tuhan.Yesus (Isa as) disucikan Allah dari orang-orang kafir. Setiap yang disucikan oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan. Karena Yesus (Isa as) disucikan oleh Tuhan, berarti Yesus (Isa as) bukan Tuhan. Pengikut setia Yesus (Isa as) di atas orang kafir pada hari Kiamat. Setiap pengikut yang setia terhadap Yesus (Isa as) pasti lebih tinggi derajatnya dibandingkan orang kafir. Apakah umat Kristen termasuk golongan yang setia kepada Nabi Isa?

5. KAFIR MENOLAK ISA AS.

"Wa bi kufrihim wa qaulihim 'alaa maryama buhtaanan 'azhiimaa". "Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina)" (Qs. 4 An Nisaa 156).

TANGGAPAN

Kaum muslimin tentu sudah mengerti dan tahu bahwa kafir hukumnya jika menolak kenabian semua utusan Allah, termasuk Nabi Isa as as. Umat Islam mengimani bahwa Nabi Isa as adalah rasul Allah untuk Bani Israel dan kitab Injilnya (tapi bukan Bibel seperti sekarang ini) adalah petunjuk kebenaran untuk Bani Israel pula.Hanya orang-orang yang Jahil saja yang mengira umat Islam menolak kenabian Isa as. Setiap kaum muslimin meyakini dan mengimani kerasulan Yesus (Isa as). Yang ditolak oleh Islam adalah doktrin ketuhanan Yesus (Isa as). Keyakinan Islam ini sesuai dengan ajaran Yesus (Isa as) yang asli. Sebab Yesus (Isa as) tidak pernah mengajarkan bahwa dirinya adalah Tuhan atau penjelmaan Tuhan atau anak Tuhan. Dia juga tidak pernah menyuruh umatnya untuk menyembah kepadanya.

Kafir apabila mempertuhankan Nabi Isa as as. (Qs. Al Maa-idah 72-73). Siapa saja yang menyembah dan menjadikan Yesus (Isa as) sebagai Tuhan atau Allah, dia disebut kafir. Karena Pendeta Suradi meyakini bahwa Yesus (Isa as) itu Tuhan, maka Suradi dan orang Kristen lainnya adalah KAFIR dan akan dicemplungkan ke dalam Neraka Jahannam (Qs. Al Bayyinah 6).

Kafir apabila menolak kenabian Isa as., seperti yang dilakukan oleh orang Yahudi yang menuduh Nabi Isa as sebagai anak zinah (Qs. Maryam 27) Kembali kepada surat An Nisaa 156 di atas. Ayat tersebut ditujukan kepada orang-orang yang menuduh Maryam, ibunda Isa telah berzina, karena Maryam hamil sebelum nikah dengan Yusuf. Dan terhadap orang-orang yang menuduh itu, mereka dicap kafir. Konteks ayat tersebut jelas ditujukan kepada Bani Israel pada saat itu, bukan untuk bangsa lainnya.

6. ISA AS. SUCI  TAK BERDOSA

"Qaala innamaa ana rasuulu rabbika li ahaba laka ghulaaman zakiaa". "(Jibril) berkata, "Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci" (Qs. 19 Maryam 19).

ISA AS. TAK  DISENTUH SETAN

"...Yaquulu maa mim banii aadama mauluudun illaa yamassuhusy syaithaanu hiina yuuladu fayastahillu shaarikhom mim massisy syaithaani ghaira maryama wabnihaa"."...Setiap anak Adam yang baru lahir, disentuh oleh setan ketika lahirnya itu, lalu ia memekik menangis karenanya, kecuali Maryam dan anaknya" (HR. Bukhari No. 1493).

TANGGAPAN

Pernyataan Al Qur'an bahwa Nabi Isa as adalah manusia yang suci, ini membuktikan betapa Nabi Muhammad sangat memuliakan Nabi Isa as pada proporsi yang wajar sesuai dengan apa yang beliau terima dari Allah.Karena Al Qur'an menyatakan demikian, maka umat Islam meyakini apa adanya sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci, perhatikan terjemahan Al Quran dibawah ini,

Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami [901] kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!". Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. (QS Maryam 16-22)

7. HANYA ALLAH SWT. PENCIPTA MAKHLUK HIDUP

 "...innal ladziina tad'uuna min duunillahi lay yakhluquu dzubaabaw wa lawijtama'uu lahu...". "...Sesungguhnya yang kamu seru selain Allah, mereka tidak sekali kali dapat membuat lalat walaupun mereka berhimpun untuk itu..." (Qs. 22 Al Hajj 73).

8. ISA AS. MENCIPTA  MAHLUK HIDUP

"Innii akhluqu lakum minat thiini kahai-atith thairi fa anfukhufiihi fa yakuunu thairaa". "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu bahwa aku membuat untukmu dari tanah berbentuk burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi burung" (Aali 'Imraan 49).

TANGGAPAN

Tinjauan Al QuranPenafsiran ini adalah sebuah penyesatan yang licik dan halus. Licik seperti ular dan halus seperti merpati. Ayat Al Qur'an diperalat untuk menarik perhatian pembaca yang awam agar bisa diyakinkan bahwa Al Quran menjelaskan bahwa Isa Ibn Maryam adalah Tuhan karena beliau mampu mencipta burung dari tanah, namun penekanan bahwa Isa berkata itu adalah tanda dari Tuhanmu dikesampingkan ini ditujukan agar pembaca awam mendapati "kebenaran" dogma Kristen yang menyatakan bahwa Isa adalah Tuhan. Dengan uraian itu penulisnya ingin menggiring pembaca kepada kesimpulan bahwa Yesus (Isa as) adalah Penjelmaan Tuhan.Menurutnya, surat Al Hajj 73 menyatakan bahwa hanya Allah saja pencipta makluk hidup, tidak ada yang lainnya. Sedangkan menurut surat Aali 'Imraan 49, Yesus (Isa as) bisa mencipta burung dari tanah liat. Dengan demikian, kesimpulan dangkalnya bahwa Allah adalah Yesus (Isa as) dan Yesus (Isa as) adalah Allah.Dengan inspirasi filosofi ular dan merpati tersebut, surat Al Hajj 73 tidak dimuat utuh agar terkesan seolah-olah Yesus (Isa as) benar-benar menciptakan burung dari tanah liat karena Yesus (Isa as) identik dengan Allah. Padahal surat Aali 'Imraan 49 tersebut masih ada ujungnya yang sengaja disembunyikan karena tidak disukai. Padahal, justru ujung ayat itulah yang penting. Kutipan ayat seutuhnya sebagai berikut:"Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, bahwa aku membuat untukmu dari tanah berbentuk burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi burung dengan izin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta dan yang berpenyakit lepra, dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah" (Aali 'Imraan 49). Kata "dengan izin Allah" itu menunjukkan bahwa mukjizat Yesus (Isa as) adalah atas karunia Allah. Tanpa izin Allah Yesus (Isa as) tidak bisa berbuat apa-apa. Kata kunci yang berharga tersebut sengaja dibuang, bukan karena ketidaktahuan, melainkan kesengajaan untuk menutupi kebenaran dengan memanipulasi makna ayat.Kata "dengan izin Allah"menunjukkan bahwa Yesus (Isa as) bukanlah Allah. Sebab Yesus (Isa as) mendapat izin dari Allah Swt. Karena mendapatkan izin dari Allah, maka jelaslah bahwa Yesus (Isa as) bukanlah Tuhan.

09. HANYA  ALLAH SWT. YANG MENGETAHUI HARI KIAMAT

"Innallaha 'indahuu 'ilmus saa'ati...". "Sesungguhnya Allah di sisi-Nya ilmu (tentang) kiamat,..." (Qs. 31 Luqmaan 34).

10. ISA  AS. MENGETAHUI HARI KIAMAT DAN ISA AS. ADALAH JALAN YANG LURUS

"Ihdinash shiraathal mustaqiim". "Tuhan, tunjukkanlah kami jalan yang lurus" (Qs. Al Faatihah 6)."Wa innahuu la'ilmul lis saa'ati fa laa tamtarunna bihaa wat tabi'uuni hadzaa shiraatum mustaqiim"."Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat, karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutlah aku itulah jalan yang lurus" (Qs. 43 Az Zukhruuf 61). Tinjauan Al QuranSurat Luqmaan 34 yang ditafsirkan bahwa hanya Allah saja yang mengetahui Hari Kiamat, tidak perlu dibantah atau disanggah. Sebab segala kunci tentang hal-hal yang ghaib itu hanya Allah saja yang tahu, tidak ada yang lainnya. Surat Al Faatihah ayat 6 di atas itu tidak perlu kami sanggah, sebab tidak ada masalah.Masalahnya, pemuatan ayat tersebut diramu untuk menyesatkan umat Islam. Di mana tujuannya untuk menyelewengkan pengertian ayat berikutnya, yaitu Az Zukhruuf 61. Menurut Penulis, ayat ini menyatakan bahwa Yesus (Isa as) mengetahui Hari Kiamat.Karena disebutkan dalam surat Luqmaan 34 bahwa hanya Allah saja yang tahu kapan Hari Kiamat. Sedangkan Az Zukhruuf 61 menyatakan bahwa Yesus (Isa as) mengetahui Hari Kiamat. Maka Pendeta Suradi berkesimpulan bahwa Yesus (Isa as) dan Tuhan itu sama, sebab Yesus (Isa as) adalah Tuhan itu sendiri."Kesalahan"ini dilanjutkan, pada kalimat bagian akhir "ikutlah aku, inilah jalan yang lurus" ini dianggap sebagai ucapan Yesus (Isa as) sendiri. Kata "aku" pada ayat tersebut, dengan sengaja dirobah dengan huruf kecil agar supaya bermakna Isa as. Padahal sesungguhnya bunyi aslinya pakai huruf A kapital, sebagai kata ganti dari Allah Swt. Perhatikan bunyi ayat tersebut yang sebenarnya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS Luqman:34) (43:57)Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.(43:58)Dan mereka berkata: "Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?" Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka berselisih.(43:59)Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni'mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail(43:60)Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun.(43:61)Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan tanda tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.(43:62)Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(43:63)Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". (Az Zukhruf: 57-63) sehingga sebenarnya kalimat "...Ikutilah Aku. inilah Jalan yang Lurus" (didalam ayat 61) itu sampaikan Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW agar Rasulullah saw menyampaikan Hujjah itu kepada Kaum Quraisy, bukan Kalimat Isa as

11. ISA AS. RUH ALLAH SWT. DAN BERKUASA ATAS ALAM SEMESTA

"Wal latii ahsanat farjahaa fanafakhnaa fiihaa mir ruuhinaa wa ja'alnaaha wabnahaa aayatal lil'aalamiin". "Dan (ingatlah berita Maryam) yang memelihara kehormatan, maka kami tiupkan kepadanya dari ruh Kami, dan Kami jadikan dia bersama puteranya sebagai bukti (kekuasaan Allah) bagi semesta alam" (Qs. 21 Al Anbiyaa' 91).

TANGGAPAN

Penulis ini sengaja memancing keributan. Kitab Suci agama lain yang tidak diimani dibaca serampangan tanpa mengindahkan etika ilmu tafsir yang benar. Ayat "Kami tiupkan kepadanya dari ruh Kami" oleh Penulis, dikutak-katik supaya bermakna bahwa ruh yang masuk ke dalam tubuh Yesus (Isa as) adalah ruhnya Allah itu sendiri, yang kemudian menjelma menjadi Yesus (Isa as). Sehingga dikatakan "Yesus (Isa as) berkuasa atas alam semesta" karena menurut Kristen, yang masuk ke dalam tubuh Yesus (Isa as) adalah ruhnya Allah sendiri.Padahal maksud ayat tersebut adalah bahwa ruh yang ada dalam tubuh Yesus (Isa as) itu adalah ruh ciptaan dan pemberian dari Allah. Karena Yesus (Isa as) menerima pemberian ruh ciptaan Allah, maka jelas sekali bahwa Yesus (Isa as) itu bukanlah Allah. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, (QS Al Hijr 27-29) dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang ta'at. (QS At Tahrim:12) Karena Yesus (Isa as) bukan Allah melainkan manusia ciptaan Allah, maka Yesus (Isa as) tidak berkuasa atas alam semesta. Dan setiap manusia memiliki ruh Allah, sehingga dalam dua ayat tersebut tidak berbeda maknanya , hanya saja untuk Isa tanpa melalui proses normal kejadian Manusia, seperti penciptaan Adam, Kun fa yakun...jadilah maka jadilah ia.

12. ISA AS. ITU UTUSAN ALLAH SWT. DAN FIRMANNYA

"Inamal Masihu 'Isabnu Maryama rasuulullahi wa kalimatuhu". "Sesungguhnya Isa Al Masih putera Maryam itu utusan Allah dan firman-Nya. (Qs. 4 An Nisaa 171).

ISA AS. ADALAH RUH ALLAH SWT. DAN FIRMANNYA

"Iisaa fa innahu ruhullah wa kalimatuh". "Isa itu sesungguhnya ruh Allah dan firman Allah" (HR. Anas ibnu Malik hal. 72).

TANGGAPAN

Perhatikan teks lengkap ayat tersebut:

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih Isa putera Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan para rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "Tuhan itu tiga", berhentilah (dari ucapan itu). Itu lebih baik bagimu. Sesunggunnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara" (Qs. An Nisaa 171). Kalau kita perhatikan, hampir seluruh kandungan ayat tersebut merupakan kritik tajam atau peringatan keras dari Allah kepada umat Kristen, antara lain:

Umat Kristen diperingatkan oleh Allah agar tidak boleh melampaui batas dalam agamanya. Maksudnya tidak boleh memelihara sifat buruk dalam beragama, yaitu menambah, mengurangi dan menyembunyikan kebenaran.Tidak boleh mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Maknanya ialah tidak boleh mempersekutukan Allah dengan yang lainnya (syirik). Diperingatkan Allah bahwa Isa as. (Yesus (Isa as)) hanyalah utusan Allah, yang diciptakan dengan "kalimat-Nya" (yaitu "Kun", artinya: jadilah). Jadi bukan Tuhan yang menjelma jadi manausia. Diingatkan oleh Allah bahwa ruh yang masuk ke dalam tubuh Yesus (Isa as) adalah ruh pemberian dari Allah, bukan ruh yang ada dalam diri Allah sendiri yang masuk ke dalam tubuh Yesus (Isa as). Disuruh beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dengan benar, berarti tidak boleh mengajarkan "Trinitas/Tritunggal" artinya Tuhan itu tiga tapi satu, sebab Tuhan itu Esa, dan tidak boleh menjadikan nabi itu sebagai Tuhan, Dilarang keras mengatakan bahwa Allah itu punya anak. Dilarang mencari pemelihara lain selain Allah, apalagi menjadikan Yesus (Isa as) sebagai pemelihara, itu dilarang keras oleh Allah.Ayat (QS An Nissa 171) tersebut sengaja dicuplik hanya sepotong saja, karena dia menghendaki agar kata 'firman-Nya' terkesan cocok dengan bunyi Haditst Anas ibnu Malik hal. 72 yang dia kutip itu, yaitu kata 'ruh Allah' dan 'firman Allah'.Penafsiran tekstual ini sangat dangkal sekali. Padahal yang dimaksud dengan dua kata tersebut adalah sebagai berikut:'Ruh Allah' ialah ruh dari ciptaan Allah atau ruh pemberian dari Allah Swt. Bukan ruh yang ada dalam diri Allah yang masuk ke dalam Yesus (Isa as) dan menjelma jadi manusia.'Firman Allah' ialah perkataan atau ucapan atau kalam dari Allah yang tak lain yaitu 'KUN' artinya 'jadilah'. Maksudnya,jika Allah menghendaki sesuatu cukuplah Dia katakan "kun" (jadilah) maka jadilah.

13. ISA AS. ADALAH RUH ALLAH SWT. YANG MENJELMA MENJADI MANUSIA YANG SEMPURNA.

"fat takhadzat min duunihim hijaaban fa arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fa tamatstsala lahaa basyaran swiyaa". "Maka dia mengadakan pembatas dari keluarganya, lalu Kami mengutus Ruh Kami kepadanya, lalu dia menyerupakan dirinya di hadapannya sebagai manusia sempurna" (Qs. 19 Maryam 17).

TANGGAPAN

Baiklah, mari kita lihat dahulu teks ayatnya, terjemah ayat tersebut yang benar adalah sebagai berikut:"Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna" (QS. Maryam 17).Terjemahan tersebut bila dibandingkan dengan terjemah resmi Depag sepintas sama. Serupa memang, tapi tak sama. Karena disana penulis menuliskan kata Ruh Kami dengan huruf besar (kapital). Sehingga terkesan bahwa yang masuk ke dalam tubuh Yesus (Isa as) adalah Ruhnya Allah sendiri. Karena menurut Bibel, Ruh (dengan huruf besar) adalah kata ganti dari Allah. Padahal yang benar adalah ruh Kami (dengan huruf kecil) yang berarti roh dari Allah atau roh pemberian Allah. Jadi yang masuk ke dalam tubuh Yesus (Isa as) adalah roh karunia ciptaan dari Allah.Kemudian yang dimaksud dengan "ia menjelma" ialah malaikat Jibril. Jadi yang menjelma seperti manusia sempurna di hadapan Maryam adalah malaikat Jibril yang diutus oleh Allah, bukan Allah yang menjelma seperti manusia sempurna. Perhatikan petikan kisah tersebut didalam Al Quran yang artinya:

Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami [901] kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" (Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". (QS Maryam 16-21)

14. ISA AS. TERKEMUKA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT

"...ismuhul masiihu 'iisabnu maryama wajiihan fid dunya wal aakhirah...". "...Namanya Almasih Isa putra Maryam yang terkemuka di dunia dan di akhirat..." (Qs. 3 Aali 'Imraan 45).

TANGGAPAN

Karena dipotong sembarangan, maka terkesan bahwa hanya Yesus (Isa as) saja nabi yang terkemuka di dunia sampai akhirat. Seharusnya, ayat tersebut secara utuh dan lengkap berarti:

"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari pada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)" (Aali 'Imraan 45). Ayat tersebut bermakna bahwa Nabi Isa as as. termasuk salah satu di antara orang yang terkemuka (terhormat) dan didekatkan kepada Allah. Dalam Al Qur'an, orang yang terkemuka (wajihan) itu bukan hanya Yesus (Isa as) saja. Para Nabi lainnya juga terkemuka di sisi Allah. Sebab Musa as. juga terkemuka di sisi Allah. Perhatikan terjemahan ayat-ayat berikut:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi orang-orang yang menyakiti Musa. Maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat (terkemuka/wajihan) di sisi Allah" (Al Ahzab 69). Bahkan bukan hanya Nabi Musa dan Isa saja, semua nabi Allah, mulai dari Adam sampai dengan Muhammad saw., semuanya terkemuka di dunia sampai akhirat. Namanya saja nabi, berarti mereka itu adalah manusia pilihan Allah. Karena Allah berfirman kepada Maryam bahwa dia akan melahirkan satu orang anak yang bernama Isa Al Masih, maka jelas pada konteks ayat tersebut dikatakan 'seorang', sebab yang dilahirkan Maryam hanya seorang yang bernama Isa. Dan Nabi Isa as ini termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang didekatkan kepada Allah Swt., maka pada ujung ayat tersebut, disebutkan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah. Dan perlu diingat, bahwa awalan (prefiks) ter- pada kata terkemuka bukan berarti paling terkemuka. Dengan demikian, berarti bahwa orang yang terkemuka di sisi Allah dunia dan akhirat bukan monopoli Nabi Isa as saja.

16. ISA AS. HAKIM  YANG ADIL



"Wal ladzii nafsii biyadihi layusyikanna ay yanziila fiikumubnu maryama hakaman muqsithan...". "Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil..." (HR. Muslim No. 127).Setiap orang yang dilahirkan ke dunia yang fana ini pasti akan dihakimi oleh Isa Al Masih as. Jikalau di dalam Al Qur'an sendiri banyak sekali didapati keterangan mengenai siapa Isa Al Masih as. itu, sedangkan Nabi Muhammad saw. juga lebih dekat dengan Nabi Isa as as. di dunia maupun di akhirat, alangkah baiknya jikalau kita mau mengikuti suri tauladan nabi yaitu kita sesama umat baik umat Islam, umat Kristen dan lain umat juga saling mengasihi membina kerukunan satu dengan yang lain selama-lamanya. Amin.

TANGGAPAN

Surat Al Fatihah dan At Thiin yang dikutip tersebut tidak salah. Bahwa hanya Allah saja Hakim Yang Maha Adil di Hari Kiamat. Namum di balik pemuatan kedua ayat tersebut terselip niat busuk, pendangkalan akidah. Setelah dikatakan bahwa Hakim Yang Adil itu hanyalah Allah, maka dilanjutkan dengan memuat penggalan hadits yang mengatakan bahwa Isa as. akan turun menjadi hakim yang adil. Akhirnya, pembaca secara tidak langsung dipaksa untuk berkesimpulan bahwa Isa as. mempunyai kekuasaan yang sama seperti Allah Swt., yaitu mengadili semua manusia pada hari pembalasan nanti. Sebab Yesus (Isa as) adalah penjelmaan Allah.Hadits tersebut dengan sengaja dipotong agar seolah-olah bermakna demikian. Padahal bunyi lengkap Hadits tersebut adalah sebagai berikut:

"Dari Abu Hurairah r.a, katanya, Rasulullah saw. bersabda: "Demi Allah yang jiwaku dalam tangan-Nya. Sesungguhnya telah dekat masanya Isa putera Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil, akan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak dan kekayaan akan melimpah ruah, sehingga tidak ada seorang pun lagi yang bersedia menerima pemberian" (HR. Muslim No. 127).Terlihat jelas manipulasi dan kecurangan yang disengaja penulis. Sebab penggalan hadits bagian pertengahan sampai ujung bunyi hadits tersebut adalah pukulan maut terhadap iman Kristiani. Betapa tidak, kelanjutan bunyi hadits yang disembunyikan tersebut, apabila dianalisa secara rasional, akan dipahami sebagai berikut:

Isa anak Maryam akan turun Maksudnya, bahwa turunnya Isa as. ke dunia bukan atas kemauannya sendiri, tapi diutus oleh Allah Swt. untuk melaksanakan apa yang ditugaskan kepadanya.

Isa akan menjadi hakim yang adil Maksudnya, ketika turun ke dunia pada Hari Kiamat nanti, Isa akan memberikan kesaksian kepada manusia tentang apa yang mereka perselisihkan di antara mereka sepeninggalnya. Pada saat itu beliau akan memberikan kesaksian bahwa agama yang benar di sisi Allah adalah Islam (Qs. Aali 'Imraan 19).

Akan dihancurkannya salib Maknanya bukan berarti bahwa Yesus (Isa as) akan mematahkan satu-persatu semua salib dalam gereja di seluruh dunia. Wah, kapan selesainya. Maknanya, karena Nabi Isa as memberikan kesaksian bahwa agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam dan dia tidak pernah mengajarkan doktrin penebusan dosa dengan penyaliban, maka otomatis semua pemeluk Kristen akan berbondong-bondong masuk Islam. Nah, karena semua umat Kristen nanti akan masuk Islam, maka kosonglah gereja. Itulah maknanya menghancurkan salib. Dibunuhnya babi, bukan berarti bahwa ketika Yesus (Isa as) turun ke dunia dia sendiri yang akan membunuh semua babi yang ada di dunia satu-persatu, bukan! Kapan selesainya. Maknanya ialah jika Nabi Isa as turun ke dunia, dia akan memberi kesaksian bahwa agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam. Karena boss mereka sendiri yang mengatakan demikian, semua orang yang mengaku pengikutnya pasti berduyun-duyun masuk Islam. Karena semua yang mengaku pengikutnya sudah masuk Islam, maka tentu tidak ada lagi yang mau makan babi bukan? Itulah makna hadits "dibunuhnya babi".  Semoga kita semua diberikan kekuatan oleh Allah untuk menjaga kemurnian Dinul Islam ini dari para perusak, dan semoga Allah mmebukakan pintu bagi terwujudnya Ummatan Wahiidatan, dan semoga Laknat Allah kepada orang-orang yang membuat keragu-raguan atas syariat Allah, kitab Allah.

Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal. (QS Aali Imraan 160) Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad 7)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keterangan dan Petunjuk Tentang Nabi Isa a.s. di Dalam al-Qur'an danHadits"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.