Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Berwudhu Simbol Pembersihan Dosa, Bukan Cara Membersihkan Dosa?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Setiap Mukmin wajib berwudhu sebelum sembahyang. Membasuh seluruh wajah dan badan dengan air. Sebelum masuk ke rumah ibadah, harus melepaskan alas kaki. Tahukah Anda apa makna di balik ritual ini? Dapatkah ritual tersebut membersihkan dosa seseorang?

Ritual berwudhu hanya simbol pembersihan dari dosa. Ritual tersebut tidak dapat membersihkan seseorang dari dosa-dosanya. Sepertinya Nabi Islam pun menyadari hal tersebut. Karena ia pernah berdoa, “Allah, bersihkanlah dosa dari saya dengan air salju” (Bukhari). Nabi Islam menyadari bahwa air wudhu tidak dapat membersihkan dosa-dosanya. Sehingga dia menginginkan air salju yang mungkin lebih baik dari air wudhu. Ketika Mukmin ingin memasuki ruang ibadah, mereka juga harus melepas alas kaki. Karena rumah ibadah merupakan area suci. Tempat manusia terhubung dengan Allah. Inilah bukti bahwa semua manusia telah berdosa dan najis. Sehingga perlu membersihkan diri sebelum datang ke hadirat Tuhan yang Maha Suci. Beranikah Anda masuk ke rumah ibadah tanpa berwudhu dan tetap memakai alas kaki?

Jawaban Saya: Bagi kafir Kristen pemuja Yesus, wudhu sebelum shalat tidak lebih dari simbol agama. Mereka anggap tidak berguna karena tidak dapat Membersihkan dosa. Bentuk ibadah kita kepada Tuhan adalah soal kehendak dan kemauan Tuhan, seperti apa dan bagaimana Tuhan mau kita beribadah, bukan sebaliknya. Allah menghendaki seorang Muslim yang akan shalat untuk memenuhi syarat sahnya agar shalatnya diterima. Salah satu dari syarat sahnya shalat adalah suci dari hadas besar dan suci dari hadas kecil. Untuk menghilangkan hadas besar kita harus mandi janabat, sedangkan untuk menghilangkan hadas kecil kita cukup berwudhu. Berwudhu sebelum shalat sangat penting bagi seorang Muslim, karena tanpa berwudhu, shalat kita tidak akan diterima oleh Allah (Shahih Bukhari: 6440, Shahih Muslim: 330). Shalat adalah ibadah yang sangat penting bagi seorang Muslim. Karena shalat adalah ibadah yang pertama kali akan di hisab oleh Allah di akhirat (Sunan Abu Daud: 733). Jika kafir Kristen pemuja Yesus menganggap wudhu tidak penting, itu artinya mereka menghendaki agar kita percaya dan kemudian kita akan menjadi orang-orang yang celaka saat hisab.

Kafir Kristen pemuja Yesus juga mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW menyadari jikalau berwudhu tidak dapat membersihkan dosa, dengan bukti doa Nabi dalam sebuah hadits, “Ya Allah, bersihkanlah dosa dari saya dengan air salju”. Doa Nabi dalam hadits tersebut sama sekali tidak terkait dengan wudhu, mana ada salju di Arab? Jadi sangat salah kalau di kait-kaitkan dengan wudhu. Doa tersebut adalah doa biasa yang di ucapkan oleh Nabi. Dalam hadits tersebut hati diibaratkan sebagai pakaian putih dan dosa diibaratkan kotoran yang menempel pada baju. Sedangkan ampunan Allah diibaratkan air salju atau air embun yang dapat membersihkan pakaian dari noda-noda kotoran. Silakan anda baca haditsnya di Shahih Bukhari: 5891.  

Melepas alas kaki ketika hendak memasuki masjid dilakukan demi untuk menjaga kebersihan dan kesucian masjid sebagai tempat shalat, karena kebersihan dan kesucian tempat shalat adalah mutlak, tidak boleh ditawar-tawar. Jangankan memasuki masjid yang rumah Allah, memasuki rumah orang saja kita di minta untuk melepas alas kaki kok. Kafir Kristen pemuja Yesus yang masuk gereja untuk beribadah tidak melepas alas kaki, harusnya mereka bisa berpikir. Mereka itu memasuki rumah Tuhan atau rumah setan? Mau ibadah kepada Tuhan atau memuja setan?

Ritual Penyucian di Bangsa Israel

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dalam Kitab Suci Allah kita dapat membaca, bahwa pada jaman bangsa Israel ritual pembersihan diri dari dosa sudah ada. Di jaman itu, ketika seorang Imam ingin memasuki bait Allah, harus menyucikan diri terlebih dahulu. Caranya, dengan mengorbankan anak domba, kambing, atau sapi. Hewan korban harus bagus, tidak bercacat atau bercela. Penyembelihan korban ini menjadikan imam menerima pembersihan atau pengampunan. Sehingga dia layak bertemu dengan Allah. Ritual ini mengajarkan, tidak ada pembersihan dosa tanpa korban.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa pada jaman dahulu, bangsa Israel untuk membersihkan dosa mereka harus mengorbankan anak domba, kambing atau sapi. Tidak ada hubungannya dengan Islam. Seorang Muslim yang hendak memasuki masjid harus memastikan dirinya tidak memiliki hadas besar. Untuk menyucikan diri dari hadas besar, seorang Muslim cukup mandi janabat, tidak perlu sampai mengorbankan anak domba, kambing, atau sapi, apalagi sampai dengan mengorbankan anak Tuhan seperti orang-orang kafir Kristen, itu cara menyucikan diri yang sangat biadab.

Korban Yang Sempurna

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Tidak dapat terbayangkan jika sistem pembersihan dosa yang terjadi di jaman bangsa Israel masih berlaku hingga di jaman ini. Seberapa banyak korban yang diperlukan untuk membersihkan setiap dosa-dosa manusia? Syukurlah Tuhan yang ar-Rahman ar-Rahim itu telah memberi jalan keluar bagi umat-Nya. Dia sendiri telah menyediakan Korban Agung. Sekali untuk selama-lamanya bagi seluruh umat manusia. Korban Agung tersebut juga tidak bercacat dan tidak berdosa. Bahkan Al-Quran berkata “Dia adalah Pribadi yang suci, tanpa dosa” (Qs 19:19). Lebih jelasnya Kitab Allah berkata, “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Yohanes Besar 1:29).

Jawaban Saya: Mengenai pernyataan kafir Kristen pemuja Yesus tentang keyakinan mereka yang mempercayai Yesus adalah korban yang sempurna sudah saya jawab, anda tinggal membacanya di Yesus Bukan Tebusan Yang Sempurna.  Al-Qur’an memang menyebut Nabi Isa AS lahir dalam keadaan suci (Maryam: 19), ayat tersebut adalah diturunkan sebagai sanggahan terhadap tuduhan orang-orang Yahudi yang menyebut Mariam hamil karena zina (Maryam: 28). Dan, perlu juga diketahui, bukan hanya Nabi Isa AS saja yang lahir dengan suci, menurut Islam semua manusia yang lahir ke dunia dalam keadaan suci sebagaimana dalam hadits sahih Rasulullah SAW bersabda, “Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi” (Shahih Muslim: 4803).

Allah Menyatakan Keadilan dan Kasih-Nya

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bagaimana mungkin Anda yang berdosa, orang lain yang menanggung. Bukankah itu tidak adil? Jika Anda berpikir menurut pola pikir manusia, benar, itu tidak adil! Bagaimana bila kita melihat berdasarkan sifat-sifat Allah berikut ini? Pertama, Tuhan Maha Suci. Tidak ada setitik dosa pun pada-Nya. Kedua, Tuhan Maha Adil. Ia harus menghukum semua dosa. Hukuman dosa adalah maut. Ketiga, Tuhan Maha Kasih. Dia tidak mau menghukum umat-Nya. Satu-satunya cara di mana Allah dapat menyatakan sekaligus sifat-Nya tersebut adalah dengan mengutus Kalimatullah datang ke dunia. Menjadi Korban Agung. Wafat di atas kayu salib, dan bangkit pada hari ketiga dari kematian-Nya. “ . . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Yohanes Besar 3:16). Demikianlah, hal ini mengajarkan kepada kita, bahwa ritual wudhu tidak dapat membersihkan seseorang dari dosa-dosanya!


Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa Tuhan mereka Maha Suci, Tidak ada setitik dosa pun pada-Nya. Tuhan Maha Adil, Ia harus menghukum semua dosa. Tuhan Maha Kasih, Dia tidak mau menghukum umat-Nya. Sekarang kita teliti kebenaran klaim mereka. Kafir pemuja Yesus berkata Tuhan mereka Maha Suci, Tidak ada setitik dosa pun pada-Nya. Jika ini benar harusnya iblis yang berdosa kepada Tuhan tidak bisa bertemu lagi dengan-Nya, tetapi kenapa iblis masih bertemu Tuhan (Ayub 1:6-9).  Tuhan Maha Adil, Ia harus menghukum semua dosa. Jika ini benar, harusnya Lot dan anak-anaknya di hukum karena telah berzina (Kejadian 19:30-36), Daud yang menzinai Batsyeba (2 Samuel 11:4) dan membunuh suaminya Uria dengan cara mengirimnya ke medan perang (2 Samuel 11:15) juga tidak pernah memperoleh hukuman Tuhan. Tuhan Maha Kasih, Dia tidak mau menghukum umat-Nya. Jika klaim ini benar, harusnya Tuhan tidak akan pernah menghukum Israel (Yehemia 11:5-12). Klaim kafir Kristen pemuja Yesus ternyata pincang, tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu, dosa asal yang dijadikan alasan kafir Kristen pemuja Yesus tidak jelas dan Yesus yang dijadikan korban tebusan dosa juga bukan tebusan yang sempurna. Jadi dengan alasan apa pun, penebusan dosa ala Kristen tidak dapat diterima. 

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Berwudhu Simbol Pembersihan Dosa, Bukan Cara Membersihkan Dosa?"

  1. berkat blog ini, saya jadi lega mas, trimakasih, maju terus mas

    BalasHapus
  2. Subhaanallah.. tulisan2 yang dimuat sangat bermanfaat meningkatkan pengetahuan keislaman pembaca, semoga selalu dirahmati Allah dan tetap istiqomah berdakwah

    BalasHapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.