Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Siapakah Menghambat Kaum Wanita Bekerja Di Luar Rumah?

Di Indonesia partisipasi kaum wanita bekerja di luar rumah hampir sama dengan negara-negara Eropa. Jadi Indonesia, walau mayoritas penduduknya Muslim, tidak melarang kaum wanita bekerja di luar rumah. Tidak demikian dengan negara Islam lain. “World Economic Forum” melaporkan 20 negara terendah dengan wanita bekerja di luar rumah. Yaitu Yaman, Pakistan, Chad, Syria, Mali, Iran, Pantai Gading, Lebanon, Yordania, Maroko, Guinea, Mauritania, Saudi Arabia, Mesir, Oman, Ethiopia, Aljazair, Turki, Bahrain dan Tunisia. Kecuali Ethiopia, semua negara itu mayoritas penduduknya Muslim. Bukankah statistik ini membingungkan? Apakah yang menghambat Muslimah bekerja di luar rumah?

Ajaran Al-Quran Soal Muslimah Bekerja Di Luar Rumah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Satu ayat Al-Quran berbunyi, “. . . bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan . . .”(Qs 4:32). Menurut pakar Islam berdasarkan ayat ini, kaum wanita boleh bekerja di luar rumah. Juga tidak ada ayat di Kitab Suci Allah yang melarang wanita bekerja di luar rumah. Mungkinkah sikap negatif mengenai wanita dalam Hadits, menyebabkan negara-negara Islam lain melarang wanita bekerja di luar rumah?

Jawaban Saya: Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (An Nisaa': 32)

Ayat di atas sama sekali tidak ada kaitannya dengan boleh atau tidaknya wanita bekerja. Ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan pertanyaan Ummu Salamah kepada Nabi Muhammad SAW tentang wanita yang tidak diperkenankan untuk berjihad dan memperoleh bagian lebih sedikit dari harta warisan. Keterangan tersebut dapat ditemukan dalam hadits;

Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Najih dari Mujahid dia berkata, Ummu Salamah berkata, "Wahai Rasulullah, kaum lelaki pergi berperang sedangkan kami tidak, dan kami hanya mendapatkan setengah warisan?" Kemudian Allah turunkan ayat: '(Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain) ' (Qs. An nisaa': 32). (Musnad Ahmad 25511)

Hadis Terhadap Muslimah Yang Bekerja Di Luar Rumah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Hadis menuliskan “Wanita itu aurat maka bila ia keluar rumah syaitan menyambutnya” (HR. At-Tirmidzi no. 1183). Pakar Islam menjelaskan hadis ini“… setan akan sangat berambisi (untuk menyesatkannya dan menyesatkan orang lain dengannya), karena ia [wanita] termasuk dari buhul-buhul (jerat-jerat dan perangkap) setan…”

Guntara Nugraha Adiana Poetra berpendapat “…lebih banyak mudharat/efek negatif … dibandingkan dengan manfaatnya,…” bagi wanita yang bekerja di luar rumah. Benarkah Hadis ini yang menyebabkan banyak negara melarang wanita bekerja di luar rumah? Apakah Hadis itu tidak bertentangan dengan Al-Quran?

Jawaban Saya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, telah menceritakan kepada kami 'Amr bin 'Ashim telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Muwarriq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki." Abu Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan gharib." (Sunan Tirmidzi 1093)

Wanita itu adalah aurat maksudnya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali anggota badan yang dikecualikan oleh syari’at. Wanita wajib menutup seluruh tubuhnya. Jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak, wanita memang lebih baik tinggal di dalam rumah untuk menghindarkan diri dari fitnah. Kalau pun wanita ingin keluar rumah, mengadakan perjalanan jauh karena ada keperluan yang sangat mendesak, maka dia wajib menutup aurat dan keluar bersama laki-laki mahramnya. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits shahih;

"Tidak halal seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk mengadakan perjalanan selama satu hari satu malam tanpa didampingi mahramnya". (Shahih Bukhari: 1026)

Taurat Allah Memerintahkan Wanita Bekerja

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden untuk bekerja. “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”(Kitab Taurat, Kejadian 2:15; 1:28). Bekerja baik, di dalam maupun di luar rumah, adalah salah satu cara manusia untuk menaati dan memuliakan Allah.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Taurat memerintahkan wanita bekerja. Tetapi dalil yang mereka suguhkan jauh sekali dari zaman Yesus hidup. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Taurat memerintahkan wanita bekerja dengan mengutip Kitab Kejadian 2:15, padahal “manusia” yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Adam, sedangkan Hawa belum diciptakan. Mereka juga mengatakan Kitab Kejadian 1:28 sebagai bukti Taurat memerintahkan wanita bekerja. Padahal ayatnya hanya berisi perintah Tuhan agar manusia beranak-cucu dan menguasai hewan yang ada di bumi. Terlihat di sini jika kafir Kristen pemuja Yesus hanya memaksakan kehendaknya dengan menafsirkan Bible Perjanjian Lama sedemikian rupa. Padahal dalam Bible Perjanjian Baru, Paulus melarang wanita mengajar, memerintah laki-laki dan harus diam saja di rumah. Kalau mengajar dan bicara saja Paulus melarangnya, apalagi bekerja.

Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri(1Timotius 2:12).

Wanita Mesti Bekerja Juga

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah juga mengaruniai para wanita dengan bakat-bakat dan kemampuan yang sederajat dengan laki-laki. Maka seharusnyalah wanita juga diberi hak untuk bekerja dan mengembangkan segala potensinya. Karena itu salah besar jika laki-laki menghambat para wanita memperkembangkan bakat-bakat yang Tuhan berikan. Sayang, wanita dan pria sama-sama bergumul dengan dosa mereka. Dosa ini menghambat mereka memperkembangkan sebaik-baiknya bakat yang Tuhan berikan. Satu-satunya jalan keluar dari belenggu dan hukuman dosa ialah meminta pertolongan Allah melalui Isa Al-Masih.  Maka pria dan wanita yang mengenal Sang Juruselamat akan makin berhasil dalam pekerjaannya.

Jawaban Saya: Islam tidak pernah melarang wanita bekerja, tetapi juga tidak memerintahkan wanita untuk mesti bekerja. Wanita boleh bekerja, asalkan mendapatkan izin dari walinya, berpakaian menutup aurat, adanya mahram jika safar, dan tidak terjadi ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram). Di negara Arab Saudi yang ketat menerapkan syariat Islam, wanita di sana dibolehkan bekerja. Tidak ada hubungan antara dosa dan bakat dan tidak ada hubungannya berhasil dalam pekerjaan dengan menjadi seorang pemuja Yesus. Buktinya banyak sekali orang-orang Kristen yang berbakat, padahal mereka orang-orang kafir yang penuh dosa karena menyembah selain Allah.   

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Siapakah Menghambat Kaum Wanita Bekerja Di Luar Rumah?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.