Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Rahasia Di Balik Kehidupan Sang Nabi Umat Islam

Saya punya seorang kakak perempuan yang selalu menyimpan dengan rapi buku diary miliknya. Bahkan dia membeli buku diary yang ada kuncinya, agar saya tidak dapat membacanya. Dalam buku diary itu dia menuliskan banyak rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain.

Adakah Muhammad Menyimpan Rahasia?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Hampir seluruh umat Muslim memandang Muhammad sebagai pribadi yang hebat. Mempunyai begitu banyak pengikut, juga dianggap sebagai penerima wahyu Allah. Umat Muslim mengimani Muhammad sebagai nabi dan Al-Quran sebagai kitab sucinya. Bagaimana kehidupan sang nabi ini? Sayangnya umat Muslim tidak pernah mempertanyakan apakah ada rahasia dibalik kehidupan sang nabi.

Jawaban Saya: Tidak ada rahasia dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Itu di tandai dengan tidak adanya kehidupan Nabi Muhammad SAW yang tidak diketahui oleh umatnya. Semuanya telah diketahui oleh umatnya. Dari perbuatan dan perkataan beliau yang kecil-kecil, sampai dengan perbuatan dan perkataan beliau yang besar-besar. Tidak ada rahasia dan memang tidak ada yang perlu dirahasiakan. Nabi Muhammad SAW bukanlah orang yang mempunyai perangai yang buruk dan akhlak yang tercela sehingga harus ditutupi sebagian kehidupannya. Nabi Muhammad SAW adalah seorang Nabi yang mempunyai perangai yang santun dan akhlak yang mulia sehingga tidak ada yang perlu dirahasiakan dalam kehidupan beliau.

Rahasia Dibalik Ajaran Berpoligami

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ajaran Muhammad yang memperbolehkan pria menikahi empat wanita sekaligus bukankah layak dipertanyakan? Walaupun dalam pernikahan ini sang nabi memberi aturan, “Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bila mana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat” (Qs 4:3).

Apakah yang menjadi motivasi Muhammad memberi pengajaran bagi pria Muslim untuk berpoligami? Apakah didorong oleh rasa tidak puas atas satu isteri?

Jawaban Saya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (An Nisaa': 3)

praktek poligami sudah di kenal jauh sebelum Islam datang. Islam datang bukan untuk melegalkan poligami atau menghalalkan poligami, karena poligami yang sudah ada sebelum Islam datang itu memang sudah legal dan halal. Islam datang bukan untuk melegalkan poligami atau menghalalkan poligami, tetapi untuk membatasi jumlah istri dalam praktek poligami menjadi maksimal empat orang istri. Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci di muka bumi ini yang mencantumkan frase, “nikahi satu saja.” Tidak ada kitab lain yang menganjurkan laki-laki untuk memiliki satu istri saja. Tak satu pun dalam kitab-kitab lain, entah itu Taurat atau Injil, bisa ditemukan batasan jumlah istri. Baru belakangan saja gereja membatasi jumlah istri menjadi satu saja.

Pada zaman dahulu, laki-laki Kristen diperbolehkan mempunyai istri sebanyak yang mereka mau karena Injil tidak membatasi jumlah istri. Baru beberapa abad yang lalu gereja membatasi jumlah istri menjadi hanya satu saja, tepatnya di masa Paus Leo XIII pada tahun 1866. Poligami juga diizinkan dalam agama Yahudi. Menurut hukum Taurat, Abraham mempunyai tiga orang istri dan Salomo punya ratusan istri. Praktek poligami berlangsung hingga rabi Gershom ben Yehudah (960-1030 M) mengeluarkan peraturan melarang hal itu. Komunitas Yahudi Sephardi yang berdiam di negara-negara Islam meneruskan praktek itu hingga tahun 1950, sampai undang-undang majelis tinggi rabi Israel memperluas larangan berpoligami.

Rahasia Dibalik Ajaran Kasih dan Perang Muhammad

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umat Muslim percaya agama Islam adalah agama yang penuh damai. Di sisi lain, Muhammad dalam menyebarkan ajarannya lebih sering menggunakan peperangan. Lewat peperangan, dia berusaha menguasi musuh-musuhnya serta mengambil barang jarahan dari musuhnya. Perang yang paling terkenal adalah perang Badar dan perang Uhud. Ini pun sebuah rahasia bagi umat Islam. Apakah benar Muhammad seorang yang penuh cinta kasih dan damai seperti ajarannya? Hanya Muhammad yang tahu.

Jawaban Saya: Kafir pemuja Yesus mengatakan bahwa Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan peperangan. Itu sama sekali tidak benar. Perintah perang dalam Islam dimaksudkan sebagai bentuk perlindungan atau pertahanan diri orang-orang beriman terhadap pelakuan dzalim orang-orang kafir. Allah SWT memerintahkan orang-orang beriman untuk memerangi orang-orang kafir bukan karena mereka tidak percaya kepada Nabi Muhammad SAW, bukan juga karena mereka tidak mau masuk Islam atau hanya bermaksud untuk mengambil barang jarahan. Orang-orang beriman memerangi orang-orang kafir karena mereka selalu berbuat dzalim dan menebarkan fitnah di tengah-tengah kaum Muslimin. Jika orang-orang kafir tidak berbuat dzalim dengan memerangi orang-orang beriman atau mengusir orang-orang beriman dari negerinya, maka Allah SWT juga tidak melarang orang-orang beriman untuk berbuat baik kepada orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah SWT;

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil (Al-Mumtahanah: 8). Jadi ayat-ayat perang dalam Al-Qur’an itu muncul sebagai tindak lanjut dari ancaman perang orang-orang kafir.

Orang-orang kafir jahiliyah bukanlah orang-orang cinta damai yang dapat bertoleransi dengan dakwah Nabi Muhammad SAW, sehingga harus disikapi dengan penuh damai pula. Sikap intoleran orang-orang kafir jahiliyah terlihat sejak awal dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah dan semakin memuncak ketika umat Islam mengalami kemajuan pesat setelah hijrah ke Madinah. Sikap intoleran orang-orang kafir jahiliyah itulah yang di kemudian hari memicu perang.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Islam bukanlah agama yang mencintai damai karena memerintahkan perang. Tidak peduli apakah perang itu bertujuan untuk melindungi diri, Islam mereka anggap salah dan harus salah. Kafir Kristen pemuja Yesus rupanya lebih senang apabila Al-Qur’an tidak pernah memerintahkan memerangi orang-orang kafir. Dengan demikian umat Islam akan menjadi kaum yang tertindas. Nabi Muhammad SAW mungkin juga akan bernasib tragis dengan mati di tangan kaumnya yang kafir. Bila semuanya itu terjadi, dapat dipastikan agama Islam akan rusak, tidak dapat  membawa manusia pada kebenaran. Itulah yang sesungguhnya diharapkan oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Orang-orang kafir memang tidak ada bedanya, baik mereka yang hidup di masa lalu atau yang hidup sekarang ini. Orang-orang kafir jahiliyah memerangi umat Islam dengan pedang-pedang mereka, sedangkan orang-orang kafir di zaman kita ini mendukung dengan mempermasalahkan ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan untuk memerangi saudara-saudara mereka yang hidup di masa lalu. 

Isa Al-Masih Tanpa Rahasia

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kehidupan Muhammad sangat bertolak-belakang dengan kehidupan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih tidak dianggap hebat oleh dunia. Dia juga sangat terbuka kepada pengikut-Nya. Isa Al-Masih tidak melakukan peperangan dan menyakiti orang lain. Lagi Dia menganggap pria dan wanita sama dihadapan Allah.

Hal terbesar yang dilakukan Isa Al-Masih adalah Dia rela berkorban supaya manusia dapat diampuni dosanya. “Tentang Dialah [Isa Al-Masih] semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” (Injil, Kisah Para Rasul 10:43).

Muhammad adalah pribadi yang penuh rahasia. Isa adalah pribadi yang terbuka. Dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Datang ke dunia membawa terang kasih Allah bagi setiap manusia. Isa bersabda, "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus tidak melakukan peperangan,  tetapi pernyataan-pernyataan Yesus justru bertolak belakang dengan klaim mereka. Di mana dalam Bible Perjanjian Baru Yesus menyatakan bahwa dirinya datang bukan membawa damai tetapi membawa pedang (Matius 10:34). Ayat tersebut dengan sangat jelas menyatakan Yesus bukan datang untuk membawa damai. Di ayat-ayat selanjutnya Yesus juga mengatakan bahwa dirinya akan memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Semua yang dilakukan oleh Yesus tersebut akan menimbulkan permusuhan dan permusuhan akan menimbulkan peperangan. Jadi tepat kalau Yesus di awal (Matius 10:34) menyatakan kedatangannya ke dunia bukan membawa damai, tetapi membawa pedang. Namun karena Yesus dan orang-orang yang beriman kepadanya dalam kondisi lemah dan tak berdaya, mereka tidak mampu membela diri dengan pedang. Yang dapat mereka lakukan sementara itu hanya bersabar dan menghindar sebisa mungkin dari perbuatan kejam orang-orang kafir.

Niat perang dan perlawanan Yesus dan orang-orang yang beriman kepadanya sudah ada, tetapi karena kondisi mereka yang pada saat itu masih lemah dan tak berdaya, mereka pada akhirnya tidak mampu mengadakan perlawanan. Tuhan yang mengutus Yesus tidak pernah menyuruh Beliau untuk berperang dan membunuh karena keadaan pada saat itu yang tidak memungkinkan. Tetapi keadaan berbeda ketika Yesus datang di akhir zaman nanti. Setelah Beliau mempunyai kekuatan serta dukungan yang cukup, Yesus akan berperang dan membunuh. Sebagaimana ayat-ayat di bawah ini:

Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." (Wahyu 17:14)

Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar," Ia menghakimi dan berperang dengan adil. (Wahyu 19:11)

Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (Wahyu 2:16)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus rela mati di salib. Mereka juga mengatakan Yesus telah menyerahkan nyawanya. Tetapi mengapa kesan tersebut sama sekali tidak terlihat. Jika benar Yesus memang rela di salib dan menyerahkan nyawanya, mengapa ketika akan pergi ke Yerusalem Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk membeli pedang (Lukas 22:36)? Mengapa Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk menjaga dirinya dan terlihat Yesus sangat ketakutan (Matius 26:38)? Mengapa Yesus sampai sujud dan berdoa demi keselamatannya (Matius 26:42)? Dan mengapa ketika hampir mati di atas salib, Yesus berteriak dengan keras: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?,” yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Markus 15:34). Itu semua adalah bukti kalau Yesus tidak pernah rela mati di salib dan tidak pernah rela mati. Yesus lebih tepat di sebut dikorbankan di kayu salib daripada mengkorbankan diri di kayu salib.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Nabi Muhammad SAW adalah pribadi yang penuh rahasia, sedangkan Yesus adalah pribadi yang terbuka. Itu tidak benar. Nabi Muhammad SAW bukanlah pribadi yang penuh rahasia, itulah sebabnya mengapa para ulama dapat menyusun kitab sirah yang isinya cukup detail menceritakan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan kisah kehidupan Yesus dalam Injil Kristen yang hanya menceritakan kisah Yesus hanya sejak dia dilahirkan sampai berumur 12 (dua belas) tahun, lalu menghilang ketika berumur 13 (tiga belas tahun sampai dengan 29 (dua puluh sembilan) tahun kemudian muncul lagi pada usia 30 (tiga puluh) tahun, dan mati pada usia 33 (tiga puluh tiga) tahun. Hilangnya kisah Yesus ketika beliau berumur 13 s/d 29 tahun, berarti selama 17 (tujuh belas) tahun kisah Yesus tidak ada atau hilang dan tidak tercatat di dalam Alkitab.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Itulah kesesatan para pemuja Yesus. Yesus sendiri tidak pernah mengatakan dirinya Tuhan atau jelmaan Tuhan. Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Yesus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, karena Yohanes 1:14 menyatakan demikian. Padahal Yohanes 1:1-14 berasal dari hymne Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari Alexandria yang kemudian penyalin Kitab Yohanes kemudian mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes. Dalam Injil Kristen Yesus memang mengatakan; "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12), tetapi di tempat lainnya Yesus juga mengatakan; “Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” (Yohanes 9:5)Itu berarti Yesus Bukan (Lagi) Terang Dunia.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rahasia Di Balik Kehidupan Sang Nabi Umat Islam"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.