Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengertian Tritunggal Kristen

Apakah yang terlintas dibenak Anda ketika mendengar kata “Tritunggal?” Mungkin Anda akan menjawab: “Tritunggal artinya Tuhan ada tiga” yang lain mungkin akan berkata “Tritunggal adalah paham politeisme” dll. Pengertian ini jelas salah!
Lalu apakah sebenarnya arti dari kata “Tritunggal”? Mari kita simak penjelasan berikut.

Pengertian Tritunggal dalam Kitab Allah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Salah satu ayat Al-Quran menuliskan “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga" (Qs 5:73). Umat Kristen setuju dengan ayat ini. Konsep tiga Allah adalah ajaran bidat, sementara umat Kristen selalu berpegang pada ke-Esa-an Allah. Lihatlah yang tertulis dalam Injil Allah bahwa "tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa" (Injil, Surat 1 Korintus 8:4). “Tritunggal” adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tiga Pribadi Allah yang berada bersama-sama dalam kekekalan. Ingat, Tritunggal bukan berarti ada tiga Allah, tetapi satu Allah yang terdiri dari tiga Pribadi. Tentu lebih mudah mengucapkan kata “Tritunggal” daripada mengatakan “Allah yang Esa yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama-sama dalam kekekalan,” bukan?

Mungkin Anda akan berkata “tidak masuk akal!” Benar, Tritunggal (apalagi Tauhid) adalah konsep yang tidak mungkin dapat dimengerti secara penuh oleh manusia, terlebih untuk menjelaskannya. Sebab Allah jauh lebih besar dan agung dari manusia, sehingga mustahil bagi manusia dapat dengan mudah memahaminya.

Jawaban Saya: Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Al Maa'idah: 73)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa mereka setuju dengan ayat di atas. Mereka mengatakan konsep tiga Allah adalah ajaran bidat. Tetapi dalam agama Kristen sendiri ada konsep Tritunggal atau Trinitas. Tritunggal atau Trinitas adalah kepercayaan yang mempercayai bahwasanya Allah terdiri dari tiga oknum yang ketiganya adalah Tuhan; Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Meskipun kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Tuhan mereka esa, akan tetapi mereka juga mempercayai adanya tiga Allah dalam Tuhan Yang Esa tersebut. Singkat kata, ketuhanan dalam agama Kristen tidak dapat dilepaskan sama sekali dengan konsep tiga Allah, yang dikatakan sebagai ajaran bidat oleh kafir Kristen pemuja Yesus sendiri.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Tritunggal atau Trinitas bukan berarti ada tiga Allah, tetapi satu Allah yang terdiri dari tiga Pribadi. Saya menganggap pernyataan mereka itu sebagai bentuk penyangkalan terhadap keyakinan mereka yang sesat. Jelas sekali dalam ajaran Kristen, Tuhan memiliki tiga oknum yang sehakikat. Bapa, Putera dan Roh Kudus, mereka mempercayai ketiganya adalah Allah. Tuhan  Kristen yang terdiri dari tiga oknum, tidak dapat disebut dengan Tuhan yang Esa. Tidak mungkin Tuhan dapat dibilang Esa kalau Dia terdiri dari tiga oknum. Sangat mudah dipahami dan sudah sangat tepat jika kita mengatakan orang Kristen menyembah tiga Tuhan. Sayangnya, kafir Kristen pemuja Yesus tidak mempunyai kejujuran hati untuk mengakuinya.

Penjelasan tentang Tiga Pribadi Allah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Untuk mempermudah Anda memahami Tritunggal, ada baiknya menyelidiki ketiga Pribadi Allah tersebut. Sesuai dengan kebenaran firman Allah yang terdapat dalam Buku Allah.

Bapa (Allah), Anak (Kalimat Allah, yaitu Yesus/Isa), dan Roh Kudus adalah tiga Pribadi Allah yang digambarkan dalam Tritunggal. Ketiga Pribadi ini mempunyai sifat yang hanya dimiliki Sang Ilahi. Bukti bahwa ketiga Pribadi ini disebut Allah terdapat dalam Kitab Suci Injil. “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu” (Injil, Surat Filipi 1:2).

Ayat berikut menyatakan Pribadi Allah kedua, yaitu Yesus/Isa. “Pada mulanya adalah Firman (Kalimat); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1; 14).

Bukti dalam Injil bahwa Roh Kudus adalah Allah tertulis dalam Injil, Kisah Para Rasul 5:3-4 “Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus. . . . . . Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus membuktikan Allah dengan tiga pribadi dari surat kiriman Paulus, Filipi 1:2. Tetapi dalam surat kiriman Paulus tersebut, tidak ada pribadi Roh Kudus, entah ke mana perginya Roh Kudus. Selain itu, ada kesalahan penerjemahan pada ayat tersebut. Yesus pada ayat tersebut di sebut kurios (Yunani) atau lord (Inggris). Kata kurios atau lord tidak memiliki persamaan kata dalam bahasa Indonesia, sehingga akan sangat salah kalau kurios atau lord untuk Yesus diterjemahkan menjadi Tuhan. 

Kafir Kristen pemuja Yesus masih saja mengutip Yohanes 1:1 dan 14. Padahal ayat-ayat tersebut berasal dari hymne Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari Alexandria. Penyalin Kitab Yohanes kemudian mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat: “Logos itu berasal dari Tuhan” menjadi “Firman itu adalah Tuhan.”

Pencaplokan ajaran Platonis oleh penyalin Injil Yohanes ini, dijelaskan oleh bapa gereja Santo Agustinus dalam bukunya The Confession of St. Augustine di bawah sub judul ‘Kitab Suci dan Filsafat Penyembah Berhala’ sebagai berikut:

“…Book of the Platonis that had been translated ou of Greek into Latin. In then I read, not indeed in these words but much the same thought, enforced by many varied arguments that: In the beginning was the word, and the word was with God and the word was God. All things were made by him, and without gim nothing was made.”

“… Buku filsafat Platonis yang telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di dalamnya saya baca, walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama, didukung dengan berbagai argumen bahwa: Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama Tuhan, dan firman itu adalah (dari) dari Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh dia (firman) dan tanpa dia (firman) tidak ada yang dijadikan.”

Catatan kaki Alkitab The New Testament of the New American Bible, 1970 hal. 203, memperkuat pendapat bahwa Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:

“John 1:1-18; “The prologue is a hymn, formally poetic in style – perhap originally an independent composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the Gospel.”

“Yohanes 1:1-18; pembukaan ini merupakan hymne berbentuk syair – mungkin berasal dari karya bebas, yang kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil.”

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Kisah Para Rasul 5:3-4 menyatakan Roh Kudus adalah Allah. Itu hanya asumsi kafir Kristen pemuja Yesus, sebab tidak pernah disebutkan secara eksplisit Roh Kudus adalah Allah. Petrus dalam Kisah Para Rasul 5:3-4 memperingatkan Ananias akan kejahatannya. Petrus mengatakan bahwa perbuatan jahatnya tersebut sama saja dengan mendustai Roh Kudus dan mendustai juga Allah. Petrus sama sekali tidak sedang menyamakan Roh Kudus dengan Allah. Kafir Kristen pemuja Yesus berkesimpulan Roh Kudus adalah Allah karena Roh Kudus dan Allah pada ayat tersebut sama-sama disebut telah di dustai oleh Ananias.

Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?  Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." (Kisah Para Rasul 5:3-4)

Maryam dan Pribadi Allah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Selain umat Muslim berprasangka orang Kristen mempunyai tiga Allah, mereka juga percaya bahwa Maryam bagian dari tiga tuhan tersebut. Hal ini disebabkan ayat Al-Quran yang salah berkata, “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" (Qs 5:116).

Tentu Maryam bukan bagian dari Pribadi Allah. Dia adalah wanita yang dipilih Allah untuk menggenapi karya penyelamatan yang akan Allah lakukan bagi manusia. Tugas yang Allah bebankan kepadanya adalah melahirkan Kalimat Allah (Isa Al-Masih) ke dunia. “Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Rasul Besar Lukas 1:35).

Jawaban Saya: Umat Islam tidak pernah berprasangka orang Kristen mempunyai tiga Allah. Itu bukan prasangka, akan tetapi fakta. Sebagaimana juga ketika Al-Qur’an menyatakan Maryam bagian dari Tuhan yang pernah disembah oleh orang Kristen. Al-Qur’an tidak salah, sebab menurut informasi Ibnu Patrick, seorang sejarawan dan padri Kristen, menjelang Konsili Nicea 325 M dari jumlah peserta keseluruhan 2.048 orang terdapat sebagian peserta dari mahzab Mariamites dan Remitim yang berpendapat bahwa Yesus dan Ibunya adalah 2 (dua) Tuhan selain Bapa. Selain itu terdapat aliran Ebionit yang secara jelas juga memuja Maria sebagai Tuhan Ibu. Jadi Maryam memang pernah menjadi bagian dari Trinitas agama Kristen.

Kalimat Allah Berkuasa Mengampuni Dosa

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Demikianlah umat Kristen mengimani Allah adalah Maha Esa. Bukan dua atau tiga. Dalam Kitab Suci Injil Isa Al-Masih memperkukuh apa yang tertulis dalam Taurat “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Taurat, Kitab Ulangan 6:4; Injil, Rasul Markus 12:28-31).

Selain itu, Isa Al-Masih juga menyatakan kuasa ke-Ilahian-Nya, yaitu mengampuni dosa seseorang “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" (Injil, Rasul Markus 2:5). Ingat, hanya Allah dapat mengampuni seseorang. Juga Dia mengklaim diri-Nya sebagai hakim akhir yang akan menentukan nasib akhir dari setiap manusia. Inilah bukti yang ditunjukkan oleh Isa Al-Masih, bahwa Dia dan Bapa adalah satu.

Dengan demikian, Isa Al-Masih adalah satu-satunya Pribadi yang pernah hadir di dunia ini, yang dapat menjamin keselamatan seseorang. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Injil, Kisah Para Rasul 4:12)

Jawaban Saya: Jika memang umat Kristen mengimani Allah adalah Maha Esa, lalu siapa Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus? Berulang-ulang mengatakan Tuhan yang disembah orang Kristen adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak akan cukup untuk menipu umat Islam jika kafir Kristen pemuja Yesus masih percaya dengan konsep Tritunggal atau Trinitas.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Saya katakan, sangat bodoh bila menganggap seseorang sebagai Tuhan hanya karena orang itu mengampuni dosa orang lain, apalagi menyatakan hanya Tuhan yang memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa, karena ini bertentangan dengan Injil Perjanjian Baru sendiri. Karena bukan hanya Yesus satu-satunya orang yang memiliki kuasa mengampuni dosa. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan murid-muridnya agar mengampuni dosa, karena setiap orang dapat mengampuni dosa;

Dan kalau kalian berdoa, tetapi hatimu tidak senang terhadap seseorang, ampunilah orang itu dahulu, supaya Bapamu di surga juga mengampuni dosa-dosamu. Kalau kalian tidak mengampuni orang lain, Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni dosa-dosamu.” (Markus 11:25-26).

Yesus menyatakan bahwa dirinya berkuasa mengampuni dosa, bukan berarti Yesus dapat mengampuni perbuatan dosa sebagaimana Tuhan mengampuni dosa manusia. Kuasa mengampuni dosa yang dimaksud oleh Yesus adalah kuasa Yesus yang dapat menyembuhkan penyakit. Karena pada masa itu bangsa Israel meyakini bahwa penyakit timbul akibat dosa yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu setelah Yesus mengatakan dirinya berkuasa mengampuni dosa, dia membuktikannya dengan menyembuhkan orang lumpuh. Kuasa Yesus yang dapat menyembuhkan orang sakit bukan berasal dari kuasanya sendiri, tetapi kuasa dari Tuhan. Kuasa yang dimiliki oleh Yesus tidak dapat dijadikan alasan untuk memujanya sebagai Tuhan. Ayatnya masih terbaca dengan jelas sampai dengan sekarang.
  
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit(Lukas 5:17) 

Dalam Injil Kristen terdapat ayat di mana Yesus menjamin hidup yang kekal; dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa(Yohanes 10:28-29)

Dalam ayat tersebut, Yesus berjanji akan memberikan hidup yang kekal dan mereka tidak akan binasa selama-lamanya. Untuk mengetahui siapa yang telah dijanjikan hidup yang kekal oleh Yesus, maka anda harus membaca ayat sebelumnya, perhatian ayat ini;

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku(Yohanes 10:27)

Pada ayat tersebut, Yesus menyebut domba-domba. Domba dalam Injil Perjanjian Baru digunakan untuk menyebut umat dari bangsa Israel. Sedangkan untuk bangsa di luar dari bangsa Israel, Yesus biasa menyebutnya Anjing. Jadi, syarat pertama untuk memperoleh janji keselamatan dari Yesus, orang tersebut haruslah berasal bangsa Israel. Tidak cukup itu saja, Yesus juga mensyaratkan domba-domba tersebut harus mendengar dan mengikuti ajaran Yesus. Kedua syarat tersebut ternyata tidak dimiliki oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Pertama; kebanyakan dari orang-orang Kristen bukanlah dari bangsa Israel, kedua; orang-orang Kristen tidak mendengar dan mengikuti ajaran Yesus, tetapi lebih mendengar dan mengikuti ajaran Paulus. Oleh karena kedua syarat tersebut tidak dapat dipenuhi oleh kafir Kristen pemuja Yesus, maka mereka tidak akan memperoleh janji keselamatan yang akan diberikan oleh Yesus.    

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengertian Tritunggal Kristen"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.