Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Tidak Semua Ormas Islam Mengusung Aliran Keras

Islam dan Kristen merupakan agama terbesar di Indonesia. Dalam kehidupan bermasyarakat dapat ditemui bagaimana orang Kristen dan Islam hidup bertetangga dengan rukun dan saling menghargai. Tidak ada permusuhan maupun pertikaian. Inilah salah satu bentuk kerukunan umat beragama. Walaupun sering kali ditemukan orang Kristen mengalami diskriminasi sebagai agama minoritas.

Ormas Islam di Indonesia

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Selain sebagai agama mayoritas, Islam juga mempunyai beberapa jaringan/ormas. Di antaranya adalah Front Pembela Islam (FPI), sebuah organisasi Islam bergaris keras. Organisasi ini menjadi sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial sejak tahun 1998, terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya, yaitu Laskar Pembela Islam. Di samping itu, aksi kekerasan yang mereka lakukan juga sering diperlihatkan dalam media massa.

Mungkin karena keresahan masyarakat yang sering ditimbulkan ormas ini, Islam akhirnya dipandang sebagai agama keras, khususnya oleh non-Muslim. Selain itu, Al-Quran juga “sepertinya” mendukung kekerasan tersebut melalui ayat-ayatnya yang menyerukan perang. Misalnya lihatlah Qs 8:65, “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min untuk berperang...”

Organisasi Islam lainnya adalah Jaringan Islam Liberal (JIL). Sebagaimana namanya Islam Liberal, kelompok ini menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ormas Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi Islam bergaris keras. Saya juga pernah berpikir seperti itu. Dulu ketika media-media mainstream menjadi satu-satunya sumber informasi. Tetapi setelah munculnya era digital seperti sekarang ini, ketika informasi sudah tidak lagi di dominasi oleh media mainstream, terungkaplah jika ormas Front Pembela Islam (FPI) tidak se radikal yang mereka katakan. Selama ini kita telah tertipu dengan media-media mainstream yang ada. Mereka sudah tidak lagi berimbang dalam menyajikan berita. Mungkin itu karena media meinstream banyak dikuasai oleh orang-orang kafir atau dikuasai oleh muslim-muslim Liberal. Ketika ormas Front Pembela Islam (FPI) melakukan demo. Apa lagi jika di dalam aksi demo tersebut sampai terjadi kericuhan. Maka media-media mainstream akan mem-blow up habis-habisan dengan tidak lupa menayangkan secara berulang-ulang cuplikan aksi perusakan yang dilakukan FPI terhadap kafe, tempat pelacuran, warung remang-remang, miras, dan lain-lain. Tetapi ketika ormas Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi sosial ketika terjadi musibah. Tidak satu pun media yang menayangkannya. Dengan demikian akan timbul kesan negatif masyarakat terhadap ormas Front Pembela Islam (FPI).

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Al-Qur’an mendukung “kekerasan” yang dilakukan ormas Front Pembela Islam (FPI) dengan adanya ayat-ayat perang di dalamnya. Tidak ada hubungannya sama sekali perintah-perintah perang dalam Al-Qur’an dengan “kekerasan” yang dilakukan oleh ormas Front Pembela Islam (FPI). Yang dilakukan oleh ormas Front Pembela Islam (FPI) bukanlah perang menghadapi orang-orang kafir sehingga dapat dihubung-hubungkan dengan ayat-ayat perang di dalam Al-Qur’an.  Apa yang dilakukan ormas Front Pembela Islam (FPI) hanya sebatas Nahi Munkar (mencegah kemungkaran) dengan melakukan sweeping dan menutup secara paksa tempat-tempat yang di anggap menjadi sumber kemaksiatan. Seperti tempat-tempat pelacuran, perjudian, kafe yang menjual miras dan sebagainya. Jika mau dicari korelasinya di dalam Al-Qur’an, ayat yang tepat adalah ayat berikut;

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali 'Imran: 104)    

Jadi mencegah kemungkaran seperti yang telah dilakukan oleh ormas Front Pembela Islam (FPI) memang diperintahkan Allah SWT. Oleh karena itu banyak umat Islam yang bersimpati dengan apa yang dilakukan ormas Front Pembela Islam (FPI). Walaupun tidak sedikit juga umat Islam yang beranggapan apa yang dilakukan oleh ormas Front Pembela Islam (FPI) tidak tepat. Mereka beralasan yang boleh melakukan nahi munkar hanya aparat penegak hukum.

Kafir Kristen pemuja Yesus sering merasa sok imut dengan menunjuk orang lain melakukan kekerasan, seolah diri mereka tidak pernah melakukan kekerasan. Bahkan ada perbuatan Yesus dalam Injil Kristen yang juga dapat dikatakan melakukan kekerasan. Tujuan Yesus yang ingin membersihkan rumah ibadah dari jual beli adalah benar, tetapi dengan cara yang dapat di anggap melakukan kekerasan. Ini dia ayatnya;

Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. (Yohanes 2:15) 

Sekilas Tentang Jaringan Islam Liberal (JIL)

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: JIL merupakan wadah bagi siapapun yang memiliki aspirasi dan kepedulian terhadap gagasan Islam Liberal. Misi mereka adalah mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang mereka anut. Membuka ruang dialog yang bebas dari tekanan konservatisme juga merupakan salah satu dari tujuan jaringan ini. Selain itu, mereka juga mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan manusiawi.

Jawaban Saya: Gagasan Islam Liberal bukan gagasan Islam sebenarnya. Jaringan Islam Liberal (JIL) adalah wadah bagi orang-orang munafik yang memiliki aspirasi menyesatkan umat Islam dari agamanya yang lurus. Kesesatan Jaringan Islam Liberal (JIL) di antaranya menganggap Al-Qur’an dan Hadits tidak seluruhnya benar, menganggap semua agama benar, tidak mengakui adanya hukum Tuhan, hingga syari’at mu’amalah (pergaulan antar manusia) dia kampanyekan agar tidak usah diikuti, seperti syari’at jilbab, qishosh, hudud, potong tangan bagi pencuri dan sebagainya itu tidak usah diikuti. Dan banyak lagi kesesatan pemikiran liberal JIL yang tidak mungkin saya sebutkan semuanya di sini. Itulah sebabnya kafir Kristen pemuja Yesus mendukung Jaringan Islam Liberal (JIL). Karena mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu menyesatkan umat Islam.     

JIL Menghargai Sesama Manusia

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Salah satu sikap liberal yang mereka tunjukkan adalah cara mereka menyikapi insiden yang dialami oleh Jemaat Ahmadiyah. Menurut JIL, tidak seharusnya Jemaat Ahmadiyah diperlakukan dengan tindak kekerasan hanya karena mereka memiliki keyakinan yang berbeda. Dimana letak keadilan bila melarang keyakinan seseorang yang bersemayam di lubuk hatinya?

JIL adalah salah satu contoh jaringan Islam yang dapat menghargai sesama. Bersedia untuk tukar-pikiran dengan orang-orang di luar jaringan mereka. Mereka juga tidak memandang agama lain negatif, sebaliknya mereka menjunjung tinggi kerukunan beragama. Walaupun jaringan ini tidak melanggar norma-norma Islam, tetapi mereka juga mendapat perlawanan dari sesama ormas Islam yang bergaris keras.

Jawaban Saya: Ahmadiyah adalah agama yang diciptakan oleh orang India bernama Mirza Ghulam Ahmad yang mati hina dipenuhi kotorannya sendiri. Kekerasan terjadi terhadap pengikut Ahmadiyah karena mereka mengaku beragama Islam, walaupun ajaran-ajaran Ahmadiyah sangat jauh dari Islam, seperti menganggap ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Apa yang dilakukan oleh Ahmadiyah jelas termasuk penodaan terhadap agama Islam, tetapi pihak berwajib tidak pernah menindaknya. Jemaat Ahmadiyah yang dengan jelas telah melakukan penodaan agama, tidak pantas dihargai oleh umat Islam. Jaringan Islam Liberal (JIL) yang jelas-jelas memiliki pemikiran sesat, dibela oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Bukan sesuatu yang aneh jika orang-orang kafir, munafik dan sesat saling bantu membantu.  

Ajaran Alkitab Perihal Memperlakukan Orang Lain

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah menciptakan manusia dengan beraneka-ragam sifat dan watak, kesemuanya dikasihi Allah. Bila Allah Sang Pencipta saja dapat mengasihi ciptaan-Nya, bagaimana mungkin manusia sebagai ciptaan dapat membeda-bedakan seorang dengan yang lain?

Isa Al-Masih mengajarkan, “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Injil, Rasul Besar Matius 7:1-2)

Sebesar apapun kesalahan yang dilakukan seseorang, tidaklah layak dihukum dengan kekerasan. Seorang tidak lebih baik atau suci dari orang lain, setiap manusia berdosa dan layak menerima hukuman dari Allah, "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya." (Injil, Surat Ibrani 10:30)

Jawaban Saya: “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Matius 7:1-2)

Dengan ayat di atas, kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus mengajarkan untuk tidak menghakimi. Tampaknya kafir Kristen pemuja Yesus masih harus banyak belajar memahami Bible. Jika hanya di baca dua ayat seperti itu, memang terlihat seolah Yesus mengajarkan pada pengikutnya untuk tidak menghakimi. Padahal ayat tersebut dikatakan Yesus sebagai teguran untuk orang-orang munafik agar tidak menghakimi kesalahan orang lain, sementara mereka juga melakukan kesalahan yang sama. Teguran dan kecaman Yesus terhadap orang-orang munafik sering terjadi dan ini adalah salah satu di antaranya. Perhatikan ayat-ayat di bawah ini;

Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?  Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7:3-5)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa sebesar apapun kesalahan yang dilakukan seseorang, tidaklah layak dihukum dengan kekerasan. Jika hukuman bagi seseorang yang melakukan kesalahan di pandang sebagai bentuk kekerasan, laku pelaku kejahatan harus di hukum dengan hukuman seperti apa? Coba jelaskan kepada saya!

Memang menurut ajaran Yesus yang ada dalam Injil, orang Kristen harus mengampuni orang yang telah berbuat dosa padanya. Tidak boleh membalas perbuatan jahat orang lain dengan cara menuntutnya untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahatnya. Tetapi ajaran tersebut mustahil dilakukan oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Buktinya ketika mereka menjadi korban kejahatan, kafir Kristen pemuja Yesus mendatangi pihak berwajib untuk dapat menuntut perbuatan jahat pelaku kejahatan. Hukum kasih mustahil dapat dijalankan karena bertentangan dengan sifat alamiah manusia. Manusia pasti akan berupaya membalas perbuatan jahat seseorang kepadanya, yang pasti tidak akan rela memberikan properti pribadinya kepada orang jahat yang menginginkannya. Manusia akan berupaya dengan sekuat tenaga agar dirinya tidak menjadi korban tindak kejahatan, dan kalau pun takdir menentukannya menjadi korban tindak kejahatan, manusia sekali lagi akan berupaya agar pelaku kejahatan tersebut mempertanggung jawabkan perbuatan jahatnya. Itulah sebabnya sampai dengan sekarang, ajaran kasih tidak pernah menjadi hukum positif di sebuah negara di dunia ini. Hukum kasih hanya terbatas pada retorika-retorika gereja dan hanya menjadi slogan-slogan agama.  

Jaringan Islam Liberal Mempunyai Pemahaman Yang Sehat

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bila seluruh umat beragama (khususnya Muslim) di Indonesia mempunyai pemahaman seperti Jaringan Islam Liberal, jelas akan tercipta kerukunan beragama. Tidak ada lagi tindak kekerasan, penyerangan atas kelompok lain, dan yang merasa agamanya paling benar. Tujuan kedatangan Isa Al-Masih ke dunia ini adalah melepaskan manusia dari bertindak keras. Sehingga saat di kayu salib, Dia tidak mencaci-maki musuh-Nya, yaitu mereka yang menyalibkan-Nya. Sebaliknya, kata-kata terakhir bertujuan membawa damai di bumi. Sebelum menghembus nafas terakhir-Nya ia berseru, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Injil, Lukas 23:24)

Jawaban Saya: Masih memperlihatkan dukungannya terhadap Jaringan Islam Liberal (JIL), Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa bila seluruh umat beragama di Indonesia mempunyai pemahaman seperti Jaringan Islam Liberal (JIL) maka akan tercipta kerukunan beragama. Silakan kalau memang semua umat beragama selain Islam mengadopsi pemahaman Jaringan Islam Liberal. Toh tidak ada bedanya bagi mereka, tetap saja mereka pasti akan kekal di neraka. Bagi umat Islam, pemahaman Islam liberal adalah pemahaman yang merusak. Tidak boleh diikuti karena jelas akan mengantarkan seseorang pada kekufuran.

Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. (Lukas 23:34)

Ketika di salib Yesus tidak mencaci musuh-musuhnya, bahkan justru berdoa kepada Tuhan agar orang yang menyalibnya di ampuni. Hal tersebut dilakukan oleh Yesus karena sudah tidak mampu membalas perbuatan jahat musuh-musuhnya. Boleh jadi saat kedatangan yang pertama Yesus tidak memiliki daya untuk membalas perbuatan-perbuatan keji terhadap dirinya, tetapi bagaimana dengan kedatangan Yesus yang kedua kalinya? Apakah ada kasih terhadap musuh-musuhnya? Apakah ada doa kepada mereka? Apakah Yesus tidak akan membalas? Ketahui jawabannya dengan membaca ayat-ayat dibawah ini;

Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. (Matius 13:41-42)

Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Matius 16:27)

Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (Matius 19:28)

"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.  Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. (Matius 25:31-33)

Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. (Matius 25:41)

Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." (Matius 25:46)

Pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. (2Tesalonika 2:8)

Dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. (2 Tesalonika 1:7-8)

Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. (Wahyu 19:14-15)

Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (Wahyu 2:16)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tidak Semua Ormas Islam Mengusung Aliran Keras"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.