Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Banyak sekali dalam Quran yang memakai bahasa Vulgar secara literal, akan tetapi terjemahan menutupinya, entah karena malu atau memang supaya Al Quran kelihatan terhormat di dalam Kultur Indonesia yang santun ini.
“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya (Farjahaa), maka Kami tiupkan ke dalam (rahim)nya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang ta’at”. (at-Tahrim: 12)
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan, Kata Faraj adalah berarti Vagina wanita, jadi sebenarnya kata “farjahaa fanafakhnaa min ruhinaa” artinya adalah “Vagina yang di mana kami tiupkan ruh melaluinya”. Jadi sangat jelas bahwa Awloh meniup ruh kepada vagina Maryam!
Saya Jawab: Pertama, tidak ada yang salah dengan terjemahan Al-Qur’an tersebut. Apakah “farja” mau diterjemahkan menjadi kehormatan, kemaluan atau vagina. Sama saja. Karena “farja” memang memiliki beberapa arti dalam bahasa Indonesia seperti yang disebutkan tadi.
Kedua, kafir Kristen melakukan kesalahan dalam pemenggalan kalimat dan itu memang mereka sengaja. Kafir Kristen pemuja Yesus ingin menunjukkan kalimat meniup vagina benar-benar ada dalam teks Al-Qur’an. Yang seharusnya “maryamabnata 'imranallatī aḥṣanat farjaha” yang artinya Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, mereka penggal dari kata “farjaha” dan di sambung dengan kalimat selanjutnya “fa nafakhna fīhi mir rụḥina. Kalimat dalam terjemahan yang seharusnya, “Maryam putri Imran yang memelihara vaginanya”, menjadi “Vagina yang dimana kami tiupkan ruh melaluinya”.
Ketiga, kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Allah meniup ruh kepada vagina Maryam, itu dusta. Kata “Kami” di situ bukan Allah tetapi Malaikat Jibril. Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Malaikat Jibril menemui Maryam dalam rupa manusia. Kemudian Malaikat Jibril meniupkan ruh ke dalam baju kurung Maryam dalam sekali tiup. Maka tiupan itu turun ke bawah dan memasuki farji Maryam, lalu terjadilah kehamilan karenanya. Jadi tidak ada yang tiup-tiup vagina.
Kafir Kristen pemuja Yesus tahu akan tafsir tersebut, tetapi mereka sengaja mengabaikannya agar punya alasan untuk dapat menghujat Allah dan menyesatkan kaum Muslimin.
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan beroleh kesenangan, (yaitu) kebun-kebun, buah anggur, dan kawa’ib atraba (gadis-gadis perawan yang sebaya).” (an-Naba': 31-33)
Syurga Mesum Islam ala Muhammad. Khayalan cabul Muhammad tentang syurga. Quran juga memberi visualisasi seks liar di Syuuurga Islam, yang terbayang dalam mimpi Muslim, bahwa mereka akan mendapat gadis berdada montok, dan tetap perawan , lalu bisa ngeseks kekal di Syuuurga!
Ibnu Abbas, Mujahid, dan yang lainnya menafsirkan bahwa kawa’ib adalah nawahid, yakni buah dada bidadari-bidadari tersebut tegak, tidak terkulai jatuh, karena mereka adalah gadis-gadis perawan yang atrab, yaitu sama umurnya/sebaya. (Tafsir Ibnu Katsir, 7/241)
Saya Jawab: Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip terjemahan surah an-Naba’: 31-33. Pada ayat tersebut ada kalimat “kawaa’iba atraba”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi gadis-gadis yang sebaya. Kafir Kristen pemuja Yesus tidak mempermasalahkan penerjemahannya. Oleh karena mereka tidak menemukan apa-apa pada teks aslinya, mereka mencarinya di tafsir ayatnya.
Mereka mengutip tafsir Ibnu Katsir, di mana Ibnu Abbas, Mujahid, dan yang lainnya menafsirkan bahwa kawa’ib adalah nawahid, yakni buah dada bidadari-bidadari tersebut tegak, tidak terkulai jatuh, karena mereka adalah gadis-gadis perawan yang atrab, yaitu sama umurnya atau sebaya.
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan ada kevulgaran dalam ayat-ayat Al-Qur’an, tetapi mereka membuktikan kevulgaran tersebut dengan yang ada dalam kitab tafsir. Itu lelucon yang tidak lucu. Tetapi begitulah memang sifat orang-orang kafir. At-Tahrim: 12 sengaja mereka abaikan agar hujatan mereka kepada Allah punya alasan, an-Naba’: 31-33 yang tidak ada kata vulgarnya justru mereka korek-korek tafsiran ayatnya agar muncul kevulgarannya.
Jadi tidak benar ada kevulgaran dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Di ayat pertama, kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Allah meniup ruh kepada Vagina Maryam, itu salah karena “Kami” pada ayat tersebut adalah Malaikat Jibril dan bukan Allah. Malaikat Jibril pun meniupkan ruh bukan kepada vagina Maryam, tetapi lewat baju kurung Maryam.
Di ayat kedua, sama sekali tidak ditemukan kalimat vulgar seperti yang kafir Kristen tuduhkan. Kecuali lelucon mereka yang tidak lucu dengan mengkorek-korek tafsir untuk membuktikan kevulgaran ayat Al-Qur’an.
Sampai di sini, tahulah kita bahwa kevulgaran itu bisa jadi berasal dan muncul dari dalam pikiran kafir Kristen sendiri. Itu mungkin karena mereka sering masturbasi rohani sebab keseringan disuguhkan ayat-ayat porno nan erotis dari firman Tuhan yang ada dalam Bible. Kalau bukan karena jijik, saya tentu akan tuliskan ayat-ayat porno nan erotis itu di sini.
0 Response to "Menjawab Tuduhan Adanya Kevulgaran Dalam Al-Qur'an"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.