Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Injil di Gugat Karena Hilangnya Nubuat Bagi Rasul Yang Akan Datang?

Agama Kristen memiliki kitab yang bernama Bible, terdiri dari Perjanjian Lama yang mereka klaim sebagai Taurat dan Perjanjian Baru yang mereka klaim sebagai Injil. Ketika mereka menemukan ayat-ayat Qur’an yang menjelaskan adanya sifat-sifat Nabi Muhammad saw. Dalam Taurat dan Injil, mereka pun meradang, karena  bagi mereka nubuat yang ada dalam Taurat adalah nubuat  yang hanya diperuntukkan bagi Yesus, manusia yang mereka pertuhankan. Sedangkan Injil menurut mereka hanya menubuatkan datangnya roh kebenaran (roh kudus).  Mereka tidak tahu jika Qur’an Allah swt. Turunkan tidak lain berfungsi sebagai  standart kebenaran kitab-kitab Allah swt. Sebelum Qur’an dan mengungkap sebagian isi Kitab Allah swt. Yang sengaja mereka sembunyikan, sebagaimana telah Allah swt. Tegaskan dalam firmanNya;

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu (Al-Ma’idah: 48).

Allah swt. Mengutus para Nabi dan diturunkan pula Kitab bersama mereka untuk memutuskan perkara yang terjadi di antara manusia, tetapi manusia justru memperselisihkan kitab-kitab tersebut karena kedengkian di antara mereka. Allah swt. Memberikan petunjuk kepada orang-orang beriman dengan menurunkan Al-Qur’an untuk memutuskan perkara-perkara yang mereka perselisihkan.

Sesungguhnya Al Quran ini menjelaskan kepada Bani lsrail sebahagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya. (An-Naml: 76)

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (As-Shaff: 6)

Ayat di atas oleh kaum kafir disebut pengakuan diri Nabi Muhammad saw. Yang di atas namakan kepada Isa al-Masih as. Ini terjadi karena mereka beranggapan Qur’an adalah produk Nabi Muhammad saw. Tidak adanya nama “Ahmad” dalam Injil yang sekarang, bukan berarti nubuat datangnya seorang nabi bernama “Ahmad” oleh Isa al-Masih as. Dalam surah As-Shaff ayat 6 di atas adalah nubuat bohong. Kita harus ingat, Injil yang di imani oleh umat Kristen sekarang ini merupakan hasil dari kanon Gereja, di pilih hanya empat Injil dari ratusan Injil yang ada dengan kriteria yang tidak jelas. Selain itu, kisah Yesus dalam Injil yang sekarang, hanya merekam tiga belas tahun dari total tiga puluh tiga tahun masa Yesus hidup di dunia, boleh jadi ucapan Yesus tentang kedatangan Nabi bernama Ahmad berada di luar Injil yang empat itu atau ada pada tujuh belas tahun masa hidup Yesus yang tidak tercatat dalam Injil yang sekarang atau bisa juga diakibatkan oleh perbedaan antara bahasa yang Yesus gunakan dengan bahasa yang digunakan oleh penulis Injil untuk mengisahkan Yesus.

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al-A’raf: 157)

Nubuat-nubuat kedatangan Nabi Muhammad saw. yang Qur’an sebutkan berada pada Taurat dan Injil bukan Cuma isapan jempol, karena seorang Bani Israel yang hidup semasa Nabi saw. Hidup menemukan ciri-ciri Beliau saw. Berada pada Taurat.

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al Quran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (Al-Ahqaaf: 10)

Sebab turunnya ayat:

Imam ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Auf bin Malik al-Asyja'i yang berkata, "Suatu hari, saya ikut bersama Nabi saw. pergi ke suatu tempat. Kami lantas masuk ke dalam sebuah sinagog (tempat ibadah) Yahudi, pada hari raya mereka. Orang-orang tersebut tampak tidak suka dengan kehadiran kami. Rasulullah lalu berkata di hadapan mereka, 'Wahai kaum Yahudi, datangkanlah kepada saya 12 orang di antara kalian yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, tiiscaya Allah akan menghilangkan dari seluruh orang Yahudi di burni ini kemurkaan yang Dia timpakan terhadap mereka'. Seluruh orang Yahudi yang hadir di tempat itu terdiam. Tidak ada yang menjawab. Beberapa saat kemudian, ketika Rasulullah tengah bermaksud melangkah keluar, tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki dari arah belakang beliau yang berkata, 'Mohon tetaplah di tempatmu, wahai Muhammad!' Laki-laki itu lantas berdiri di hadapan seluruh yang hadir seraya berkata, 'Wahai kaum Yahudi, sejauh yang kalian ketahui tentang saya, siapakah saya ini?' Orang- orang Yahudi menjawab, 'Demi Allah, kami tidak pemah menemukan di antara kami orang yang paling mengetahui tentang Kitabullah (Taurat) dan yang paling memahami isinya dibandingkan dirimu dan sebelumnya bapakmu dan sebelumnya lagi kakekmu ' Laki-laki itu lantas berkata, 'Sekarang saksikanlah bahwa sesungguhnya saya bersaksi bahwa ia (Muhammad) adalah nabi yang kalian dapati (sifat-sifatnya) di dalam Taurat.' Mendengar ucapan laki-laki itu, orang-orang Yahudi yang hadir itu pun lalu berkata, 'Engkau bohong!' Mereka semua lantas membantah ucapan laki-laki itu serta mengatakan hal-hal  yang buruk tentangnya. Allah lantas menurunkan ayat, 'Katakanlah, 'Terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika sebenarnya (Al-Qur'an) ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya,..."

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Sa'ad bin AbiWaqqash yang berkata, "Berkenaan dengan Abdullah bin Salamlah diturunkannya ayat,padahal ada seorang saksi dari Bani Israil yang mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur'an lalu dia beriman..''

Ibnu Jarir juga meriwayatkan dari Abdullah bin Salam yang berkata, "Berkenaan dengan sayalah diturunkannya ayat ini."

telah menceritakan kepada kami Ismail, dari AlJariri, dari Abu Sakhr"AlUqaili, telah menceritakan kepadaku seorang lelaki Badui yang menceritakan bahwa di masa Rasulullah Saw. ia pernah datang ke Madinah membawa sapi perahan. Setelah selesai dari jual belinya, lelaki Badui itu berkata, "Aku sungguh akan menemui lelaki ini (maksudnyaNabi Saw.), dan sungguh aku akan mendengar darinya." Lelaki Badui itu melanjutkan kisahnya; lalu aku menjumpainya sedang berjalan di antara Abu Bakar dan Umar, maka aku mengikutimereka berjalan hingga sampailah mereka kepada seorang lelaki Yahudi. Lelaki Yahudi itu sedang membuka kitab Taurat seraya membacanya, sebagai ungkapan rasa duka dan belasungkawanya atas anak lelakinya yang sedang menghadapi kematian; anak lakilakinya itu adalah seorang pemuda yang paling tampan dan paling gagah. Maka Rasulullah Saw. bertanya: “Aku memohon kepadamu dengan nama Tuhan yang telah menurunkan kitab Taurat, apakah engkau menjumpai dalam kitabmu ini sifat dan tempat hijrahku?” Lelaki Yahudi itu menjawab pertanyaan Nabi Saw. hanya dengan isyarat gelengan kepala yang berarti 'tidak'. Tetapi anak lelakinya yang sedang menghadapi kematian itu berkata, "Ya, demi Tuhan yang telah menurunkan kitab Taurat, sesungguhnya kami menjumpai di dalam kitab kami sifatmu dan tempat hijrahmu. Dan sesungguhnya aku sekarang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi (pula) bahwa engkau adalah utusan Allah." (Kemudian anak orang Yahudi itu meninggal dunia). Maka Rasulullah Saw. bersabda: “Singkirkanlah orang Yahudi ini dari saudara kalian!” Kemudian Nabi Saw. mengurus pengafanan dan menyalati mayat anaklelaki Yahudi itu. Hadis ini baik lagi kuat dan mempunyai syahid (bukti) yang menguatkannya di dalam kitab Sahih melalui hadis Anas. (Musnad Ahmad)

Bukti adanya nama dan sifat Nabi Muhammad saw. Terdapat dalam Injil dapat kita baca dalam hadits dibawah ini:

Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa ia berkata; aku mendengar Hudaij saudara Zuhair bin Mu’awiyah dari Abu Ishaq dari Abdullah bin utbah dari Ibnu Mas’ud ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mengtus kami kepada Najasyi, saat itu kami berjumlah sekitar delapan puluh orang, di antara mereka adalah Abdullah bin Mas’ud, Ja’far, Abdullah bin Urfuthah, Utsman bin Mazh’un dan Abu Musa, mereka mendatangi Najasyi. Sementara orang-orang Quraiys mengutus Amru bin Ash dan Umarah bin Walid dengan membawa hadiah. Tatkala keduanya mengahadap Najasyi, keduanya lalu sujud kepadanya kemudian berdiri di samping kanan dan kirinya. Setelah itu keduanya kepada Najasyi, “sesungguhnya beberapa orang dari bani paman kami telah datang di nererimu dan mereka membenci kami dan agama kami.” Najasyi bertanya, “dimanakah mereka?” keduanya menjawab, mereka semuanya ada di negerimu, suruhlah mereka menghadap.” Najasyi lantas memanggil mereka. Ja’far berkata, “saya yang akan menjadi juru bicara kalian hari ini.” Para sahabat lalu mengikutinya, kemudian mereka masuk dan memberikan salam tanpa melakukan sujud (seperti yang dilakukan utusan Quraisy). Orang-orang pun bertanya kepadanya, “kenapa engkau tidak sujud kepada raja?” Ja’far menjawab, “kami tidak sujud kecuali kepada Allah Azza wa jalla.” Najasyi bertanya, “jelaskan kenapa demikian!” Ja’far berkata, “sesungguhnya Allah Azza wa jalla mengutus kepada kami Rasul-Nya shallalluhu ‘alaihi wasallam dan memerintahkan kepada kami untuk tidak sujud kecuali kepada Allah, menyuruh kami untuk shalat dan menunaikan zakat.” Amru bin ‘Ash berkata, “sesungguhnya mereka menyelisihi engkau mengenai Isa bin Maryam!” Najasyi bertanya, “apa pendapat kalian mengenai Isa bin Maryam dan ibunya?” para sahabat menjawab, “kami katakan sesuai firman Allah Ta’ala, dia adalah kaliamat Allah dan ruhnya, Dia masukkan kedalam rahim wanita perawan dan rajin beribadah (Maryam) yang tidak pernah disentuh laki-laki dan belum pernah memiliki anak.” Ibnu mas’ud melanjutkan, “lalu Najasyi mengambil sepotong kayu dari tanah dan berkata, “wahai sekalian penduduk Habasyah dan para pendeta! Demi Allah, mereka tidak menambahkan sedikit pun dari apa yang kita katakan (yakini tentang Isa). Selamat datang untuk kalian dan orang-orang yang datang bersama kalian, aku bersaksi bahwa dia adalah Rasulullah, dialah orang yang kami dapatkan ciri-cirinya dalam Injil dan dialah Rasul yang diberitakan oleh Isa bin Maryam. Tinggallah sesuka hati kalian, demi Allah jika bukan karena urusan kerajaan niscaya aku akan mendatanginya hingga aku yang akan membawa kedua sandalnya dan memberinya air wudhu.’ Najasyi kemudian memerintahkan untuk mengembalikan hadiah dari Quraisy.” Setelahitu Abdullah bin Mas’ud segera kembali ke madinah hingga dia dapat ikut serta dalam perang badar.”  (Musnad Ahmad)

Demikianlah sifat Rasulullah Saw. yang termaktub di dalam kitab-kitab terdahulu. Demikian pula keadaan Nabi Saw. pada kenyataannya, beliau tidak memerintahkan kecuali kepada kebaikan, dan tidak melarang kecuali terhadap perbuatan jahat.

Nubuat Yesus

Kristen menyatakan, seluruh isi Perjanjian Lama hanya menubuatkan datangnya hanya satu juru selamat (Mesias), yaitu Yesus Kristus. Saya meyakini setiap Nabi telah dinubuatkan oleh Nabi sebelumnya, tidak terkecuali Yesus. Tapi sangat berlebihan jika mengatakan seluruh Perjanjian Lama menubuatkan hanya satu mesias yaitu Yesus. Kita harus ingat, Perjanjian Baru (bukanlah firman Tuhan) yang ditulis sesudah Perjanjian Lama, para penulis Perjanjian Baru adalah orang-orang yang hidup di dalam sebuah zaman yang menuntut mereka untuk mencari pembenaran bagaimanapun caranya tentang kemesiasan Yesus dari Kitab Taurat dan Kitab Nabi-Nabi yang di akui otoritasnya oleh orang-orang Yahudi. Memperhatikan hal tersebut, para penulis Perjanjian Baru sangat mungkin menulis kisah-kisah tentang Yesus yang telah disesuaikan dengan ayat-ayat yang dapat dikaitkan atau disebut-sebut sebagai nubuat di dalam Perjanjian Lama, di tambah ayat-ayat Perjanjian Lama yang banyak menggunakan kalimat-kalimat kiasan sangat mempermudah kerja para penulis Perjanjian Baru  atau Gereja untuk menafsirkan atau membuat nubuat Perjanjian Lama hanya merujuk pada satu-satunya mesias, yaitu Yesus Kristus. Beberapa contoh ayat-ayat Perjanjian Lama yang di sebut-sebut sebagai Nubuat akan datangnya Yesus Kristus;

1.  Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. (Kejadian 49: 10)

Ayat di atas tidak cocok bila dikatakan sebagai nubuat kedatangan Yesus, karena Yesus tidak pernah mempunyai kerajaan dan tidak pernah menaklukkan bangsa-bangsa, bahkan untuk menaklukkan bangsa Israel sekalipun.
Tapi bagaimana jika seorang Kristen menjawab, bahwa nubuat pada ayat di atas adalah nubuat kedatangan Yesus yang ke dua kalinya?
Jawaban saya; hal itu belum pasti! Apakah anda mau hidup dalam ketidakpastian seumur hidup...?

2.  Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. (2 Samuel 7: 12-14)

Seseorang yang dinubuatkan dalam ayat di atas adalah anak kandung Daud, memiliki kerajaan, dan mendirikan rumah Tuhan (Bait Allah) tidak sesuai untuk seorang Yesus, karena Yesus bukan anak kandung Daud, tidak memiliki kerajaan, dan tidak pernah mendirikan Bait Allah. Nubuat ayat di atas adalah untuk Salomo yang anak Daud (1 Tawarikh 29: 19), memiliki kerajaan yang besar (1 Tawarikh 29: 25), mendirikan Bait Allah (2 Tawarikh 2:1).

3.  Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. (Maleakhi 3: 1)

Ayat di atas adalah kiasan bagaimana Tuhan akan masuk ke Bait-Nya, oleh Kristen kalimat “Tuhan” pada ayat di atas ditafsirkan sebagai Yesus, tetapi bila kita membaca ayat selanjutnya maka akan sangat terlihat kemustahilan kalimat “Tuhan” tersebut adalah Yesus...

Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. (Maleakhi 3:2)

Jadi Tuhan yang dimaksud pada ayat 1 di atas adalah Tuhan yang siapapun tidak akan tahan akan kedatangannya dan siapapun tidak akan dapat tetap berdiri apabila ia menampakkan diri. Oleh karena itu Yesus tidak mendapatkan tempat sebagai Tuhan dalam ayat-ayat di atas karena tidak memiliki ciri-ciri sebagaimana yang disebutkan.

Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! (Yesaya 40: 3)

Ayat di atas biasanya dihubungkan dengan Matius 3: 1-3 yang berbunyi; “Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."

Penulis Matius pada ayat di atas sama sekali tidak bermaksud mengatakan Yesaya 40: 3 adalah nubuat untuk Yesus, tetapi bermaksud menyatakan nubuat Yesaya 40: 3 di atas adalah nubuat akan datangnya Kerajaan Sorga, sebagaimana yang di maksud pada Matius 3: 1-3.

4. Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. (Mikha 5: 1)

Ayat di atas juga disebut sebagai nubuat akan kedatangan Yesus, tapi sayangnya...ciri yang di sebut dalam ayat di atas tidak terdapat dalam diri Yesus, karena Yesus tidak pernah memerintah Israel, dan Yesus lahir ke dunia dari rahim seorang wanita sebagaimana manusia lainnya.

5. Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7: 14)

Untuk lebih jelas siapakah yang dimaksud Imanuel dalam ayat di atas, mari kita baca ciri-ciri Imanuel pada ayat selanjutnya dan apakah sama dengan ciri-ciri Yesus?

Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong. (Yesaya 7: 15-16)

Seorang yang dinubuatkan dalam Yesaya 7: 14-16) di atas memiliki ciri; bernama Imanuel dan akan makan dadih dan madu sampai tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik (sampai dewasa). Kedua ciri tersebut tidak ada dalam diri Yesus.

Menjawab Pertanyaan

Namun adakah tercatat bahwa bangsa Arab pernah siap-siap menantikan kedatangan seorang Rasul Agung yang akan membawa kabar gembira seperti yang dimaksudkan Tuhan?

Kedatangan seorang Nabi biasanya dikabarkan oleh Nabi yang lebih dahulu ada sebelum kedatangan Nabi tersebut kepada Umatnya. Bangsa Arab tidak memiliki Nabi sebelum Nabi Muhammad saw, Nabi yang paling dekat dengan diutusnya Nabi Muhammad saw adalah Nabi Isa al-Masih as, yang berasal dari Israel, al-Masih lah yang telah mengabarkan tentang kedatangan Nabi setelah dirinya. Allah tidak pernah membeda-bedakan Arab dengan Israel, atau Nabi Arab dengan Nabi Israel, orang-orang kafir ahli kitab lah yang sering membeda-bedakannya.

Apakah Nabi Muhammad saw. Pernah mengkorfirmasikan bahwa dirinya “Ahmad” yang dinubuatkan Nabi Isa as?

Pernah, yaitu dalam hadist dibawah ini:

Abul Yaman memberitahu kami, syu’aib memberitahu kami, dari Az-Zuhri, ia berkata, Muhammad bin Jubair bin muth’im telah memberitahuku, dari ayahnya, dia menuturkan, aku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda: “Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama. Aku adalah Muhammad, aku juga Ahmad, aku adalah al-Maahi (penghapus) yang dengannya Allah menghapus kekufuran, dan aku adalah al-haasyir (pengumpul), dimana umat manusia akan dikumpulkan dibawah kedua kakiku, dan aku adalah al-‘Aaqib (penutup)” (Sahih Bukhari)

Abu Dawud ath-Thayalisi meriwayatkan dari Abu Musa, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam pernah menyebutkan beberapa Nama untuk dirinya kepada kami, ada sebagian yang kami hafal, Beliau bersabda: “Aku adalah Muhammad, Ahmad, al-Haasyir (pengumpul), al-Muqaffah (penutup para Nabi), Nabiyyurrahmah wat Taubah wal Malhamah (Nabi pembawa Rahmat, Taubat dan peperangan).” (Sahih Muslim)

Mengapa Allah memilih nama Ahmad dan bukan Muhammad?

Nama Ahmad adalah nama pemberian Allah kepada Nabi Saw. Sebelum beliau dilahirkan, sedangkan nama Muhammad adalah nama pemberian manusia terhadap Nabi Saw. Sesudah beliau dilahirkan. Ahmad dan Muhammad memiliki kesamamaan arti, nama Ahmad pula sudah dikonfirmasi oleh Nabi Saw. Sendiri seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Sedangkan nubuat Yesaya yang disebut oleh Matius sebagai nubuat nama Yesus dalam Perjanjian Lama yaitu Imanuel, sama sekali tidak sama dari segi nama maupun arti dan Yesus pun tidak pernah mengkonfirmasi dirinya adalah Imanuel yang pernah disebut oleh Yesaya.

Penutup

Kesalahan Kristen sering terjadi manakala memahami istilah Taurat dan Injil yang disebut dalam Al-Qur’an sama dengan Taurat dan Injil dalam pandangan mereka. Taurat yang disebutkan Al-Qur’an tidak lepas dari kepemilikian kitab ini oleh orang-orang Yahudi di masa Nabi Saw. Hidup. Sedangkan menurut sejarah, umat Yahudi tidak pernah menerima Perjanjian Lama (Taurat) hasil kanon Gereja, umat Yahudi lebih suka menggunakan Perjanjian Lama (Taurat) hasil kanonnya sendiri. Bagaimana mungkin Kristen dengan sangat arogan menyamakan Perjanjian Lama (Taurat) milik Yahudi dengan Perjanjian Lama (Taurat) miliknya sendiri? Sedangkan Injil yang di maksud Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa al-Masih As. Seperti halnya kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As. Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa Putera Maryam, membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat. Dan kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Ma’idah: 46)
Sedangkan kitab Injil (Perjanjian Baru) yang ada sekarang adalah bukanlah firman Tuhan, melainkan tulisan tangan manusia, seperti Matius, Lukas, Markus dan Yohanes yang dikatakan sebagai firman Tuhan. Maka Allah Swt menjanjikan kecelakaan bagi mereka, sebagaimana firman-Nya, “Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah: 79)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Injil di Gugat Karena Hilangnya Nubuat Bagi Rasul Yang Akan Datang?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.