Misionaris Kristen membuat uraian yang mungkin dapat
dipertimbangkan oleh seorang Muslim untuk murtad dan menjadi seorang Kristen. Seperti
biasa, mereka mencomot ayat-ayat Al-Qur’an seenaknya sendiri dan menyembunyikan
sebagian ayat-ayatnya yang kontra produktif dengan misi yang yang mereka bawa. Mereka
menulis; “Qur’an mengatakan bahwa Allah mengutus Yesus dan mendukung Nya dengan
Roh Kudus (Sura 2:87), bahwa Allah mempermuliakan Yesus (Sura 2:253), bahwa
Yesus benar adanya dan tidak berdosa (sura 3:46; 6:85; 19:19), bahwa Yesus
dibangkitkan dari antara orang mati (Sura 19:33-34), bahwa Allah memerintahkan
Yesus untuk mendirikan agama (Sura 42:13), dan bahwa Yesus naik ke Surga (sura
4:157-158). Karena itu, orang-orang Muslim yang sejati perlu mengenal dan
memahami pengajaran-pengajaran Yesus dan menaatinya (sura 3:48-49; 5:46).”
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa,
dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul,
dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera
Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu
seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu
lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan
beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? (Al-Baqarah: 87)
Adalah benar pernyataan misionaris bahwa dalam ayat di atas Allah
mengutus Isa as sebagai seorang Nabi yang sekaligus Rasul Allah. Namun harus
diingat, Nabi Isa as tidak diutus untuk semua umat manusia, tetapi hanya diutus
untuk bangsa Israel, sebagaimana dalam surah Ali ‘Imran: 49 Allah berfirman; “Dan
(sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya
aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari
Tuhanmu...” , bukan itu saja, di dalam Bibel Perjanjian Baru, Yesus
berpesan kepada murid-muridnya demikian; “Kedua
belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah
kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius
10: 5-6), ditempat lain Yesus berkata;
“Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(Matius 15:24)
Jadi, sangat salah jika kita yang bukan bangsa Israel harus
mengikuti ajaran Yesus. Lagi pula...saya sangat yakin, bahwa sesungguhnya
ajaran Kristen bukanlah ajaran murni dari Yesus, melainkan ajaran Yesus yang
telah di modifikasi oleh Paulus. Hal yang perlu juga dijelaskan adalah masalah
Ruhul Qudus dalam Islam. Ruhul Qudus dalam Islam adalah nama lain dari Malaikat
Jibril, sedangkan dalam Kristen Roh Kudus adalah pribadi Tuhan ketiga dari
Trinitas.
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang
lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan
sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa
putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan
kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang
datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan,
akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada
(pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah
mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
(Al-Baqarah: 253)
Allah memuliakan Isa as? Tentu saja...karena Isa as adalah
termasuk dari rasul-rasul Allah. Tiap rasul-rasul diberikan kelebihan yang
tidak pernah diberikan kepada rasul-rasul Allah yang lain, namun bukan berarti
kita boleh menjadikan rasul-rasul Allah sebagai Tuhan karena kelebihan yang
mereka miliki.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku
dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang
mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (Maryam: 33-34)
Yesus dibangkitkan dari antara orang mati? Ya itu benar,
tetapi masalahnya kapan Yesus dibangkitkan yang dimaksud ayat di atas? Dalam
bibel Perjanjian Baru terdapat ayat-ayat yang dengan jelas menyebutkan Yesus
mati disalib dan bangkit dari antara orang mati setelah tiga hari tiga malam tetapi
tidak demikian dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an justru menyatakan Yesus tidak mati
disalib namun diselamatkan Allah dengan jalan menyerupakannya dengan orang
lain. Sebagaimana dapat anda baca dalam ayat dibawah ini;
Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al
Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya
dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih
paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah Isa. (An-Nisaa’: 157)
Jadi sangat salah jika mengatakan Al-Qur’an mendukung
kebangkitan Yesus sebagaimana dalam keyakinan umat Kristen, karena bagaimana
mungkin Yesus dibangkitkan di dunia ini? Sementara Yesus menurut Al-Qur’an
tidak mati disalib tapi justru diselamatkan oleh Allah. Kebangkitan Yesus
dimaksud Al-Qur’an surah Maryam ayat 33 di atas adalah kebangkitan di hari
berbangkit, hari di mana Allah membangkitkan umat manusia untuk dimintai
pertanggung-jawaban.
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa
yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama
dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang
musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu
orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya). (Asy-Syuraa: 13)
Allah memerintahkan Yesus untuk mendirikan agama? Tidak,
tidak demikian maksud ayat di atas. Yesus bukan diperintah mendirikan agama,
melainkan hanya menerima agama yang diwasiatkan Allah kepadanya, Yesus hanya
meneruskan atau mewarisi agama yang dibawa oleh nabi-nabi sebelum Yesus. Agama
yang di maksud adalah agama yang meng-Esakan Allah, agama yang menyuruh beriman
kepada Allah, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati
segala perintah dan larangan-Nya. Agama inilah yang kemudian diteruskan atau
diwarisi oleh nabi Muhammad saw dan umatnya. Agama Kristen bukanlah agama yang
diwasiatkan Allah atau agama warisan para nabi oleh karena agama Kristen tidak
mengajarkan Tuhan yang esa, tidak menyuruh beriman kepada Allah semata, beriman
kepada kitab-kitabnya, rasul-rasulnya, hari akhirat serta menaati segala
perintah dan larangan-Nya.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan
adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisaa’: 158)
Yesus naik ke Surga? Tidak disebutkan ke mana Yesus diangkat
oleh Allah pada ayat di atas. Boleh jadi karena menganggap Allah tinggal di
surga, misionaris menarik kesimpulan bahwa Yesus diangkat ke surga, kesimpulan
tersebut sekaligus untuk mendukung ayat dalam Bibel Perjanjian Baru yang
menyatakan Yesus terangkat ke surga dan duduk di samping kanan Tuhan Bapa.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Yesus diangkat ke langit (bukan surga), namun riwayat
tersebut hanya sampai pada Ibnu ‘Abbas, tidak sampai kepada Rasulullah saw.
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan
Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk
burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin
Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang
berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku
kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku)
bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (Ali ‘Imran: 48-49)
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab
Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
(Al-Maa’idah: 46)
orang-orang Muslim yang sejati perlu mengenal dan memahami
pengajaran-pengajaran Yesus dan menaatinya? Pengajaran-pengajaran yang mana?
Umat kristen saja tidak menaati ajaran Yesus, bagaimana misionaris berharap
umat Muslim menaati pengajaran-pengajaran Yesus?
Yesus mengajarkan bahwa satu titik dari hukum Taurat tidak
akan ditiadakan sampai hari datangnya kiamat (Matius 5: 18) dan Yesus
mengajarkan untuk melakukan dan mengajarkan hukum Taurat (Matius 5: 18). Namun
umat Kristen yang mengaku menaati pengajaran-pengajaran Yesus, justru
mengabaikan hukum Taurat. Dalam Taurat, Tuhan adalah satu tetapi Kristen
mengatakan Tuhan tiga, Hukum Taurat melarang membuat patung tetapi Kristen
justru membuat patung untuk keperluan ibadah,
hukum Taurat melarang memakan makanan yang diharamkan tetapi dalam Kristen
tidak ada makanan yang diharamkan (semua halal), hukum Taurat mewajibkan sunat
tetapi kristen tidak mewajibkannya, All. Lagi pula, Yesus hanya diutus hanya
untuk bangsa Israel bukan untuk seluruh umat manusia, tidak seharusnya kita
yang bukan bangsa Israel mengikuti pengajaran-pengajaran Yesus, apalagi sampai
menyembah Yesus.
Misionaris Kristen kemudian menulis demikian: “Sebagaimana
diajarkan oleh Qur’an, Yesus sama sekali tidak berdosa. Bagaimana mungkin
seseorang dapat hidup sepanjang hidupnya tanpa berdosa satu kali pun? Tidak
mungkin. Kalau begitu, bagaimana Yesus dapat mencapainya? Yesus lebih dari
sekedar manusia. Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia dan Allah adalah satu
(Yohanes 10:30), Yesus mengumumkan diri Nya sebagai Allah dari Taurat (Yohanes
8:58). Injil dengan jelas mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah dalam wujud
manusia (Yohanes 1:1, 14). Allah tahu bahwa kita semua telah berbuat dosa dan
karena itu tidak dapat masuk Surga. Allah tahu bahwa satu-satunya cara untuk
dosa kita diampuni adalah kalau hutang dosa kita dilunasi. Allah tahu bahwa
hanya Dia yang dapat membayar harga yang begitu tak terbatas. Allah telah
menjadi manusia – Yesus Kristus – hidup secara sama sekali tak berdosa (Sura
3:46; 6:85; 19:19), mengajarkan berita yang sempurna, dan mati menggantikan kita,
untuk membayar hukuman dosa kita. Allah melakukan ini karena Dia mengasihi
kita, karena Dia ingin kita melewatkan kekekalan bersama dengan Dia di Surga.”
“Aku dan Bapa adalah satu.” (Yohanes 10: 30)
Anda tidak akan pernah mengerti apa yang hendak Yesus
maksudkan dari ucapannya; “Aku dan Bapa adalah satu” di atas, jika anda tidak
membaca rangkaian ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Misionaris Kristen memang
sengaja mengutip sepotong-sepotong ayat di atas agar terkesan Yesus menyatakan
dirinya adalah Tuhan. Pernyataan Yesus: Aku dan Bapa adalah satu muncul dalam
dialog antara Yesus dengan orang-orang Yahudi yang mempertanyakan apakah Ia
Messias? Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka: “Aku telah mengatakannya
kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan
dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku … Bapa-Ku,
yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang
pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa...baru setelah itu Yesus
berkata kepada mereka: Aku dan Bapa adalah satu.”
Jadi, maksud Yesus mengatakan Aku dan Bapa adalah satu, ada
dalam kata-kata Yesus sebelumnya, yaitu satu karena pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukan Yesus atas nama Bapa atau dengan perintah Bapa serta satu karena
penjagaan Yesus terhadap umatnya adalah sama dengan penjagaan Bapa terhadap
hamba-Nya.
Orang-orang yahudi dalam dialog dengan Yesus di atas telah
keliru dalam memahami perkataan Yesus yang penuh dengan kiasan sama dengan
orang-orang Kristen sekarang. Cuma bedanya…orang-orang Yahudi tidak percaya
dengan pemahaman mereka hingga melempari Yesus dengan batu, sedangkan Kristen
percaya atau mengimani kesalahpahaman mereka terhadap kata-kata Yesus. Apakah
ketika orang yahudi salah memahami perkataan Yesus dengan menganggap Yesus
kerasukan setan atau gila, Kristen tidak mau menyebut Yesus kerasukan setan dan
gila juga?
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." (Yohanes 8: 58)
Untuk lebih jelas mari kita baca dua ayat sebelum Yohanes 8:
58 di atas...
“Abraham bapamu berduka cita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah
melihatnya dan ia berduka cita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya:
“Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?”
(Yohanes 8: 56-57)
Pada ayat di atas, Yesus menyatakan bahwa Abraham telah melihat harinya dan bersuka cita.
Abraham melihat hari di mana Yesus menyampaikan
firman Tuhan. Yesus hidup jauh setelah Abraham wafat, jadi bagaimana Abraham
dapat melihat hari di mana Yesus menyampaikan firman Tuhan? Abraham melihat
hari Yesus dalam “penglihatan mata batin” sebagaimana para nabi lainnya yang
kerap mendapat penglihatan saat tidur. Penjelasan Yesus bahwa Abraham telah
melihat harinya, tidak dapat dipahami oleh orang-orang Yahudi yang kemudian
berkata kepada Yesus; “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan
Engkau telah melihat Abraham?” , Yesus menjawab mereka dengan berkata; "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Ada
di mana? Ada dalam rencana Tuhan, bukan sebagai manusia dan Yesus bukanlah
satu-satunya Nabi atau manusia yang telah ada dalam rencana Tuhan sebelum
dilahirkan, perhatikan ayat-ayat dibawah ini;
TUHAN berkata kepadaku: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim
ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku
telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa.” [Yeremia 1:4-5]
TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai
perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala aku
dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. [Amsal 8:22-23]
Jadi kesimpulannya, sangat salah misionaris Kristen
menjadikan Yohanes 8: 58 sebagai bukti Yesus adalah Tuhan.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah. (Yohanes 1:1)
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Yohanes 1:1 adalah ayat yang dikatakan oleh sarjana Kristen
sebagai ayat yang tidak ada dalam teks asli alias sisipan, jadi sudah
seharusnya Kristen tidak menggunakan lagi ayat tersebut. Karena Yohanes 1:1
dinyatakan palsu atau tidak ada dalam teks asli oleh para sarjana Kristen, maka
tidak ada gunanya menyuguhkan Yohanes 1:14 sebagai bukti ketuhanan Yesus.
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab
Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
(Al-Maa’idah: 46)
dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang
shaleh. (Al-An’aam: 85)
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan
Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." (Maryam: 19)
Pada ayat Al-Qur’an di atas, manakah kalimat Yesus tak
berdosa? Apakah kalimat shaleh? Shaleh adalah sebutan bagi hamba-hamba Allah
yang taat dalam beribadah. Sedangkan sebutan “anak laki-laki yang suci” untuk
Yesus di Maryam: 19 adalah bantahan untuk orang Yahudi yang menuduh Maryam
berzina dan melahirkan anak dari hasil perzinahan.
Semua manusia telah berdosa? Ya, itu benar, karena tidak ada
manusia yang dapat hidup tanpa sedikit pun berbuat dosa. Itu sebabnya manusia
di tuntut untuk selalu memohon ampun, bertobat dengan sungguh-sungguh kepada
Allah. Allah telah menjanjikan ampunan kepada manusia selagi dosa yang
dilakukan bukanlah dosa Syirik, sebagaimana firman-Nya;
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)
dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka
sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
(An-Nisaa’: 116)
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar. (An-Nisaa’: 48)
Pengampunan dalam Islam tidak sama dengan pengampunan yang
ada dalam agama Yahudi atau agama Kristen. Di dalam Islam, ampunan diperoleh
dengan cara bertobat, menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan dan tidak
mengulangi perbuatan dosa. Sedangkan dalam agama Yahudi, pengampunan hanya
dapat diperoleh dengan cara melakukan pengorbanan binatang ternak, seperti
domba, kerbau, dan merpati sebagai korban penebus salah. Cara pengampunan dalam
agama Kristen yang paling parah. Untuk menebus dosa umat manusia, Tuhan turun ke dunia untuk menjadi korban tebusan
dengan cara dibunuh di kayu salib. Tuhan dalam Bibel Perjanjian Lama yang
mengharuskan manusia untuk melakukan pengorbanan binatang ternak sebagai
penebus salah atau penebus dosa, Tuhan yang sama kemudian turun ke dunia
menjadi korban tebusan, sungguh tidak masuk akal. Akal mana yang dapat
menerima, manusia yang berbuat dosa tapi Tuhan yang menebusnya, bodoh!
Adalah salah tempat apabila misionaris Kristen berharap umat
Islam mempertimbangkan kemungkinan untuk murtad dan menjadi seorang Kristen.
Bagaimana mungkin seorang Muslim mau murtad, jika Islam adalah satu-satunya
agama yang benar di sisi Allah (Ali-‘Imran: 19), Islam adalah agama satu-satunya
yang diterima (Ali-‘Imran: 85), dan Islam adalah agama yang akan di bawa mati
oleh seorang Muslim (Ali-‘Imran: 102). Bagaimana mungkin seorang Muslim mau menjadi
seorang Kristen, jika Kristen adalah agama kafir (Al-Maa’idah: 17, 72), di
jamin kekal di neraka (At-Taubah: 68) amal seorang Kristen tidak akan diterima
(Al-Nuur: 39), menjadi penebus Muslim dari neraka (Shahih Muslim: 4969),
Kristen akan selalu dalam kegelapan (Yohanes 9: 5). Itulah sebabnya, tidak akan
ada Muslim waras akalnya yang akan murtad dari Islam dan memilih menjadi
Kristen.
Yesus berkata:
BalasHapusYohanes 14:10-14 (TB) Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Sdr luhut
HapusAnda tahu arti & tafsir dr pasal/ayat tsb??
Yohanes 14:10-14 (TB) Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Tasirannya bukan berarti scr fisik yesus=bapa atau bapa=yesus
Maksud dr ayat tsb bhw perkataan & perbuatan yesus adalah sama spt sbgmn mana firman dr bapa yg diperintahkan kpd yesus utk disampaikan pd umatnya (bani israel).
"Bapa yg ada dlm diri aku (yesus)" itu bhs kiasan bhw perkataannya mrpkan wahyu yg diilhamkan dr bapa & sama persis, tdk ditambah atau dikurangi.
Dan seandainya mereka (kaumnya) tdk bisa menerima atau menangkap maksudnya/pengajarannya, paling tdk kt yesus lihatlah perbuatan/pekerjaannya sbg teladan, apakah baik atau buruk menurut penilaian kaumnya
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.
Maksudnya:
Ikutilah segala perkataan (ajaran) & perbuataannya utk diteladani dab dipraktek dlm kehidupan mereka agar selamat mnju kerajaan sorga.
Mintalah/berdoa kpd bapa atas bimbingan dr yesus dg memuliakan (memuji, mengkuduskan) namaNya.
Inipun klo bener itu adl perkataan yesus yg berdsarkan firman dr Tuhan, soalnya injil yohanes dicap palsu mnurut hasil kajian The Five Gospels yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan Roy W. Hoover.
Apakah anda mengikuti ajaran2 yesus dan jg meneladani perbuatan2 nya?
Atau anda menolak ajaran ini krn berat trus menerima ajaran yg lain yg dirasa enak menurut anda sendiri?
Atau anda hnya ikut2an ajaran doktrin gereja dg membabi buta tnpa dipikir lg dg hnya bermodalkan IMAN tanpa ilmu yg bisa menyesatkan?
Ikutilah kitab sucimu, ajaran2 nabi mu dlm beribadah spt 10 perintah Tuhan.
Sdhkah anda mngikuti 10 perintah Tuhan yg jelas2 tdk ada pertentangan mengenai hal itu?
Menyembah pd Tuhan yg esa
Tdk membuat patung & menyembahnya
Memuliakan hr sabat (sabtu/hr ke7) bukan hr minggu
Dll
Bercerminlah...