Di halaman Facebook yang di
kelolanya, seorang kafir Kristen pemuja Yesus menyatakan bahwa Allah mewajibkan
seorang Muslim untuk saling menutupi kebejatan satu sama lain, serta melarang
seorang Muslim untuk jujur mengakui kebejatan atau perbuatan maksiat yang telah
dilakukan. Sebagai dalil wajibnya seorang Muslim untuk menutupi aib sesama
Muslim, dia mengutip sebuah hadis dari Shahih Muslim; Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami 'Affan; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah
menceritakan kepada kami Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia,
melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak." (Shahih
Muslim: 4692)
Sedangkan sebagai dalil larangan
menampakkan perbuatan dosa, si kafir Kristen pemuja Yesus mengutip sebuah hadis
dari Shahih Bukhari; Telah menceritakan
kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Sa'd dari Ibnu Akhi Ibnu Syihab dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dia
berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap
umatku dimaafkan (dosanya) kecuali orang-orang menampak-nampakkannya dan
sesungguhnya diantara menampak-nampakkan (dosa) adalah seorang hamba yang
melakukan amalan di waktu malam sementara Allah telah menutupinya kemudian di
waktu pagi dia berkata: 'Wahai fulan semalam aku telah melakukan ini dan itu, '
padahal pada malam harinya (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya. Ia pun
bermalam dalam keadaan (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya dan di pagi
harinya ia menyingkap apa yang telah ditutupi oleh Allah'." (Shahih
Bukhari: 5608)
Mengomentari dua hadis di atas,
si kafir pemuja Yesus berkata, “Itu sebabnya, kalau dalam komunitas Muslim di
negara-negara Islam di luar sana terjadi kebiadaban, kebejatan, muslim-muslim
Indonesia dengan sigap menutup-nutupi kebejatan itu.”
“Hebatnya lagi, Allah melarang
seorang Muslim jujur mengakui telah melakukan kebejatan! Di abad ke-6 Masehi
jamannya Muhammad bin Abdullah dulu mungkin bisa saja seseorang Bejat menutup
rapat-rapat Aibnya, tapi di zaman supremasi hukum di abad ke-21 ini, penjahat-penjahat
seperti misal Ahmad Fathonah, Luthfi Hasan Ishak, Surya Dharma Ali dan bandit-bandit
pejabat Muslim Indonesia tidak bisa sembunyi lagi dari kebejatannya, sampai
liang semut juga kejahatannya diburu untuk dimintai keadilan oleh hukum kafir yang
berlaku di NKRI ini.”
Jawab
Seorang kafir Kristen pemuja
Yesus menyatakan bahwa Allah mewajibkan seorang Muslim untuk saling menutupi
kebejatan satu sama lain. Dengan dalil sebuah hadis yang berisi tentang anjuran
untuk menutup aib orang lain. Rupanya, si kafir Kristen pemuja Yesus telah
menyamakan aib dengan perbuatan dosa atau maksiat. Padahal aib itu bukan
perbuatan dosa atau maksiat. Secara bahasa, aib artinya cacat dan kekurangan.
Bentuk jamaknya: uyub. Sesuatu yang memiliki aib, dalam bahasa arab, disebut
ma`ib. Sebagian ulama mazhab Hanafi menjelaskan aib dengan pengertian: “Suatu
bagian yang tidak ada dari asal penciptaannya dan hal itu dianggap sebagai bentuk
kekurangan.” (Al-Hasfaki, ad-Dur al-Mukhtar, Dar al-Fikr, Beirut)
Sebagai contoh, seekor kambing
memiliki organ tubuh lengkap. Kemudian kakinya pincang disebabkan kecelakaan.
Pincangnya kambing ini dianggap sebagai aib karena ini merupakan bagian yang
kurang dilihat dari kondisi awalnya. Berbeda dengan kambing yang sejak
dilahirkan tidak punya telinga. Tidak ada telinga pada kambing ini bukan
termasuk aib, karena sejak awal tidak memiliki telinga. (lihat Hasyiyah Ibnu
Abidin, Dar al-Fikr, Beirut, 1415 H, jilid 5, hlm. 117).
Sedangkan pengertian `aib secara
istilah batasannya berbeda-beda, tergantung dari objek yang mengalami cacat.
Karena itu, tidak bisa dipastikan dengan definisi tertentu. Imam an-Nawawi
mengatakan, “Batasan aib berbeda-beda. Aib yang diakui dalam barang dagangan,
yang menyebabkan pembeli diperbolehkan untuk khiyar (memilih melanjutkan beli
atau dikembalikan adalah setiap cacat yang mengurangi harta atau mengurangi
keinginan seseorang untuk memilikinya atau cacat pada barang dagangan tersebut.
Aib dalam kurban dan aqiqah adalah segala cacat yang mengurangi kadar
dagingnya. Aib dalam pernikahan adalah segala cacat yang menyebabkan seseorang
enggan untuk melakukan hubungan badan dan hilangnya keranjingan untuk mendekati
….” (An-Nawawi, Tahdzib al-Asma wa al-Lughah, tahqiq: Musthafa Abdul Kadir
Atha’, Syamilah, 4/96)
Aib itu kekurangan atau cacat
yang ada pada seseorang, bukan perbuatan dosa atau maksiat. Ketika seorang Muslim
di anjurkan untuk menutupi aib orang lain, itu maksudnya di anjurkan
menutupi kekurangan atau cacat orang lain. Jadi sangat salah jika kafir Kristen
pemuja Yesus menuduh Allah telah menganjurkan untuk menutupi kebejatan sesama
muslim. Aib yang harus ditutupi itu juga bukan hanya dari sesama Muslim saja,
melainkan siapa saja orangnya. Lihat kembali isi haditsnya.
Hadis lainnya yang
dipermasalahkan, adalah hadits yang terdapat dalam Shahih Bukhari 5608: Abu Hurairah berkata; saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap umatku dimaafkan (dosanya) kecuali orang-orang
menampak-nampakkannya dan sesungguhnya diantara menampak-nampakkan (dosa)
adalah seorang hamba yang melakukan amalan di waktu malam sementara Allah telah
menutupinya kemudian di waktu pagi dia berkata: 'Wahai fulan semalam aku telah
melakukan ini dan itu, ' padahal pada malam harinya (dosanya) telah ditutupi
oleh Rabbnya. Ia pun bermalam dalam keadaan (dosanya) telah ditutupi oleh
Rabbnya dan di pagi harinya ia menyingkap apa yang telah ditutupi oleh
Allah'."
Maksud dari Hadits di atas adalah
jika seorang Muslim telah terlanjur berbuat maksiat. Di mana tidak ada yang
mengetahui ketika ia berbuat dosa selain Allah dan dirinya sendiri. Jika ia
bertobat dan tidak menceritakan perbuatan dosanya kepada orang lain, maka Allah
akan memaafkannya. Hikmah dilarangnya menampak-nampakkan dosa adalah agar orang
lain tidak tergoda untuk melakukan dosa yang sama dan agar seorang hamba tidak ujud,
sum’ah dan riya terhadap dosa-dosa. Ujud, sum’ah dan riya dalam ibadah saja
sudah buruk, apalagi jika ujud, sum’ah dan riya dalam masalah dosa.
Kafir Kristen pemuja Yesus
menganggap tidak menampak-ampakkan dosa adalah perbuatan tercela, padahal Allah
menjanjikan ampunan daripadanya. Dengan mengatakan demikian, kafir Kristen
pemuja Yesus berharap agar setiap Muslim tidak memperoleh ampunan dari Allah
karena menampak-nampakkan dosa, sehingga menjadi teman mereka di neraka.
Mencuri dalam Islam adalah
perbuatan haram. Pencuri (termasuk koruptor) dalam negara dengan syariat Islam
di ganjar dengan hukuman potong tangan. Hukum ini jauh lebih berat dan lebih
menghasilkan efek jera, dari pada hukum kafir yang di puji-puji oleh kafir
Kristen pemuja Yesus. Kafir Kristen pemuja Yesus hanya menyebut Ahmad Fathonah,
Luthfi Hasan Ishak, Surya Dharma Ali yang terlibat korupsi sebagai penjahat dan
bandit. Padahal amat banyak juga orang Kristen yang menjadi tahanan kasus
korupsi. Tiga di antaranya seperti Ir.Yulianus
Telaumbanua, Drs.
David Agustein Hubi, Pande
Nasorahona Lubis. Screenshot tersebut saya peroleh dari http://infokorupsi.com/
Bukan hanya orang Kristen biasa
yang terlibat korupsi, pendeta, pastor dan uskup pun jadi tersangka korupsi. Bahkan
beberapa tahun yang lalu, gereja Katolik Roma di guncang berbagai skandal
seksual di berbagai negara. Salah satunya terjadi di gereja Katolik Roma, Victoria,
Australia. Konon, pelecehan seksual di gereja itu terjadi sejak tahun 1930an. Dalam
data Gereja, 620 kasus mulai terjadi pada 80 tahun yang lalu dengan sebagian
besar kasus terjadi pada 1960an dan 1980an. Dengan jumlah korban diperkirakan
lebih banyak hingga lebih dari 10.000. Anda tentu masih ingat pula bagaimana
seorang biarawati hamil dalam biara. Mungkin biarawati ini salah satu korban
kebejatan si penjahat kelamin. Pendeta, pastor dan uskup yang terlihat memiliki
kehidupan yang suci, tanpa di nyana adalah penjahat kelamin, manusia bermoral
bejat. Gereja yang di anggap sebagai rumah Tuhan, ternyata tidak lebih dari
pada lokalisasi pelacuran terselubung.
Artikel yg bagus
BalasHapus