Kafir kristen pemuja Yesus
mempermasalahkan sebuah ayat Al-Qur’an yang mereka katakan sebagai hasil
contekan dari Talmud. Kitab Talmud sendiri mereka anggap bukan firman Tuhan,
melainkan hanya kitab catatan yang berisi ajaran-ajaran kaum Sanhedrin, Dewan
Tinggi para rabbi Yahudi. Ayat Al-Qur’an yang saya maksud adalah: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum)
bagi Bani Israil, bahwa: barang siapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau
bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Dan
barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia
telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang
jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.” (Al Maa'idah: 32). Ayat
tersebut di anggap mempunyai kesamaan
dengan isi Talmud: “Barang siapa menghancurkan sebuah nyawa, ia dianggap telah
menghancurkan seluruh dunia. Dan barang siapa menyelamatkan sebuah nyawa, ia
dianggap telah menyelamatkan seluruh dunia.” Talmud Yerusalem Sanhedrin 4:1 (22a)
Kafir Kristen pemuja Yesus
menganggap kitab Talmud tak lebih sebagai kitab catatan para rabi Yahudi, namun
tidak demikian dengan orang-orang Yahudi Ortodoks. Orang-orang Yahudi Ortodoks menganggap
kitab Talmud sebagai firman Tuhan yang
diturunkan kepada Musa, sama seperti halnya kitab Taurat. Kitab Talmud dikenal
sebagai “Oral Taurat” yang diwariskan
dari generasi ke generasi melalui tradisi lisan sampai kemudian dituliskan oleh
para rabi Yahudi pada abad ke dua dan kelima Masehi. Dengan demikian, maka
tidak ada jalan bagi kafir Kristen pemuja Yesus untuk terus menuduh Al-Maa'idah:
32 adalah contekan dari Talmud. Kesamaan sebagian ayat-ayat Al-Qur’an dengan
isi kitab-kitab Nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW, merupakan bukti yang
tidak dapat di sangkal bahwasanya Al-Qur’an merupakan kitab yang juga berasal
dari sumber yang sama dengan kitab-kitab Nabi terdahulu. Apakah Al-Qur’an
melarang pembunuhan? Ya, tentu saja. Membunuh merupakan salah satu dosa besar
yang di dunia pelakunya dapat di hukum qishash (di bunuh pula) dan kelak di
akhirat Allah menyediakan baginya azab yang pedih berupa neraka jahanam (An
Nisaa': 93). Jika Al-Qur’an melarang pembunuhan, mengapa di banyak tempat dalam
Al-Qur’an terdapat perintah untuk berperang dan membunuh? Sebagaimana ayat yang
sering di kutip oleh kafir Kristen pemuja Yesus berikut ini:
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan
jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan
mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di
dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (Ash-Shaff: 10-12)
Membunuh merupakan salah satu
dosa besar yang Allah mengancam pelakunya dengan azab di dunia dan di akhirat.
Sedangkan perintah berperang dan membunuh yang ada dalam Al-Qur’an dimaksudkan
sebagai balasan serta hukuman terhadap orang-orang yang menebarkan fitnah di
tengah-tengah kaum Muslimin. Mereka adalah orang-orang kafir, musyrik, dan
munafik yang dengan nyata-nyata memerangi kaum Muslimin, mencerca agama Allah,
menghina Allah dan Rasul-Nya. Dan agar semua manusia menyembah hanya kepada
Allah serta meninggalkan penyembahan selain kepada-Nya. Konsep perang dalam
Al-Qur’an sebetulnya tidak jauh berbeda dengan konsep perang dalam Bible. Tidak
jauh dengan Al-Qur’an, Tuhan dalam Bible Perjanjian Lama juga melarang pembunuhan
(Ulangan 5:17), tetapi juga memerintahkan perang dan pembunuhan dengan
alasan-alasan tertentu. Alasan-alasan Tuhan dalam Bible Perjanjian Lama memerintahkan
perang dan pembunuhan adalah karena adanya penyembahan selain kepada Tuhan
Israel (Ulangan 13:12-15), menghujat nama Tuhan Israel (Imamat 24:16) dan memerangi
bangsa Israel (Yosua 11:5-8). Jadi, larangan membunuh dalam Al-Qur’an memang
ada, namun larangan tersebut tidak kemudian serta-merta menghalangi Allah untuk
membalas serta menghukum orang-orang kafir, musyrik dan munafik melalui
tangan-tangan kaum Muslimin.
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan
(perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong
kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (At-Taubah: 14)
Bagaimana dengan Yesus? Apakah
Beliau juga memerintahkan untuk berperang dan membunuh? Kalau perintah Yesus
yang eksplisit seperti perintah untuk berperang dan membunuh dalam Al-Qur’an
dan Bible, tidak ada. Namun pernah pada suatu ketika Yesus menyuruh
murid-muridnya untuk membeli pedang (Lukas 22:36). Perintah Yesus ini dipahami
oleh murid-muridnya sebagai upaya berjihad untuk membela dan melindungi gurunya
dari kejahatan kaumnya. Yesus tidak lain hanyalah utusan Tuhan yang bertugas
untuk menyampaikan firman-Nya (Yohanes 17:8, Yohanes 12:50). Jika kemudian tidak
ditemukannya perintah Yesus untuk melakukan perang dan membunuh, itu karena Tuhan yang
mengutus Yesus belum menyuruh Beliau untuk berperang dan membunuh. Tuhan yang
mengutus Yesus tidak pernah menyuruh Beliau untuk berperang dan membunuh karena
keadaan pada saat itu yang tidak memungkinkan. Tetapi keadaan berbeda ketika
Yesus datang di akhir zaman nanti. Setelah Beliau mempunyai kekuatan serta
dukungan yang cukup, Yesus akan berperang dan membunuh. Sebagaimana ayat-ayat di bawah ini:
Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan
mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas
segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang
terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." (Wahyu 17:14)
Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih;
dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar," Ia
menghakimi dan berperang dengan adil. (Wahyu
19:11)
Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang
kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (Wahyu 2:16)
Sumber Talmud: http://www.religionfacts.com/judaism/texts/talmud
0 Response to "Benarkah Qur'an Melarang Pembunuhan?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.