Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Setiap insan, dari jaman
purbakala sampai sekarang, menggumuli masalah hidup setelah kematian, bukan?
Umat manusia memandang kepada agama untuk mencari jawabannya. Maka, kita perlu
menilai agama dari segi jawabannya. Apakah jawabannya rasional dan menghibur
pengikutnya? Apakah agama menjamin sorga atau neraka? Umat beragama selalu
tertarik pada topik “orang Muslim dan sorga” dan “orang Muslim dan neraka.”
Jadi pantaslah kita membahas topik kehidupan di sorga dan neraka.
Monoteisme Tuhan dan Hidup Setelah Kematian
Semua pengikut agama monoteisme
[kepercayaan Tuhan adalah tunggal] percaya ada kehidupan sesudah kematian.
Buku-buku suci mengajarkan demikian, bukan? Selidikilah Kitab Taurat (Yahudi),
Injil (Kristen) dan Al-Quran (Islam). Agama monoteisme menolong penganutnya
mencari jawaban mengenai kehidupan sesudah kematian. Juga menolong mereka
mengerti nasibnya sesudah kematian, apakah ke sorga atau neraka. Agama yang
berasal dari Allah, menawarkan “kepastian” keselamatan di sorga kepada
penganutnya.
Jawaban Saya: Tidak ada yang perlu saya jawab.
Agama Islam dan Tugas Utama Agama
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sultan Muhammad Khan dari
Afghanistan menulis, “Keselamatan adalah nafas terpenting agama dan pondasi
agama. Tanpa keselamatan agama bukan agama.” Mengingat ungkapan tersebut, maka
kita perlu merenungkan ayat kunci Al-Quran sbb, “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka
itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Pengertian orang Muslim
akan nasibnya terdapat dalam ayat ini. Ayat ini tidak mengajarkan keselamatan
dari penderitaan di neraka bagi orang Muslim. Malahan ayat ini menekankan,
“tidak ada seorang pun. . .” yang akan menghindari neraka! Akhirnya setiap
orang Islam masuk neraka! Karena ayat ini Sultan Muhammad Khan meninggalkan
agama Islam.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus nampaknya sudah kehabisan
bahan untuk menyudutkan agama Islam. Coba anda lihat, mereka kembali
menyinggung surah Maryam ayat 71 yang menyatakan tidak ada seorang pun kecuali
akan mendatangi neraka. Padahal dalam artikel mereka sebelumnya ayat ini sudah
muncul. Umat Islam sudah kebal dan tidak dapat ditipu dengan ayat ini. Oleh
karenanya saya hanya akan copy-paste jawaban saya mengenai ayat tersebut dari
artikel saya sebelumnya.
Dan tidak ada seorangpun dari
padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu
adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (Maryam: 71).
Ayat ini sering kali di kutip dan dipahami secara serampangan oleh kafir
Kristen pemuja Yesus. Makna dari “mendatangi” pada ayat tersebut adalah
melintasi atau melewati, bukan memasuki seperti apa yang mereka katakan. Dalam
hadits Shahih Muslim: 267 disebutkan
bahwa kelak di akhirat nanti Allah SWT akan membentangkan shirath di atas
neraka. Untuk masuk surga, semua manusia –baik dia beriman atau kafir- akan
melintasi atau melewati shirath tersebut. Kemudian Allah SWT akan menyelamatkan
orang-orang yang bertakwa sesuai amal perbuatan mereka masing-masing, sementara
itu orang-orang kafir dan pelaku maksiat dibiarkan oleh Allah SWT jatuh masuk
ke dalam neraka. Sebagaimana firman Allah SWT yang menjadi kelanjutan ayat yang
di kutip oleh kafir Kristen pemuja Yesus di atas;
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan
membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (Maryam: 72)
Siapakah di Antara Orang Islam yang Pasti Selamat?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Walau inti Qs 19:71 jelas, ada
satu pengecualian. Kitab agama Islam mengajarkan, “Janganlah kamu mengira bahwa
orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi
Tuhannya dengan mendapat rezki” (Qs 3:169). Jadi satu-satunya jalan, menurut agama
Islam, supaya pasti masuk sorga ialah “gugur di jalan Allah,” yaitu mati dalam
jihad. Apakah ini salah satu sebab, pengikut Islam berani mengikat bom pada
dirinya dan mati syahid? Satu-satunya jalan untuk menghindari neraka!
Jawaban Saya: “Janganlah kamu
mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu
hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.” (Ali 'Imran: 169)
Ayat di atas selain menjadi
jawaban bagi ucapan orang-orang munafik yang enggan berperang, juga merupakan
kabar gembira kepada orang-orang beriman bahwa Allah SWT akan menempatkan
ruh-ruh orang yang mati syahid pada perut seekor burung yang terbang di taman-taman
surga sampai hari kiamat. Jihad memang amal yang paling utama dalam Islam,
tetapi tidak benar jika hanya jihad satu-satunya jalan supaya dapat masuk
surga. Karena di dalam hadits shahih, Rasulullah SAW menyatakan bahwa siapa
saja yang beriman kepada Allah SWT, menegakkan shalat, berpuasa di bulan
Ramadhan, pasti Allah SWT akan memasukkannya ke dalam surga, baik dia berjihad
atau tidak berjihad. Perhatikan hadits shahih dibawah ini:
Telah bercerita kepada kami Yahya bin Shalih telah bercerita kepada
kami Fulaih dari Hilal bin 'Ali dari 'Atha' bin asar dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah, menegakkan shalat, berpuasa
bulan ramadhan, maka sudah pasti Allah akan
memasukkannya ke dalam surga, baik apakah dia berjihad di jalan Allah atau
dia hanya duduk tinggal di tempat di mana dia dilahirkan". (Shahih
Bukhari: 2581)
Apakah pelaku bom bunuh diri
adalah mujahid (orang yang berjihad)? Saya tidak tahu. Karena hanya Allah SWT
saja yang mengetahui apakah seseorang benar-benar berjihad di jalan-Nya atau
tidak.
Masalah yang Menghalangi Orang Islam “Pasti” Selamat
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar. . .” (Qs 100:6). Nabi Islam tahu ayat ini.
Ia pernah berdoa, “Allah, bersihkanlah dosa dari saya dengan air salju”
(Bukhari). Abu Bakr, Kalifah pertama, menulis dalam sajak, “Allah, bagaimana
saya dapat diselamatkan? Tidak ada kebaikan dalam diriku. Saya kewalahan karena
kejahatanku. . . !” Jawaban atas masalah dosa mereka terdapat dalam Injil: “. .
. darah Isa . . . menyucikan kita dari semua dosa” (Injil, Surat I Yohanes
1:7). Semestinya nabi Islam jangan berdoa untuk “air salju.” Ia perlu memandang
kepada darah Anak Domba Allah untuk pembersihan hatinya. Isa bersabda: “Aku
memberikan hidup kekal kepada mereka [yang dibersihkan dari dosa dengan
darah-Nya] dan mereka tidak akan binasa sampai selama-lamanya. . . .” (Injil,
Yohanes 10:28).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip Al-Qur’an dari
surah Al ´Aadiyaat ayat 6 dengan sepotong-sepotong. Mereka tidak berani
mengutip keseluruhan kalimat pada ayat tersebut, karena jika mereka melakukannya,
maka akan terlihat dengan jelas maksud “sangat ingkar” dalam ayat tersebut
adalah ingkar akan nikmat Allah SWT. Tentang doa Rasulullah SAW, “Ya Allah,
bersihkanlah dosa dari saya dengan air salju” (Bukhari). Doa Rasulullah SAW
yang ini juga sudah muncul dalam artikel kafir Kristen pemuja Yesus sebelumnya
mengenai wudhu dan sudah saya jawab. Doa Rasulullah SAW tersebut tidak ada
hubungannya sama sekali dengan Al-Qur’an surah Al ´Aadiyaat ayat 6. Kafir
Kristen pemuja Yesus juga menyatakan bahwa Abu Bakar RA pernah menulis dalam
sajaknya, “Allah, bagaimana saya dapat
diselamatkan? Tidak ada kebaikan dalam diriku. Saya kewalahan karena
kejahatanku”. Saya yakin dengan pasti Abu Bakar tidak akan pernah menulis
sajak itu, seolah Abu Bakar telah melakukan kejahatan yang sangat besar
sehingga beliau kebingungan bagaimana caranya menyelamatkan diri. Sajak yang di
sebut-sebut ditulis oleh Abu Bakar tersebut tidak lebih dari karangan kafir
Kristen pemuja Yesus untuk menyudutkan pribadi beliau.
Pengampunan dosa dalam agama
Islam diperoleh melalui pertaubatan dan permohonan ampun. Model pengampunan
yang ada di dalam agama Islam lebih dapat diterima dari pada penebusan dosa ala
kafir Kristen yang harus menjadikan Tuhan sebagai korban tebusan. Menjadikan
Tuhan sebagai korban penebus dosa adalah cara biadab yang sangat menjijikkan
untuk memperoleh keselamatan. Darah
Yesus tidak dapat menyelamatkan karena Yesus
bukan korban tebusan yang sempurna. Pengampunan dosa hanya melalui pertaubatan
dan permohonan ampun, tidak ada cara yang lain.
Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin
dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati
segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka
itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka (At Taubah: 117)
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: " Allah
Subhanahu Wa Ta'ala akan senantiasa membuka lebar-lebar tangan-Nya pada malam
hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa pada siang hari dan Allah
senantiasa akan membuka tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orng
yang berbuat dosa pada malam hari, dan yang demikian terus berlaku hingga
matahari terbit dari barat." (Shahih Muslim: 4954)
“Tanpa Keselamatan Agama Bukan Agama” (Sultan Muhammad Khan)
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Pembaca yang budiman, nilailah
agama dengan pertanyaan ini: “Apakah agama-ku menjamin kepastian keselamatan di
sorga?” Jangan bingung mengenai kehidupan di sorga dan neraka. Dalam doa tulus
minta Allah mengarahkan Anda kepada jalan yang pasti memimpin ke sorga!
Jawaban Saya: Menurut Sultan Muhammad Khan (saya tidak tahu siapa
dia, mungkin hanya murtadin palsu) bahwa tanpa keselamatan agama bukan agama. Anggaplah
pernyataan Sultan Muhammad Khan ini benar, maka tidak ada halangan bagi siapa pun
untuk menganggap Islam sebagai sebuah agama karena dalam Islam terdapat
kepastian akan keselamatan. Hanya Islam agama yang benar (Ali 'Imran: 85) dan hanya
Islam agama yang di diridhai oleh Allah SWT (Ali 'Imran: 19). Telah bersabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Baru
saja datang kepadaku utusan dari Rabbku lalu mengabarkan kepadaku" atau
Beliau bersabda: "Telah datang mengabarkan kepadaku bahwa barang siapa
yang mati dari ummat ku sedang dia tidak menyekutukan Allah dengan suatu
apapun maka dia pasti masuk surga".
Aku tanyakan: "Sekalipun dia berzina atau mencuri?" Beliau menjawab:
"Ya, sekalipun dia berzina atau mencuri". (Shahih Bukhari: 1161). Apakah
Yesus pernah menjamin umatnya pasti masuk surga sebagaimana Rasulullah SAW
menjamin umatnya pasti masuk surga? Saya yakin tidak pernah.
0 Response to "Al-Quran: Semua Muslim Masuk Neraka?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.