Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Islam dan Kristen mengklaim
bahwa kitab-kitab mereka adalah wahyu Allah. Mungkinkah keduanya adalah wahyu
Tuhan? Menyelidiki tiga fakta terbentuknya kitab tersebut akan membuat kita
mengerti manakah wahyu Allah sejati. Fakta terbentuknya Al-Quran:
1. Penulis Al-Quran satu orang,
Muhammad. Islam percaya bahwa Muhammad satu-satunya nabi yang menerima
Al-Quran, melalui Jibril (Qs 96:1-3).
2. Al-Quran ditulis hanya dengan
satu bahasa, yaitu Arab gundul, tanpa huruf hidup.
3. Penulisan Al-Quran sekitar 23 tahun.
Sejak Muhammad berumur 40 tahun, hingga meninggalnya umur 63 tahun.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menyatakan bahwa penulis
Al-Qur’an adalah Nabi Muhammad SAW. Ini adalah bohong, tetapi kebohongan itu
saya yakin tidak akan membuat umat Islam tertipu. Karena semua umat Islam tahu
kalau Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ummi, tidak dapat membaca dan tidak
dapat menulis. Yang tertipu dari pernyataan kafir Kristen pemuja Yesus tersebut
justru saudara-saudara mereka sendiri, bukan umat Islam. Al-Qur’an ditulis
hanya dengan bahasa Arab dan penulisannya sekitar 23 tahun, lalu kenapa? Apakah
itu membuktikan bahwa Al-Qur’an bukanlah kitab wahyu? Sama sekali tidak, karena
sebuah kitab tidak harus ditulis lebih dari satu bahasa dan penulisannya harus
lebih dari seribu tahun untuk dapat di sebut sebagai kitab wahyu. Kafir Kristen
pemuja Yesus berusaha membuktikan Al-Qur’an bukan kitab wahyu dengan cara
membuat asumsi di atas dengan tujuan agar Bible dapat di anggap kitab wahyu
dengan bekal asumsi tersebut. Kafir Kristen pemuja Yesus harusnya menjelaskan
terlebih dahulu dengan kriteria yang bagaimana sebuah kitab dapat di sebut
sebagai firman Tuhan, kemudian membuktikan kalau Al-Qur’an itu tidak memenuhi
kriteria tersebut. Bukan membuktikan Al-Qur’an bukan kitab wahyu dengan jalan
membuat asumsi-asumsi. Anehnya, walaupun kafir Kristen pemuja Yesus menganggap
Al-Qur’an bukan kitab wahyu, tetapi mereka membenarkan ayat Al-Qur’an ketika
menyebut Taurat dan Injil sebagai firman Allah SWT. Hehehe
Tantangan Al-Quran
Kafir Kristen pemuja Yesus
menulis: Karena itulah Al-Quran menantang manusia. “Dan jika kamu (tetap) dalam
keraguan tentang Al-Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad),
buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu …”(Qs 2: 23). Namun,
buku-buku juga ditulis oleh satu pengarang, dengan satu bahasa, dan dalam waktu
tidak terlalu lama. Fakta itu sama dengan Al-Quran. Lalu apa buktinya Al-Quran
wahyu Allah?
Jawaban Saya: Kafir pemuja Yesus mengutip sebuah ayat Al-Qur’an, Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang
Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat
(saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah,
jika kamu orang-orang yang benar (Al-Baqarah:
23). Kemudian mereka menyatakan bahwa buku-buku juga ditulis oleh satu
pengarang, dengan satu bahasa, dan dalam waktu tidak terlalu lama, itu mereka
katakan sama dengan Al-Qur’an. Rupanya kafir Kristen pemuja Yesus salah dalam
memahami tantangan Al-Qur’an. Yang dimaksud semisal Al-Qur’an di situ adalah
dari segi keindahan tata bahasanya, bukan penulisannya.
Ketika Al-Qur’an diturunkan, suku
Quraisy berada di puncak balaghah dan kefasihah dalam membuat kalimat, banyak
orang-orang cerdas di kalangan mereka, memiliki lidah yang lancar, dan bakat
yang hebat. Bahkan sebagian mereka menduga bahwa mereka bisa membuat kalimat
seperti Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya, Dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar
(ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki niscaya kami dapat
membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah
dongeng-dongengan orang-orang purbakala." (Al Anfaal: 31). Oleh karena itu Allah SWT menantang mereka yang
tidak mempercayai Al-Qur’an berasal dari Allah SWT, untuk membuat yang semisal dengannya
dan mereka tidak mampu untuk membuat semisal dengan Al-Qur’an. Sekarang sudah
lebih dari 1400 tahun sejak tantangan tersebut diwahyukan, tetapi manusia
selalu gagal menghasilkan sesuatu yang semisal atau sesuatu yang lebih baik, inilah
bukti bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah.
Fakta Pewahyuan Alkitab
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis:
1. Alkitab ditulis selama 1500
tahun. Allah mewahyukan firman-Nya pertama-tama kepada nabi Musa (1500 tahun
sebelum Isa Al-Masih) hingga Rasul Besar Yohanes, tahun 100 Masehi. Jika bukan
Allah, siapakah yang sanggup membuat satu kitab selama itu?
2. Penulis Alkitab 40 orang, tapi
satu tema. Allah mewahyukan firman-Nya kepada para nabi seperti Musa, Daud,
Salomo dan sebagainya. Juga kepada para rasul Matius, Yohanes, Petrus, Yakobus
dan lainnya. Ke-40 penulis itu diikat dengan satu tema utama, yaitu, “Anugerah
keselamatan melalui pengorbanan Isa Al-Masih.” Hebatnya lagi, mereka berada di
tempat dan zaman yang berbeda. Kok bisa ya? Pasti, sebab Roh Allah yang
mewahyukan dan memimpin mereka semua.
3. Alkitab ditulis dengan tiga
bahasa. Tidak seperti Al-Quran yang ditulis dengan satu bahasa, Arab. Allah
sejati yang Maha Bijaksana mewahyukan Alkitab dalam tiga bahasa yaitu Aram,
Ibrani, dan Yunani. Siapakah yang segenius itu, jika bukan Allah? Dengan
menggunakan ketiga kriteria di atas, siapakah yang dapat menirunya?
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus harusnya menjelaskan
terlebih dahulu dengan kriteria yang bagaimana sebuah kitab dapat di sebut
sebagai firman Tuhan, kemudian membuktikan kalau Bible itu memenuhi kriteria
tersebut. Bukan membuktikan Bible kitab wahyu dengan jalan membuat
asumsi-asumsi. Contoh asumsi mereka yang kelewat batas adalah menganggap
penulisan Bible yang menggunakan lebih dari satu bahasa, mereka anggap sebagai
bukti bahwa Bible adalah firman Tuhan, ini konyol. Karena banyak sekali
buku-buku yang ada di dunia ini yang diterbitkan dalam berbagai bahasa, apa
buku-buku ini juga harus diakui sebagai firman Tuhan?
Menurut saya, sebuah kitab dapat
disebut sebagai firman Tuhan apabila isinya bersumber dari wahyu yang diterima
oleh seorang Nabi dan isi kitab ini harus original hanya berisi firman atau
wahyu Tuhan yang di terima oleh sang Nabi tersebut. Bibel tidak seperti itu.
Memang di sebagian isi Perjanjian Lama terdapat firman Allah SWT, tetapi sudah
tidak original firman Allah SWT lagi karena sudah tercampur dengan sejarah
bangsa Israel, tercampur dengan dongeng dan mitos-mitos bangsa Israel.
Sedangkan Perjanjian Baru, ke empat kitab yang di sebut Injil itu hanya berisi
perjalanan dakwah Yesus yang bersumber dari saksi-saksi (Lukas 1:1-3) dan penyelidikan penulisnya, bukan bersumber dari
firman atau wahyu Tuhan yang diterima oleh seorang Nabi. Kitab-kitab lainnya
dalam Perjanjian Baru hanyalah kitab yang berisi sejarah pada saat itu dan
ajaran serta surat-surat Paulus kepada jemaatnya. Sekarang bandingkan dengan
Al-Qur’an. Isi Al-Qur’an benar-benar original firman atau wahyu Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Di sana tidak ada cerita
perjalanan hidup dan dakwah Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya, apalagi
sejarah bangsa Arab, sama sekali tidak ada. Dapat disimpulkan, secara umum
Bible adalah kitab sejarah yang sebagian kecil isinya terdapat firman Tuhan.
Sedangkan Al-Qur’an adalah kitab wahyu yang di sebagian isinya menceritakan para
Nabi dan orang-orang shaleh.
Pengakuan Al-Quran Akan Pewahyuan Kitab Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jadi Alkitab adalah wahyu
Allah, “… sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi
oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, Surat 2
Petrus 1:21). Al-Quran juga mengakui bahwa Alkitab (Taurat dan Injil) adalah
wahyu Allah. “Dia [Allah] menurunkan … Taurat dan Injil, (Qs 3:3). Allah yang
mewahyukan, juga memelihara keasliannya hingga hari ini. Jadi hanya Alkitab
adalah wahyu Allah. Sebaiknya kita memperdalam pengertian akan intisari Kitab
Allah, yaitu Isa Al-Masih. Allah memberi Kitab-Nya dengan satu tujuan saja,
supaya umat manusia dapat menerima keselamatan yang melalui pengorbanan Sang
Juru selamat.
Jawaban Saya: Bible terdiri dari dua bagian, Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari kitab-kitab Musa dan kitab
Nabi-nabi lainnya. Sedangkan Perjanjian Baru adalah kumpulan banyak kitab-kitab
yang ditulis oleh orang-orang yang tidak jelas.
Al-Qur’an mengakui Taurat sebagai
wahyu Tuhan, ya itu betul. Akan tetapi Taurat yang dimaksud oleh Al-Qur’an
adalah kitab (bukan kitab-kitab) yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, tidak
termasuk kitab-kitab yang dikatakan ditulis oleh para Nabi. Sedangkan yang dimaksud
Taurat dalam agama Kristen adalah kumpulan kitab-kitab Musa ditambah dengan
kitab-kitab para Nabi. Yang di sebut kitab Musa (dalam Bible) sekarang ini
terbagi menjadi empat kitab dan isinya sudah tidak original firman Tuhan
sebagaimana dahulu diterima Nabi Musa AS. Isi kitab Musa yang ada sekarang ini
sudah tercampur dengan sejarah bangsa Israel, tercampur dengan dongeng dan
mitos-mitos bangsa Israel. Taurat yang diakui oleh Al-Qur’an adalah bagian dari
kitab-kitab Nabi Musa AS yang benar-benar berasal dari Allah SWT, tidak
termasuk sejarah bangsa Israel dan tidak termasuk pula dongeng-dongeng dan
mitos-mitos bangsa Israel.
Al-Qur’an mengakui Injil sebagai wahyu
Tuhan, ya itu benar. Tetapi Injil yang di maksud oleh Al-Qur’an adalah firman
atau wahyu Allah SWT kepada Nabi Isa AS. Jika firman atau wahyu Allah SWT
kepada Nabi Isa AS ini dituliskan ke dalam sebuah kitab, maka kitab Injil ini
sudah ada ketika Nabi Isa AS atau Yesus masih tinggal di dunia. Sedangkan Injil
yang ada pada orang Kristen sekarang ini baru di tulis ratusan tahun setelah
Nabi Isa AS atau Yesus tidak lagi tinggal di dunia. Artinya Nabi Isa AS atau
Yesus sama sekali tidak pernah mengenal Injil yang ada pada orang Kristen saat
ini. Injil yang kita kenal saat ini adalah kitab-kitab yang isi menceritakan
perjalanan dakwah Yesus kepada umatnya, sama sekali bukan firman atau wahyu
Allah SWT kepada Yesus. Kalau dalam Islam, Injil Kristen yang kita kenal sekarang
ini baru setingkat Sirah Nabawiyah. Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar
tentang Injil, tetapi jika anda ingin mengetahui Injil lebih dalam, anda dapat
membaca Esensi
Al-Kitab Di Mata Para Teolog atau artikel saya lainnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@admin :
BalasHapusMin.... jualan produk itu pasti no.1 selalu...betul kan min?!
Muhammad tdk bisa baca tulis? Apakah Anda yakin? Itu sesuai Quran atau hadist??
Bagaimana dgn yg ini?
(Yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang MEMBACAKAN lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran).” (QS. Al Bayyinah: 2).
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang MEMBACAKAN kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah… ” (QS. Ali Imran: 164).
Itu ayat Quran menjelaskan bahwa Muhammad bisa membaca!
Lebih baik admin belajar lagi min....
Pengetahuan ttg agama Islam saja masih amburadul, sudah mengupas ttg agama Kristen?!
@admin :
HapusMuhammad menulis...
Baca:
"Mereka berkata, 'Dongeng orang-orang dahulu kala, yang dia menulisnya, yang diimlakkan kepadanya pada waktu awal pagi dan petang.'" (25:5)
dikemukakan sebuah tafsir kepada ayat yang sama, oleh Prof. Dr. Hj. Mahmud Yunus (Tafsir Quran Karim, cetakan ke-19, 1979, halaman 525) yang berbunyi:
"Mereka berkata: (Qur'an ini) kabar-kabar dongeng orang-orang dahulu kala, yang dituliskan oleh Muhammad dan dibacakan (didiktekan) orang kepadanya pagi-pagi dan petang." (25:5)
Kedua, kalimat yang diterjemahkan kepada "menulisnya" ialah iktataba. Kalimat itu penting kerana, difahamkan, mempunyai pengertian "menulis nota terutamanya apabila orang kedua sedang mengimlakkan."
Jadi min.... mana yg benar menurut keyakinan admin? Jelas pernyataan admin kontradiksi dgn Quran.
(Yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang MEMBACAKAN lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran).” (QS. Al Bayyinah: 2).
Hapus“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang MEMBACAKAN kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah… ” (QS. Ali Imran: 164).
Ingat Indigo...Al-Qur'an diturunkan bertahap, bukan diturunkan dalam bentuk kitab tertulis. Oleh karena itu tidak logis kalau kata "MEMBACAKAN" pada ayat-ayat di atas difahami "MEMBACA" sebagaimana kita membaca buku tertulis, karena Al-Qur'an diturunkan bertahap per ayat, bukan diturunkan dalam bentuk kitab tertulis dan pada saat itu Al-Qur'an juga belum dibukukan. MEMBACAKAN pada ayat-ayat tersebut maksudnya Nabi Muhammad SAW MEMBACAKAN Al-Qur'an dari ingatan beliau setelah Jibril menyampaikan wahyu.
Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." (Al Furqaan: 25)
Nah, kalau ayat di atas itu TUDUHAN orang-orang kafir terhadap Nabi Muhammad SAW, bahwa Nabi Muhammad SAW menuliskan dongeng orang-orang dahulu dan membacakannya. Ayat itu bukan pernyataan Al-Qur'an yang menyatakan Nabi Muhammad SAW menuliskan dan membacanya di awal pagi dan petang. Itu adalah tuduhan orang kafir yang Allah abadikan dalam Al-Qur'an, baca ayat sebelumnya; Dan orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (Al Furqaan: 4)
Jadi sama sekali tidak ada kontradiksi dalam Al-Qur'an, antum saja yang DANGKAL!
Setujuu mas Bileam bin Beor.....
BalasHapusAllah SWT berfirman:
BalasHapusوَقَالُوْۤا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلٰى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا
"Dan mereka berkata, "(Itu hanya) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.""
(QS. Al-Furqan: Ayat 5)
* Via Al-Qur'an Indonesia https://goo.gl/MqhPUj
Coba baca ulang..
Kenapa dengan ayat itu, Vronz Coolz? Itu ucapan orang-orang kafir yang Allah abadikan dalam Al-Qur'an.
Hapus