Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Pada akhir riwayat dunia ini
nanti, tak seorang pun di antara umat manusia bersedia masuk ke dalam tempat
penyiksaan yang dinamakan neraka. Tak terkecuali, setiap kita pasti ingin
menikmati kebahagiaan yang kekal di sorga, tempat kesucian di Hadirat Yang
Mahasuci.
Ke Sorga Ataukah Neraka, Bila Meninggal?
Pada umumnya, kita masih bingung
apabila memikirkan saat kematian. Sebagai contoh, bayangkanlah misalnya
tiba-tiba Saudara meninggal dunia pada hari ini, katakanlah karena kecelakaan
mobil. Lalu, kemanakah saudara akan pergi? Sorga atau neraka? Selain biasanya
sulit untuk dijawab, pertanyaan ini juga membingungkan.
Para Mukmin Tidak Yakin Akan Masuk Sorga
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Menurut pengalaman kami, bila
pertanyaan tersebut diajukan kepada orang Islam, maka mereka akan menjawab
“belum tahu!” Bahkan saya belum pernah menemukan seorang Muslim yang saleh
menjawab, “Ya, saya pasti masuk sorga apabila meninggalkan dunia ini."
Menurut pengertian saya, seorang Islam yang saleh tidak patut menjawab,
"Kami belum yakin akan masuk sorga" atau “Mudah-mudahan masuk sorga.”
Mengapa demikian? Perhatikanlah dua ayat Al-Quran: "Tidakkah engkau
ketahui . . . Allah. . . menyiksa terhadap siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia
mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya. . . . Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan
Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam
sorga” (Qs 5:40, 66:8).
Seorang Hajjah dari Malaysia
pernah berkata, “Saya tetap takut dengan kiamat, walau saya rajin berpuasa,
saleh, dan hidup sebaik-baiknya. Saya tidak yakin Allah akan menerima saya pada
hari akhir.”
Jawaban Saya: Setiap Muslim pasti yakin agamanya akan membawa
kepada keselamatan, itu karena agama Islam adalah agama satu-satunya yang di
terima Allah SWT (Ali ‘Imran: 19, 85,
102, Al Maa’idah: 3). Di tambah banyaknya hadits shahih dari Rasulullah SAW
yang menjelaskan tentang kepastian umat Beliau pasti masuk surga, menambah
keyakinan seorang Muslim bahwa dirinya kelak akan masuk surga. Tetapi kenapa
jika seorang Muslim di tanya tentang apakah dia masuk surga selalu berkata
belum tahu? Itulah sikap Tawadhu’nya seorang Muslim, hal inilah yang tidak
pernah di mengerti oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Walaupun seorang Muslim
tahu agamanya menjamin dirinya masuk surga, itu tidaklah membuat dirinya lekas
sombong dan puas diri. Karena bagaimana pun, untuk masuk surga atau neraka juga
tergantung sepenuhnya bagaimana cara Muslim menjalani hidup, bukan hanya
berbekal iman. Ini sangat baik, karena dengan keyakinan yang demikian, seorang
Muslim akan sangat berhati-hati dalam menjalani hidup. Jangan sampai dia berbuat
sesuatu yang akan menggugurkan iman dan amal shalehnya hingga kelak akan merugi
di akhirat. Dan pada akhirnya, keyakinan seorang Muslim bahwa dirinya belum
pasti masuk surga, benar-benar akan membawanya masuk surga. Bagaimana pun kami
lebih suka menjadi seorang Muslim walaupun tidak pasti masuk surga, dari pada
menjadi seorang pemuja Yesus yang Allah SWT sudah memastikan mereka pasti masuk
neraka (Al Maa'idah: 17,73,74).
“Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan
langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al Maa'idah: 40)
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan
orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan
dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu." (At
Tahrim: 8).
Dalam tafsir Ibnu Katsir
dijelaskan bahwa kata semoga atau mudah-mudahan bagi Allah SWT adalah pasti.
Nasib Kekal Jiwa Para Mukmin Di Tangan Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jelas pengampunan ada dalam
tangan Tuhan. Walau bertobat dengan sungguh-sungguh, belum tentu Tuhan akan
mengampuni. Pada akhirnya orang Islam hanya dapat berkata, “Mudah-mudahan Tuhan
akan menutupi dosaku.” Baik orang Islam maupun Kristen percaya bahwa Allah
Mahakuasa. Tetapi, menurut ajaran agama Islam, karena Allah Mahakuasa, Allah
menentukan masalah keselamatan tanpa memberitahu kepada manusia apakah ia akan
masuk sorga atau neraka. Sehingga, walaupun seseorang beramal dan saleh,
beriman pada Allah dan mengharap pada pengampunan Allah yang "Arrahmaanir
rahim," ia masih akan selalu ragu-ragu apakah ia akan selamat sesudah
meninggal dunia atau tidak.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa walaupun bertaubat
dengan sungguh-sungguh Tuhan belum tentu akan mengampuni. Kata-kata kafir
Kristen pemuja Yesus ini adalah penyesatan, karena Allah SWT sendiri telah
menjamin akan mengampuni dosa (selain syirik) dan menerima Taubat. Firman Allah
SWT, Yang Mengampuni dosa dan Menerima
taubat lagi keras hukuman-Nya. Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk). (Al Mu'min: 3). Dalam sebuah hadits
shahih Rasulullah SAW bersabda, "Rabb
kita Tabaraka wata'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga
malam terakhir, lantas Dia berfirman; 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku
akan mengijabahinya, siapa yang meminta sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku akan
memberinya dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan
mengampuninya." (Shahih Bukhari: 5846).
Dosa Kecil Punya Arti Besar
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Salah satu Hadith berbunyi,
"Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi
dari kesombongan" (H.R. Muslim). Ucapan ini sangat berat. Lagi Qs 48:14, “
. . . Allah. . . mengampuni siapa yang Ia kehendaki dan mengazab [menghukum,
menyiksa] siapa yang Ia kehendaki. . . . ”. Karena ada dosa – sekecil apapun –
dan kenyataan Allah mempunyai kuasa mutlak, para Mukmin ragu-ragu mengenai
nasibnya pada hari pembalasan.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip sebuah hadits
yang artinya, "Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar
biji sawi dari kesombongan" (H.R. Muslim). Kesombongan yang di maksud
Rasulullah SAW dalam hadits ini adalah kesombongan menolak kebenaran dan
meremehkan manusia. Sebagaimana dalam salah satu hadits shahih Rasulullah SAW
bersabda, "Tidak akan masuk surga
orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan."
Seorang laki-laki bertanya, "Sesungguhnya laki-laki menyukai baju dan
sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?" Beliau menjawab:
"Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kesombongan itu
adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (Shahih
Muslim: 131). Hadits ini merupakan jaminan bagi orang-orang kafir
termasuk mereka para pemuja Yesus yang menolak kebenaran Islam dan selalu
meremehkan Muslim dengan amal-amalnya, bahwa mereka tidak akan pernah masuk
surga.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengutip Al-Qur’an surah Al Fath:14 yang menyatakan Allah SWT memberi ampun
siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendakinya. Tentang ayat
ini, saya sudah menjawabnya di Saat
Muslim dan Kristen Meninggal, Pastikah Saya Masuk Surga?. Silakan anda
membacanya.
Apakah Anda Ingin Menjadi “Pasti Selamat” pada Hari Kiamat?
Kafir pemuja Yesus menulis: Salah seorang rasul Allah menghadapi
kematian akibat pengakuannya pada masa Kerajaan Romawi. Ia mengirim surat pada
teman-temannya di kota kecil di negeri Yunani dengan tulisan, “Aku didesak dari
dua pihak: aku ingin pergi [yaitu mati] dan diam bersama-sama dengan Kristus
[Isa Al-Masih] --- itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal
di dunia ini karena kamu” (Injil, Surat Filipi 1:23-24). Rasul ini yakin ketika
mati ia akan langsung masuk sorga. Keyakinannya memang senada dengan janji Isa
Al-Masih pada para murid-Nya, “Domba domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku
mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal
kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan
seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar
Yohanes 10:27-28).
Jawaban Saya: Masuk surga atau tidak itu bukan bergantung pada
apakah anda yakin masuk surga atau tidak. Masuk surga atau tidak itu tergantung
bagaimana anda hidup. Keyakinan masuk surga bukan jaminan bagi kafir Kristen
pemuja Yesus akan masuk surga. Sama seperti seorang guru yang berjanji
mengizinkan pulang lebih awal bagi muridnya yang dapat menjawab satu
pertanyaan. Siapakah dari murid-murid guru tersebut yang akan pulang lebih
awal, murid yang yakin akan pulang lebih awal atau murid yang dapat menjawab
pertanyaan? Nah seperti itulah kira-kira jika dibuat analogi. Yesus berkata, “Domba domba-Ku mendengarkan suara-Ku
dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang
kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya
dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yohanes 10:27-28). Domba dalam Bible
Perjanjian Baru sering digunakan sebagai kiasan untuk menyebut bangsa Israel. Sedangkan
untuk orang non-Israel Yesus menggunakan istilah anjing (Matius 10:6, Markus 7:26-27). Yang dimaksud domba pada ayat di
atas adalah umat Yesus dari bangsa Israel. Jika mereka semua beriman kepada
Allah Yang Esa dan beriman kepada Yesus utusannya, mendengar dan menjalankan
ajaran Yesus (Yohanes 14:21), mereka akan selamat. Itu untuk umat Yesus dari
bangsa Israel, bukan untuk bangsa lain yang mengaku domba dan pengikut Yesus
seperti kafir Kristen. Itulah alasan mengapa saya sangat yakin Umat
Kristen Pasti Masuk Neraka jika mereka tidak segera bertaubat.
Para mukmin tidak pernah takut kiamat/ kematian. Pada akhirnya semua umat islam akan masuk surga. Mungkin memang ada yg masuk neraka TAPI tidak kekal, mrk di sana menebus dosa yg pernah di perbuat. Sedangkan yg masuk neraka KEKAL di dalamnya adalah kafir dan org musyrik.klo mnt org kristen sdh ada jaminan masuk surga, buat apa susah sudah jadi org baik, la wong gk ada dosa, gk masuk neraka. Hmmm
BalasHapus