Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Pada akhir riwayat dunia ini nanti, tak seorang pun di antara umat manusia bersedia masuk ke dalam tempat penyiksaan yang dinamakan neraka. Tak terkecuali, setiap kita pasti ingin menikmati kebahagiaan yang kekal di sorga, tempat kesucian di Hadirat Yang Mahasuci.

Ke Sorga Ataukah Neraka, Bila Meninggal?

Pada umumnya, kita masih bingung apabila memikirkan saat kematian. Sebagai contoh, bayangkanlah misalnya tiba-tiba Saudara meninggal dunia pada hari ini, katakanlah karena kecelakaan mobil. Lalu, kemanakah saudara akan pergi? Sorga atau neraka? Selain biasanya sulit untuk dijawab, pertanyaan ini juga membingungkan.

Para Mukmin Tidak Yakin Akan Masuk Sorga

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Menurut pengalaman kami, bila pertanyaan tersebut diajukan kepada orang Islam, maka mereka akan menjawab “belum tahu!” Bahkan saya belum pernah menemukan seorang Muslim yang saleh menjawab, “Ya, saya pasti masuk sorga apabila meninggalkan dunia ini." Menurut pengertian saya, seorang Islam yang saleh tidak patut menjawab, "Kami belum yakin akan masuk sorga" atau “Mudah-mudahan masuk sorga.” Mengapa demikian? Perhatikanlah dua ayat Al-Quran: "Tidakkah engkau ketahui . . . Allah. . . menyiksa terhadap siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya. . . . Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga” (Qs 5:40, 66:8).

Seorang Hajjah dari Malaysia pernah berkata, “Saya tetap takut dengan kiamat, walau saya rajin berpuasa, saleh, dan hidup sebaik-baiknya. Saya tidak yakin Allah akan menerima saya pada hari akhir.”

Jawaban Saya: Setiap Muslim pasti yakin agamanya akan membawa kepada keselamatan, itu karena agama Islam adalah agama satu-satunya yang di terima Allah SWT (Ali ‘Imran: 19, 85, 102, Al Maa’idah: 3). Di tambah banyaknya hadits shahih dari Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang kepastian umat Beliau pasti masuk surga, menambah keyakinan seorang Muslim bahwa dirinya kelak akan masuk surga. Tetapi kenapa jika seorang Muslim di tanya tentang apakah dia masuk surga selalu berkata belum tahu? Itulah sikap Tawadhu’nya seorang Muslim, hal inilah yang tidak pernah di mengerti oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Walaupun seorang Muslim tahu agamanya menjamin dirinya masuk surga, itu tidaklah membuat dirinya lekas sombong dan puas diri. Karena bagaimana pun, untuk masuk surga atau neraka juga tergantung sepenuhnya bagaimana cara Muslim menjalani hidup, bukan hanya berbekal iman. Ini sangat baik, karena dengan keyakinan yang demikian, seorang Muslim akan sangat berhati-hati dalam menjalani hidup. Jangan sampai dia berbuat sesuatu yang akan menggugurkan iman dan amal shalehnya hingga kelak akan merugi di akhirat. Dan pada akhirnya, keyakinan seorang Muslim bahwa dirinya belum pasti masuk surga, benar-benar akan membawanya masuk surga. Bagaimana pun kami lebih suka menjadi seorang Muslim walaupun tidak pasti masuk surga, dari pada menjadi seorang pemuja Yesus yang Allah SWT sudah memastikan mereka pasti masuk neraka (Al Maa'idah: 17,73,74).

“Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al Maa'idah: 40)

Siapakah orang yang dikehendaki Allah SWT memperoleh ampunan-Nya dan siapa pula yang dikehendaki akan di siksa-Nya? Orang yang dikehendaki Allah SWT memperoleh ampunan-Nya adalah orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, sebagaimana firman Allah SWT; Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al Fath: 29). Sedangkan orang yang dikehendaki Allah SWT dengan siksa-Nya adalah orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah SWT; Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. (Al Mujaadilah: 5).

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (At Tahrim: 8).

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa kata semoga atau mudah-mudahan bagi Allah SWT adalah pasti.

Nasib Kekal Jiwa Para Mukmin Di Tangan Allah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jelas pengampunan ada dalam tangan Tuhan. Walau bertobat dengan sungguh-sungguh, belum tentu Tuhan akan mengampuni. Pada akhirnya orang Islam hanya dapat berkata, “Mudah-mudahan Tuhan akan menutupi dosaku.” Baik orang Islam maupun Kristen percaya bahwa Allah Mahakuasa. Tetapi, menurut ajaran agama Islam, karena Allah Mahakuasa, Allah menentukan masalah keselamatan tanpa memberitahu kepada manusia apakah ia akan masuk sorga atau neraka. Sehingga, walaupun seseorang beramal dan saleh, beriman pada Allah dan mengharap pada pengampunan Allah yang "Arrahmaanir rahim," ia masih akan selalu ragu-ragu apakah ia akan selamat sesudah meninggal dunia atau tidak.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa walaupun bertaubat dengan sungguh-sungguh Tuhan belum tentu akan mengampuni. Kata-kata kafir Kristen pemuja Yesus ini adalah penyesatan, karena Allah SWT sendiri telah menjamin akan mengampuni dosa (selain syirik) dan menerima Taubat. Firman Allah SWT, Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk). (Al Mu'min: 3). Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah SAW bersabda, "Rabb kita Tabaraka wata'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, lantas Dia berfirman; 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengijabahinya, siapa yang meminta sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya." (Shahih Bukhari: 5846).

Dosa Kecil Punya Arti Besar

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Salah satu Hadith berbunyi, "Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan" (H.R. Muslim). Ucapan ini sangat berat. Lagi Qs 48:14, “ . . . Allah. . . mengampuni siapa yang Ia kehendaki dan mengazab [menghukum, menyiksa] siapa yang Ia kehendaki. . . . ”. Karena ada dosa – sekecil apapun – dan kenyataan Allah mempunyai kuasa mutlak, para Mukmin ragu-ragu mengenai nasibnya pada hari pembalasan.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip sebuah hadits yang artinya, "Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan" (H.R. Muslim). Kesombongan yang di maksud Rasulullah SAW dalam hadits ini adalah kesombongan menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Sebagaimana dalam salah satu hadits shahih Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan." Seorang laki-laki bertanya, "Sesungguhnya laki-laki menyukai baju dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (Shahih Muslim: 131). Hadits ini merupakan jaminan bagi orang-orang kafir termasuk mereka para pemuja Yesus yang menolak kebenaran Islam dan selalu meremehkan Muslim dengan amal-amalnya, bahwa mereka tidak akan pernah masuk surga.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip Al-Qur’an surah Al Fath:14 yang menyatakan Allah SWT memberi ampun siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendakinya. Tentang ayat ini, saya sudah menjawabnya di Saat Muslim dan Kristen Meninggal, Pastikah Saya Masuk Surga?. Silakan anda membacanya.

Apakah Anda Ingin Menjadi “Pasti Selamat” pada Hari Kiamat?

Kafir pemuja Yesus menulis: Salah seorang rasul Allah menghadapi kematian akibat pengakuannya pada masa Kerajaan Romawi. Ia mengirim surat pada teman-temannya di kota kecil di negeri Yunani dengan tulisan, “Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi [yaitu mati] dan diam bersama-sama dengan Kristus [Isa Al-Masih] --- itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu” (Injil, Surat Filipi 1:23-24). Rasul ini yakin ketika mati ia akan langsung masuk sorga. Keyakinannya memang senada dengan janji Isa Al-Masih pada para murid-Nya, “Domba domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).


Jawaban Saya: Masuk surga atau tidak itu bukan bergantung pada apakah anda yakin masuk surga atau tidak. Masuk surga atau tidak itu tergantung bagaimana anda hidup. Keyakinan masuk surga bukan jaminan bagi kafir Kristen pemuja Yesus akan masuk surga. Sama seperti seorang guru yang berjanji mengizinkan pulang lebih awal bagi muridnya yang dapat menjawab satu pertanyaan. Siapakah dari murid-murid guru tersebut yang akan pulang lebih awal, murid yang yakin akan pulang lebih awal atau murid yang dapat menjawab pertanyaan? Nah seperti itulah kira-kira jika dibuat analogi. Yesus berkata, Domba domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yohanes 10:27-28). Domba dalam Bible Perjanjian Baru sering digunakan sebagai kiasan untuk menyebut bangsa Israel. Sedangkan untuk orang non-Israel Yesus menggunakan istilah anjing (Matius 10:6, Markus 7:26-27). Yang dimaksud domba pada ayat di atas adalah umat Yesus dari bangsa Israel. Jika mereka semua beriman kepada Allah Yang Esa dan beriman kepada Yesus utusannya, mendengar dan menjalankan ajaran Yesus (Yohanes 14:21), mereka akan selamat. Itu untuk umat Yesus dari bangsa Israel, bukan untuk bangsa lain yang mengaku domba dan pengikut Yesus seperti kafir Kristen. Itulah alasan mengapa saya sangat yakin Umat Kristen Pasti Masuk Neraka jika mereka tidak segera bertaubat.   

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?"

  1. Para mukmin tidak pernah takut kiamat/ kematian. Pada akhirnya semua umat islam akan masuk surga. Mungkin memang ada yg masuk neraka TAPI tidak kekal, mrk di sana menebus dosa yg pernah di perbuat. Sedangkan yg masuk neraka KEKAL di dalamnya adalah kafir dan org musyrik.klo mnt org kristen sdh ada jaminan masuk surga, buat apa susah sudah jadi org baik, la wong gk ada dosa, gk masuk neraka. Hmmm

    BalasHapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.