Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Pembersihan Hati yang Kotor dengan Dosa

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Memang Pak Mahmud memandang aneh 'Allah mempersembahkan anak-Nya'.  Sebenarnya kata demikian setahu saya tidak ada di dalam Alkitab.  Rasul Yohanes menulis, "Karena begitu besar kasih Allah ... Ia telah mengaruniakan Anak-Nya" (Injil, Yohanes 3:16).  Allah mengaruniakan tidak sama artinya dengan 'Allah mengorbankan anak-Nya' (kalimat anda).  Injil, Surat Efesus 5:2 menyatakan segi lain dari kebenaran tadi, "Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban."

Jawaban Saya: Izinkan saya untuk membantu pak Mahmud untuk menanggapinya. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Allah mengaruniakan Anak-Nya tidak sama artinya dengan Allah mengorbankan Anak-Nya. Menurut saya, pernyataan pak Mahmud yang menyebut Allah mengorbankan anak-Nya tidaklah salah, saya justru setuju 1000% dengan pernyataan tersebut. Karena menurut Injil Perjanjian Baru, Yesus datang untuk menghapus dosa dengan cara mati di kayu salib (Matius 20:28, Markus 10:45), Allah yang memberikan atau mengaruniakan anak-Nya agar dapat menjadi korban penebus dosa (Ibrani 9:28), juga dapat disebut dengan mengorbankan anak-Nya. Kalau sama anak-Nya saja Tuhan Kristen tega menjadikannya korban penebus dosa, bagaimana kita akan yakin Tuhan Kristen akan mengasihi hamba-Nya. Hanya saja kafir Kristen seperti mereka mungkin terlalu malu untuk mengakuinya.

Dapatkah kita menyelamatkan diri?

Kafir Kristen pemuja Yesus: Mungkin Pak Mahmud merasa cukup mampu untuk dapat menyelamatkan diri sendiri dengan berbuat banyak amal dan usaha. Apakah 'perbuatan buruk’ sungguh dapat 'ditutupi oleh perbuatan baik'? Apakah 'air kotor yang ada dalam gelas' bila 'dituangi air bersih terus menerus sampai luber' dapat sungguh jadi bersih?  Bukankah tetap akan ada bakteri / racun kotor dalam gelas tersebut? Bukankah sambil menuangkan 'air bersih' juga masih kadang-kadang ada lagi 'perbuatan buruk (dosa)' yang akan masuk ke dalam gelas lagi? Saya mengakui diri saya sebagai manusia berdosa yang lemah.  Saya termasuk orang yang seperti diuraikan di dalam Taurat Musa sadar akan dosanya lalu membawa korban sembelihan ke mezbah Bait Allah sebagai korban penggantinya (Lihat Kitab Imamat pasal 1-8).

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus bertanya, Mungkin Pak Mahmud merasa cukup mampu untuk dapat menyelamatkan diri sendiri dengan berbuat banyak amal dan usaha. Apakah 'perbuatan buruk’ sungguh dapat 'ditutupi oleh perbuatan baik'? Menurut Bible bisa, perhatikan penjelasan saya berikut: Pengampunan dosa dalam Bibel Perjanjian Lama selalu tidak dapat dipisahkan dengan korban persembahan darah binatang. Binatang itu bisa berupa lembu, kambing, domba, burung merpati dan burung tekukur. Misalkan seseorang berbuat dosa dengan melakukan satu hal yang dilarang oleh Tuhan, maka ia bersalah dan harus membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela sebagai korban penebus salah (Imamat 5:17-18). Setelah itu sang imam harus menyembelih domba jantan tersebut pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan Tuhan dan menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya. Memotong-motong menurut bagian-bagian tertentu bersama-sama kepalanya dan lemaknya di atur oleh imam di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah. Demikian juga isi perut dan betisnya haruslah dibasuhnya dengan air dan seluruhnya itu haruslah dipersembahkan oleh imam dan dibakar di atas mezbah yang baunya menyenangkan bagi TUHAN (Imamat 1:10-13). Dari sini kita ketahui bahwa ternyata tujuan dari korban tebusan adalah untuk menyenangkan Tuhan.

Sekarang apa itu perbuatan baik dan apa itu perbuatan buruk? Perbuatan baik itu perbuatan yang dapat menyenangkan Tuhan dan perbuatan buruk itu perbuatan yang di benci Tuhan. Korban tebusan yang diperintahkan Tuhan dalam hukum Taurat ternyata bertujuan untuk menyenangkan Tuhan. Oleh karena dapat menyenangkan Tuhan, mempersembahkan korban tebusan termasuk perbuatan baik dan perbuatan baik ini ternyata dapat menutupi kesalahan atau perbuatan buruk orang yang berbuat dosa. Saya mengambil dalil dari Bible untuk membuktikan perbuatan baik dapat menutupi perbuatan buruk, karena hanya kitab ini yang di percaya oleh kafir Kristen. Tidak ada maksud sedikit pun untuk melakukan pembenaran. Tetapi jika kafir Kristen pemuja Yesus merasa tafsiran saya di atas salah, tolong tunjukkan kesalahan saya jika anda memang mampu melakukannya.  

Nabi-Nabi menubuatkan kedatangan Sang Juruselamat

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Nabi Yesaya bernubuat tentang Isa Al-Masih ratusan tahun sebelum Isa lahir.  Ia melihat dari jauh salib di bukit Golgota dan menulis, "Tetapi Dia tertikam oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh " (Kitab Nabi, Yesaya 53:5).  Tak heran bahwa Nabi Yohanes Pembaptis memperkenalkan Isa Al-Masih dengan berseru, "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." (Injil, Rasul Yohanes 1:29). Syukurlah Allah yang maha suci di dalam Isa Al-Masih bersedia menanggung dosa saya - bahkan dosa seisi dunia.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Nabi Yesaya telah bernubuat tentang Yesus ratusan tahun sebelum Yesus lahir, "Tetapi Dia tertikam oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh" (Kitab Nabi, Yesaya 53:5). Saya jawab: kitab Yesaya di tulis jauh sekali sebelum Yesus lahir, betul? Karena kitab Yesaya di tulis jauh sebelum Yesus lahir, maka sangat mudah bagi para penulis Injil untuk menyesuaikan kisah Yesus yang akan mereka tulis agar sesuai dengan nubuat yang ada dalam Yesaya 53:5. Para penulis Injil tahu adanya nubuat dalam Yesaya 53:5. Agar seolah penyaliban Yesus telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya ratusan tahun sebelumnya, para penulis Injil menulis kronologi penyaliban Yesus sesuai dengan nubuat Yesaya, yaitu adanya penikaman dan penyiksaan-penyiksaan yang di alami oleh Yesus. Hal yang sama juga terjadi saat Matius dan Lukas menulis kematian Yudas. Keduanya menulis kematian Yudas bukan berdasar fakta. Matius lebih tertarik pada masalah pembelian tanah, karena hal tersebut dianggapnya sebagai penggenapan Kitab Suci. Sedangkan Lukas memiliki kepentingan lain, bahwa Yudas harus mengalami apa yang sepantasnya, yaitu kematian yang mengenaskan. Perhatikan dua capture di bawah ini:




Damai diberi kepada orang yang diselamatkan

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Syukurlah hati saya penuh damai mengingat pengalaman saya sesuai Firman Tuhan dalam Surat Roma 8:16, "Roh Kudus bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah."  Indah betul mendengar dan merasakan bisikan Roh Tuhan. Pengalaman pribadi sukar dirampas.  Sungguh benar perkataan Isa Al-Masih di dalam Injil, Rasul Yohanes 10:10-11 "Pencuri (iblis, nabi-nabi palsu) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.  Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya."  Oleh anugerah Tuhan saya termasuk salah satu dari domba-Nya.  Betapa bahagia domba yang mendengar suara Gembala ini dan dituntun oleh-Nya (Injil, Rasul Yohanes 10:3).

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus merasa damai dengan kekafiran dirinya. Padahal rasa damai yang mereka rasakan hanyalah kedamaian di dunia, sedangkan kehidupan dunia adalah sedikit jika di banding kehidupan akhirat, sebagaimana firman Allah swt, Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit) (Ar Ra'd: 26). Setelah mati kafir Kristen pemuja Yesus akan di siksa abadi di neraka, Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. (Al Maa'idah: 18).

Allah mengundang kita menerima keselamatan

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ada undangan indah pada halaman terakhir Alkitab. Undangan ini masih berlaku, "Roh dan pengantin perempuan (Gereja Isa Al-Masih) itu berkata: ‘Marilah!’ Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: ‘Marilah!’ Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!" (Wahyu 22:17).  Siapakah 'air kehidupan' ini?  Tak lain dari Isa Al-Masih yang jauh sebelumnya berdiri dan berseru, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup" (Yohanes 7:37, 38).


Jawaban Saya: Seorang Muslim tidak perlu menerima undangan kafir Kristen pemuja Yesus untuk mengikuti kesesatan agama mereka. Mereka laksana syaitan yang mengajak kita untuk masuk dalam kekafiran, untuk masuk ke dalam neraka yang menyala-nyala. Firman Allah swt, Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (Faathir:6). 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pembersihan Hati yang Kotor dengan Dosa"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.