Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Memang Pak Mahmud memandang
aneh 'Allah mempersembahkan anak-Nya'.
Sebenarnya kata demikian setahu saya tidak ada di dalam Alkitab. Rasul Yohanes menulis, "Karena begitu
besar kasih Allah ... Ia telah mengaruniakan Anak-Nya" (Injil, Yohanes
3:16). Allah mengaruniakan tidak sama
artinya dengan 'Allah mengorbankan anak-Nya' (kalimat anda). Injil, Surat Efesus 5:2 menyatakan segi lain
dari kebenaran tadi, "Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah
menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban."
Jawaban Saya: Izinkan saya untuk membantu pak Mahmud untuk
menanggapinya. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Allah mengaruniakan Anak-Nya
tidak sama artinya dengan Allah mengorbankan Anak-Nya. Menurut saya, pernyataan
pak Mahmud yang menyebut Allah mengorbankan anak-Nya tidaklah salah, saya
justru setuju 1000% dengan pernyataan tersebut. Karena menurut Injil Perjanjian
Baru, Yesus datang untuk menghapus dosa dengan cara mati di kayu salib (Matius
20:28, Markus 10:45), Allah yang memberikan atau mengaruniakan anak-Nya agar dapat
menjadi korban penebus dosa (Ibrani 9:28), juga dapat disebut dengan mengorbankan
anak-Nya. Kalau sama anak-Nya saja Tuhan Kristen tega menjadikannya korban
penebus dosa, bagaimana kita akan yakin Tuhan Kristen akan mengasihi hamba-Nya.
Hanya saja kafir Kristen seperti mereka mungkin terlalu malu untuk mengakuinya.
Dapatkah kita menyelamatkan diri?
Kafir Kristen pemuja Yesus: Mungkin Pak Mahmud merasa cukup mampu
untuk dapat menyelamatkan diri sendiri dengan berbuat banyak amal dan usaha.
Apakah 'perbuatan buruk’ sungguh dapat 'ditutupi oleh perbuatan baik'? Apakah
'air kotor yang ada dalam gelas' bila 'dituangi air bersih terus menerus sampai
luber' dapat sungguh jadi bersih?
Bukankah tetap akan ada bakteri / racun kotor dalam gelas tersebut?
Bukankah sambil menuangkan 'air bersih' juga masih kadang-kadang ada lagi
'perbuatan buruk (dosa)' yang akan masuk ke dalam gelas lagi? Saya mengakui
diri saya sebagai manusia berdosa yang lemah.
Saya termasuk orang yang seperti diuraikan di dalam Taurat Musa sadar
akan dosanya lalu membawa korban sembelihan ke mezbah Bait Allah sebagai korban
penggantinya (Lihat Kitab Imamat pasal 1-8).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus bertanya, Mungkin Pak
Mahmud merasa cukup mampu untuk dapat menyelamatkan diri sendiri dengan berbuat
banyak amal dan usaha. Apakah 'perbuatan buruk’ sungguh dapat 'ditutupi oleh
perbuatan baik'? Menurut Bible bisa, perhatikan penjelasan saya berikut: Pengampunan
dosa dalam Bibel Perjanjian Lama selalu tidak dapat dipisahkan dengan korban
persembahan darah binatang. Binatang itu bisa berupa lembu, kambing, domba,
burung merpati dan burung tekukur. Misalkan seseorang berbuat dosa dengan
melakukan satu hal yang dilarang oleh Tuhan, maka ia bersalah dan harus membawa
kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela sebagai korban penebus salah
(Imamat 5:17-18). Setelah itu sang imam harus menyembelih domba jantan tersebut
pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan Tuhan dan menyiramkan darahnya pada
mezbah sekelilingnya. Memotong-motong menurut bagian-bagian tertentu bersama-sama
kepalanya dan lemaknya di atur oleh imam di atas kayu yang sedang menyala di
atas mezbah. Demikian juga isi perut dan betisnya haruslah dibasuhnya dengan
air dan seluruhnya itu haruslah dipersembahkan oleh imam dan dibakar di atas
mezbah yang baunya menyenangkan bagi TUHAN (Imamat 1:10-13). Dari sini
kita ketahui bahwa ternyata tujuan dari korban tebusan adalah untuk menyenangkan
Tuhan.
Sekarang apa itu perbuatan baik
dan apa itu perbuatan buruk? Perbuatan baik itu perbuatan yang dapat
menyenangkan Tuhan dan perbuatan buruk itu perbuatan yang di benci Tuhan. Korban
tebusan yang diperintahkan Tuhan dalam hukum Taurat ternyata bertujuan untuk
menyenangkan Tuhan. Oleh karena dapat menyenangkan Tuhan, mempersembahkan
korban tebusan termasuk perbuatan baik dan perbuatan baik ini ternyata dapat
menutupi kesalahan atau perbuatan buruk orang yang berbuat dosa. Saya mengambil
dalil dari Bible untuk membuktikan perbuatan baik dapat menutupi perbuatan
buruk, karena hanya kitab ini yang di percaya oleh kafir Kristen. Tidak ada
maksud sedikit pun untuk melakukan pembenaran. Tetapi jika kafir Kristen pemuja
Yesus merasa tafsiran saya di atas salah, tolong tunjukkan kesalahan saya jika
anda memang mampu melakukannya.
Nabi-Nabi menubuatkan kedatangan Sang Juruselamat
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Nabi Yesaya bernubuat tentang
Isa Al-Masih ratusan tahun sebelum Isa lahir.
Ia melihat dari jauh salib di bukit Golgota dan menulis, "Tetapi
Dia tertikam oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan
bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh
" (Kitab Nabi, Yesaya 53:5). Tak
heran bahwa Nabi Yohanes Pembaptis memperkenalkan Isa Al-Masih dengan berseru, "Lihatlah
Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." (Injil, Rasul Yohanes 1:29).
Syukurlah Allah yang maha suci di dalam Isa Al-Masih bersedia menanggung dosa
saya - bahkan dosa seisi dunia.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Nabi
Yesaya telah bernubuat tentang Yesus ratusan tahun sebelum Yesus lahir, "Tetapi Dia tertikam oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh" (Kitab Nabi,
Yesaya 53:5). Saya jawab: kitab Yesaya di tulis jauh sekali sebelum Yesus
lahir, betul? Karena kitab Yesaya di tulis jauh sebelum Yesus lahir, maka
sangat mudah bagi para penulis Injil untuk menyesuaikan kisah Yesus yang akan
mereka tulis agar sesuai dengan nubuat yang ada dalam Yesaya 53:5. Para penulis
Injil tahu adanya nubuat dalam Yesaya 53:5. Agar seolah penyaliban Yesus telah
dinubuatkan oleh Nabi Yesaya ratusan tahun sebelumnya, para penulis Injil
menulis kronologi penyaliban Yesus sesuai dengan nubuat Yesaya, yaitu adanya
penikaman dan penyiksaan-penyiksaan yang di alami oleh Yesus. Hal yang sama
juga terjadi saat Matius dan Lukas menulis kematian Yudas. Keduanya menulis
kematian Yudas bukan berdasar fakta. Matius lebih tertarik pada masalah
pembelian tanah, karena hal tersebut dianggapnya sebagai penggenapan Kitab
Suci. Sedangkan Lukas memiliki kepentingan lain, bahwa Yudas harus mengalami
apa yang sepantasnya, yaitu kematian yang mengenaskan. Perhatikan dua capture
di bawah ini:
Damai diberi kepada orang yang diselamatkan
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Syukurlah hati saya penuh damai
mengingat pengalaman saya sesuai Firman Tuhan dalam Surat Roma 8:16, "Roh
Kudus bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak
Allah." Indah betul mendengar dan
merasakan bisikan Roh Tuhan. Pengalaman pribadi sukar dirampas. Sungguh benar perkataan Isa Al-Masih di dalam
Injil, Rasul Yohanes 10:10-11 "Pencuri (iblis, nabi-nabi palsu) datang
hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan
nyawanya bagi domba-dombanya." Oleh
anugerah Tuhan saya termasuk salah satu dari domba-Nya. Betapa bahagia domba yang mendengar suara
Gembala ini dan dituntun oleh-Nya (Injil, Rasul Yohanes 10:3).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus merasa damai dengan
kekafiran dirinya. Padahal rasa damai yang mereka rasakan hanyalah kedamaian di
dunia, sedangkan kehidupan dunia adalah sedikit jika di banding kehidupan akhirat, sebagaimana firman Allah swt, Allah
meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka
bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding
dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit) (Ar Ra'd:
26). Setelah mati kafir Kristen pemuja Yesus akan di siksa abadi di neraka, Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan:
"Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya."
Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?"
(Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah
manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. (Al Maa'idah: 18).
Allah mengundang kita menerima keselamatan
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ada undangan indah pada halaman
terakhir Alkitab. Undangan ini masih berlaku, "Roh dan pengantin perempuan
(Gereja Isa Al-Masih) itu berkata: ‘Marilah!’ Dan barangsiapa yang
mendengarnya, hendaklah ia berkata: ‘Marilah!’ Dan barangsiapa yang haus, hendaklah
ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan
dengan cuma-cuma!" (Wahyu 22:17).
Siapakah 'air kehidupan' ini? Tak
lain dari Isa Al-Masih yang jauh sebelumnya berdiri dan berseru,
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup" (Yohanes 7:37, 38).
Jawaban Saya: Seorang Muslim tidak perlu menerima undangan kafir
Kristen pemuja Yesus untuk mengikuti kesesatan agama mereka. Mereka laksana
syaitan yang mengajak kita untuk masuk dalam kekafiran, untuk masuk ke dalam
neraka yang menyala-nyala. Firman Allah swt, Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia
musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya
supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (Faathir:6).
0 Response to "Pembersihan Hati yang Kotor dengan Dosa"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.