“Dimanakah dalam Injil Isa
Al-Masih menyebut diri-Nya Allah? Isa bukan Tuhan!” Pengunjung situs IDI,
khususnya Muslim, sering menuliskan komentar seperti di atas. Pertanyaan yang
bagus dan layak ditanggapi. Semoga artikel ini menolong penganut agama Islam
mengerti mengenai keilahian Isa Al-Masih.
Ramalan Mulia Nabi Besar Danial (Daniyyel)
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah memberi ramalan tentang
akhir jaman pada Nabi Danial, 550 tahun sebelum Isa lahir. “Aku . . . melihat .
. . datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia . . .
orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepada-Nya.
Kekuasaan-Nya . . . kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaan-Nya . . . tidak akan musnah” (Kitab Danial 7:13-14).
Dalam ayat-ayat suci ini kita
melihat Pribadi dengan gelar, “anak manusia.” Siapakah “Anak Manusia” ini? Kita
tahu, “Orang-orang dari segala bangsa dan bahasa mengabdi kepada-Nya.” Juga
kekuasaan-Nya kekal, kerajaan-Nya tidak akan lenyap.
Jawaban Saya: Nubuat dalam kitab Daniel itu diungkapkan dengan
bahasa simbol. Semua tafsiran yang di dapat dari ayat-ayat tersebut sepenuhnya
spekulasi yang tidak dapat terjamin kebenarannya. Lagi pula nubuat Daniel pada
ayat-ayat tersebut tidak pernah disebutkan bahwa yang dilihat Daniel, baik
seorang yang dilihatnya seperti anak manusia atau yang lanjut usia, disebut
Tuhan oleh Daniel. Dan kalau anak manusia tersebut di anggap sebagai Yesus,
sedangkan yang berusia lanjut di anggap sebagai Bapa, maka runtuhlah teologi
trinitas atau tritunggal. Karena dengan jelas disebutkan Yesus dan Bapa adalah
dua pribadi yang berbeda, bukan dua pribadi yang esa.
Identifikasi “Anak Manusia”
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kuasa-Nya kekal! Bukankah hanya
Allah yang mempunyai kuasa kekal? Kerajaan-Nya tidak akan lenyap! Bukankah
hanya Allah yang mempunyai kerajaan yang tidak akan lenyap? Orang-orang dari
segala bangsa mengabdi kepada-Nya. Bukankah manusia hanya boleh mengabdi kepada
Allah? Jelas “Anak Manusia” dalam ramalan Nabi Danial adalah Pribadi yang
kelihatan seperti manusia tetapi bersifat Ilahi.
Sekarang perhatikan kejadian Isa
di pengadilan Yahudi:
“. . . Imam Besar [Yahudi] itu bertanya kepada-Nya .
. . : "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" Jawab Yesus:
"Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan
Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." (Isa
mengutip Kitab Nabi Danial 7:13). Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya
dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-Nya
terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka
memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati” (Injil, Rasul Markus 14:61-64).
Mereka menjatuhkan hukuman mati
pada-Nya karena Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah. Mengapa? Ia menamakan
diri-Nya “Anak Manusia.” Walau nabi-nabi lain seperti Nabi Yehezkiel (Hazqiyal)
memakai “Anak Manusia” untuk dirinya, mereka tidak mengatakan mereka akan
kembali di awan atau semua bangsa akan menyembah mereka. Ramalan ini jelas
mengenai kedatangan Isa Al-Masih pada akhir jaman.
Jawaban Saya: Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat
Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah
awan-awan di langit”. Kalau ini hanyalah kutipan Yesus dari Kitab Daniel, untuk
apa orang Yahudi memutuskan untuk menghukum Yesus? Bukankah mereka tahu kalau
itu hanya kutipan dari kitab Daniel?! Orang Yahudi memutuskan untuk menghukum
Yesus dengan tuduhan bahwa Yesus telah menyamakan dirinya dengan Allah. Itu
adalah salah satu dari sekian banyak tuduhan palsu kepada Yesus agar mereka
dapat menghukumnya. Yesus sendiri tidak pernah menyamakan dirinya dengan Allah
atau menyebut dirinya sebagai Allah. Orang Yahudi menuduh Yesus menghujat Allah
bukan karena dia menyebut dirinya anak manusia, Orang Yahudi menuduh Yesus
menghujat Allah karena dia menyebut dirinya Mesias anak Allah.
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus di anggap menghujat Allah oleh orang-orang Yahudi karena menyebut dirinya "anak manusia". Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap pernyataan Yesus sebagai "anak manusia" sama dengan menyebut dirinya Allah. Anggapan kafir Kristen pemuja Yesus tersebut sepenuhnya tidak benar. Orang-orang Yahudi menganggap Yesus menghujat Allah bukan karena ucapannya yang menyebut dirinya anak manusia. Orang-orang Yahudi menganggap Yesus menghujat Allah adalah karena Yesus menyatakan akan duduk disebelah kanan Allah. Hal tersebutlah yang di anggap oleh orang-orang Yahudi menghujat Allah. Selain dalam Markus 14:61, pada ayat-ayat lainnya, Yesus juga menyebut dirinya "anak manusia" di hadapan orang-orang Yahudi. Tetapi orang-orang Yahudi tidak sekalipun menganggap Yesus menghujat Allah dengan pernyataannya. Hal tersebut membuktikan, tuduhan menghujat Allah dari orang-orang Yahudi kepada Yesus dalam Markus 14:61, tidak terkait ucapan "anak manusia" oleh Yesus. Perhatikan penyataan Yesus sebagai "anak manusia" pada ayat-ayat di bawah ini;
Pada
waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus:
"Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya
kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu
tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian
juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. (Matius 12:38-40)
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus di anggap menghujat Allah oleh orang-orang Yahudi karena menyebut dirinya "anak manusia". Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap pernyataan Yesus sebagai "anak manusia" sama dengan menyebut dirinya Allah. Anggapan kafir Kristen pemuja Yesus tersebut sepenuhnya tidak benar. Orang-orang Yahudi menganggap Yesus menghujat Allah bukan karena ucapannya yang menyebut dirinya anak manusia. Orang-orang Yahudi menganggap Yesus menghujat Allah adalah karena Yesus menyatakan akan duduk disebelah kanan Allah. Hal tersebutlah yang di anggap oleh orang-orang Yahudi menghujat Allah. Selain dalam Markus 14:61, pada ayat-ayat lainnya, Yesus juga menyebut dirinya "anak manusia" di hadapan orang-orang Yahudi. Tetapi orang-orang Yahudi tidak sekalipun menganggap Yesus menghujat Allah dengan pernyataannya. Hal tersebut membuktikan, tuduhan menghujat Allah dari orang-orang Yahudi kepada Yesus dalam Markus 14:61, tidak terkait ucapan "anak manusia" oleh Yesus. Perhatikan penyataan Yesus sebagai "anak manusia" pada ayat-ayat di bawah ini;
Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya:
"Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus
berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai
sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepala-Nya." (Matius 8:19-20)
Dalam Injil Suci Nama “Anak Manusia” adalah Sinonim untuk “Tuhan”
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kafir Kristen pemuja Yesus: Isa
Al-Masih menyebut diri-Nya “Anak Manusia” puluhan kali dalam Injil Allah. Ia
memakai gelar ini karena Ia-lah Tuhan [Mesias] yang mendiami tubuh manusia.
Tentang kebangkitan-Nya Dia
berkata, “Anak Manusia akan tinggal tiga hari tiga malam di dalam perut bumi.”
Isa pernah menanyakan para murid-Nya, “. . . Anak Manusia itu siapa?” Rasul
Besar Petrus menjawab, “. . . Anak Allah yang hidup.” Isa memuji Petrus dengan
mengatakan bahwa Allah menyatakan jawaban benar ini kepadanya. Dalam ayat suci
lain, Isa Al-Masih berkata tentang diri-Nya, “. . . Anak Manusia . . . datang
untuk . . . menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan [dari belenggu] dosa banyak
orang” (Injil Rasul Besar Matius 12:40, 16:13, 20:28).
Setiap kali Isa menyebut diri-Nya
“Anak Manusia,” sekaligus Ia memproklamasikan diri-Nya sebagai Tuhan. Jadi,
orang Islam dapat yakin bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan.
Jawaban Saya: Lucu, Yesus yang tidak pernah mengatakan dirinya
Tuhan, di anggap oleh kafir Kristen pemuja Yesus memproklamasikan dirinya
sebagai Tuhan dengan menyebut dirinya anak manusia. Walaupun kafir Kristen
pemuja Yesus menganggap dalam Injil sebutan anak manusia adalah sinonim untuk
Tuhan, tetapi tidak satu pun ayat dalam Injil Perjanjian Baru yang menyebut
dengan jelas anak manusia adalah Tuhan. Bahkan dalam Bible Perjanjian Lama,
anak manusia hanya berarti manusia. Anak manusia bukanlah Tuhan dan Tuhan
bukanlah anak manusia, ayatnya sangat jelas masih dapat kita baca sampai hari
ini;
Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak
manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya,
atau berbicara dan tidak menepatinya? (Bilangan 23:19)
Yesus berulang kali menyebut
dirinya anak manusia, artinya dia ingin menyatakan bahwa dirinya bukanlah Tuhan,
tetapi hanya manusia biasa. Umat Islam semakin yakin Yesus bukanlah Tuhan, dia
hanyalah manusia biasa yang dipertuhankan oleh orang-orang yang kurang waras
akalnya. Al-Qur'an juga dengan sangat tepat menyebut Yesus sebagai Isa putera Maryam, "anak manusia", berikut ayatnya;
(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?." Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman." (Al Maa'idah: 112)
(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?." Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman." (Al Maa'idah: 112)
Pakar Agama: “Mengapa ‘Anak Manusia’ (Tuhan) Masuk Dunia Kita?”
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Satu ketika Isa Al-Masih
menyembuhkan orang lumpuh. Isa berkata kepadanya, “Dosamu sudah diampuni.”
Tambahan-Nya, “Anak Manusia [Tuhan] berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul
Markus 2:9-10). Tujuan utama “Anak Manusia” datang dari sorga ke dunia, ialah
untuk mengampuni dan menyelamatkan saya dan Anda dari dosa. Ia menyediakan
jalan pengampunan melalui penyaliban-Nya!
Jawaban Saya: Bukan hanya Yesus saja yang dapat mengampuni dosa,
semua manusia juga dapat mengampuni dosa. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan
agar dapat mengampuni kesalahan atau dosa orang lain. Kalau Yesus mengajarkan
murid-muridnya untuk mengampuni orang lain, itu artinya mereka juga berkuasa
mengampuni orang lain.
0 Response to "Salah Paham Pakar Islam dengan Ketuhanan Isa Al-Masih"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.