“Mengapa orang Kristen sulit
menerima Al-Quran sebagai firman Allah. Bukankah Al-Quran adalah kitab
penyempurna?” Pengunjung situs “Isa dan Islam” sering bertanya demikian. Dengan
menyelidiki beberapa fakta berikut akan menolong Anda mengerti alasan Kristen
menolak Al-Quran adalah wahyu Allah.
Pertama: Sifat Allah SWT Saling Kontradiksi
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Muslim percaya bahwa Allah SWT
adalah Ar-Rahim/Maha Penyayang. Makna 'maha penyayang' adalah Allah yang penuh
belas kasihan. Yang memberikan “pengampunan terhadap seseorang yang berlaku
salah.” Sayangnya, Allah SWT yang penuh belas kasihan itu tidak mengajarkan hal
yang sama kepada umat-Nya. Sebaliknya, Dia justru mengajarkan umat-Nya saling
benci bahkan saling bunuh. Misalnya, membunuh orang yang tidak percaya kepada
nabi Islam (Qs 2:191, 9:5), berperang melawan non-Muslim (Qs 8:65), suami
berhak memukul isteri (Qs 4:34), dll. Adanya kontradiksi antara sifat Allah
dengan ajaran Al-Quran, wajar bukan jika non-Muslim – khususnya Kristen –
meragukan Al-Quran sebagai wahyu dari Allah?
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Allah SWT
mempunyai sifat yang kontradiksi. Allah SWT yang dikenal oleh umat Islam
sebagai Tuhan yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim, ternyata juga memerintahkan umat
Islam untuk membunuh dan memerangi orang-orang kafir (Qs 2:191, 9:5, 8:65).
Perintah perang dalam Islam
dimaksudkan sebagai bentuk perlindungan atau pertahanan diri orang-orang
beriman terhadap pelakuan dzalim orang-orang kafir. Allah SWT memerintahkan
orang-orang beriman untuk memerangi orang-orang kafir bukan karena mereka tidak
percaya kepada Nabi Muhammad SAW, bukan juga karena mereka tidak mau masuk
Islam. Orang-orang beriman memerangi orang-orang kafir karena mereka selalu
berbuat dzalim dan menebarkan fitnah di tengah-tengah kaum Muslimin. Justru
karena Allah SWT adalah Tuhan yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim, Dia tidak membiarkan
orang-orang beriman di aniaya. Jika orang-orang kafir tidak berbuat dzalim
dengan memerangi orang-orang beriman atau mengusir orang-orang beriman dari
negerinya, maka Allah SWT juga tidak melarang orang-orang beriman untuk berbuat
baik kepada orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah SWT, Allah tidak melarang kamu untuk berbuat
baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama
dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil (Al-Mumtahanah:
8).
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka
dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian
jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (An Nisaa': 34)
Pada ayat di atas, Allah
mengizinkan seorang suami untuk memukul istrinya jika meninggalkan kewajibannya
sebagai seorang istri. Tetapi pukulan tersebut adalah pukulan ringan yang tidak
berbekas dan tidak menyakitkan, itu pun sebagai pilihan terakhir setelah dengan
cara nasihat dan pisah ranjang tidak membuahkan hasil. Dalam hadits shahih,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian memukul isterinya, seperti ia
memukul seorang budak, namun saat hari memasuki waktu senja ia pun
menggaulinya." (Shahih Bukhari: 4805)
Bahkan Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam sendiri tidak pernah memukul istri-istri Beliau:
Telah menceritakan kepada kami
Abu Muawiyah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari
ayahnya dari Aisyah berkata; "Saya
tidak pernah melihat sama sekali Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam
memukul pembantunya dan tidak pula isterinya. Dan, beliau tidak pernah memukul
sesuatu dengan tangannya sama sekali kecuali ketika beliau berjihad di jalan
Allah. (Musnad Ahmad: 24734)
Kafir Kristen pemuja Yesus
menolak Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT karena adanya perintah untuk
memerangi orang-orang kafir. Jika mereka konsisten dengan asumsi itu, harusnya
mereka juga menolak Bible sebagai wahyu Allah, karena di dalamnya banyak sekali
perintah-perintah perang padahal Tuhan dalam Bible dilukiskan sebagai Tuhan
yang penuh kasih karunia.
Maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan
tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya. (Ulangan 13:15)
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala
yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah
semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang
menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai." (1Samuel 15:3)
Majulah ke negeri Merataim, majulah menyerangnya dan menyerang penduduk
Pekod! Bunuhlah dan tumpaslah mereka, demikianlah firman TUHAN,
lakukanlah tepat seperti yang Kuperintahkan! (Yeremia 50:21)
Kedua: Cerita-Cerita Dongeng Dalam Al-Quran
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran juga memuat
kisah-kisah yang berasal dari cerita rakyat kuno Ibrani dan Kristen. Beberapa
di antaranya cerita dari rakyat Persia. Dan sayangnya, cerita-cerita tersebut
hanya dongeng, seperti Malin Kundang dan Tangkuran Perahu, yang kita kenal
sejak kecil.
Pertama, cerita mengenai seluruh
penduduk desa yang diubah menjadi kera karena mereka melanggar sabat dan
melakukan kegiatan memancing (Qs 2:65; Qs 7:163-166). Cerita ini merupakan
legenda terkenal pada masa Muhammad.
Kedua, cerita mengenai Yesus pada
masa kecil membuat burung dari tanah liat, lalu menjadikannya hidup (Qs
3:45-51; Qs 5:10). Cerita ini berasal dari “Injil Thomas dan Israel.” Injil palsu ini ditulis tahun 150 M, hampir
500 tahun sebelum kelahiran Muhammad ada. Cerita yang sama terdapat dalam versi
Arab di "Gospel of Infancy" yang diakui oleh para ahli sastra sebagai
injil palsu dan berasal dari Mesir. Bagaimana mungkin Al-Quran menaruh cerita
rakyat lalu mengakuinya sebagai firman Allah?
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa mereka
menolak Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT, karena mereka menganggap adanya
cerita-cerita dongeng dalam Al-Qur’an. Kisah dalam Al-Qur’an yang mereka anggap
sebagai cerita-cerita dongeng adalah kisah di mana Allah SWT mengazab sebagian
bangsa Israel yang melanggar hari Sabat (Qs 2:65; Qs 7:163-166). Mereka juga
menganggap kisah Nabi Isa AS yang dengan izin Allah SWT menghidupkan burung
dari tanah liat sebagai cerita dongeng dalam Al-Qur’an (Qs 3:45-51; Qs 5:10).
Itu semua merupakan tuduhan kafir Kristen pemuja Yesus. Karena jika hal
tersebut merupakan fakta dan bukan hanya tuduhan semata, tentu kafir Kristen
pemuja Yesus dapat membuktikannya. Apa buktinya kalau kisah di azabnya sebagian
bangsa Israel karena melanggar hari Sabat adalah cerita dongeng? Apa buktinya
kalau kisah Nabi Isa AS yang dengan izin Allah SWT menghidupkan burung dari
tanah liat di anggap sebagai cerita dongeng? Mana ayat Injil Thomas dan Injil
Israel yang kata mereka menjadi sumber cerita dongeng dalam Al-Qur’an? Kafir
Kristen pemuja Yesus hanya bisa mengatakan ayat ini dongeng, ayat itu dongeng,
tanpa mampu menunjukkan buktinya.
Kafir Kristen pemuja Yesus
menolak Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT karena mereka menganggap adanya
cerita-cerita dongeng dalam Al-Qur’an. Jika mereka konsisten dengan asumsi itu,
harusnya mereka juga menolak Bible sebagai wahyu Allah, karena di dalamnya
banyak sekali cerita-cerita dongeng. Ada banyak cerita dongeng dalam Bible,
tetapi di sini saya hanya akan menyebutkan dua cerita dongeng di dalamnya.
Pertama: Dongeng Yakub Membuat
Kambing Dombanya Bercoreng
Dalam kitab Kejadian 30:25-43
diceritakan bahwa suatu ketika Yakub memisahkan kambing domba milik Laban yang
bercoreng-coreng dan berbelang-belang sebagai upah kerjanya. Yakub ingin agar
kambing domba yang akan menjadi upah kerjanya menjadi banyak. Untuk mewujudkan
keinginannya tersebut, Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon
badam dan pohon berangan. Dahan-dahan tersebut kemudian dikupasnya hingga
terlihat belang-belang. Setelah dikupas, dahan-dahan tersebut diletakkan oleh
Yakub di dekat palungan, dalam tempat minum ternak. Wow, usaha Yakub berhasil,
anak dari kambing domba yang berkelamin (kawin) di dekat palungan, bulunya
menjadi bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan harta Yakub menjadi semakin
berlimpah. Ya, bagi orang yang hidup ribuan tahun yang lalu, usaha yang Yakub
lakukan tersebut tidak ada masalah, mereka meyakini kebenarannya karena itu
adalah firman Tuhan yang diilhamkan kepada para pengarangnya. Tetapi bagaimana
dengan Anda yang lahir di zaman modern? Zaman yang telah sangat maju ilmu
pengetahuan! Masihkah Anda meyakini bahwa kisah Yakub tersebut adalah sebagian
dari firman Tuhan?
Coba Anda perhatikan, Yakub dalam
kisah di atas, membuat anak kambing domba miliknya bercoreng-coreng dan
berbelang-belang dengan dahan pohon yang dikupas yang diletakkannya di dalam
palungan agar dilihat oleh induk kambing domba yang berkelamin. Hal itu
bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahuan modern menyatakan
bahwa sifat makhluk hidup (termasuk kambing domba milik Yakub) diturunkan dari
induknya, bukan karena sesuatu yang dilihat induknya saat berkelamin. Hal itu
sekaligus membuktikan bahwa kisah tersebut merupakan cerita dongeng yang di
reka-reka.
Kedua: Dongeng Bintang Timur Berhenti
di Atas Yesus
Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan
lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba
dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. (Matius 2:9)
Dalam periskop ayat di atas
menjelaskan datangnya orang-orang Majus bertanya-tanya mencari dan yang akan
menyembah Yesus. Raja Herodes yang mendengar hal itu mengumpulkan imam kepala
dan ahli Taurat bangsa Israel, lalu meminta keterangan pada mereka di mana
Mesias dilahirkan. Herodes diberitahukan Messias akan lahir di Betlehem di
tanah Yudea. Setelah mengetahui hal tersebut, Herodes diam-diam memanggil
orang-orang Majus dan bertanya dimana bintang itu tampak. Herodes menyuruh
orang-orang Majus itu pergi ke Betlehem dan berpesan agar memberitahukannya
setelah menemukan Mesias yang mereka cari. Setelah mendengar kata-kata Herodes,
berangkatlah orang-orang Majus mencari Mesias. Mereka melihat bintang yang
mereka lihat di timur itu mendahului mereka, tiba dan berhenti di atas tempat
di mana anak itu berada. Dengan suka cita, masuklah mereka ke rumah itu dan
melihat anak itu bersama Maria ibunya, kemudian sujud menyembah.
Dari Matius 2:9 di atas ada dua
hal yang mustahil bagi akal kita untuk menerimanya;
Pertama: Pergerakan
benda-benda langit seperti Matahari, Bulan, dan Bintang dari arah timur ke
barat sesungguhnya adalah akibat dari rotasi bumi. Jika dalam Matius dikatakan
bahwa Bintang tiba dan berhenti di atas tempat Yesus berada, tentu bukanlah
Bintangnya yang berhenti, tapi buminya yang berhenti berotasi, di tambah lagi
dalam Matius 2:9 kita memperoleh kesan bahwa Bintang tersebut berhenti secara
tiba-tiba. Apakah anda tahu apa akibatnya apabila bumi berhenti berotasi secara
tiba-tiba? Sekarang bayangkan, jika sebuah benda seperti Bumi yang memiliki
kecepatan rotasi 1,674.4 km/jam di ekuator berhenti secara tiba-tiba. Jika itu
terjadi, maka semua benda yang tidak terikat dengan Bumi akan terus berotasi
dengan kecepatan yang sama dengan sebelumnya sebagai akibat dari kekekalan
momentum.
Seperti sebuah tabrakan maka
ketika sebuah benda dipaksa berhenti bergerak kita yang ada di dalamnya akan
merasakan akibatnya. Bagi manusia di
Bumi, akan terasa seperti gempa bumi yang sangat dasyat yang menggoncang Bumi
dengan tiba-tiba. Dan karena di khatulistiwa kecepatan berputar Bumi itu 460
menit/detik, maka ketika Bumi berhenti tiba-tiba kita akan terlempar jauh
meskipun tidak sampai lepas dari Bumi karena kecepatan lepas Bumi jauh lebih
besar yakni 40000 km/jam. Semua yang ada di Bumi mulai terlempar ke samping
dalam lintasan roket. Bangunan akan
runtuh, lautan akan meluap dalam gelombang pasang yang besar dan akan ada angin
atmosfer yang sangat kencang menyapu permukaan.
Semakin jauh dari ekuator ke
kutub maka kecepatan rotasi Bumi juga akan melambat. Jadi, semakin kita berada
jauh dari ekuator, kecepatannya juga akan makin lambat. Dan kalau kita berada
di kutub utara atau selatan maka kita hampir tidak akan merasakan akibat dari
berhentinya perputaran Bumi tersebut. Jika dengan tiba-tiba rotasi bumi
berhenti, saya yakin Yesus pun tidak mungkin akan selamat. Inilah bukti kisah
berhentinya bintang timur di atas Yesus merupakan cerita dongeng yang di
reka-reka.
Kedua: Selain menyatakan
rotasi bumi berhenti secara tiba-tiba, Matius 2:9 juga menyatakan bintang hanya
berhenti di atas tempat di mana Yesus berada, hal tersebut sangat mungkin
terjadi jika seandainya Yesus adalah anak satu-satunya yang tinggal di Betlehem
dan sekitarnya. Tapi itu mustahil, karena Herodes pernah memerintahkan membunuh
anak-anak berumur dua tahun ke bawah yang tinggal di Betlehem dan sekitarnya,
yang itu berarti bukan hanya Yesus yang tinggal di daerah Betlehem dan
sekitarnya. Jadi bagaimana caranya orang-orang Majus dapat menentukan, bintang
yang sebenarnya terletak sangat jauh dari bumi itu berhenti tepat hanya di atas
Yesus dan tidak di atas anak-anak lainnya? Inilah bukti lain kisah berhentinya
bintang timur di atas Yesus merupakan cerita dongeng yang di reka-reka.
Ketiga: Surah Al-Jin
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Surah Al-Jin, khususnya 72:6
yang mengajarkan bahwa manusia boleh atau dapat meminta pertolongan dan perlindungan
kepada jin-jin yang soleh/Mukmin. Ayat lain menceritakan, saat Muhammad sedang
sholat, dia dikerumuni oleh banyak jin-jin (Qs 72:16). Injil Allah, menegaskan
bahwa iblis adalah bapa segala dusta (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44). Dengan
kata lain, jin adalah roh jahat yang tidak dapat memberi pertolongan kepada
manusia. Sehingga, seyogyanya sangat wajar jika pengikut Isa menolak Surah 72
sebagai wahyu dari Allah.
Jawaban Saya: Kosakata Jin bukan berasal dari Bible dan tidak di
kenal dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Kosakata Jin berasal dari Al-Qur’an dan
di kenal dalam agama Islam. Oleh karenanya untuk mengetahui apa itu Jin, tidak
ada pilihan lain bagi kafir Kristen pemuja Yesus kecuali mengembalikan
pengertiannya kepada Al-Qur’an dan Islam. Jin dalam Al-Qur’an tidaklah sama
dengan Iblis atau syaitan. Jin adalah makhluk Allah SWT yang tak kasa mata, yang
berakal dan bernafsu. Jin diciptakan Allah SWT dengan beban perintah dan
larangan syariat sebagaimana manusia. Oleh karena itu, ada Jin yang muslim dan
ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada Jin yang jahat. Ada Jin yang
pintar masalah agama dan ada Jin yang bodoh. Bahkan ada Jin Ahlussunnah dan ada
jin pengikut kelompok sesat. Jin yang mengerumuni Rasulullah SAW ketika beliau
membaca Al-Qur’an (Qs 72:16) adalah Jin Muslim yang beriman kepada Allah SWT
dan Rasul-Nya.
Bagaimana dengan syaitan? Untuk
memahami apa itu syaitan, satu prinsip yang harus Anda pegang: Jin itu makhluk sedangkan
syaitan itu sifat. Karena syaitan itu sifat, maka dia melekat pada makhluk dan
bukan berdiri sendiri. Syaitan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang
jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan
aturan, atau semacamnya. Karena syaitan itu sifat maka kata ini bisa melekat
pada diri manusia dan jin. Sebagaimana penjelasan Allah Subhanahu wa Ta’ala
bahwa ada syaitan dari golongan jin dan manusia. Allah SWT berfirman, setelah
menjelaskan sifat-sifat setan, “(setan yang membisikkan itu) dari golongan
jin dan mausia.” (QS. An-Nas: 6).
Dan yang lebih mengerikan, Karakter
Syaitan Dalam Al-Qur'an ternyata cocok sekali dengan karakter misionaris
Kristen.
Siapakah iblis? Iblis adalah nama
salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari
golongan jin adalah firman Allah SWT, “Ingatlah
ketika Kami berkata kepada para maialakt, ‘Sujudlah kallian kepada Adam!’ maka
mereka semua-pun sujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang
dari perintah Allah.” (QS. Al-Kahfi:
50).
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa Al-Qur’an (Qs. 72:6) mengajarkan manusia boleh meminta
pertolongan dan perlindungan dari jin-jin soleh/mukmin. Itu tuduhan palsu kafir
Kristen pemuja Yesus. Al-Qur’an surah Al-Jin ayat 6 tidak pernah membolehkan
manusia meminta pertolongan kepada jin. Ayat tersebut justru dengan sangat
tegas menyatakan permintaan perlindungan manusia kepada jin hanya akan menambah
dosa dan kesalahan. Perhatikan Allah SWT berfirman berikut, Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki
di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin: 6).
Keempat: Petunjuk dan Cahaya Allah Terdapat di Injil dan Taurat
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa
putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya
(yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.
Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs
5:46). Menurut Qs 5:46, petunjuk dan cahaya Allah terdapat dalam Injil dan
Taurat. Bukan dalam kitab-kitab lain. Jika demikian, apakah pengikut Isa masih
perlu mencari petunjuk dan cahaya Allah dari kitab lain, apalagi kitab yang
memuat dongeng-dongeng?
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip terjemahan Al-Qur’an,
tetapi sayang mereka tidak mau memahaminya. Padahal sudah sangat jelas ayat
yang di kutip oleh kafir Kristen pemuja Yesus di atas dinyatakan, Dan Kami telah memberikan kepadanya (kepada ‘Isa) Kitab Injil sedang di
dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)... (Qs 5:46). Bukankah sudah
sangat jelas dikatakan bahwa Injil yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya itu
adalah Injil yang diberikan kepada ‘Isa Al-Masih? Kitab yang dinamai Injil
oleh kafir Kristen pemuja Yesus bukanlah Injil yang dimaksud oleh ayat di atas,
karena Injil yang dipercaya oleh kafir Kristen pemuja Yesus bukanlah kitab yang
diturunkan kepada ‘Isa Al-Masih. Injil yang dipercaya oleh kafir Kristen pemuja
Yesus sekarang ini adalah tulisan tangan orang-orang tidak dikenal, yang
ditulis jauh setelah Isa Al-Masih di angkat ke langit. Taurat yang dimaksud
oleh Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, tidak termasuk
kitab-kitab lainnya seperti yang ada dalam Perjanjian Lama sekarang.
Isa Al-Masih Terang (Cahaya) Hidup
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Suatu hari ketika Isa Al-Masih
berbicara kepada para pengikut-Nya, Ia menyatakan kepada mereka siapakah Ia,
dengan berkata. "Akulah terang dunia; barang siapa mengikut Aku, ia tidak
akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup"
(Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12). Al-Quran dengan tegas berkata bahwa dalam Injil
dan Taurat terdapat “Cahaya” dari Allah. Dan Isa berkata “Akulah terang dunia”!
Mungkinkah Surah 5:46 merujuk kepada Isa Al-Masih?
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus
adalah terang dunia. Mereka hanya membaca satu ayat kemudian merasa seolah
berjalan dalam terang. Padahal kalau mereka lebih teliti dalam membaca, niscaya
mereka tidak akan berlama-lama dalam kesesatan. Yesus memang menyatakan bahwa
dirinya adalah terang dunia, tetapi pertanyaannya, sampai kapan Yesus menjadi
terang dunia? Kafir Kristen pemuja Yesus tidak perlu membolak-balik setiap
lembar Bibel dan memeriksa satu demi satu ayatnya hanya untuk menemukan
jawabannya. Umat Kristen cukup melanjutkan membaca Injil Yohanes di atas dan
pada pasal 9 ayat ke 5 mereka menemukan ayat;
“Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” (Yohanes 9:5)
Ayat di atas begitu singkat namun
padat. Memberikan pemahaman pada siapa pun yang membacanya, bahwa Yesus akan
memberi terang atau dapat memberi terang kepada orang yang mengikutinya, hanya jikalau Yesus berada di dunia. Karena
Yesus hanya menjadi terang tatkala dirinya berada di dunia, maka sangat
terlambat apabila ada seorang manusia di zaman sekarang ini yang masuk Kristen
dengan tujuan agar mendapat terang dari Yesus. Kafir Kristen pemuja Yesus
sekarang ini berada dalam kegelapan penuh karena Yesus yang mereka sembah sama
sekali tidak memberi mereka terang. Apakah masih ada alasan untuk tetap kafir?!
Sesungguhnya kristen itu tidak pernah ada dalam rencana ALLAH SWT......
BalasHapusAl-Quran diturunkan untuk membenarkan kitab yang diturunkan sebelumnya kitab Taurat dan Injil.coba baca AlQuran surat Al Imran ayat 3
BalasHapusBenar. Al-Qur'an memang membenarkan kitab-kitab yang sebelum. Tetapi selain itu, Al-Qur'an juga menjadi batu ujian terhadap kitab-kitab terdahulu. Perhatikan ayat berikut dan penjelasannya yang saya peroleh dari tafsir Ibnu Katsir;
Hapus“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu” (Al Maa'idah: 48)
Mengenai ayat tersebut Ibnu Juraij mengatakan, Al-Qur'an adalah kepercayaan kitab-kitab terdahulu yang sebelumnya. Dengan kata lain, apa saja isi dari kitab terdahulu yang sesuai dengan Al-Qur'an, maka itu adalah benar dan apa saja isi dari kitab-kitab terdahulu yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an, itu adalah batil.
Admin :
BalasHapus“Mengapa orang Kristen sulit menerima Al-Quran sebagai firman Allah. Bukankah Al-Quran adalah kitab penyempurna?”
TANGGAPAN :
Alquran kitab penyempurna....??? Ah yang bener min...???
Orang yang paling bodoh sekalipun pasti mengakui kalo Alkitab SUDAH ADA SEBELUM Alquran, kecuali orang itu sudah mengalami gangguan jiwa...
•> MENURUT ALKITAB, yang mengangkat Musa sebagai anak adalah PUTERI FIRAUN :
Keluaran 2:10
Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada PUTERI FIRAUN, YANG MENGANGKATNYA MENJADI ANAKNYA, DAN MENAMAINYA MUSA, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
•> MENURUT QORAN, yang mengangkat Musa sebagai anak adalah ISTERI FIRAUN :
Cerita (Al-Qaşaş):9
Dan berkatalah ISTERI FIR'AUN: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita AMBIL IA MENJADI ANAK", sedang mereka tiada menyadari.
Note :
• MENURUT ALKITAB, yang mengangkat MUSA sebagai anak adalah PUTERI FIRAUN,
• MENURUT QORAN, yang mengangkat Musa sebagai anak adalah ISTERI FIRAUN...
Wah... Itu sih namanya bukan kitab penyempurna, melainkan kitab yang mengacobelokan kitab sebelumnya... Tul gak min...?
“Mengapa orang Kristen sulit menerima Al-Quran sebagai firman Allah. Bukankah Al-Quran adalah kitab penyempurna?”
HapusKata-kata di atas bukan ucapan saya, tetapi ucapan kafir Kristen saudara kamu di situs mereka. "Al-Qur'an penyempurna kitab-kitab sebelumnya". Apa yang disempurnakan Al-Qur'an dari kitab-kitab sebelumnya? Yang disempurnakan Al-Qur'an dari kitab-kitab sebelumnya adalah HUKUM-HUKUM di dalamnya. Pahami itu! Kemudian baca postingan saya di link ini; http://kristolologi.blogspot.co.id/2015/04/inilah-yang-disempurnakan-al-quran-dari.html
Perhatikan tulisanmu min :
HapusBILEAM BIN BEOR27 JULY 2017 AT 10:49
Benar. Al-Qur'an memang membenarkan kitab-kitab yang sebelum.
Nah sekarang, dengan bukti yang sudah saya sodorkan diatas yaitu soal Putri Firaun dan isteri Firaun.
Apakah masih logis kalo Qoranmu dapat dikatakan membenarkan kitab sebelumnya...?
Pahami dahulu apa maksud Al-Qur'an membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Jangan belum tahu maksudnya, sudah mengkaitkannya dengan putri Firaun dan istri Firaun.
Hapus“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu” (Al Maa'idah: 48)
HapusAl-Qur’an membenarkan kitab-kitab sebelumnya, maksudnya Al-Qur’an membenarkan bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab sebelum Al-Qur’an, seperti Zabur, Taurat dan Injil. Hal ini sama sekali tidak melazimkan Al-Qur’an membenarkan semua isi dari kitab-kitab tersebut sampai saat ini. Alasannya karena ada banyak ayat Al-Qur’an yang menyatakan isi dari kitab-kitab sebelum Al-Qur’an telah banyak di ubah oleh tangan-tangan manusia. Di antara ayat-ayatnya: An-Nisaa’: 46, Al Baqarah: 79, Al-An’am: 91, Ali Imran: 71, Al-Maidah: 13, Al-Imran: 78
Bahkan ayat-ayat Bible yang juga menjelaskan ketidaksucian Bible dari perubahan, dengan jelas tertulis dalam Bible sendiri di antara ayatnya;
Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu. (Mazmur 119:126)
Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong. (Yeremia 8:8)
selain membenarkan kitab-kitab yang diturunkannya sebelumnya, Al-Qur’an juga menjadi batu ujian terhadap kebenaran isi dari kitab-kitab tersebut. Dengan kata lain, apa saja isi dari kitab terdahulu yang sesuai dengan Al-Qur'an, maka itu adalah benar dan apa saja isi dari kitab-kitab terdahulu yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an, itu adalah batil. Jika ada perbedaan antara isi Al-Qur’an dan kitab-kitab sebelumnya, maka Al-Qur’an yang benar. Mempermasalahkan Al-Qur’an yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dengan alasan terdapat perbedaan atau pertentangan ayat-ayatnya sangatlah tidak tepat. Karena yang dibenarkan oleh Al-Qur’an adalah mengenai diturunkannya kitab-kitab sebelum Al-Qur’an, bukan membenarkan isi dari kitab-kitab tersebut yang telah menyimpang dari kebenaran.
Saudara ku. Kembalilah kejalan yang benar. Akuilah bahwa Yesus adalah Tuhan Allah. Kami tidak mengakui Kitab mu asli karena tidak pernah ada bukti salinan aslinya. Kalo Alkitab terbukti aslinya karena memang salinan asli berbahasa Aram dan Ibrani nya masih ada
HapusYesus saja tidak pernah mengakui dirinya Allah, lha kok kita yang sudah beriman disuruh kafir dengan mengakui Yesus adalah Allah.
HapusMau di nasehati pun. Hati mereka tetap akan terkunci min
BalasHapus