Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Ilustrasi Gambar Nabi Muhammad

Hampir setiap orang mempunyai koleksi foto atau gambar. Mungkin foto keluarga, sahabat, atau kekasih. Biasanya foto juga menjadi kenangan pada momen-momen istimewa, seperti pernikahan, liburan dll. Di samping itu foto juga dapat mengingatkan kita pada kebaikan atau jasa seseorang. Seperti gambar para pahlawan misalnya, atau gambar tokoh-tokoh juga selebritis yang kita idolakan.

Orang Islam Menolak Gambar Ilustrasi Nabinya

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bicara tentang gambar, baru-baru ini media elektronik maupun cetak menampilkan sebuah berita yang cukup menarik. Adalah sebuah buku yang beredar di sekolah Islam, berjudul "Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi". Buku yang memuat gambar ilustrasi nabi Muhammad ini ditarik dari peredaran karena dianggap kontroversial. Pihak yang berwenang meminta untuk segera mengusut dan melakukan penindakan internal atas penyebaran buku tersebut. Bahkan lebih lanjut dikatakan, buku keagamaan tidak boleh menyajikan hal-hal yang melanggar ketentuan agama, misalnya visualisasi Allah SWT atau Nabi Muhammad SAW.

Jawaban Saya: Perlu kita ketahui bahwa kedudukan Rasulullah SAW dalam aqidah Islam itu bukan sekedar menjadi pembawa wahyu dari Allah semata. Namun peran beliau jauh lebih luas  dari itu. Beliau SAW adalah representasi semua perintah dan larangan Allah SWT, bukan hanya sebatas teks-teks wahyu, tetapi semua yang beliau katakan, semua yang beliau lakukan, bahkan segala penampilan dan gerak-gerik beliau. Semuanya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa beliau adalah sosok resmi utusan Allah SWT. Maka penampilan beliau dalam ekspresi wajah, senyum, marah, tertawa, bahkan cara beliau berpakaian, menyisir rambut, merapikan jenggot dan kumis serta hal-hal kecil lainnya, tidak bisa dilepaskan dari sumber hukum dalam syariah Islam. Dan semua informasi tentang sosok Rasulullah SAW itu harus valid, shahih, benar, dan punya landasan ilmiyah serta bukti otentik. Tidak boleh hanya semata didasarkan pada hayal, ilusi, imajinasi serta perkiraan subjektif dari orang yang tidak pernah bertemu langsung dengan beliau.

Para ulama telah ijma' tentang haramnya melukis wajah Rasulullah SAW, apapun alasannya, bahkan meskipun barangkali tujuannya mulia. Dan bab pelarangannya bukan semata karena penghinaan, melainkan karena kepalsuan dan tidak adanya jaminan validitasnya (Sumber).

Allah Adalah Roh, Muhammad Manusia Biasa

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kami setuju akan larangan pembuatan visualisasi dari Allah. Sebab Allah adalah Roh adanya. “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran" (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24). Tetapi bagaimana dengan Muhammad? Muhammad adalah manusia biasa, sama seperti nabi-nabi lain yang terdapat dalam buku tersebut, yang juga dibuatkan gambar ilustrasinya. Pertanyaan yang pantas direnungkan:  Apakah nabi Muhammad setara dengan Allah sehingga visualisasi baginya juga tidak diperkenankan?

Jawaban Saya: Ulama mengharamkan menggambar wajah Nabi Muhammad SAW bukan karena beliau SAW di anggap setara dengan Allah SWT. Ulama mengharamkan menggambar wajah Nabi Muhammad SAW karena tidak adanya jaminan validitasnya, sedangkan semua informasi tentang sosok Rasulullah SAW itu harus valid, shahih, benar, dan punya landasan ilmiyah serta bukti otentik. Tidak boleh hanya semata didasarkan pada hayal, ilusi, imajinasi serta perkiraan subjektif dari orang yang tidak pernah bertemu langsung dengan beliau. Jadi jangan pernah samakan dengan kebiasaan kalian kafir Kristen yang menggambar Yesus bahkan Allah hanya berbekal daya khayal, ilusi dan imajinasi semata.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa mereka setuju akan larangan visualisasi dari Allah, itu bohong sekali. Karena jika mereka memang setuju akan larangan visualisasi Allah, kenapa orang Kristen menggambarkan Allah dengan sesosok manusia tua berjanggut putih dengan mahkota dan tongkat di tangannya seperti pada gambar di bawah?


Gambar, Patung, Ka'bah dan Batu Hitam

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Tentang penyembahan berhala, umat Islam mempunyai sikap yang tegas. Melarang membuat patung karena dianggap menduakan Allah. Kami sangat setuju akan hal ini! Firman Allah dengan tegas melarang umat-Nya untuk membuat patung yang menyerupai apapun untuk disembah. “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi” (Taurat, Kitab Keluaran 20:4).

Di satu sisi umat Muslim menolak tegas akan patung dan gambar. Namun di sisi lain, Rukun Islam kelima memerintahkan umat Muslim menunaikan ibadah haji, di mana salah satu ritualnya adalah mengitari Ka'bah sebanyak tujuh kali dan mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad). Selain itu, umat Muslim hanya diperbolehkan sembahyang menghadap pada satu arah, yaitu Ka'bah. Hal ini secara tidak langsung menegaskan bahwa Allah hanya bersemayam di Ka'bah dan pada waktu-waktu tertentu. Dan lagi, bila kita renungkan, tidak terlihat perbedaan antara membuat patung dan gambar, dengan mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad). Hasrat jutaan umat Muslim untuk mencium bahkan sekedar menyentuh Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) sulit untuk menepis bahwa mereka tidak menyembah berhala.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa di satu sisi umat Muslim menolak tegas akan patung dan gambar, namun di sisi lain umat Muslim mengitari Ka'bah sebanyak tujuh kali dan mencium Batu Hitam saat ibadah Haji. Oh, rupanya kafir Kristen pemuja Yesus tidak tahu apa itu patung. Patung itu sebuah bentuk visual tiga dimensi yang di pahat atau di ukir menyerupai bentuk manusia atau hewan. Definisi patung yang demikian itu tidak ada dalam Ka’bah atau Hajar Aswat.

Shalat adalah termasuk ibadah tauqifi (dikerjakan sesuai dengan bentuk yang ditetapkan Allah Swt) dan Sunnah Rasulullah. Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan bagaimana shalat harus dikerjakan, yaitu salah satunya harus menghadap Ka’bah sebagai kiblat shalat. Konsep kiblat juga dapat ditemukan dalam sejarah bangsa Israel, seperti ayat-ayat di bawah ini:

1Raja-Raja 8:44  “Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah manapun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,”

1Raja-Raja 8:48  “apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,”

2Tawarikh 6:34  “Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuh-musuhnya, ke arah manapun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih ini dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,”

2Tawarikh 6:38  “apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,”

Umat Islam meyakini bahwa Allah SWT bersemayam di atas ‘Arsy, Dia tidaklah berada di alam ini (sebagaimana makhluk-Nya), bahkan Allah terpisah dari makhluk-Nya. Namun Allah tetap mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu di bumi dan di langit yang samar dari-Nya. Umat Islam shalat fardhu di waktu-waktu tertentu karena tuntutan Syariah dalam agama Islam, bukan karena pada waktu-waktu itu Allah SWT bersemayam dalam Ka’bah, umat Islam tidak berpikir sepicik kalian wahai kafir Kristen pemuja Yesus. Kafir Kristen pemuja Yesus menuduh Allah SWT bersemayam dalam Ka’bah di waktu-waktu tertentu karena umat Islam shalat fardhu di waktu-waktu tersebut. Padahal mereka juga ibadah di gereja di hari Minggu yang itu artinya tuhan-tuhan mereka bersemayam di gereja setiap hari Minggu.

Tuduhan yang selalu di ulang-ulang oleh Kafir Kristen pemuja Yesus adalah tuduhan bahwa umat Islam menyembah Ka’bah atau Hajar Aswat. Ka’bah hanyalah kiblat dan Hajar Aswat hanya sebongkah batu. Tidak ada seorang muslim pun yang menganggap Ka’bah dan Hajar Aswat sebagai Tuhan dan memujanya. Mereka sama sekali tidak mengerti esensi sebuah kiblat dalam agama Islam. Jika hanya karena umat Islam shalat menghadap ke arah Ka’bah dikatakan menyembah Ka’bah, lalu bagaimana dengan Yesus yang sujud berdoa menghadap Bait Allah (Matius 26:39, 1Raja-Raja 8:48). Dan jika umat Islam yang mencium Hajar Aswat dikatakan menyembah batu, lalu apakah yang dilakukan Paus ini dapat dikatakan menyembah patung???


Orang Kristen Menyembah Pribadi Isa Al-Masih, Bukan Gambar-Nya

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sebuah foto dapat mengingatkan kita pada seseorang atau momen-momen indah yang pernah kita lewati. Sehingga tidak salah bila orang Kristen memajang gambar Isa Al-Masih di rumah atau tempat-tempat yang mereka inginkan. Orang Kristen memang tidak tahu secara pasti sosok Isa Al-Masih. Namun melalui gambar yang ada, orang Kristen dapat mengerti bahwa Allah yang Maha Pengasih pernah datang dan tinggal di dunia dalam rupa manusia yang dikenal dengan nama Isa Al-Masih. Jelas orang Kristen tidak menyembah gambar Isa Al-Masih. Tetapi melalui cerita tentang Isa Al-Masih yang dilengkapi dengan ilustrasi gambar, membuat mereka lebih mudah untuk mengerti. Dan salib yang identik dengan orang Kristen, hanya merupakan sarana untuk mengingat bagaimana Isa Al-Masih telah menjadi “Tebusan” yang besar bagi dosa-dosa manusia. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah” (Injil, Surat Roma 5:8-9)

Jawaban Saya: Kafir Kristen menyembah Yesus, padahal Yesus sendiri tidak pernah meminta agar dirinya di sembah. Yesus sendiri mengajarkan untuk menyembah Allah Tuhan yang satu; Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (Markus 12:29). Bahkan Yesus sendiri sujud menyembah kepada Allah Tuhan yang esa; Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku (Matius 26:39). Kafir Kristen pemuja Yesus sejatinya bukan menyembah Allah, tetapi mereka menyembah berhala. Karena sesembahan mereka adalah berhala, maka sesungguhnya yang mereka sembah itu adalah syaitan (An Nisaa':117). Oleh karena itu orang-orang Kristen yang menganggap Yesus sebagai Tuhan dikatakan KAFIR oleh Allah SWT (Al Maa’idah: 17,72,73).  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ilustrasi Gambar Nabi Muhammad"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.