Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Isa itu Tuhan? Pendapat Al-quran, Injil dan Beberapa Pakar Islam

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Islam dan Kristen berbeda pandangan soal Isa Al-Masih. Umat Islam menganggap Dia hanyalah manusia biasa. Sedangkan Kristen mempercayai Dia adalah Tuhan. Benarkah Isa Al-Masih adalah Allah? Mencermati pendapat beberapa pakar Islam akan Isa Al-Masih, kita akan mengerti hakekat Dia yang sejati.

Jawaban Saya: Tuduhan bahwa Al-Qur’an mendukung ketuhanan Yesus telah sering di jawab oleh umat Islam, termasuk di blog saya ini. Kali ini kafir Kristen pemuja Yesus kembali menuduh Al-Qur’an telah mendukung ketuhanan Yesus dalam tulisan mereka. Padahal kalau saya lihat, tidak ada sesuatu yang baru dari tuduhan tersebut. Semua ayat-ayat Al-Qur’an dan “Injil” yang mereka kutip untuk mendukung ketuhanan Yesus telah memperoleh jawaban dari umat Islam. Judulnya saja yang beda, sementara isinya sama dengan tulisan mereka yang lain. Kali ini saya tetap akan menjawab tuduhan mereka ini. Mungkin ini kali terakhir saya menjawab tuduhan kafir Kristen pemuja Yesus mengenai ketuhanan Yesus dalam Al-Qur’an. Saya tidak akan menjawab tuduhan semacam ini lagi, kecuali mereka mempunyai dalil yang baru tentang ketuhanan Yesus dalam Al-Qur’an.

Al-Quran, Kalimat Allah dan Keilahian Isa Al-Masih

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran menuliskan bahwa Isa adalah Kalimat Allah. “. . . Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya . . .” (Qs 4:171).  Frase “yang diciptakan dengan” tidak ada dalam teks aslinya. Hanya tafsiran penerjemah Indonesia. Dr. Muhammed Taqi-ud-Din Al-Hilali, penterjemah The Noble Quran, menuliskan “. . .The Messiah 'Iesa (Jesus), . . . a Messenger of Allah and His Word.” Artinya “. . . Mesias, Isa, (Yesus) . . . seorang Utusan Allah dan Firman-Nya [Kalimat-Nya], . . .”

Dr. Mohamed Al Shaqanqeery, seorang professor Fakultas Hukum-Hukum Islam dari University Paris dan Ain Shams, Kairo, mengakui, “Kami tahu bahwa Al-Quran mengatakan tentang Isa bahwa dialah Firman dari Allah . . ., Dia adalah Firman. . .”

Jawaban Saya: Al-Qur’an surah An-Nisa: 171 berisi peringatan Allah subhanahu wa ta’ala terhadap ahli kitab termasuk kafir Kristen untuk tidak berlebihan-lebihan dalam beragama. Itulah sebabnya kafir Kristen pemuja Yesus mengutip ayatnya sepotong-sepotong untuk menyembunyikan kebenaran dengan maksud agar dapat menyesatkan banyak orang. Yang dapat mereka sesatkan tentu saja orang-orang Kristen awam yang tidak pernah membaca terjemahan Al-Qur’an. Sedangkan umat Islam, mereka tidak akan disesatkan dengan cara licik dan penuh tipu daya seperti itu.

Wahai Ahli Kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian, dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kalian mengatakan, "(Tuhan itu) tiga," berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagi kalian. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah untuk menjadi Pemelihara. (An-Nisa: 171).

Allah subhanahu wa ta’ala melarang Ahli Kitab bersikap melampaui batas dan menyanjung secara berlebihan. Hal ini dilakukan oleh orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus karena mereka melampaui batas sehubungan dengan Isa Al-Masih. Mereka mengangkatnya di atas kedudukan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, lalu memindahkannya dari tingkat kenabian sampai menjadikannya sebagai tuhan selain Allah yang mereka sembah sebagaimana mereka menyembah Dia.

Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikan­Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. (An-Nisa: 171)

Sesungguhnya Isa Al-Masih itu hanyalah seorang hamba Allah subhanahu wa ta’ala dan makhluk yang diciptakan-Nya. Allah berfirman kepadanya, "Jadilah kamu," maka jadilah dia. Isa Al-Masih hanyalah utusan-Nya dan kalimat-Nya yang Allah sampaikan kepada Maryam. Isa Al-Masih dipanggil  “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa AS sendiri yang diciptakan dengan kalimat “kun” (jadilah) tanpa proses hubungan biologis pria dan wanita sebagaimana manusia lainnya. Proses kejadian ‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Sesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59).

Maka di sini jelaslah kepada kita bahwa Al-Qur’an tidak pernah menganggap ‘Isa Al-Masih itu adalah Allah, malah memandangnya sebagai seorang manusia biasa, sama seperti Adam AS. Jika kafir Kristen pemuja Yesus masih ngeyel mengatakan bahwa Al-Qur’an membenarkan doktrin sesat Kristen bahwa Isa adalah tuhan Allah, maka dengan menggunakan metodologi mereka sendiri, kita perlu menambah seorang lagi ke dalam doktrin Trinitas mengikut ayat di atas, yaitu Nabi Adam AS, karena beliau juga terjadi dengan “kalimat Allah”, yaitu “kun” (jadilah)!

Kalimat dalam kurung yang ada dalam terjemahan Al-Qur’an surah An-Nisa: 171 memang tidak terdapat dalam teks asli Al-Qur’an, itu adalah tafsiran penerjemah Al-Qur’an. Tujuan penerjemah menambahkan kata dalam kurung adalah untuk memperjelas kalimat agar umat Islam yang awam dapat memahaminya dengan benar. Apakah salah jika penerjemah Al-Qur’an menambahkan kata dalam kurung dengan kata “yang diciptakan dengan”? Sama sekali tidak. Karena dalam surah Ali Imran: 59, dengan jelas Al-Qur’an menyamakan penciptaan Isa Al-Masih dengan Adam AS.

Ayat berikut tidak ada di situs Kristen. Tetapi karena ayat ini juga tidak jarang jadi pertanyaan kafir Kristen pemuja Yesus, maka ada baiknya saya jawab juga:

“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam: 17)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ruh Allah yang menjelma menjadi manusia pada ayat di atas adalah Yesus. Hampir pasti mereka terinspirasi dengan ayat Injil yang menyatakan firman menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:14).

Ruh yang menjelma menjadi manusia sempurna pada ayat tersebut bukanlah Yesus, tetapi Malaikat Jibril yang di utus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk memberi Maryam seorang anak laki-laki. Turunnya Malaikat Jibril ke hadapan Maryam ini juga dapat kamu temukan dalam Injil Kristen (Lukas 1:28). Jadi yang menjelma menjadi manusia adalah Ruh yaitu Malaikat Jibril (Gabriel). Mustahil Ruh yang menjelma di hadapan Maryam ada Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus sendiri. Karena pada ayat yang ke 19, Ruh ini berkata kepada Maryam; "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Tidak masuk akal kalau Ruh yang menjelma menjadi Manusia tersebut adalah Yesus. Mana mungkin Yesus menemui ibunya kemudian berkata bahwa dirinya akan memberi seorang anak laki-laki yaitu dirinya sendiri. Penyebutan “manusia yang sempurna” untuk ruh yang menjelma di hadapan Maryam sama sekali bukan dalil ruh tersebut adalah Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus. Disebut manusia yang sempurna karena Malaikat Jibril menyerupakan diri sebagai manusia utuh sehingga Maryam tidak mengetahui bahwa dia adalah Malaikat.

Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa tidak ada ayat maupun hadits yang menyatakan secara terus terang bahwa Jibril itu adalah Rohullah. Siapa bilang Malaikat Jibril tidak pernah disebut ruh? Malaikat Jibril juga disebut dengan Ruh seperti Asy-Syu'ara: 193-194.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Yesus adalah Tuhan karena dia menciptakan bumi dan isinya, Mereka mengutip ayat dari surat kiriman Paulus yang mereka sebut dengan Kitab Allah;

Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kolose 1:16).

Menyebut surat kiriman Paulus dengan sebutan Kitab Allah adalah kekeliruan. Paulus bukanlah Nabi Allah yang kitab tulisannya dapat disebut Kitab Allah. Dia hanya orang Yahudi penganiaya murid-murid Yesus yang mengaku bertobat. Sungguh aneh kalau kafir Kristen pemuja Yesus menganggap semua surat kiriman Paulus sebagai Kitab Allah. Padahal Paulus sendiri mengatakan; Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah (2Korintus 11:17).

Dalam surat kirimannya yang lain, Paulus juga mengatakan tetap bersuka cita walaupun Yesus diberitakan dengan maksud palsu atau tidak benar. Ini berarti, sangat mungkin semua pemberitaan Yesus yang ada dalam surat-surat kiriman Paulus adalah palsu atau tidak benar. Sebagaimana perkataan Paulus berikut ini; Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, (Filipi 1:18)

Selain itu, pemberitaan Yesus oleh Paulus di surat kirimannya (Kolose 1:16) tersebut bertentangan dengan fakta yang ada. Dalam Kolose 1:16, Paulus mengatakan bahwa Yesus telah menciptakan segala sesuatu yang ada di sorga dan yang ada di bumi, bahkan yang kelihatan dan tidak kelihatan pun Yesus yang menciptakannya. Padahal faktanya, Yesus baru lahir dari rahim seorang wanita 2000 tahun yang lalu, melalui proses tumbuh kembang sebagaimana anak-anak lainnya. Ibunya Maria, juga mengalami proses kehamilan dan persalinan sebagaimana ibu-ibu hamil pada umumnya. Jadi, ucapan Paulus di Kolose 1:16 tersebut sepenuhnya DUSTA.  

Pakar Muslim dan Ke-Allah-an Isa Al-Masih

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Injil Allah menyaksikan bahwa Isa Al-Masih “ . . . adalah Firman [Kalimat]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1) Ia sama kekalnya dengan Allah. Para pakar Muslim juga mengakui keilahian-Nya. Imam Abu Al-Sa`ud mengatakan “ . . . Firman ini adalah Isa sendiri, semoga damai sejahtera besertamu.” Pakar Islam lainnya, Sheikh MohyiAddin Al-Araby, mengatakan “Firman itu . . . sama seperti Ke-Allah-an dan bukan yang lainnya.”

Jawaban Saya: Pedoman utama umat Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits Nabi, bukan perkataan ulama atau pakar-pakar Islam. Perkataan ulama atau pakar-pakar Islam boleh di ikuti selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Jika ada perkataan ulama atau pakar-pakar Islam yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits Nabi, maka umat Islam wajib untuk tidak mengikutinya. Bagaimana jika ada seorang ulama atau pakar-pakar Islam yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah? Jika ada ulama atau pakar-pakar Islam yang mengatakan Isa Al-Masih adalah Allah, maka ulama atau pakar-pakar Islam tersebut adalah kafir, siapa pun dia orangnya. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan melalui ayat-ayatnya bahwa siapa pun yang mengatakan Isa Al-Masih adalah Allah atau sebaliknya adalah kafir. Perhatikan ayat-ayat berikut ini;

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Maa'idah: 17)

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. (Al Maa'idah: 72)       

Ada pun orang-orang yang di sebut sebagai pakar-pakar Islam di atas, yang oleh kafir Kristen pemuja Yesus dikatakan mengakui Isa Al-Masih adalah Allah. Saya tidak yakin kalau mereka mengatakan Isa Al-Masih adalah Allah. Lihat saja, kafir Kristen pemuja Yesus hanya memenggal perkataan mereka  dengan maksud supaya terkesan mereka mengakui ketuhanan Isa Al-Masih. Jangankan perkataan ulama atau pakar-pakar Islam, dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi saja, kafir Kristen pemuja Yesus sering kali mengutip dengan memenggal isi ayat dan hadits untuk membenarkan kesesatan agama mereka. Selain itu, kafir Kristen juga tidak mampu memberikan sumber valid dari mana perkataan-perkataan ulama atau pakar-pakar Islam itu mereka peroleh.   

Mengapa Pengikut-Nya Percaya akan Keilahian Isa Al-Masih 

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Perlu diketahui, untuk mengerti keilahian Isa Al-Masih secara lengkap bukan dari Al-Quran. Melainkan dari wahyu Allah, yaitu Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil). Wahyu Allah menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Ia memiliki kuasa yang sama dengan Allah. Karena itu, ketika turun ke dunia menjadi manusia pun Ia menyatakan sifat ketuhanan-Nya. Antara lain:

Isa mengampuni dosa. Karena Isa Al-Masih adalah Allah, maka berkuasa mengampuni dosa setiap orang yang percaya kepada-Nya. Sabda-Nya “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia[Isa Al-Masih] berkuasa mengampuni dosa . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 9:6). Isa menjamin sorga umat-Nya. Penyaliban-Nya untuk menanggung hukuman dosa manusia, “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal [di sorga]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Jawaban Saya: Al-Qur’an menyatakan Isa Al-Masih (diciptakan dengan) kalimat atau firman Allah, sementara Injil Perjanjian Baru menyatakan firman Allah adalah Allah (Yohanes 1:1) dan firman itulah yang menjelma menjadi Yesus (Yohanes 1:14). Itulah alasan kenapa kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Al-Qur’an mendukung ketuhanan Yesus. Padahal pernyataan firman Allah adalah Allah dan pernyataan firman menjelma menjadi manusia hanya ada dalam Injil Perjanjian Baru, tidak ada dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an justru menyebut orang-orang yang menganggap Isa Al-Masih sebagai Tuhan dengan sebutan kafir.

Sangat bodoh bila menganggap seseorang sebagai Tuhan hanya karena orang itu mengampuni dosa orang lain, apalagi menyatakan hanya Tuhan yang memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa, karena ini bertentangan dengan Injil Perjanjian Baru sendiri. Karena bukan hanya Yesus satu-satunya orang yang memiliki kuasa mengampuni dosa. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan murid-muridnya agar mengampuni dosa, karena setiap orang dapat mengampuni dosa: Dan kalau kalian berdoa, tetapi hatimu tidak senang terhadap seseorang, ampunilah orang itu dahulu, supaya Bapamu di surga juga mengampuni dosa-dosamu. Kalau kalian tidak mengampuni orang lain, Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni dosa-dosamu.” (Markus 11:25-26).

Akibat Keilahian-Nya Bagi Umat Manusia          

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jadi baik Al-Quran, Kitab Injil maupun pakar Islam mengakui keilahian Isa Al-Masih. Sebagai Tuhan, Isa menawarkan keselamatan kepada Anda. Jika Anda menerima Dia sebagai Juru Selamat, Anda akan beroleh pengampunan dosa dan hidup kekal di sorga-Nya.

Jawaban Saya: Tidak benar kalau kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Al-Qur’an, Injil Kristen dan pakar Islam mengakui keilahian Isa Al-Masih. Al-Qur’an dan pakar Islam tidak pernah mengakui keilahian Isa Al-Masih, saya sudah memberikan penjelasan panjang lebar dan sepertinya tidak perlu saya ulangi kembali. Al-Qur’an hanya menganggap Isa Al-Masih sebagai Nabi dan hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala; Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi (Maryam: 30), sebagaimana Bible Perjanjian Lama juga menubuatkan Isa Al-Masih sebagai hamba Allah; supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. (Matius 12:17-18). Injil Perjanjian Baru juga menyatakan Isa Al-Masih hanya seorang Nabi utusan Tuhan; "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal (Yohanes 7:28). 

Itulah sebabnya Isa Al-Masih tidak pernah sekali pun berkata: “Akulah Tuhan”. Kafir Kristen meyakini Yesus sebagai Tuhan hanya berdasar asumsi-asumsi mereka sendiri, sementara Yesus sendiri tidak pernah mengakui dirinya sebagai Tuhan. Kalau Yesus sendiri saja tidak pernah menyatakan dirinya Tuhan, untuk apa kita memuja Yesus sebagai Tuhan?! 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Isa itu Tuhan? Pendapat Al-quran, Injil dan Beberapa Pakar Islam"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.