Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Apakah Perbuatan Baik Dapat Menolong Dari Hukuman Allah?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kali ini, mari kita membayangkan suasana di sebuah pengadilan, di mana seseorang dihadapkan kepada Hakim atas tuduhan melakukan tindak pidana, misalnya pencurian mobil. Bagaimanakah kiranya tanggapan sang Hakim seandainya yang tertuduh setelah mengaku bersalah mulai menceritakan segala perbuatannya yang dianggapnya baik sejak masa kanak-kanak? Maka dengan alasan perbuatannya yang baik tersebut si tertuduh mohon diampuni serta dibebaskan dari hukuman. Tentu saja Hakim langsung menjawab: "Segala yang kaukatakan mungkin benar, tetapi di sini pengadilan harus mengadili perbuatan kejahatan yang kaulakukan. Segala perbuatanmu yang kau anggap baik itu tidak ada sangkut pautnya dengan hukuman yang harus dijatuhkan atas tindak pidana tersebut."

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengajak para pembaca untuk membayangkan suasana pengadilan yang terdapat seorang hakim yang tetap menghukum pencuri walaupun ia memiliki perbuatan baik. Kafir Kristen pemuja Yesus membuat analogi di atas mungkin untuk membenarkan pemahaman mereka yang sesat, bahwa perbuatan baik tidak dapat menolong dari hukuman Allah. Tetapi analogi di atas sepenuhnya salah. Mereka menyamakan hakim dengan Allah SWT, sama sekali penyamaan yang tidak sepadan. Hakim dalam peradilan hanyalah mengikuti sistem hukum yang berlaku, dia tidak memiliki daya apapun terhadapnya. Berbeda dengan Allah SWT. Dia tidak di paksa untuk mengikuti sistem hukum, bahkan justru menentukan hukum yang berlaku pada ciptaan-Nya. Dalam hal pengampunan dosa, Allah SWT telah menentukan bagaimana cara manusia dapat menghapus dosanya, bukan dengan cara menjadikan Tuhan sebagai korban penebus dosa, melainkan dengan cara perbuatan baik. Anda akan melihat kebenarannya nanti. 

Allah menyediakan jalan pengampunan dosa

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Demikian juga halnya dengan kita di hadapan Yang Maha Adil pada Kiamat kelak: setiap dosa harus ada hukumannya. Maka tidak ada di antara kita yang akan dapat mengajukan alasan pernah melakukan sesuatu yang baik. Sebab orang berdosa harus diadili karena dosanya, sekalipun pernah berbuat yang dinamakan kebaikan. Namun demikian, dapat diberitakan pula bahwa oleh Yang Maha Adil menyediakan jalan pengampunan atas segala dosa kita, sehingga kita tidak perlu takut pada Hari Kiamat. Kiranya ayat-ayat Allah di bawah ini dibaca dengan teliti:

"Karena Anak Manusia (Isa Al-Masih) juga datang ... untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Injil Allah, Markus 10:45) "Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (Injil Allah, Surat II Korintus 5:21) "Ia sendiri (Isa Al-Masih) telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran ...." (Injil Allah, Surat I Petrus 2:24).

Jawaban Saya: Yang menjadi sebab Allah SWT menghukum manusia adalah karena manusia tersebut banyak melakukan perbuatan dosa dan maksiat kepada Allah SWT. Sebagai manusia biasa tentu saja kita tidak akan pernah luput dari berbuat dosa, baik sengaja atau tidak. Di dalam agama Islam, sebesar apapun dosa dapat diampuni Allah SWT, selagi orang yang telah berbuat dosa tersebut mau meminta ampun kepada Allah SWT dan bertobat kepada-Nya. Agar taubat seseorang itu diterima, maka dia harus memenuhi tiga hal yaitu: Menyesal, Berhenti dari dosa, dan Bertekad untuk tidak mengulanginya. Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak anak Adam, maka ada satu hal lagi yang harus ia lakukan, yakni dia harus meminta maaf kepada saudaranya yang bersangkutan, seperti minta diikhlaskan, mengembalikan atau mengganti suatu barang yang telah dia rusakkan atau curinya.

Selain dengan taubat dan permohonan ampun, Allah SWT juga dapat mengampuni dosa seseorang dengan lantaran melakukan amal-amal shaleh. Amal-amal shaleh yang dapat menghapus dosa tersebut di antaranya; puasa Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang (Shahih Muslim: 1977), Shalat lima waktu dapat menghapus semua kesalahan (Shahih Bukhari: 497), sabar terhadap musibah juga dapat menghapus dosa (Shahih Bukhari: 5209), dan banyak amal shaleh lainnya yang Allah akan mengganjar pengamalnya dengan penghapusan dosa. Itu artinya perbuatan baik dapat menolong dari hukuman Allah SWT.

Dalam Taurat, perbuatan baik juga dapat menolong manusia dari hukuman Allah. Pengampunan dosa dalam Bibel Perjanjian Lama selalu tidak dapat dipisahkan dengan korban persembahan darah binatang. Binatang itu bisa berupa lembu, kambing, domba, burung merpati dan burung tekukur. Misalkan seseorang berbuat dosa dengan melakukan satu hal yang dilarang oleh Tuhan, maka ia bersalah dan harus membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela sebagai korban penebus salah (Imamat 5:17-18). Setelah itu sang imam harus menyembelih domba jantan tersebut pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan Tuhan dan menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya. Memotong-motong menurut bagian-bagian tertentu bersama-sama kepalanya dan lemaknya di atur oleh imam di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah. Demikian juga isi perut dan betisnya haruslah dibasuhnya dengan air dan seluruhnya itu haruslah dipersembahkan oleh imam dan dibakar di atas mezbah yang baunya menyenangkan bagi TUHAN (Imamat 1:10-13). Dari sini kita ketahui bahwa ternyata tujuan dari korban tebusan adalah untuk menyenangkan Tuhan.

Sekarang apa itu perbuatan baik dan apa itu perbuatan buruk? Perbuatan baik itu perbuatan yang dapat menyenangkan Tuhan dan perbuatan buruk itu perbuatan yang di benci Tuhan. Korban tebusan yang diperintahkan Tuhan dalam hukum Taurat ternyata bertujuan untuk menyenangkan Tuhan. Oleh karena dapat menyenangkan Tuhan, mempersembahkan korban tebusan termasuk perbuatan baik dan perbuatan baik itu ternyata dapat menutupi kesalahan atau perbuatan buruk orang yang berbuat dosa sehingga dapat menolong dari hukuman Allah. Saya mengambil dalil dari Bible untuk membuktikan perbuatan baik dapat menutupi perbuatan buruk, karena hanya kitab ini yang di percaya oleh kafir Kristen. Tidak ada maksud sedikit pun untuk melakukan pembenaran. Tetapi jika kafir Kristen pemuja Yesus merasa tafsiran saya di atas salah, tolong tunjukkan kesalahan saya jika anda memang mampu melakukannya. 

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan perbuatan baik tidak dapat menolong dari hukuman Allah. Padahal Yesus sendiri ketika ditanyai oleh seseorang, dengan perbuatan baik apakah yang diperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal, Yesus tidak mengatakan hidup yang kekal tidak dapat dicapai dengan perbuatan baik. Sebaliknya Yesus justru menjawab pertanyaan tersebut dengan menyebutkan beberapa hukum Taurat (Matius 19:16-18). Di ayat lainnya Yesus juga mendorong murid-muridnya untuk mengumpulkan pahala dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik untuk memperoleh hidup yang kekal (Matius 6:19-20). Itu semua adalah bukti bahwa perbuatan baik ternyata dapat menolong dari hukuman Allah. Kalau hanya dengan perbuatan baik manusia dapat menolong dirinya dari hukuman Allah SWT, lalu kenapa kafir Kristen pemuja Yesus masih saja menjadikan Yesus sebagai korban penebus dosa? Lagi pula darah Yesus tidak dapat menolong dari hukuman Allah karena Yesus Bukan Tebusan Yang Sempurna.


Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Apakah Perbuatan Baik Dapat Menolong Dari Hukuman Allah?"

  1. Pernyataan anda di atas salah karena anda mengira bahwa perbuatan baik dapat menutupi dosa krn dosa itu tdk dapat di tebus dengan kebaikan. Hanya dengan anugrah allah yg dapat menebus dosa kita


    Ternyata Dalam Islam segala amal ibadah (Mengumpulkan Pahala) manusia tidak menjamin orang akan masuk ke dalam surga (keselamatan) Dalam sebuah hadist Muhammad berkata, “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya “Ya Rasullah, tidak juga engkau? Rasullulah berkata: “Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia-Nya” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 76).
    Isa Al-Masih Pemberi Hidup Kekal
    Allah itu adil. Ia menghukum dengan siksa neraka bagi orang berdosa, yang tidak melalui jalan pengampunan yang telah Ia sediakan. Tetapi Ia menyelamatkan orang berdosa, yang percaya akan jalan pengampunan-Nya. Jalan itu adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia, mati tersalib dan kemudian bangkit dari kematian. Dialah yang disebut Isa Al-Masih.
    Isa Al-Masih memiliki kuasa atas surga dan alam akhirat. Ia memberikan jaminan keselamatan. Orang yang telah menerima jaminan keselamatan tidak perlu takut dalam menghadapi kematian. Karena Allah telah menyediakan tempat bagi kita di surga. Isa Al-Masih berkata, “Akulah Kebangkitan dan Hidup; barang-siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun Ia sudah mati”(Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rigel Young sepertinya tidak membaca postingan saya dengan baik. Saya mengatakan perbuatan baik dapat menghapus dosa, itu berdasar dalil dari Hadits-hadits Shahih, ayat-ayat Bible Perjanjian Lama dan juga ucapan Yesus di Injil; Matius 19:16-18 dan Matius 6:19-20. Tolong serius kalau baca!

      Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang dari kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya, " maka para sahabat bertanya; 'Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: 'Tidak juga saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku. Maka beramallah kalian sesuai sunnah dan berlakulah dengan imbang, berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari, dan (lakukanlah) sedikit waktu (untuk shalat) di malam hari, niat dan niat maka kalian akan sampai." (Shahih Bukhari 5982).

      Hadits semacam di atas sudah sering saya jelaskan dalam blog ini. Kamunya saja yang kurang dalam mencari. Memang betul seorang Muslim tidak akan selamat masuk surga dengan amalnya semata, tetapi masuk surga dengan rahmat Allah SWT. Untuk dapat memperoleh rahmat Allah SWT, seseorang paling tidak harus beriman (Islam) dan beramal shaleh. Iman dan amal shaleh inilah yang membuat seorang Muslim dilimpahkan rahmat oleh Allah SWT. Allah SWT juga berjanji akan memasukkan surga orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Jika amal shaleh tidak dapat menjadi sebab masuknya Muslim ke dalam surga, untuk apa Allah SWT menurunkan ayat berikut;

      Bagi mereka (disediakan) darussalam (syurga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan. (Al An'aam: 127)

      Kamu menganggap darah Yesus yang di anggap mati di kayu salib dapat menyucikan dosa-dosa manusia, padahal Yesus sendiri bukanlah manusia suci yang terbebas dari dosa. Oleh karena Yesus bukan manusia suci yang terbebas dari dosa, maka Yesus bukan tebusan yang sempurna. Karena Yesus bukan tebusan yang sempurna, orang-orang yang menjadikan Yesus sebagai korban penebus dosa tidak akan tertebus dosanya dan tidak akan memperoleh kesucian dan keselamatan dengan menjadikan Yesus sebagai korban penebus dosa. Silakan baca postingan di link ini; http://kristolologi.blogspot.co.id/2015/09/yesus-bukan-tebusan-yang-sempurna.html

      Hapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.