Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Strategi Islam Dan Kristen Mengendalikan Hawa Nafsu Pria

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sejak kecil Mustafa rajin sholat dan berpuasa setiap Ramadan. Ia juga menaati orang tuanya. Ketika usia 16 tahun, ia mulai tertarik pada wanita, dan sewaktu-waktu timbul pikiran jelek. Ia tidak ingin berdosa, jadi ingin menghilangkan pikiran jelek. Namun ia sulit mengendalikan hawa nafsunya. Akibatnya dia mulai depresi. Pada pubertas, tatkala hormon testosteron muncul, pria mulai berperang dengan nafsu seks. Bagaimana Mustafa dapat mengatasinya?

Jawaban Saya: Yesus dalam Bible Perjanjian Baru memang mengajarkan niat berbuat dosa sudah dinilai sebagaimana telah melakukan dosa, sebagaimana ayat ini: Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Matius 5:28). Tetapi tidak demikian dengan Islam. Dalam Islam, seseorang yang berniat melakukan dosa tidak di anggap berdosa kecuali dia telah melakukannya. Dalilnya ada pada sabda Rasulullah SAW: ...barang siapa yang berniat melakukan kejahatan kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah menulis satu kebaikan di sisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat kejahatan dan jadi ia lakukan, Allah menulisnya sebagai satu kejahatan saja." (Shahih Bukhari: 6010). Oleh karena yang dijadikan contoh adalah seorang Muslim, maka seharusnya tidak menggunakan dalil dari Bible Perjanjian Baru, melainkan harus berdasarkan hadits shahih di atas. 

Solusi Agama Islam, Pria Jangan Melihat Wanita

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Salah satu usaha melindungi pria dari nafsu seks ialah memisahkan pria dari wanita. Jadi putra dan putri mengikuti sekolah tersendiri. Malahan di Arab Saudi ada hari-hari tertentu untuk kaum wanita shopping ke mall. Sedangkan para pria pada hari lainnya. Yang lebih ekstrim lagi ialah sistem purdah. Yaitu wanita hanya boleh keluar rumah pada hari pernikahannya dan hari kematiannya. Strategi lain, memaksa wanita memakai jilbab atau pakaian lebih lengkap seperti abaya atau burqa. Maksudnya, jika pria tidak dapat melihat muka wanita, ia dapat mengontrol hawa nafsunya.

Jawaban Saya: Tujuan dari larangan Ikhtilath (campur baur antara pria dan wanita yang bukan mahram) dalam Islam adalah untuk mencegah munculnya sebab terjadinya perzinaan. Ulama juga sepakat bahwa dalam perkara yang bukan wajib tidak dibolehkan bagi wanita melakukan safar (perjalanan) kecuali disertai oleh suami atau mahram yang lain, terkecuali wanita kafir yang telah masuk Islam di negeri musuh atau tawanan wanita yang telah berhasil meloloskan diri dari tangan-tangan orang kafir, mau tidak mau ia harus keluar dari lingkup mereka dengan tanpa mahram, walaupun ia seorang diri bila tidak merasa takut. Islam juga mewajibkan wanita Muslim untuk menutup auratnya. Aturan-aturan tersebut bukan bertujuan untuk mengontrol hawa nafsu, melainkan bertujuan untuk memelihara kesucian umat Islam, baik laki-laki maupun wanita dari perbuatan dosa.

Sedangkan untuk dapat mengontrol hawa nafsu (syahwat), Rasulullah SAW menganjurkan para pemuda untuk segera menikah atau berpuasa kalau dia belum mampu untuk menikah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang telah memperoleh kemampuan menghidupi kerumahtanggaan, kawinlah. Karena sesungguhnya, pernikahan itu lebih mampu menahan pandangan mata dan menjaga kemaluan. Dan, barang siapa belum mampu melaksanakannya, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu akan meredakan gejolak hasrat seksual." (Shahih Muslim: 2486)

Maka pada hadits tersebut Rasulullah memerintahkan bagi orang yang telah kuat syahwatnya akan tetapi belum mampu untuk menikah maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa dapat menjadi pemutus syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga badan bisa terkontrol menenangkan seluruh anggota badan serta seluruh kekuatan (yang jelek) bisa di tahan hingga dapat melakukan ketaatan dan di belenggu dengan kendali puasa.

Dua Solusi Lain - Nikah Mut’ah dan Pornografi

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Strategi lain ialah “Nikah Mut’ah” atau “Nikah Misyar,” yaitu nikah sementara.  Sebagian pakar Islam mensahkan pernikahan ini, supaya kaum pria memuaskan gairah seksnya tanpa berdosa. Namun pakar Islam lainnya menilai cara ini sebagai prostitusi. Ada yang berpikir, kalau melihat pornografi tidak berdosa dan nafsu seks dipuaskan. Soalnya hanya gambar saja. Bagaimana kata Isa Al-Masih?  “. . . barang siapa memandang perempuan serta menginginkannya, maka ia telah berbuat zina dengan perempuan itu di dalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:28). Lagi menonton pornografi tidak mengurangi nafsu seks. Tahukah Anda bahwa enam dari sepuluh negara pengakses pornografi tertinggi di dunia, adalah negara Islam? Yaitu Pakistan, Mesir, Indonesia, Arab Saudi, Turki, dan Iran. Dalam satu penyelidikan di Arab Saudi, 70% ponsel-ponsel pemuda berisi file porno. Apa Akibatnya? 88% remaja puteri di sana pernah diganggu pria Arab Saudi. Jadi semua strategi agama untuk mengurangi nafsu seks pria, gagal!

Jawaban Saya: Nikah Mut’ah adalah seseorang menikah dengan seorang wanita dalam batas waktu tertentu, dengan sesuatu pemberian kepadanya, berupa harta, makanan, pakaian atau yang lainnya. Jika masanya telah selesai, maka dengan sendirinya mereka berpisah tanpa kata thalak dan tanpa warisan. Nikah mut’ah telah diharamkan oleh Rasulullah SAW, tidak ada seorang pun dari ulama Islam yang menghalalkannya. Yang menghalalkan pernikahan mut’ah hanya para penganut agama Syiah. Mengenai larangan nikah mut’ah Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya saya pernah mengizinkan kepada kalian nikah mut'ah terhadap wanita, dan sesungguhnya (mulai saat ini) Allah telah mengharamkannya sampai Hari Kiamat, oleh karena itu barang siapa yang masih memiliki (wanita yang dimut'ah), maka ceraikanlah dia dan jangan kamu ambil kembali apa yang telah kamu berikan padanya." (Shahih Muslim: 2502).

Pornografi jelas dilarang dalam Islam karena hal tersebut masuk dalam kategori zina mata. Dalam hadits shahih Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah Allah `Azza Wa Jalla telah menetapkan pada setiap anak cucu Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Maka zinanya mata adalah melihat, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah sebagai pembenar atau tidaknya." (Shahih Muslim: 4801). Seorang Muslim yang melihat video atau gambar porno, berarti dia telah melanggar larangan agama dan berdosa karenanya, bukan karena Islam membolehkan pornografi. Pengakses pornografi tertinggi di dunia adalah negara-negara Islam? Mungkin, tetapi produsen dan distributor pornografi di dunia sudah pasti berasal dari negara-negara Barat yang mayoritas Kristen.

Islam telah melarang ikhtilaf laki-laki dan wanita, Islam juga telah melarang wanita bepergian tanpa disertai suami atau mahram, Islam juga memerintahkan wanita untuk menutup aurat dan juga memerintahkan laki-laki untuk menundukkan pandangan. Kalau harus ada yang di sebut gagal, itu bukan Islamnya, tetapi yang gagal itu adalah sebagian umat Islam. Selagi ajaran-ajaran Islam tersebut di pegang teguh oleh pemimpin dan rakyatnya, pelecehan seksual akan dapat cegah, walaupun mustahil sampai dengan seratus persen. Kalau negara Islam seperti Saudi Arabia yang menjalankan dengan ketat hukum-hukum Islam masih saja ada kasus pelecehan seksual, lalu bagaimana dengan negara-negara Barat Kristen yang tidak menerapkan hukum Islam? Bukan cuma pelecehan seksual, perkosaan di Amerika Serikat yang mayoritas Kristen dapat terjadi 24 kali dalam semenit. Itu baru kasus perkosaan, belum lagi perzinaan yang terjadi karena suka sama suka, tentu jauh lebih tinggi jumlahnya.           

Nasihat Isa Al-Masih untuk Mengatasi Semua Hawa Nafsu

Kafir pemuja Yesus menulis: Isa Al-Masih memberi hukum pertama dan utama. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Injil, Rasul Besar Matius 25:37). Jika seseorang berfokus pada mengasihi Allah, ia akan mengatasi masalah syahwatnya. Banyak pria sulit mengasihi Allah karena merasa Allah jauh dari mereka. Isa menolong kita melihat Allah sebagai bapa yang baik. Jadi umat-Nya boleh memanggil dirinya anak-anak-Nya. Mereka boleh berdoa kepada “Allah Bapanya.”

Pria harus menjadi “anak Allah.” Ia harus mengalami hubungan intim dengan Allah sebagai Bapanya. Allah betul akan menjadi tujuan hidupnya. Baru pria dapat mengatasi hawa nafsunya. Kiranya Anda mempelajari bagaimana Allah dapat menjadi Bapak Anda. Ini langkah pertama dalam kemenangan atas hawa nafsu seks.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa untuk dapat mengurangi nafsu seksnya, pria harus menjadi “anak Allah”. Pria harus mengalami hubungan intim dengan Allah sebagai Bapanya. Apakah strategi Kristen ini berhasil? Sama sekali tidak. Bagaimana dikatakan berhasil kalau surat kabar Italia La Republica yang terbit di Vatikan pada hari rabu, 21-3 -2001 mengabarkan tentang banyaknya kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan biarawati yang dilakukan oleh pastur dan uskup di gereja Katolik, lalu mereka memaksa para biarawati itu agar menggugurkan kandungannya untuk mencegah terbongkarnya skandal. Dan sekitar 3000 pendeta lainnya menghadapi tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur. Kafir Kristen pemuja Yesus yang menuduh agama Islam telah gagal mengurangi nafsu seks pria, ternyata agamanya sendiri tidak dapat membuat “anak-anak Allah” mengendalikan nafsu seksualnya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Strategi Islam Dan Kristen Mengendalikan Hawa Nafsu Pria"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.