Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Benarkah Umat Islam Dan Kristen Membutuhkan Kematian Isa Al-Masih?

“Kami, umat Muslim tidak percaya bahwa Isa Al-Masih mati menebus jiwa, kok malah dianggap membutuhkan kematian-Nya. Pokoknya, kami tidak percaya dan tidak membutuhkan kematian Isa, titik,” protes Ahmad. “Saya tahu itu, tapi believe it or not, kita, umat Islam, Kristen dan seluruh manusia membutuhkan kematian-Nya di kayu salib,” jawab Kris. “Gimana bisa?” tanya Ahmad penasaran. “Makanya, jangan kita suudzon dulu, mas!” nasihat Kris. Lalu Kris menjelaskan:


Dosa Dan Hukumannya Menurut Islam Dan Kristen

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran dan Injil mengajarkan bahwa manusia telah berdosa. “…Dialah yang paling mengetahui … dosa orang yang bertaqwa” (Qs 53:32). “… semua orang telah berbuat dosa …, (Injil, Surat Roma 3:23). Karena dosa-dosa itulah kita takut akan penghakiman dan hukuman Allah, bukan?

Al-Quran dan Injil juga sepakat bahwa hukuman dosa ialah siksaan kekal di neraka. “Sesungguhnya barang siapa … dalam keadaan berdosa, maka … baginya neraka Jahannam …” (Qs 20:74). “… barangsiapa berbuat dosa … mereka itulah penghuni neraka …” (Qs 2:81). “… upah dosa ialah maut…” (Injil, Surat Roma 6:23). Jadi saya, mas, dan semua manusia akan menanggung hukuman dosanya masing-masing di neraka. “Mau? Berani? Rela? Nggak kan?” tanya Kris.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Al-Qur’an dan Injil mengajarkan bahwa manusia telah berdosa. Mereka mengutip potongan-potongan ayat Al-Qur’an; “…Dialah yang paling mengetahui … dosa orang yang bertaqwa” (Qs 53:32). Kutipan ayat Al-Qur’an tersebut dengan sengaja di edit oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Mereka menambahkan kata “dosa” dalam terjemahan Al-Qur’an yang mereka kutip. Perhatikan terjemahan ayat yang dimaksud:

(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (An Najm: 32)

Dusta dan kebohongan dalam ajaran Kristen memang tidak di anggap dosa jika dimaksudkan agar kemuliaan Tuhan semakin melimpah (Roma 3:7). Tidak ada yang salah dengan perbuatan kafir Kristen pemuja Yesus tersebut. Mereka hanya menjalankan firman Paulus saja.

Yang dimaksud Injil dalam Kristen adalah empat kitab dalam Perjanjian Baru, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Oleh karenanya, Roma 3:23 bukan termasuk Injil.  Roma itu surat kiriman Paulus dan Paulus sendiri telah mengakui segala ucapannya bukan menurut firman Tuhan, tetapi ucapan seorang yang bodoh: Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah (2Korintus 11:17). Jadi tidak ada gunanya terus-terusan mempercayai ucapan Paulus.

Isa Membayar Lunas Hukuman Dosa Orang Islam Dan Kristen

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa sangat mengasihi semua manusia, termasuk orang Islam dan Kristen. Dia tidak ingin manusia menderita hukuman kekal di neraka. Karena itu Dia rela mati disalib untuk “… menghapus dosa dunia,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29). “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus [Isa Al-Masih], yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita … (Injil, Surat 1 Yohanes Yang Pertama 3:16). Isa telah membayar lunas hutang dosa manusia, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan menanggung hukuman dosa lagi.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus rela mati di salib. Mereka juga mengatakan Yesus telah menyerahkan nyawanya. Tetapi mengapa kesan tersebut sama sekali tidak terlihat. Jika benar Yesus memang rela di salib dan menyerahkan nyawanya, mengapa ketika akan pergi ke Yerusalem Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk membeli pedang (Lukas 22:36)? Mengapa Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk menjaga dirinya dan terlihat Yesus sangat ketakutan (Matius 26:38)? Mengapa Yesus sampai sujud dan berdoa demi keselamatannya (Matius 26:42)? Dan mengapa ketika hampir mati di atas salib, Yesus berteriak dengan keras: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?,” yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Markus 15:34).

Masalah Hutang Dosa

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Misalnya, Saudara punya hutang 1 trilyun kepada saya, dan tidak sanggup membayar. Lalu teman Saudara membayar hutang itu kepada saya. Maka saya tidak berhak lagi menagih hutang itu kepada Saudara. Isa Al-Masih telah menghapus hutang dosa. Sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan dihukum lagi di neraka, sebaliknya beroleh hidup kekal di sorga.
 
“Tapi kalau saya tidak mau percaya kepada Isa, mau apa?” bela Ahmad. “Ya nggak apa-apalah. Itu artinya Saudara harus siap menanggung hukuman dosa Saudara sendiri di neraka kekal,” Kris menegaskan.

Jadi umat Islam, Kristen dan seluruh umat manusia membutuhkan kematian Isa Al-Masih agar bebas dari hukuman dosa. Saudara dapat berdoa memohon pengampunan dosa kepada-Nya, supaya beroleh kehidupan kekal di sorga.

Jawaban Saya: Yang menjadi sebab Allah SWT menghukum manusia adalah karena manusia tersebut banyak melakukan perbuatan dosa dan maksiat kepada Allah SWT. Sebagai manusia biasa tentu saja kita tidak akan pernah luput dari berbuat dosa, baik sengaja atau tidak. Di dalam agama Islam, sebesar apapun dosa dapat diampuni Allah SWT, selagi orang yang telah berbuat dosa tersebut mau meminta ampun kepada Allah SWT dan bertobat kepada-Nya. Agar taubat seseorang itu diterima, maka dia harus memenuhi tiga hal yaitu: Menyesal, Berhenti dari dosa, dan Bertekad untuk tidak mengulanginya. Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak anak Adam, maka ada satu hal lagi yang harus ia lakukan, yakni dia harus meminta maaf kepada saudaranya yang bersangkutan, seperti minta diikhlaskan, mengembalikan atau mengganti suatu barang yang telah dia rusakkan atau curinya.

Selain dengan taubat dan permohonan ampun, Allah SWT juga dapat mengampuni dosa seseorang dengan lantaran melakukan amal-amal shaleh. Amal-amal shaleh yang dapat menghapus dosa tersebut di antaranya; puasa Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang (Shahih Muslim: 1977), Shalat lima waktu dapat menghapus semua kesalahan (Shahih Bukhari: 497), sabar terhadap musibah juga dapat menghapus dosa (Shahih Bukhari: 5209), dan banyak amal shaleh lainnya yang Allah akan mengganjar pengamalnya dengan penghapusan dosa. Itu artinya perbuatan baik dapat menolong dari hukuman Allah SWT.


Penebusan dosa oleh Yesus dalam ajaran Kristen, terkait erat dengan dosa asal. Dosa asal adalah dosa akibat dari ketidaktaatan Adam. Dosa ini hanya dapat ditebus hanya dengan mengkorbankan darah Tuhan yang telah turun dalam rupa manusia Yesus. Orang yang ingin menyucikan dirinya dari dosa asal harus menerima Yesus sebagai Tuhan, penebus dan juru selamat. Oleh karena dalam Islam tidak dikenal yang namanya dosa asal, maka seorang Muslim dapat dikatakan tidak perlu menyucikan dirinya dari dosa asal. Seorang Muslim juga tidak perlu sampai menjadikan Tuhan sebagai korban penebus dosa. Itu artinya seorang Muslim TIDAK BUTUH Yesus sebagai penebus dosa, Tuhan dan juru selamat dirinya. Jika kafir Kristen pemuja Yesus merasa membutuhkan Yesus untuk mereka jadikan korban penebus dosa, silakan itu hak kalian. Namun harus di ingat, Yesus Bukan Tebusan Yang Sempurna sehingga tidak akan mampu menebus dosa kalian. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Benarkah Umat Islam Dan Kristen Membutuhkan Kematian Isa Al-Masih?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.