Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Al-Quran dan Alkitab - Terdapat Perubahan Dalam Terjemahannya!

“Mengapa terdapat perubahan dalam terjemahan Alkitab?” Inilah pertanyaan yang sering disampaikan umat Muslim. Begitu pun dengan guru-guru agama Islam. Sering kali mereka mengajarkan kepada para muridnya, bahwa orang-orang Kristen telah mengubah Alkitab. Tidak ada bukti yang mendukung pernyataan ini. Jika kita membandingkan manuskrip satu dengan yang lainnya, dan juga membandingkannya dengan hasil terjemahan modern, kita tidak akan menemukan perbedaan-perbedaan yang besar.

Mengapa Terjemahan Alkitab Berbeda-beda?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Semua terjemahan Alkitab berasal dari manuskrip bahasa Ibrani dan Yunani yang sama. Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam Alkitab terletak pada terjemahan bahasa modern. Terjemahan ini tentunya tidak terdapat pada manuskrip yang asli. Perubahan susunan kata perlu ada, oleh karena itu perlu melakukan penerjemahan. Bukan “mengoreksi.” Kitab Allah tidak memerlukan pengoreksian. Kitab Allah sudah sempurna! Tidak ada kesalahan-kesalahan. Orang-orang yang menulis Alkitab menerimanya langsung dari Allah.

Jawaban Saya: Orang Kristen tidak memiliki kitab dengan bahasa asli. Yang mereka punyai sampai sekarang adalah kitab-kitab terjemahan, bukan kitab aslinya. Bahkan manuskrip tertua berbahasa Ibrani dan Yunani yang menjadi sumber terjemahan Bible bahasa modern ternyata hanyalah terjemahan dari manuskrip yang lebih tua. Artinya orang Kristen tidak memiliki kitab asli, yang ada pada mereka hanya kitab terjemahan yang diterjemahkan dari kitab terjemahan. Oleh karena kitab Kristen adalah terjemahan dan bukan kitab asli. Maka tidak heran jika pada saat muncul versi kitab yang baru, penerjemah mengubah, menambah atau mengurangi beberapa kalimat.

Kafir Kristen pemuja Yesus beranggapan bahwa kitab Allah tidak harus berisi wahyu Tuhan yang diturunkan langsung ke dunia, tidak harus murni seratus persen dari surga, tidak harus tanpa campur tangan manusia; tanpa cacat, tanpa kekurangan dan tanpa kelemahan sekecil apapun. Isi, pesan, makna, bahasa dan ungkapan redaksional kitab Allah juga tidak harus sempurna sampai ke titik dan komanya. Kitab Allah yang mereka maksud adalah kitab mereka sendiri, yaitu Bible. Jika keadaan Bible memang seperti yang mereka gambarkan, maka itu tidak dapat di sebut sempurna.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa orang-orang yang menulis Bible menerimanya langsung dari Tuhan. Ya, hanya jika yang menulis kitab tersebut seorang Nabi. Tetapi jika yang menulis kitab bukanlah seorang Nabi, maka bagaimana dapat dikatakan penulis menerima langsung dari Allah?

Contohnya Injil-Injil Kristen. Injil-Injil Kristen di tulis dari cerita-cerita banyak orang, kemudian dituliskan dalam sebuah kitab. Penulis-penulis Injil juga bukan Nabi-Nabi Allah, mereka hanya orang-orang biasa. Lalu bagaimana Injil dapat di anggap kitab Allah, sementara yang menulis Injil bukan seorang Nabi Allah? Oleh karena Injil bukan berasal dari firman Allah, maka jangan heran anda akan banyak menemukan kekeliruan atau kesalahan-kesalahan pada ayat-ayatnya. Salah satu contohnya; Pengarang Injil Yohanes mengatakan dalam Injil yang dia karang bahwa hanya Yesus yang telah naik ke sorga (Yohanes 3:13). Rupanya dia tidak pernah membaca Bible hingga tidak tahu kalau ada orang lain selain Yesus yang telah naik ke sorga. Karena dalam Bible Perjanjian Lama, Elia juga naik ke Sorga dengan kereta berapi (2Raja-Raja 2:11). Itulah kesalahan fatal yang ada dalam Injil Kristen. Tetapi oleh karena kafir Kristen pemuja Yesus menganggap kitab Allah itu tidak harus tanpa cacat, tanpa kekurangan dan tanpa kelemahan sekecil apapun, maka kesalahan seperti itu tetap mereka terima.

Terjemahan Bahasa Inggris Al-Quran Tidak Identik!

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Terdapat juga perbedaan bahasa dalam terjemahan-terjemahan Al-Quran. Hal ini karena para penerjemah berpendapat, pemilihan kata oleh mereka lebih baik dibandingkan dengan penerjemah-penerjemah lainnya. Contoh perbedaan pada ayat pertama Al-Fatihah Al-Quran:

Sahih International: In the name of Allah, the Entirely Merciful, the Especially Merciful.

Yusuf Ali: In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.

Shakir: In the name of Allah, the Beneficent, the Merciful.

Arberry: In the Name of God, the Merciful, the Compassionate.

Mengapa penerjemah yang satu menggunakan “Most Gracious” (Maha Pangasih) dan yang lain “Beneficent” (Maha Pemurah)? Ada dua perbedaan kata dalam Bahasa Inggris dengan arti yang sama. Penerjemah yang lain menambahkan kata-kata “entirely” (sepenuhnya) dan “especially” (terutama) pada terjemahannya. Tetapi penerjemah yang satu menggunakan kata “most” (maha). Apakah mereka sedang mengubah arti dari Al-Quran? Tentu saja tidak! Hanya penerjemah Arberry yang menggunakan kata “compassionate” (berbelas kasihan), sementara yang lain menggunakan “merciful” (penyayang). Yang mana yang benar? Apakah Allah penyayang atau  berbelas kasihan?

Semua penerjemah ini berusaha menerjemahkan Al-Quran dengan sejelas mungkin. Mereka menerjemahkan dari Bahasa Arab. Tetapi, mereka mempunyai pendapat yang berbeda mengenai pemilihan kata yang terbaik. Namun, semua terjemahan dengan jelas menyampaikan arti ayat pertama dari Al-Fatihah.

Jawaban Saya: Yang dimaksud dengan Al-Qur’an itu adalah kitab yang menggunakan berbahasa asli (Arab). Kalau ada kitab dengan bahasa lain walaupun itu hasil terjemahan Al-Qur’an, kitab itu tidak dapat di sebut Al-Qur’an. Itu hanya kitab terjemahan yang hukum berkenaan dengannya berbeda dengan Al-Qur’an. Perlu diketahui bahwa terjemahan tidak dapat mewakili semua apa yang diterjemahkan. Hal itu berlaku untuk umum semua karya manusia, lebih-lebih Al-Qur’an yang firman Allah SWT. Tidak semua kata dalam Al-Qur’an, memiliki padan kata yang tepat pada bahasa tertentu. Jadi sangat wajar apabila terjadi perbedaan penerjemahan Al-Qur’an berbahasa asli. Apalagi penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Inggris, dilakukan oleh pribadi-pribadi, bukan sebuah lembaga seperti di Indonesia. Yang mana yang benar? Apakah Allah penyayang atau  berbelas kasihan? Penerjemahan yang paling benar adalah yang paling mendekati arti kata dalam bahasa aslinya.

Sebuah Alkitab Untuk Setiap Orang!

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah ingin setiap orang mengerti Alkitab! Pesan dari Kitab Allah tidak hanya untuk mereka yang membaca bahasa Ibrani dan Yunani. Allah ingin semua orang mengetahui bahwa Ia mengasihi mereka dan mengutus Isa Al-Masih untuk mati tersalib bagi dosa mereka. Allah ingin memiliki hubungan dengan setiap orang. Apakah Anda sudah memiliki hubungan pribadi dengan Allah? Satu-satunya cara agar kita dapat mengetahui Allah adalah dengan membaca Kitab Allah. Dan satu-satunya cara agar kita dapat memahami sepenuhnya Alkitab adalah  membacanya dengan bahasa kita.

Contohnya, Alkitab berkata, “Lihat, Aku [Isa Al-Masih] berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Wahyu 3:20).

Kita dapat mengerti ayat suci ini karena penulisan yang sederhana dalam Bahasa Indonesia. Isa Al-Masih berkata, jika kamu membuka pintu hatimu dan mengundang Ia masuk, Ia akan memulai sebuah hubungan denganmu!

Jawaban Saya: Mungkin dengan penerjemahan Bible ke dalam bahasa-bahasa dunia, setiap orang menjadi mengerti isi pesan yang terdapat dalam Bible. Itu mungkin saja benar. Tetapi apa jaminannya jika hasil penerjemahan Bible ke dalam bahasa lain tersebut tepat atau tidak ada manipulasi di dalamnya, jika Bible yang aslinya saja sudah tidak ada? Berbeda dengan terjemahan Al-Qur’an. Walaupun ada kekeliruan dalam terjemahan Al-Qur’an atau terjemahan Al-Qur’an sudah tidak relevan dengan perkembangan bahasa pada suatu zaman, maka terjemahan Al-Qur’an dapat diperbaiki dengan mengacu pada Al-Qur’an yang asli. Itulah pentingnya menjaga kitab suci dengan bahasa aslinya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Al-Quran dan Alkitab - Terdapat Perubahan Dalam Terjemahannya!"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.