Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Allah Mustahil Menjadi Sama Dengan Ciptaan-Nya?

Umat Muslim sering berkata kepada kami “kursi mustahil menjadi tukang kayu.” Kami setuju dengan ungkapan ini. Jelas kursi mustahil menjadi tukang kayu. Bagaimana bila pernyataan tersebut diganti menjadi pertanyaan “Apakah Sang Pencipta dapat menjadi seperti ciptaan-Nya”?

Sang Pencipta Menjadi Manusia

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kitab Suci Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang datang ke dunia dalam wujud-Nya sebagai manusia. Dia datang melalui proses dilahirkan oleh seorang wanita yang masih perawan bernama Maryam. Jika hal itu benar, mengapa Isa Al-Masih baru lahir setelah dunia diciptakan? Tidak salah kita bertanya demikian, bila kita belum tahu siapa Isa Al-Masih. Demikian juga putri kami yang masih berumur 6 tahun, menanyakan hal yang sama. Mari kita perhatikan firman Allah berikut ini: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Kitab, Nabi Besar Yesaya 9:5).

Jelas dalam ayat di atas, Isa Al-Masih dinyatakan sebagai Allah yang perkasa, Bapa yang kekal. Artinya sudah ada sebelum kelahiran-Nya.

Jawaban Saya: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:5). Menurut kafir Kristen pemuja Yesus ayat tersebut merupakan nubuat untuk Yesus, tapi coba lihat kalimat “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita”, itu berarti seorang anak yang dimaksud dalam Yesaya 9:6 tersebut bukannya Yesus, karena anak tersebut telah lahir di zaman Yesaya.

Al-Quran – Kalimatullah Lahir ke Dunia

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ketika kami membaca Al-Quran, kami juga menemukan pernyataan dari Al-Quran, yang menyebutkan Isa Al-Masih adalah Kalimatullah. “ Ingatlah, ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45). Kekekalan Isa Al-Masih diteguhkan lagi dalam Kitab Suci Allah: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).

Jadi, sebelum datang ke dunia melalui proses kelahiran, Isa Al-Masih adalah Kalimatullah atau Firman Allah.

Jawaban Saya: Nabi Isa AS disebut sebagai  “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian Nabi Isa AS sendiri yang diciptakan dengan kalimat “kun” (jadilah) tanpa proses hubungan biologis pria dan wanita sebagaimana manusia lainnya. Al-Qur’an menyatakan Nabi Isa AS (diciptakan dengan) kalimat atau firman Allah, sementara Injil Perjanjian Baru menyatakan firman Allah adalah Allah (Yohanes 1:1) dan firman itulah yang menjelma menjadi Yesus (Yohanes 1:14). Itulah alasan kenapa kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Al-Qur’an mendukung ketuhanan Yesus. Padahal pernyataan firman Allah adalah Allah dan pernyataan firman menjelma menjadi manusia hanya ada dalam Injil Perjanjian Baru, tidak ada dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an justru menyebut orang-orang yang menganggap Isa Al-Masih sebagai Tuhan dengan sebutan kafir.

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Maa'idah: 17)

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. (Al Maa'idah: 72)

Mengenai Yohanes 1:1-14, ayat-ayat tersebut berasal dari hymne Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari Alexandria. Bunyi kalimat pertama adalah:

“Pada mulanya adalah Logos (firman), Logos (firman) itu bersama dengan Tuhan, dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan.”

Penyalin Kitab Yohanes kemudian mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat: “Logos itu berasal dari Tuhan” menjadi “Firman itu adalah Tuhan.”

Pencaplokan ajaran Platonis oleh penyalin Injil Yohanes ini, dijelaskan oleh bapa gereja Santo Agustinus dalam bukunya The Confession of St. Augustine di bawah sub judul ‘Kitab Suci dan Filsafat Penyembah Berhala’ sebagai berikut:

“…Book of the Platonis that had been translated ou of Greek into Latin. In then I read, not indeed in these words but much the same thought, enforced by many varied arguments that: In the beginning was the word, and the word was with God and the word was God. All things were made by him, and without gim nothing was made.”

“… Buku filsafat Platonis yang telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di dalamnya saya baca, walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama, didukung dengan berbagai argumen bahwa: Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama Tuhan, dan firman itu adalah (dari) dari Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh dia (firman) dan tanpa dia (firman) tidak ada yang dijadikan.”

Catatan kaki Alkitab The New Testament of the New American Bible, 1970 hal. 203, memperkuat pendapat bahwa Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:

“John 1:1-18; “The prologue is a hymn, formally poetic in style – perhap originally an independent composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the Gospel.”

“Yohanes 1:1-18; pembukaan ini merupakan hymne berbentuk syair – mungkin berasal dari karya bebas, yang kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil.”

Kalimat Allah, Isa Al-Masih Sungguh Allah dan Manusia

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bukankah Isa Al-Masih adalah manusia? Benar! Dia adalah manusia karena Dia dilahirkan (Qs 19:19). Dia juga mempunyai sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh manusia. Dia lapar setelah berpuasa empat puluh hari empat puluh mala (Injil, Rasul Besar Matius 4:2). Dia juga merasa lelah lalu tidur di perahu (Injil, Rasul Besar Matius 8:24) dan masih banyak lagi.

Apakah Isa Al-Masih juga Tuhan seperti yang dipercaya orang Kristen selama ini? Iya, hal itu benar! Dia mempunyai kuasa yang hanya Allah saja miliki. Dia dapat memberi jaminan keselamatan di akherat (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:2), Dia disebut sebagai Pencipta alam semesta (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3), Dia juga dapat menghidupkan orang yang sudah mati (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:43). Ketika di dunia, Ia menyatakan kemuliaan Allah pada beberapa kesempatan. Walaupun atas kehendak-Nya sendiri memilih untuk membatasi diri dari kegiatan-Nya dalam lingkungan manusia, namun tidak kehilangan sifat-sifat keilahian-Nya. Ia masih tetap Allah sepenuhnya, bahkan ketika Ia merendahkan diri-Nya, sifat-sifat manusiawi dan Ilahi-Nya tetap tidak berkurang sedikit pun.

“Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Injil, Surat Filipi 2:6-8).

Jawaban Saya: Yesus memang manusia karena dia dilahirkan dan juga mempunyai sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh manusia. Tetapi Yesus bukanlah Tuhan dan tidak memiliki sifat-sifat yang dimiliki Tuhan.

Kafir Kristen pemuja Yesus menyatakan bahwa Yesus memiliki kuasa yang hanya dimiliki oleh Allah saja, yaitu memberi jaminan keselamatan di akhirat. Mereka mengutip ayat; Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya (Yohanes 17:2). Ayat tersebut adalah doa Yesus kepada Tuhannya. Apakah benar pada ayat tersebut Yesus memberi jaminan keselamatan di akhirat? Sama sekali tidak! Untuk dapat memahaminya, anda harus membaca ayat setelahnya (Yohanes 17:3), maka anda akan tahu maksud dari “hidup yang kekal” yang disebut dalam Yohanes 17:2. Perhatikan ayat ini; Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17:3).

Jadi yang dimaksud hidup yang kekal itu adalah mengenal Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar dan mengenal Yesus sebagai utusan Allah. Makna “memberikan” hidup yang kekal yang dikatakan oleh Yesus adalah Yesus mengajarkan bahwa Allah satu-satunya Tuhan yang benar dan dia (Yesus) adalah utusan-Nya.

Sang Juruselamat Sudah Datang ke Dunia

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku” (Kitab Nabi Besar Yesaya 43:11). Allah tidak pernah membiarkan dunia berada dalam kegelapan. Walaupun saat ini manusia ada di tengah kegelapan dosa dan kegagalannya, namun Allah telah memberi satu jalan keselamatan, dalam Pribadi Isa Al-Masih. Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, darah-Nya tertumpah hingga wafat untuk menggantikan hukuman umat manusia. Maka yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan hidup yang kekal di akherat. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 8:1).

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Yesus sebagai juru selamat dunia, padahal Yesus sendiri tidak pernah menyebut dirinya juru selamat. Hanya ada dua ayat dalam Injil Kristen yang menyatakan Yesus adalah juru selamat, tetapi semuanya bukan langsung perkataan Yesus. Sepertinya Yesus tahu kalau juru selamat satu-satunya adalah Allah, maka dia tidak berani mengaku sebagai juru selamat.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17:3). Pada ayat ini, Yesus mengajarkan bahwa hidup yang kekal itu adalah mengenal Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar dan mengenal Yesus sebagai utusan Allah. Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kami seperti yang Yesus ajarkan, mengenal Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar (Shaad: 65) dan mengenal Yesus adalah utusan Allah (Maryam: 30). Agama Kristen yang mengajarkan Yesus adalah Allah, tidak dapat disebut mengajarkan hidup yang kekal. Jadi jika anda Ingin memperoleh hidup yang kekal? Pilihlah agama Islam!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Allah Mustahil Menjadi Sama Dengan Ciptaan-Nya?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.