Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Orang Islam, Kristen dan Kedekatan Allah

Orang beragama ingin menikmati kedekatan dengan Allah, bukan? Keyakinan bahwa Allah beserta kita, menghibur hati, dan menolong kita hidup setia pada-Nya. Sangat penting memastikan apakah Allah dekat atau tidak, menurut ajaran dan pengalaman Islam dan Kristen.

Ayat Kunci Al-Quran Mengenai Kedekatan Allah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Qs 50:16 mengingatkan Mukmin bahwa Allah, “. . . lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” Orang Sufi, satu aliran mistisme Islam, sering mengutip ayat ini. Katanya, Allah lebih dekat dari urat nadi. Ia Allah yang dekat (Qs 2:186). Allah Maha Ada dan karena itu selalu dekat. Namun saat berdoa, umat-Nya sering merasa Ia jauh, bahkan teramat sangat jauh. Untuk menghilangkan perasaan itu mereka menambah amal serta memperbanyak doa dan shalat. Orang-orang saleh sering merasa doa-doa hafalan yang dinaikkan sia-sia. Allah tidak memperhatikan shalatnya. Bahkan kadang merasa semua kegiatan agamawi tanpa nilai. Sebesar apapun usaha yang dilakukan, masih saja gelisah mengenai nasibnya setelah kematian.

Jawaban Saya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (Qaaf: 16)

Pada ayat tersebut Allah SWT menceritakan tentang kekuasaan-Nya atas manusia, bahwa Dialah yang menciptakannya, dan pengetahuan-Nya meliputi semua urusannya. Hingga Allah SWT mengetahui apa yang dibisikkan oleh hati manusia kebaikan dan keburukannya. Firman Allah SWT; dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (Qaaf: 16), yang dimaksud adalah malaikat-malaikat Allah SWT lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya. Kesimpulan tersebut dapat terbaca dengan jelas ketika anda membaca ayat-ayat setelahnya. Firman Allah SWT; (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Qaaf: 17-18)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ketika berdoa, umat Islam sering merasa jauh dengan Allah SWT. Ya itu mungkin saja, karena kadar keimanan dan ketakwaan seorang Muslim berbeda-beda. Kami beramal, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, apa yang kami lakukan tersebut akan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mungkin ada sebagian umat Islam yang merasa gelisah mengenai nasibnya setelah mati, tetapi tidak benar kalau umat Islam merasa semua amal shaleh dan doa-doanya sia-sia dan tidak ada nilainya. Kalaupun ada umat Islam yang merasa demikian, dia bukanlah Muslim yang berilmu. Karena dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman; Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur. (Faathir: 10)  

Perjanjian Isa tentang “Kedekatan” Allah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Mengapa seseorang mau menjadi pengikut Isa? Mungkin salah satu alasanya adalah janji-janji kedekatan Allah. Inilah janji terakhir Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya, sebelum Ia naik ke sorga. “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kesudahan zaman.” Ayat suci lain berjanji, “Di mana dua atau tiga orang berhimpun dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 28:20; 18:20). Isa Al-Masih berjanji untuk selalu menyertai pengikut-Nya. Baik saat mereka sendirian, maupun saat berkumpul.

Jawaban Saya: Tidak ada janji kedekatan Allah dalam Injil Kristen. Yang ada adalah janji Yesus kepada murid-muridnya yang akan menyertai mereka sampai kesudahan zaman. Janji Yesus tersebut tidak pernah terjadi. Yesus naik ke sorga dan sampai saat ini tidak pernah kembali. Yesus pernah berjanji akan segera kembali ke dunia sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel (Mat 10:23). Yesus juga pernah berkata bahwa dirinya akan datang sebelum orang yang ada di situ mati (Matius 16:28). Kenyataan tersebut selain menjadi bukti kebohongan Injil Kristen, juga menjadi bukti Yesus tidak dapat terus-menerus menyertai murid-muridnya. Jika Yesus memang dapat menyertai murid-muridnya sampai kesudahan zaman, sudah barang tentu Yesus tidak perlu berjanji dengan janji yang tidak dapat dia tepati. Saya tidak bermaksud mengatakan Yesus berbohong dengan janji-janjinya. Kesalahan terletak pada tulisan-tulisan pengarang Injil Kristen yang sering menceritakan Yesus dengan berlebihan.     

Berjanji Membalas Doa Umat-Nya

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Curigakah Anda akan manfaat doa? Renungkanlah beberapa janji Injil berikut:

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan untukmu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; orang yang mencari, akan mendapat; dan orang yang mengetuk pintu, baginyalah pintu akan dibukakan” (Injil, Rasul Besar Matius 7:7-8).

“. . . Jikalau kita meminta sesuatu menurut kehendak Tuhan, niscaya Ia mendengarkan kita.” “Apa yang kamu minta kepada Sang Bapa dalam Nama-Ku [nama Isa Al-Masih] akan diberikan-Nya” (Injil, Surat I Yohanes 5:14; Rasul Yohanes Besar 15:16).

Jawaban Saya: Ayat Al-Qur’an yang semacam itu juga ada, sebagaimana firman Allah SWT; Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Al Mu'min: 60)

Ini merupakan sebagian dari karunia dan kemurahan Allah SWT. Dia menganjurkan kepada hamba-hamba-Nya untuk meminta kepada-Nya dan Dia menjamin akan memperkenankan permintaan mereka. Jadi tidak perlu menjadi orang kafir dengan menjadikan Yesus sesembahan, kalau Allah SWT berjanji akan mengabulkan setiap doa.

Mukmin Dapat Menikmati Kedekatan Allah dan Balasan Doa

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Mungkin Anda seorang Muslim yang rajin beragama. Namun masih merasa Allah jauh dan ucapan doa hampa. Jalan keluar dari kebingungan ialah memegang janji Sang Pencipta:

“Tetapi kepada orang-orang yang menerima-Nya [Isa Al-Masih] diberi-Nya hak untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya kepada nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12). Dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, Anda menjadi anak Allah. Sebagai anak-Nya, Allah selalu dekat serta mendengarkan dan membalas doa Anda!

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menyarankan umat Islam untuk menerima Yesus sebagai sesembahan selain Allah SWT, agar umat Islam menjadi anak-anak Allah yang dekat dengan Tuhan dan membalas doa. Mereka mengatakan demikian, agar kafir Kristen pemuja Yesus mempunyai lebih banyak teman di neraka. Umat Islam tidak akan pernah melakukannya. Karena kami tahu, orang-orang yang mengaku sebagai anak-anak Allah akan di siksa di neraka. Sebagaimana dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman;

Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). (Al Maa'idah: 18)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Orang Islam, Kristen dan Kedekatan Allah"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.