Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Menguji Al-Masih Dengan Ayat Kursi

Ayat kursi adalah ayat terkenal dan agung dalam Islam, sebab menyatakan sifat-sifat Allah.  Apakah Isa Al-Masih memenuhi sifat-sifat Allah dalam ayat kursi?

Manfaat Ayat Kursi dan Sifat-sifat Allah

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Menurut Islam banyak manfaat ayat kursi. Contohnya mengingatkan kita akan sifat-sifat Allah.

“Allah . . . Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya . . . Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka . .  . Kursi Allah meliputi langit dan bumi . . . dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (Qs 2: 255).

Adakah (1) Pribadi lain yang Kekal, yang (2) mengurus makhluk-Nya, yang (3) Maha mengetahui, yang (4) menjadi juru syafaat serta (5) Maha Tinggi dan Besar?

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus rupanya sudah kehabisan akal untuk menyesatkan umat Islam. Sampai-sampai harus melakukan pembenaran atas keyakinan mereka yang sesat meskipun dengan “memperkosa” ayat-ayat Al-Qur’an. Padahal sudah sangat jelas tak satu pun ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan dalil ketuhanan Yesus, bagaimana pun cara mereka melakukannya. Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip penggalan ayat Al-Qur’an dan hanya mengambil lima poin yang mereka kait-kaitkan dengan ayat-ayat Bible untuk dapat mempertuhan Yesus. Padahal ada banyak keterangan pada ayat tersebut yang justru tidak pernah Yesus miliki.

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al Baqarah: 255)  

Allah: Ayat di atas menjelaskan keagungan sifat-sifat Tuhan yang oleh Al-Qur’an di sebut dengan nama Allah, sedangkan Yesus bukanlah Allah karena tidak pernah sekali pun dia menyatakan dirinya Allah. Nabi Isa AS dalam Al-Qur’an juga telah membantah dirinya adalah Tuhan dan Al-Qur’an menyebut kafir orang-orang yang menganggap Nabi Isa AS atau Yesus sebagai Tuhan.

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." (Al Maa'idah: 116)

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. (Al Maa'idah: 72)

Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia: Allah yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Tuhan yang esa, tiada sesembahan yang berhak disembah selain daripada Dia (Allah). Sedangkan dalam keyakinan agama Kristen, Allah itu ada tiga; Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus, tiganya menjadi sesembahan orang-orang kafir.

Terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur: Allah yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Tuhan yang terus menerus mengurus makhluknya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Sedangkan Yesus jangankan mengurus makhluk, mengurus dirinya sendiri saja tidak mampu kalau tidak ada bantuan orang lain, bahkan Yesus sendiri hanyalah makhluk (manusia) yang dilahirkan dari perut seorang wanita. Allah yang dimaksud pada ayat tersebut juga Tuhan yang tidak mengantuk dan tidak tidur, sedangkan Yesus mengantuk dan tidur karena dia hanyalah manusia biasa;

Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. (Matius 8:24)

Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi: Allah yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Tuhan yang memiliki semua apa yang di langit dan semua apa yang di bumi. Karena Dialah yang menciptakan semua apa yang ada di langit dan di bumi. Sedangkan Yesus tidak mampu menciptakan sebutir tebu pun, bagaimana dapat Yesus disebut Tuhan yang mempunyai semua yang di langit dan semua yang di bumi? Jangankan memiliki semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, tempat untuk meletakkan kepala saja Yesus tidak punya;

Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." (Matius 8:20)    

Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya: Allah yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Tuhan yang tiada orang yang dapat memberi syafa’at kecuali dengan izin-Nya. Sedangkan Yesus tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari penyaliban dan ketika hendak di salib, Yesus harus susah payah berdoa dengan bersujud agar Allah berkenan menyelamatkannya.

Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)

Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka: Allah yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Tuhan yang mengetahui yang nampak dan yang tidak nampak (gaib), sedangkan Yesus hanya mengetahui yang nampak dan tidak mengetahui yang tidak nampak (gaib). Di antara hal ghaib yang tidak diketahui oleh Yesus adalah tentang kapan kiamat akan terjadi;

Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)

Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar: Allah yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Tuhan yang kekuasaannya meliputi langit dan bumi. Sedangkan Yesus, jangankan berkuasa atas langit dan bumi,  berkuasa atas manusia di bumi saja tidak, sampai-sampai orang-orang Yahudi dapat menyiksa dan membunuhnya. Allah yang dimaksud pada ayat tersebut adalah juga Tuhan yang mampu memelihara langit dan bumi. Sedangkan Yesus tidak mempunyai sumbangsih sedikit pun atas pemeliharaan terhadap langit dan bumi. Dengan keagungan sifat dan perbuatan-Nya tersebut pantaslah Allah disebut sebagai Tuhan yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Sedangkan Yesus yang hanya manusia penuh dengan berbagai kekurangan tidak pantas digelari yang Maha Tinggi lagi Maha Besar dan tidak pantas pula Yesus di anggap Tuhan dan di sembah.

1. Adakah Pribadi yang Kekal?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa Al-Masih bergelar “. . . Bapa Yang Kekal”  (Kitab Nabi Yesaya 9:6). Hakekat Isa Al-Masih adalah Firman Allah, maka Ia sama kekal dengan Allah.

Jawaban Saya: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai(Yesaya 9:5). Menurut kafir Kristen pemuja Yesus ayat tersebut merupakan nubuat untuk Yesus, tapi coba lihat kalimat “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita”, itu berarti seorang anak yang dimaksud dalam Yesaya 9:6 tersebut bukannya Yesus, karena anak tersebut telah lahir di zaman Yesaya. Jadi yang di gelari Bapa yang kekal pada ayat tersebut bukanlah Yesus, tetapi orang lain yang lahir di masa Nabi Yesaya masih hidup.

2. Siapa Lagi Berkuasa Atas Langit dan Bumi?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ketika kembali ke sorga, “Yesus [Isa Al-Masih] . . . berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18).

Jawaban Saya: Injil Matius sebetulnya berakhir pada pasal 28 di ayat ke 15. Hal tersebut terlihat dari isi ayat 15 yang lebih mirip kata-kata penutup sebuah cerita; Maka tentara pengawal itu mengambil uang itu, dan melakukan seperti yang dipesankan kepada mereka. Oleh karena itu cerita itu masih tersiar di antara orang Yahudi sampai pada hari ini(Matius 28:15). Ayat Matius 28:15 inilah sesungguhnya ayat terakhir dari Injil Matius. Sedangkan lima ayat berikutnya, Matius 28:16-20 adalah ayat-ayat yang baru ditambahkan oleh Gereja kemudian. Kepalsuan ayat-ayat dalam Injil Matius tersebut ternyata juga dibenarkan oleh sarjana-sarjana Kristen berikut ini;

Hugh J. Schonfield, nominator pemenang Hadiah Nobel tahun 1959, dalam bukunya The Original New Testament, hal. 124: “This (Matthew 28:15) would appearto be the end of the Gospel (of Matthew). What follows (Matthew 28:16-20) fromthe nature of what is said, would then be a latter addition”. “Ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai penutup Injil (Matius). Dengan demikian, ayat-ayat selanjutnya (Matius 28:16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai (ayat-ayat) yang BARU DITAMBAHKAN KEMUDIAN”.

Selanjutnya, Robert Funk, Professor Ilmu Perjanjian Baru, Universitas Harvard, dalam bukunya The Five Gospels, mengomentari ayat-ayat tambahan ini sebagai berikut: “The great commission in Matthew28:18-20 have been created by the individual evangelist… reflect the evangelist idea of launching a world mission of the church. Jesus probablyhad no idea of launching a world mission and certainly was not the institusion builder. (is) not reflect direct instruction from Jesus”. “Perintah utama dalam Matius 28:18-20… diciptakan oleh para penginjil….memperlihatkan ide untuk menyebarkan ajaran Kristen ke seluruh dunia. YESUS SANGAT MUNGKIN TIDAK MEMILIKI IDE UNTUK MENGAJARKAN AJARANNYA KE SELURUH DUNIA DAN (Yesus) SUDAH PASTI BUKAN PENDIRI LEMBAGA INI (agama Kristen). (Ayat ini) tidak menggambarkan perintah yang diucapkan Yesus”

3. Hanya Allahkah yang Maha Mengetahui?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa Al-Masih meramalkan dan mengetahui kehancuran Bait Allah Israel 70 tahun kemudian. “Aku [Isa Al-Masih] berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini [Bait Allah] akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan" (Injil, Rasul Besar Matius 24:1-2). Nubuat ini tergenapi ketika pasukan Romawi pimpinan Jenderal Titus menghancurkan Bait Allah pada tahun 70 M.

Jawaban Saya: Kalau cuma mengetahui kejadian yang akan terjadi di kemudian hari, bukan cuma Yesus, Nabi Muhammad SAW juga dapat mengetahui kejadian yang akan terjadi. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih berikut;

Anas berkata: Aku berkata kepada Umar: Apa kau tidak melihatnya? Ia tidak melihatnya, ia berkata: Aku akan melihatnya dengan berbaring di atas hamparanku. Lalu ia menceritakan kepada kami tentang tentara-tentara Badar, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memperlihatkan tempat kematian tentara-tentara Badar kemarin, beliau bersabda: "Ini tempat kematian fulan besok, insya Allah." Anas berkata: Umar berkata: Demi Dzat yang mengutusnya dengan kebenaran, mereka tidak melenceng dari batasan yang ditentukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam." (Shahih Muslim: 5120)

Pada saat perang Hunain, Nabi Muhammad SAW menyebut seseorang akan menjadi penghuni neraka, padahal dia seorang Muslim yang berniat akan berjihad membela agama Allah SWT. Keesokan harinya lelaki tersebut berperang dan teruka parah. Tidak kuat menahan sakit yang dirasakannya, lelaki tersebut bunuh diri.   

Abu Hurairah dia berkata, "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang melakukan peperangan terhadap Hunain, maka beliau bersabda kepada seorang lelaki yang diakui sebagai seorang muslim: 'Orang ini termasuk ke dalam golongan ahli Neraka'. Saat kami sedang dalam kancah, kami lihat lelaki itu berperang dengan bersungguh-sungguh hingga menyebabkan dia terluka parah. Lalu ada yang melaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah! Lelaki yang tuan katakan sebelum ini, bahwa dia merupakan ahli Neraka, pada hari ini ia telah berjuang dengan penuh semangat dan dia telah mati'. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia akan ke Neraka'. Sebagian kaum muslimin berada dalam keraguan tersebut. Tiba-tiba datang seseorang melaporkan bahwa dia tidak mati karena berjuang, tetapi luka parah. Pada malam itu, dia tidak sabar menghadapi kesakitan lukanya, maka dia membunuh dirinya sendiri, maka hal itu dilaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah terus bertakbir: 'Allahu Akbar, aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.' Lalu Rasulullah menyuruh Bilal memberitahu semua orang bahwasanya tidak akan masuk Surga kecuali jiwa atau orang yang berserah diri (kepada Allah). Dan bahwa Allah telah menguatkan lagi agama ini dengan seorang lelaki yang gagah perkasa'." (Shahih Muslim: 162)

Jadi Yesus yang mengetahui kehancuran bait Allah bukan sesuatu yang dapat dijadikan alasan untuk menganggapnya Maha Mengetahui, karena Nabi Muhammad SAW juga dapat mengetahui kejadian yang akan terjadi di kemudian hari. Jika Yesus memang Tuhan, harusnya dia mengetahui sesuatu yang hanya di ketahui oleh Allah dan manusia lainnya tidak mungkin mengetahuinya. Misalnya tentang kapan hari kiamat terjadi. Apakah Yesus mengetahui kapan hari kiamat terjadi, sebagaimana hanya Tuhan yang mengetahuinya? Jawabnya ada pada ayat berikut;

Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)       

4. Benarkah Isa Al-Masih Maha Tinggi dan Maha Besar?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa satu-satunya yang “ . . . terkemuka di dunia dan di akhirat . . .” (Qs 3:45). Artinya Isa berkuasa “. . . memberikan syafaat kepada orang-orang beriman” (Tafsir Jawâmi’ al-Jâmi’, jilid 1, hal. 175). Kepada Maria/Maryam, Allah berfirman “Ia [Isa Al-Masih] . . . akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi . . . dan Ia akan menjadi raja . . .  Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan" (Injil, Rasul Lukas 1:32-33).

Kiasan “Anak Allah” ini menegaskan bahwa Isa Al-Masih se-Dzat/hakekat dengan Allah. Maka Isa pasti Maha Tinggi dan Maha Besar.

Jawaban Saya: Maha Tinggi dan Maha Besar dalam Al-Qur’an hanya disandangkan kepada Allah SWT. Dengan keagungan sifat dan perbuatan Allah SWT terhadap penciptaan dan pemeliharaan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, pantaslah Allah disebut sebagai Tuhan yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Berbeda dengan Yesus yang hanya manusia penuh dengan berbagai kekurangan, tidak pantas digelari yang Maha Tinggi lagi Maha Besar dan tidak pantas pula Yesus di anggap Tuhan dan di sembah. Memang Al-Qur’an menyebut Nabi Isa terkemuka (Arab: wajiha), tetapi bukan hanya Nabi Isa AS saja yang mendapat sebutan “wajiha”. Nabi Musa dalam Al-Qur’an (Al-Ahzab: 69) juga memperoleh sebutan “wajiha” yang berarti terkemuka, terhormat atau dimuliakan. Nabi Isa AS terkemuka di dunia maksudnya Beliau mempunyai kedudukan di sisi Allah ketika di dunia, karena wahyu diturunkan oleh Allah kepadanya berupa syariat agama, dan Allah menurunkan Al-Kitab kepadanya serta hal-hal lainnya yang dianugerahkan Allah kepadanya. Sementara itu terkemuka di akhirat maksudnya di akhirat nanti dia dapat memberi syafaat di sisi Allah terhadap orang-orang yang diizinkan-Nya untuk diberi syafaat. Lalu Allah menerima syafaatnya. Kedua sebab tersebut, yaitu diberi wahyu berupa syariat agama ketika di dunia dan akan dapat memberi syafaat ketika di akhirat, juga dimiliki oleh Nabi-nabi Allah Subhanahu wa Ta'ala lainnya, tidak terkecuali Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasalam. 

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus yang mereka puja adalah sehakikat dengan Allah. Itu perkataan sesat dan tidak berdasar. Karena jika benar Yesus sehakikat dengan Allah, apakah mungkin Yesus berkata; Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)?

5. Berkuasakah Isa Al-Masih Menjadi Juru Syafaat?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa adalah “. . .  Juruselamat . . .” (Injil, Rasul Lukas 2:11) “. . . karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Injil, Rasul Besar Matius 1:20). “Juru” berarti “ahli.” Isa Al-Masih ahli menyelamatkan orang dari hukuman dosa, yaitu siksa kekal di neraka. (Inginkah Anda tahu apakah Isa dapat menyelamatkan Anda? Hubungi kami!)

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Yesus sebagai juru selamat karena menurut mereka Yesus menyelamatkan manusia dari dosa. Padahal Yesus sendiri tidak sekali pun menyebut dirinya juru selamat dan mengajarkan umatnya untuk memohon ampunan kepada Bapa;

dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." (Lukas 11:4)

Janji Terindah Isa Al-Masih Bagi Kita Semua

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jadi Isa Al-Masih memenuhi sifat-sifat Allah di Ayat Kursi. Ia juga memberikan janji terindah bagi semua manusia. Firman-Nya, “. . . Akulah kebangkitan dan hidup [Al-Hayy] . . . setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).

Jawaban Saya: Yesus sama sekali tidak memenuhi sifat-sifat Allah seperti yang di klaim oleh kafir Kristen pemuja Yesus, saya sudah menjelaskan semuanya. Dan percaya kepada Yesus dalam Yohanes 11:26 adalah percaya terhadap Yesus sebagai utusan Allah, bukan sebagai Tuhan dan di puja;

Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (Yohanes 17:8). Konsekuensi dari percaya Yesus sebagai utusan Allah adalah mendengar dan melakukan kehendak Tuhan yang mengutus Yesus; Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya(Yohanes 4:34). Salah satu kehendak Allah adalah tidak menyembah sesembahan selain Allah; Jangan ada padamu sesembahan lain di hadapan-Ku. (Keluaran 20:3)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menguji Al-Masih Dengan Ayat Kursi"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.