Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Benarkah Isa Al-Masih Adalah Manifestasi Dari Allah ?

Isa Al-Masih adalah Allah yang menjelma menjadi manusia! Apakah pernyataan ini hanya mitos yang berkembang dari masa ke masa, ataukah sebuah kenyataan yang dapat dibuktikan melalui fakta-fakta yang ada?

Dengan melihat fakta-fakta berikut ini, Anda akan mengetahui kebenarannya. Juga hal tersebut akan menolong Anda untuk memutuskan, apakah Isa layak untuk Anda ikuti atau tidak!

Fakta-Fakta dari Kitab Suci

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dalam Qs 3:39 Al-Quran memberi gelar “Kalimat dari Allah” bagi Isa Al-Masih. Pada ayat lain tertulis, “Isa putera Maryam adalah Kalimat-Nya” (Qs 4:171). Fakta yang sama juga terdapat dalam Kitab Suci Injil. “Isa adalah Firman; dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1; 14). Al-Quran menyebut Isa Al-Masih “seorang laki-laki yang suci” (Qs 19:19) Karena Isa suci, maka Ia dapat memikul dosa orang lain. Sebab Al-Quran berkata “seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain” (Qs 17:15). Bagaimana dengan Isa Al-Masih yang tidak berdosa?

Dalam Kitab Suci, Isa Al-Masih diberitakan berulang-kali mengampuni dosa. “Lalu Ia [Isa] berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni" (Injil, Rasul Lukas 7:48); “Ketika Isa melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" (Injil, Rasul Markus 2:5).

Tidakkah fakta-fakta ini cukup untuk menerima Isa sebagai manifestasi dari Allah? Jika Anda menginginkan penjelasan yang lebih rinci, silakan menghubungi kami.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus adalah jelmaan Allah. Mereka berusaha membuktikannya dengan mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dan ayat-ayat Injil Kristen yang mereka anggap dapat menjadi dalil atas kesesatan mereka. Ayat-ayat yang mereka jadikan dalil hanya itu-itu saja, tidak ada yang baru. Hal tersebut menjadi bukti kalau kafir Kristen pemuja Yesus sudah tidak mampu lagi mempertahankan dogma gereja yang sesat dan menyesatkan.

Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh." (Ali 'Imran: 39)

Pada ayat di atas, Malaikat mendatangi Nabi Zakariya dengan membawa kabar gembira dengan kelahiran puteranya yang bernama Yahya. Ia akan membenarkan kalimat yang datang dari Allah SWT. Al-Aufi dan lain-lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Al-Hasan, Qatadah, Ikrimah, Mujahid, Abusy Sya'sa, As-Saddi, Ar-Rabi' ibnu Anas, Ad-Dahhak dan lain-lainnya (dari kalangan tabi'in) sehubungan dengan ayat ini, yaitu firman-Nya: yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah. (Ali Imran: 39). Bahwa yang dimaksud dengan kalimah Allah ialah Isa ibnu Maryam. Kenapa Nabi Isa AS disebut dengan kalimatullah? Jawabannya ada di penjelasan berikutnya!

Wahai Ahli Kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian, dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kalian mengatakan, "(Tuhan itu) tiga," berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagi kalian. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah untuk menjadi Pemelihara. (An-Nisa: 171).

Pada ayat di atas, Allah subhanahu wa ta’ala melarang Ahli Kitab bersikap melampaui batas dan menyanjung secara berlebihan. Hal ini dilakukan oleh orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus karena mereka melampaui batas sehubungan dengan Isa Al-Masih. Mereka mengangkatnya di atas kedudukan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, lalu memindahkannya dari tingkat kenabian sampai menjadikannya sebagai tuhan selain Allah yang mereka sembah sebagaimana mereka menyembah Dia.

Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikan­Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. (An-Nisa: 171)

Sesungguhnya Isa Al-Masih itu hanyalah seorang hamba Allah subhanahu wa ta’ala dan makhluk yang diciptakan-Nya. Allah berfirman kepadanya, "Jadilah kamu," maka jadilah dia. Isa Al-Masih hanyalah utusan-Nya dan kalimat-Nya yang Allah sampaikan kepada Maryam. Isa Al-Masih dipanggil  “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa AS sendiri yang diciptakan dengan kalimat (perintah Allah); “kun” (jadilah), tanpa proses hubungan biologis pria dan wanita sebagaimana manusia lainnya. Proses kejadian ‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Sesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59).

Maka di sini jelaslah kepada kita bahwa Al-Qur’an tidak pernah menganggap ‘Isa Al-Masih itu adalah Allah, malah memandangnya sebagai seorang manusia biasa, sama seperti Adam AS. Jika kafir Kristen pemuja Yesus masih ngeyel mengatakan bahwa Al-Qur’an membenarkan doktrin sesat Kristen bahwa Isa adalah tuhan Allah, maka dengan menggunakan metodologi mereka sendiri, kita perlu menambah seorang lagi ke dalam doktrin Trinitas mengikut ayat di atas, yaitu Nabi Adam AS, karena beliau juga terjadi dengan “kalimat Allah”, yaitu “kun” (jadilah)!

Ayat berikut tidak ada di situs Kristen. Tetapi karena ayat ini juga tidak jarang jadi pertanyaan kafir Kristen pemuja Yesus, maka ada baiknya saya jawab juga:

“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam: 17)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ruh Allah yang menjelma menjadi manusia pada ayat di atas adalah Yesus. Hampir pasti mereka terinspirasi dengan ayat Injil yang menyatakan firman menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:14).

Ruh yang menjelma menjadi manusia sempurna pada ayat tersebut bukanlah Yesus, tetapi Malaikat Jibril yang di utus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk memberi Maryam seorang anak laki-laki. Turunnya Malaikat Jibril ke hadapan Maryam ini juga dapat kamu temukan dalam Injil Kristen (Lukas 1:28). Jadi yang menjelma menjadi manusia adalah Ruh yaitu Malaikat Jibril (Gabriel). Mustahil Ruh yang menjelma di hadapan Maryam ada Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus sendiri. Karena pada ayat yang ke 19, Ruh ini berkata kepada Maryam; "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Tidak masuk akal kalau Ruh yang menjelma menjadi Manusia tersebut adalah Yesus. Mana mungkin Yesus menemui ibunya kemudian berkata bahwa dirinya akan memberi seorang anak laki-laki yaitu dirinya sendiri. Penyebutan “manusia yang sempurna” untuk ruh yang menjelma di hadapan Maryam sama sekali bukan dalil ruh tersebut adalah Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus. Disebut manusia yang sempurna karena Malaikat Jibril menyerupakan diri sebagai manusia utuh sehingga Maryam tidak mengetahui bahwa dia adalah Malaikat.

Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa tidak ada ayat maupun hadits yang menyatakan secara terus terang bahwa Jibril itu adalah Rohullah. Siapa bilang Malaikat Jibril tidak pernah disebut ruh? Malaikat Jibril juga disebut dengan Ruh seperti Asy-Syu'ara: 193-194.

Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Yohanes 1:1;14 sebagai dalil bahwa Yesus adalah manifestasi Allah. Padahal Yohanes 1:1-14 di akui sendiri oleh banyak sarjana Kristen bahwa ayat-ayat tersebut berasal dari hymne Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari Alexandria. Bunyi kalimat pertama adalah:

“Pada mulanya adalah Logos (firman), Logos (firman) itu bersama dengan Tuhan, dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan.”

Penyalin Kitab Yohanes kemudian mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat: “Logos itu berasal dari Tuhan” menjadi “Firman itu adalah Tuhan.”

Pencaplokan ajaran Platonis oleh penyalin Injil Yohanes ini, dijelaskan oleh bapa gereja Santo Agustinus dalam bukunya The Confession of St. Augustine di bawah sub judul ‘Kitab Suci dan Filsafat Penyembah Berhala’ sebagai berikut:

“…Book of the Platonis that had been translated ou of Greek into Latin. In then I read, not indeed in these words but much the same thought, enforced by many varied arguments that: In the beginning was the word, and the word was with God and the word was God. All things were made by him, and without gim nothing was made.”

“… Buku filsafat Platonis yang telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di dalamnya saya baca, walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama, didukung dengan berbagai argumen bahwa: Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama Tuhan, dan firman itu adalah (dari) dari Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh dia (firman) dan tanpa dia (firman) tidak ada yang dijadikan.”

Catatan kaki Alkitab The New Testament of the New American Bible, 1970 hal. 203, memperkuat pendapat bahwa Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:

“John 1:1-18; “The prologue is a hymn, formally poetic in style – perhap originally an independent composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the Gospel.”

“Yohanes 1:1-18; pembukaan ini merupakan hymne berbentuk syair – mungkin berasal dari karya bebas, yang kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil.”

Al-Qur’an memang menyebut Nabi Isa AS sebagai anak laki-laki yang suci (Maryam: 19), tetapi itu bukan alasan untuk menjadikannya sebagai penebus dosa. Karena pada ayat lainnya, Al-Qur’an juga menyebut Nabi Yahya AS sebagai anak yang suci dari dosa. Jadi bukan sesuatu yang istimewa ketika Al-Qur’an menyebut Nabi Isa AS anak laki-laki yang suci. Jika kafir Kristen pemuja Yesus menjadikan Yesus sebagai penebus dosa karena dia suci, harusnya Nabi Yahya AS juga mereka jadikan sebagai penebus dosa.

Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa(Maryam: 12-13)

Apakah karena Al-Qur’an menyebut Nabi Isa AS sebagai anak yang suci, kemudian beliau dikatakan dapat menebus dosa? Sama sekali tidak! Karena Al-Qur’an telah tegas membantah adanya transfer dosa, baik oleh orang berdosa atau orang suci dari dosa. Berikut ini adalah ayat-ayatnya;

Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan." (Al An'aam: 164)

Frasa kalimat pada ayat di atas mencakup secara umum siapa pun yang berbuat dosa, maka dosanya tersebut hanya akan menimpa dirinya. Baik dia orang yang mungkin tidak berdosa atau lebih-lebih orang yang berdosa, tidak akan menanggung dosa orang lain dan hanya menanggung dosanya sendiri.

Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong(Al Baqarah: 123)

Ayat ini jauh lebih jelas daripada ayat sebelumnya. Tidak hanya menyatakan setiap manusia hanya akan memperoleh apa yang diusahakan, tetapi dengan jelas juga menyatakan seseorang tidak dapat menggantikan orang lain dan tidak akan di terima tebusan. Jadi untuk kafir Kristen pemuja Yesus yang yakin selamat dengan menjadikan Yesus korban tebusan, bersiap-siaplah kalian untuk gigit jari.

Ayat Bible Perjanjian Lama juga menyatakan tidak ada transfer dosa, perhatikan ayatnya;

“Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.” (Yehezkiel 18:4)

Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya(Yehezkiel 18:20)

Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri(Ulangan 24:16)

Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia bertindak sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab Musa, di mana TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri." (2 Tawarikh 25:4) 

Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Yesus dapat menebus dosa manusia karena menganggap Yesus suci dan tak berdosa. Padahal menurut Injil Kristen, Yesus bukan manusia suci dan tak berdosa. Misalnya ketika satu hari Yesus di ajak oleh saudara-saudaranya untuk menghadiri sebuah pesta, Yesus menolak dengan alasan waktunya belum genap. Tetapi setelah saudara-saudaranya pergi ke pesta, Yesus pun pergi ke pesta tersebut dengan diam-diam (Yohanes 7:10). Perbuatan Yesus tersebut tergolong perbuatan dosa karena melanggar hukum Taurat yang melarang berbohong dan berdusta (Imamat 19:11). Yesus juga pernah menyuruh murid-muridnya untuk mengambil keledai betina milik orang lain tanpa izin pemiliknya (Matius 21:2). Perbuatan Yesus tersebut dapat digolongkan sebagai tindak pencurian, karena definisi mencuri itu adalah mengambil properti milik orang lain tanpa izin pemiliknya. Mencuri termasuk perbuatan dosa karena hukum Taurat melarang perbuatan tersebut (Keluaran 20:15, 17).

Yesus menyatakan bahwa dirinya berkuasa mengampuni dosa, bukan berarti Yesus dapat mengampuni perbuatan dosa sebagaimana Tuhan mengampuni dosa manusia. Kuasa mengampuni dosa yang dimaksud oleh Yesus adalah kuasa Yesus yang dapat menyembuhkan penyakit. Karena pada masa itu bangsa Israel meyakini bahwa penyakit timbul akibat dosa yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu setelah Yesus mengatakan dirinya berkuasa mengampuni dosa, dia membuktikannya dengan menyembuhkan orang lumpuh. Kuasa Yesus yang dapat menyembuhkan orang sakit bukan berasal dari kuasanya sendiri, tetapi kuasa dari Tuhan. Kuasa yang dimiliki oleh Yesus tidak dapat dijadikan alasan untuk memujanya sebagai Tuhan. Ayatnya masih terbaca dengan jelas sampai dengan sekarang.

Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa Yesus dapat mengampuni dosa. Ayat yang mereka kutip; Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." (Lukas 7:48). Kafir Kristen pemuja Yesus salah dalam memahami ayat. Pada ayat itu Yesus berkata kepada perempuan tersebut bahwa dosanya telah Tuhan ampuni. Itu sebabnya Yesus berkata; dosamu telah di ampuni, bukan berkata dosamu telah Ku ampuni. Maka sangat salah kalau ayat itu mereka jadikan dalil Yesus dapat mengampuni dosa.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Yesus adalah Tuhan karena dia menciptakan bumi dan isinya, Mereka mengutip ayat dari surat kiriman Paulus yang mereka sebut dengan Kitab Allah;

Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kolose 1:16).

Menyebut surat kiriman Paulus dengan sebutan Kitab Allah adalah kekeliruan. Paulus bukanlah Nabi Allah yang kitab tulisannya dapat disebut Kitab Allah. Dia hanya orang Yahudi penganiaya murid-murid Yesus yang mengaku bertobat. Sungguh aneh kalau kafir Kristen pemuja Yesus menganggap semua surat kiriman Paulus sebagai Kitab Allah. Padahal Paulus sendiri mengatakan; Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah (2Korintus 11:17).

Dalam surat kirimannya yang lain, Paulus juga mengatakan tetap bersuka cita walaupun Yesus diberitakan dengan maksud palsu atau tidak benar. Ini berarti, sangat mungkin semua pemberitaan Yesus yang ada dalam surat-surat kiriman Paulus adalah palsu atau tidak benar. Sebagaimana perkataan Paulus berikut ini; Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, (Filipi 1:18)

Selain itu, pemberitaan Yesus oleh Paulus di surat kirimannya (Kolose 1:16) tersebut bertentangan dengan fakta yang ada. Dalam Kolose 1:16, Paulus mengatakan bahwa Yesus telah menciptakan segala sesuatu yang ada di sorga dan yang ada di bumi, bahkan yang kelihatan dan tidak kelihatan pun Yesus yang menciptakannya. Padahal faktanya, Yesus baru lahir dari rahim seorang wanita 2000 tahun yang lalu, melalui proses tumbuh kembang sebagaimana anak-anak lainnya. Ibunya Maria, juga mengalami proses kehamilan dan persalinan sebagaimana ibu-ibu hamil pada umumnya. Jadi, ucapan Paulus di Kolose 1:16 tersebut sepenuhnya DUSTA

Pernyataan Isa Al-Masih Sendiri

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Fakta berikutnya yang dapat membuktikan bahwa Isa adalah Allah yang menjadi manusia, lewat perkataan Isa, “Aku dan Bapa adalah satu" (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30);  “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir" (Injil, Kitab Wahyu 10:30). Isa juga memberi kepada murid-murid-Nya tentang kematian dan kebangkitan-Nya. Pernyataan Isa tentang keilahian-Nya membuat orang Yahudi gerah dan bermaksud untuk membunuh-Nya. Orang-orang Yahudi itu berkata, "mereka mau melempari Isa karena Isa menghujat Allah dan menyamakan diri-Nya dengan Allah" (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:33).

Jawaban Saya: Anda tidak akan pernah mengerti apa yang hendak Yesus maksudkan dari ucapannya; “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30), jika anda tidak membaca rangkaian ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Kafir Kristen pemuja Yesus memang sengaja mengutip sepotong-sepotong ayat di atas agar terkesan Yesus menyatakan dirinya adalah Tuhan. Pernyataan Yesus: Aku dan Bapa muncul dalam dialog antara Yesus dengan orang-orang Yahudi yang mempertanyakan apakah Ia Messias? Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku … Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa...baru setelah itu Yesus berkata kepada mereka: Aku dan Bapa adalah satu.”

Jadi, maksud Yesus mengatakan Aku dan Bapa adalah satu, ada dalam kata-kata Yesus sebelumnya, yaitu satu karena pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Yesus atas nama Bapa atau dengan perintah Bapa serta satu karena penjagaan Yesus terhadap umatnya adalah sama dengan penjagaan Bapa terhadap hamba-Nya.

Orang-orang yahudi dalam dialog dengan Yesus di atas telah keliru dalam memahami perkataan Yesus yang penuh dengan kiasan sama dengan orang-orang Kristen sekarang (Yohanes 10:33). Cuma bedanya, orang-orang Yahudi tidak percaya dengan pemahaman mereka hingga melempari Yesus dengan batu. Sedangkan kafir Kristen pemuja Yesus percaya atau mengimani kesalahpahaman mereka terhadap kata-kata Yesus. Apakah ketika orang yahudi salah memahami perkataan Yesus dengan menganggap Yesus kerasukan setan atau gila, kafir Kristen juga bersedia menyebut Yesus kerasukan setan dan gila?

Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." (Wahyu 22:13). Ayat ini dikatakan oleh kafir Kristen pemuja Yesus sebagai bukti bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Padahal yang berkata dirinya Alfa dan Omega bukanlah Yesus, tetapi Tuhan Allah, perhatikan ayat berikut; "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1:8)   

Alasan Allah Bermanifestasi dalam Diri Isa

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umat Kristen tidak pernah menaikkan “derajat” seorang manusia sehingga “men-Tuhankan manusia oleh manusia.” Jelas tidak seorang manusia pun dapat menaikkan derajat dirinya sendiri atau diri orang lain untuk menjadi Tuhan. Tetapi Tuhan dapat, dan bahkan karena kasih-Nya yang besar Ia sudah menurunkan derajat-Nya dari Allah menjadi manusia di dalam diri Isa Al-Masih. Itulah sebabnya Ia sekarang berada di sorga lagi.

Menurut Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih menjadi serupa dengan manusia untuk satu maksud dan tujuan tertentu. Yaitu mati sebagai Kurban yang sempurna bagi penebusan dosa-dosa manusia. Yaitu dosa yang telah memisahkan manusia dari Allah. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8). Jika Anda ingin menerima kasih karunia Allah tersebut, silakan menghubungi kami, kami bersedia menolong Anda.

Jawaban Saya: Yesus tidak pernah menyatakan dirinya Tuhan dan Yesus juga tidak pernah menyebut dirinya Allah yang menjadi manusia. Tidak ada satu pun ayat dalam Bible Perjanjian Baru, yang di dalamnya Yesus menyatakan dirinya Tuhan atau menyatakan dirinya adalah Allah yang menjadi manusia. Maka jika kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa mereka tidak pernah menaikkan derajat Yesus sehingga mempertuhankan Yesus, mereka bohong. Buktinya tidak ada alasan untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan, tetapi kafir Kristen pemuja Yesus tetap memuja Yesus sebagai sesembahan selain Allah. Jika kafir Kristen pemuja Yesus mengutip ayat-ayat Bible Perjanjian Baru untuk mereka jadikan dalil ketuhanan Yesus, itu semua usaha mereka untuk membenarkan kesesatan mereka. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Benarkah Isa Al-Masih Adalah Manifestasi Dari Allah ?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.