Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Benarkah Bagian Tauhid Ini Mendukung Tritunggal Kristen?

Benarkah ada bagian ajaran tauhid dalam Islam yang mendukung ajaran Tritunggal Kristen? Memahami uraian ini, kita akan mengerti konsep keallahan yang benar.

Konsep Tritunggal di Al-Quran

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Klaim Tritunggal Al-Quran ialah Allah, Isa dan Maryam. " . . . Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah? (Qs 5:116). Berdasarkan ayat itu kaum Mukmin mengira orang Kristen menyembah tiga Allah. Tritunggal Kristen bukanlah Allah, Isa dan Maryam. Melainkan Allah, Isa Al-Masih/Firman Allah dan Roh Kudus, yang Esa dalam Dzat-Nya/Hakekat-Nya/Esensi-Nya dalam tiga pribadi. Adakah ajaran tauhid dalam Islam yang mendukung Tritunggal Kristen?

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus merasa konsep Tritunggal yang mereka yakini tidak bertentangan dengan Al-Qur’an, karena konsep Tritunggal yang disebutkan dalam Al-Maa'idah: 116 adalah Allah, Isa dan Maryam. Mereka tidak tahu atau sengaja tidak mau tahu kalau Al-Qur’an juga membantah konsep Tritunggal yang mereka yakini. Perhatikan ayat berikut;  

Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (An Nisaa': 171)

Allah subhanahu wa ta’ala melarang Ahli Kitab bersikap melampaui batas dan menyanjung secara berlebihan. Hal ini dilakukan oleh orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus karena mereka melampaui batas sehubungan dengan Isa Al-Masih. Mereka mengangkatnya di atas kedudukan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, lalu memindahkannya dari tingkat kenabian sampai menjadikannya sebagai tuhan selain Allah yang mereka sembah sebagaimana mereka menyembah Dia. Ayat tersebut di atas berbeda dengan Al-Maa'idah: 116. Jika Al-Maa'idah: 116 menyatakan konsep Tritunggal adalah Allah, Isa dan Maryam, yang kafir Kristen pemuja Yesus merasa aman karena mereka memiliki konsep Tritunggal yang berbeda dengan yang disebutkan dalam Al-Maa'idah: 116. Maka dengan An-Nisaa’: 171 ini, kafir Kristen pemuja Yesus tidak dapat lagi berkelit. An-Nisaa’: 171 dengan jelas melarang Ahli Kitab (orang-orang Kristen) mengatakan Allah adalah tiga. Sementara pada kenyataannya mereka memang memiliki keyakinan adanya tiga pribadi Allah; Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus.    

Al-Quran dan Pribadi-Pribadi AllahTritunggal

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Orang Kristen tidak menyembah tiga Allah. Melainkan menyembah Allah yang Esa dalam tiga pribadi. Ketiga pribadi Allah Tritunggal itu tertulis dalam Al-Quran, “. . . Allah  . . .  kalimat-Nya  . . . roh dari-Nya . . .” (Qs 4:171). Ketiga-Nya Esa dalam Dzat-Nya/Hakekat-Nya/Esensi-Nya, namun berbeda pribadi-Nya. Bukankah Firman Allah (Isa Al-Masih) dan Roh Allah sama kekal dengan Allah? Bukankah Firman Allah dan Roh Allah satu dengan Allah sejak kekal?

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan tidak menyembah tiga Allah. Melainkan menyembah Allah yang Esa dalam tiga pribadi. Saya menganggap pernyataan mereka itu sebagai bentuk penyangkalan terhadap keyakinan mereka yang sesat. Karena jelas sekali dalam ajaran Kristen, Tuhan memiliki tiga oknum yang sehakikat. Bapa, Putera dan Roh Kudus, mereka mempercayai ketiganya adalah Allah. Tuhan  Kristen yang terdiri dari tiga oknum, tidak dapat disebut dengan Tuhan yang Esa. Tidak mungkin Tuhan dapat dibilang Esa kalau Dia terdiri dari tiga oknum. Sangat mudah dipahami dan sudah sangat tepat jika kita mengatakan orang Kristen menyembah tiga Tuhan. Sayangnya, kafir Kristen pemuja Yesus tidak mempunyai kejujuran hati untuk mengakuinya.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ketiga pribadi Allah Tritunggal tertulis dalam Al-Qur’an (An-Nisaa’: 171), saya katakan itu tidak benar. Tuhan dalam agama Kristen terdiri tiga pribadi yang ketiganya adalah Allah. Salah satu pribadi Tuhan itu adalah Bapa. An-Nisaa’: 171 menyebut nama Allah, bukan Bapa. Jadi sangat salah kalau mereka mengatakan ketiga pribadi Allah Tritunggal ada dalam Al-Qur’an.

Dalam An-Nisaa’: 171 disebutkan Nabi Isa AS adalah Kalimat Allah SWT yang disampaikan-Nya kepada Maryam. Isa Al-Masih dipanggil  “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa AS sendiri yang diciptakan dengan kalimat Allah SWT yang disampaikan-Nya kepada Maryam; “kun” (jadilah) tanpa proses hubungan biologis pria dan wanita sebagaimana manusia lainnya. Jadi Kalimat Allah yang disebutkan dalam An-Nisaa’: 171 tidaklah sama dengan firman dalam Injil Kristen. Kalimat Allah dalam An-Nisaa’: 171 bukanlah satu dari tiga pribadi Allah yang dapat menjelma sebagai manusia.

Dalam An-Nisaa’: 171 juga disebutkan roh Allah. Roh Allah yang dimaksud pada ayat tersebut bukanlah Roh Kudus, tetapi roh yang ditiupkan ke dalam rahim Maryam agar beliau dapat hamil dengan izin Allah SWT. Penciptaan Nabi Isa AS yang seperti itu tidak berbeda dengan penciptaan manusia pada umumnya. Allah SWT berfirman; Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (As-Sajdah: 9)

Kesimpulannya jelas tidak ada tiga pribadi Allah Tritunggal dalam Al-Qur’an. An-Nisaa’: 171 justru diturunkan untuk memperingatkan kafir Kristen pemuja Yesus agar mereka berhenti mengatakan Allah terdiri dari tiga pribadi. Selain itu, An-Nisaa’: 171 juga menyatakan Allah adalah Tuhan yang Maha Esa (bukan Tritunggal) dan juga membantah Allah SWT mempunyai anak. Allah SWT berfirman;

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (An-Nisaa’: 171)  

Ayat berikut tidak ada di situs Kristen. Tetapi karena ayat ini juga tidak jarang jadi pertanyaan kafir Kristen pemuja Yesus, maka ada baiknya saya jawab juga:

“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam: 17)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ruh Allah yang menjelma menjadi manusia pada ayat di atas adalah Yesus. Hampir pasti mereka terinspirasi dengan ayat Injil yang menyatakan firman menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:14).

Ruh yang menjelma menjadi manusia sempurna pada ayat tersebut bukanlah Yesus, tetapi Malaikat Jibril yang di utus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk memberi Maryam seorang anak laki-laki. Turunnya Malaikat Jibril ke hadapan Maryam ini juga dapat kamu temukan dalam Injil Kristen (Lukas 1:28). Jadi yang menjelma menjadi manusia adalah Ruh yaitu Malaikat Jibril (Gabriel). Mustahil Ruh yang menjelma di hadapan Maryam ada Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus sendiri. Karena pada ayat yang ke 19, Ruh ini berkata kepada Maryam; "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Tidak masuk akal kalau Ruh yang menjelma menjadi Manusia tersebut adalah Yesus. Mana mungkin Yesus menemui ibunya kemudian berkata bahwa dirinya akan memberi seorang anak laki-laki yaitu dirinya sendiri. Penyebutan “manusia yang sempurna” untuk ruh yang menjelma di hadapan Maryam sama sekali bukan dalil ruh tersebut adalah Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus. Disebut manusia yang sempurna karena Malaikat Jibril menyerupakan diri sebagai manusia utuh sehingga Maryam tidak mengetahui bahwa dia adalah Malaikat.

Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa tidak ada ayat maupun hadits yang menyatakan secara terus terang bahwa Jibril itu adalah Rohullah. Siapa bilang Malaikat Jibril tidak pernah disebut ruh? Malaikat Jibril juga disebut dengan Ruh seperti Asy-Syu'ara: 193-194.

Kekekalan Al-Quran dan Tritunggal

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Muslim Sunni percaya bahwa Al-Quran kekal. Imam al-Ghazzali berkata bahwa Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Tapi Al-Quran bukanlah Allah. Al-Quran berbeda dari Allah. Jadi, menurut akidah Islam, Al-Quran bukanlah ciptaan, berarti ada dua yang kekal: Allah dan Al-Quran. Begitulah misteri Allah Tritunggal, Firman Allah dan Roh Allah tidak diciptakan oleh Allah. Ketiganya kekal dan Esa dalam Dzat-Nya/Hakekat-Nya/Esensi-Nya.

Jawaban Saya: Yang menjadi keyakinan Ahlus Sunnah wal Jama’ah terhadap Al-Qur’an, Al-Qur’an adalah Kalamullah bukan makhluk. Imam al-Ghazali tidak pernah mengatakan Al-Qur’an kekal. Beliau hanya mengatakan Al-Qur’an adalah Kalamullah bukan makhluk yang diciptakan. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan karena Al-Qur’an bukan makhluk, maka berarti Al-Qur’an kekal. Berkata harus dengan dalil, bukan dengan akal. Setahu saya, Allah dan Rasul-Nya tidak pernah menyebut Al-Qur’an sebagai sesuatu yang kekal, para ulama juga tidak pernah membahasnya. Bahkan dalam sebuah hadits shahih disebutkan, suatu saat nanti Al-Qur’an tidak akan tersisa satu ayat pun di muka bumi. Berikut ini haditsnya;

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Abu Malik Al Asyja'i dari Rib'I bin Hirasy dari Hudzaifah bin Yaman dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Ajaran) Islam akan terkikis sebagaimana hiasan baju yang terkikis sehingga tidak di ketahui apa itu puasa, apa itu shalat, apa itu ibadah dan apa itu sedekah, dan akan ditanggalkan Kitabullah di malam hari, sehingga tidak tersisa di muka bumi satu ayat pun. Yang tersisa adalah beberapa kelompok manusia yang telah lanjut usia dan lemah, mereka berkata, 'Kami menemui bapak-bapak kami di atas kalimat 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah', maka kami mengucapkannya." Shilah berkata kepadanya, "Kalimat LA ILAAHA ILLALLAH tidak cukup bagi mereka, karena mereka tidak tahu apa itu shalat, apa itu puasa, apa itu ibadah dan apa itu sedekah." Maka Hudzaifah berpaling darinya, namun dia menolaknya, dan itu dilakukan sampai tiga kali, dan pada kali ketiganya dia menerimanya dan berkata, "Wahai Shilah, kamu telah menyelamatkan mereka dari neraka." Ia mengucapkannya sebanyak tiga kali. (Sunan Ibnu Majah: 4039)

Kafir Kristen pemuja Yesus menyamakan Allah SWT dan Al-Qur’an (Kalamullah) dengan Firman Allah dan Roh Kudus. Penyamaan yang tidak tepat dan terlalu dipaksakan. Allah SWT bukan terdiri dari tiga pribadi Tuhan yang sehakikat, tidak sebagaimana keyakinan sesat mereka. Al-Qur’an (Kalamullah) bukanlah salah satu dari pribadi Tuhan, tidak sebagaimana kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Firman sebagai pribadi Tuhan yang dapat menjelma sebagai manusia. Roh Kudus dalam Islam adalah sebuatan untuk Malaikat Jibril, dia juga bukan pribadi Tuhan, tidak sebagaimana mereka menganggap Roh Kudus sebagai salah satu pribadi Tuhan. Allah SWT menurut Islam adalah Tuhan Yang Esa, Dzat-Nya tidak terbagi menjadi beberapa pribadi. Tidak sebagaimana Allah menurut Kristen yang terdiri dari tiga pribadi Tuhan yang sehakikat. Oleh karenanya umat Islam terbiasa menyatakan; “tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah”. Tetapi kafir Kristen pemuja Yesus, walaupun mereka percaya Allah adalah Tuhan Yang Esa, mereka tidak akan mampu menyatakan; “tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah”, karena Allah dalam keyakinan mereka ada tiga pribadi; Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus.   

Kasih Allah di Tauhid Islam dan Tritunggal Kristen

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kasih itu membutuhkan obyek atau seseorang untuk dikasihi. Tanpa obyek kasih, kita tidak dapat mengasihi. Jika sendirian dalam kekekalan, maka Allah tidak dapat berkomunikasi dan seakan-akan bisu dan tuli. Di kekekalan siapakah yang dikasihi-Nya? Di kekekalan sifat kasih-Nya tidak nampak. Konsep Allah Tritunggal menyatakan sifat kasih-Nya, tanpa bergantung pada ciptaan-Nya. Dalam Allah Tritunggal, ada kasih timbal balik antara ketiga pribadi-Nya, Bapa, Kalimat Allah dan Roh Allah. Sehingga Allah Maha Esa yang beroknum tiga selalu berada dalam ikatan kasih yang kekal.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Allah SWT dalam konsep Tauhid jauh dari sempurna. Mereka menganggap Allah SWT dalam konsep Tauhid kekal dalam kesendirian, sehingga dapat mengalami kebosanan. Allah SWT mereka nilai sebagaimana mereka melihat manusia, yang kesepian jika sendirian, butuh kasih-kasihan dan sayang-sayangan. Mereka menganggap Allah SWT juga butuh teman bicara, teman ngobrol atau teman curhat seperti ABG labil zaman sekarang. Ini adalah anggapan konyol dan kekanak-kanakan para kafir Kristen pemuja Yesus, sebagai tanda akal mereka tidak pernah tersentuh oleh wahyu Allah SWT. Allah SWT dalam Islam bukan hanya Esa dan Kekal, tetapi juga berbeda dengan makhluk-Nya. Firman Allah SWT yang artinya, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (Asy Syuura: 11). Tidak berbeda dengan Tuhan dalam Bible Perjanjian Lama. Tuhan yang dikenal oleh bangsa Israel adalah Tuhan Yang Esa (Ulangan 6:4) dan berbeda dengan makhluk-Nya (1Samuel 15:29, Hosea 11:9). Itulah sebabnya, walaupun Allah SWT itu Esa dalam kekekalan, Dia tidak akan pernah mengalami kebosanan walaupun tidak punya temen bicara, temen ngobrol dan temen curhat. Itu semua sifat-sifat manusia, yang hanya manusia yang dapat mengalaminya, bukan Allah SWT.

Kasih Allah Tritunggal kepada Umat Manusia

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jadi ajaran Tauhid Islam mendukung ajaran Allah Tritunggal. Karena sangat mengasihi manusia, Allah menyelamatkan manusia dari hukuman kekal di neraka karena dosa-dosa mereka. Maka Ia mengutus Kalimat-Nya, Isa Al-Masih untuk mati tersalib, menanggung hukuman dosa. “ . . . Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Dan Roh Kudus menjadi meterai/tanda dan jaminan bahwa seseorang adalah milik Tuhan dan pasti masuk sorga. Jika menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat kita beroleh keselamatan kekal di sorga dari Allah Tritunggal.

Jawaban Saya: Tidak benar ajaran Tauhid Islam mendukung ajaran Tritunggal, anda dapat membaca kembali penjelasan saya di atas. Justru Tauhid Islam bertentangan dengan Tritunggal. Islam mengenal Allah SWT sebagai Tuhan Yang Esa dan beribadah hanya kepada-Nya, ajaran ini disebut ajaran Tauhid. Sementara itu Kristen mengenal Allah sebagai Tuhan yang memiliki tiga pribadi Tuhan yang sehakikat dan menyembah kepada ketiga pribadi tersebut, ajaran ini disebut Tritunggal atau Trinitas.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16). Setiap orang yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah orang-orang dari bangsa Israel, karena Yesus hanya berdakwah khusus untuk bangsa Israel (Matius 15:24). Sedangkan percaya kepada Yesus pada ayat tersebut adalah percaya kepada Yesus sebagai Nabi utusan Allah (Yohanes 5:37).

Dalam Injil Kristen terdapat ayat di mana Yesus menjamin hidup yang kekal; dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa(Yohanes 10:28-29)

Dalam ayat tersebut, Yesus berjanji akan memberikan hidup yang kekal dan mereka tidak akan binasa selama-lamanya. Untuk mengetahui siapa yang telah dijanjikan hidup yang kekal oleh Yesus, maka anda harus membaca ayat sebelumnya, perhatian ayat ini;

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku(Yohanes 10:27)

Pada ayat tersebut, Yesus menyebut domba-domba. Domba dalam Injil Perjanjian Baru digunakan untuk menyebut umat dari bangsa Israel. Sedangkan untuk bangsa di luar dari bangsa Israel, Yesus biasa menyebutnya Anjing. Jadi, syarat pertama untuk memperoleh janji keselamatan dari Yesus, orang tersebut haruslah berasal bangsa Israel. Tidak cukup itu saja, Yesus juga mensyaratkan domba-domba tersebut harus mendengar dan mengikuti ajaran Yesus. Kedua syarat tersebut ternyata tidak dimiliki oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Pertama; kebanyakan dari orang-orang Kristen bukanlah dari bangsa Israel, kedua; orang-orang Kristen tidak mendengar dan mengikuti ajaran Yesus, tetapi lebih mendengar dan mengikuti ajaran Paulus. Oleh karena kedua syarat tersebut tidak dapat dipenuhi oleh kafir Kristen pemuja Yesus, maka mereka tidak akan memperoleh janji keselamatan yang akan diberikan oleh Yesus. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan jika menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat akan beroleh keselamatan kekal di sorga, padahal Yesus sendiri tidak pernah mengatakan dirinya Tuhan dan juruselamat.  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Benarkah Bagian Tauhid Ini Mendukung Tritunggal Kristen?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.