Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Injil versi Kristen atau versi
Islam? Pertanyaan kami: Yang manakah Injil versi Islam itu? Kami belum pernah
menemukan versi demikian. Yang kami tahu, yang sering disebut dalam Al-Quran
adalah versi tertulis yang dikenal sebagai Perjanjian Baru. Injil ini sudah
beredar sebelum Muhammad lahir. Paman Muhammad, juga isterinya Maryam, dan
Muhammad sendiri hanya mengenal Injil yang sedang beredar, bahkan telah 500
tahun lamanya beredar ketika Islam lahir.
Bila ada Injil lain, kami belum
pernah melihatnya. Yang pasti bukan apa yang dinamakan Injil Barnabas yang baru
dikenal pada sekitar tahun 1300, yang isinya banyak bertentangan dengan
Al-Quran dan malah mengajarkan bahwa Muhammad adalah Mesias (Al-Masih), padahal
Al-Quran mengajarkan bahwa Isa adalah Al-Masih.
Jawaban Saya: Mungkin benar jika dikatakan Injil Kristen sudah
beredar jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, paman Nabi dan istrinya Maryam
bahkan mungkin Nabi Muhammad SAW sendiri juga sudah mengenal Injil Kristen yang
sudah beredar. Tetapi Injil yang disebut oleh Al-Qur’an berbeda dengan Injil
Kristen yang dikenal oleh bangsa Arab dahulu.
Injil Kristen adalah empat buah
kitab tulisan orang-orang tidak dikenal. Injil Kristen berisi tentang
perjalanan Yesus dalam berdakwah kepada bangsa Israel, yang ditulis puluhan
tahun setelah Nabi Isa AS atau Yesus di angkat ke surga. Saya tidak menemukan
firman-firman Allah di dalam Injil Kristen, tidak sebagaimana dengan mudah kita
akan dapat menemukan firman-firman Allah dalam Perjanjian Lama. Injil Kristen
di jilid dan dijadikan satu dengan kitab-kitab karangan lainnya yang kemudian
kita kenal dengan istilah Perjanjian Baru. Injil Kristen menjadi bagian dari dari
Perjanjian Baru, Injil Kristen bukanlah Perjanjian Baru dan Perjanjian Baru
bukanlah Injil Kristen. Orang Kristen yang hidup di awal kekristenan tidak
pernah menganggap Injil-Injil tersebut sebagai Kitab Suci. Mereka hanya
menganggapnya tidak lebih dari kisah rakyat. Seiring dengan keinginan gereja
untuk menjadikan Injil Kristen sebagai Kitab Suci, maka Injil-injil tersebut
diberi nama dengan nama-nama murid Yesus. Padahal tidak ada satu ayat pun dalam
Perjanjian Baru yang menceritakan murid-murid Yesus menulis sebuah kitab.
Sedangkan Injil yang disebutkan
dalam Al-Qur’an adalah kitab wahyu yang diberikan kepada Nabi Isa AS, sebagai
petunjuk dan cahaya bagi Bani Israel. Injil yang diberikan kepada Nabi Isa AS
inilah yang diakui oleh Islam sebagai Kitab Suci yang berisi firman-firman
Allah. Bukan Injil hasil karya tangan-tangan manusia yang kemudian di anggap
sebagai Kitab Suci. Kitab Injil ini sudah ada ketika Nabi Isa AS atau Yesus
masih hidup di dunia, sangat berbeda dengan Injil Kristen yang baru ditulis
setelah puluhan tahun Yesus di angkat ke langit. Mengenai Injil Allah SWT
berfirman;
Dan Kami iringkan jejak mereka
(nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang
sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya
Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Al
Maa'idah: 46)
Adakah bukti dalam Injil Kristen
yang menyebutkan Yesus menerima Kitab Suci Injil? Ada buktinya! Dalam Injil
Kristen Yesus dikabarkan tinggal menyendiri di padang gurun dengan berpuasa
empat puluh hari empat puluh malam (Matius 4:1-2). Perbuatan Yesus tersebut
ternyata pernah juga dilakukan oleh Nabi Musa AS ketika hendak menerima Taurat
dari Tuhan. Nabi Musa AS juga pernah mengasingkan diri di atas gunung empat
puluh hari empat puluh malam dengan berpuasa (Ulangan 9:9). Yesus tinggal
menyendiri di padang gurun dengan berpuasa empat puluh hari empat puluh malam
(Matius 4:1-2) untuk menerima Kitab Injil, setelah itu Yesus turun dan
mengabarkan Injil yang baru diterimanya dari Allah (Markus 1:14-15).
Bukan hanya kafir Kristen pemuja
Yesus saja yang belum pernah melihat Injil yang asli, umat Islam juga tidak
pernah melihatnya. Tetapi dengan melihat ciri-ciri Injil yang disebutkan Al-Qur’an,
dapat dipastikan Injil yang dimaksud oleh Al-Qur’an sangat jauh berbeda dengan
Injil Kristen. Kesamaan hanya terletak pada namanya saja.
Sebagi penutup, saya akan
kutipkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Di dalam hadits
tersebut diceritakan awal mula kerusakan Injil yang asli sehingga mustahil
dapat kita temukan. Perhatikan hadits di bawah ini;
Telah mengabarkan kepada kami Al Husain bin Huraits ia berkata; telah
memberitakan kepada kami Al Fadl bin Musa dari Sufyan bin Sa'id dari 'Atha` bin
As Sa`ib dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata; "Raja-raja
setelah Nabi Isa bin Maryam 'Alaihi Ash Shalatu was Salam mengubah Kitab Taurat
dan Injil, padahal di tengah-tengah mereka ada orang-orang yang membaca Kitab
Taurat. Lalu dikatakan kepada raja-raja itu; "Kita tidak mendapatkan
celaan yang lebah buruk dari celaan mereka. Mereka membaca: ' Barangsiapa yang
tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang-orang yang kafir'. Ayat-ayat itu mereka baca untuk mencela perbuatan
kita, maka ajaklah mereka agar mereka membaca sebagaimana yang kita baca, dan
beriman sebagaimana yang kita imani." Raja-raja itu lalu mengajak
orang-orang yang membaca Taurat (orang-orang yang beriman), kemudian
mengumpulkan dan menawarkan kepada mereka; (memilih untuk) dibunuh atau mereka
meninggalkan bacaan Taurat dan Injil mereka, kecuali jika mereka mau membaca
Taurat dan Injil sebagaimana bacaan yang telah mereka ubah. Orang-orang yang
beriman berkata; "Apa yang kalian inginkan dengan tawaran itu? Biarkanlah
kami." Lalu sekelompok dari mereka berkata; "Bangunkanlah sebuah
menara untuk kami, lalu naikkan kami ke atasnya, berikan kepada kami suatu alat
yang dengannya kami dapat menaikkan makanan dan minuman kami hingga kami tidak
melewati (mengganggu) kalian." Sebagian dari mereka juga berkata;
"Biarkanlah kami berpencar di bumi sampai kami kehausan dan minum
sebagaimana binatang minum, jika kalian mendapati kami berada di wilayah
kalian, maka bunuhlah kami." Sebagian lagi berkata; "Bangunkan kami
sebuah rumah (biara) di padang sahara, maka kami akan menggali sumur dan
menanam sayuran, kami tidak akan melintasi atau menemui kalian lagi." Dan
tidak ada satu kabilah pun kecuali telah disiapkan air yang mendidih oleh
raja-raja tersebut. Ibnu Abbas berkata; "Ketika mereka melakukan hal itu,
Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: ' Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah
padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang
mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak
memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya'. Sedangkan yang lain
berkata; "Kami akan beribadah sebagaimana Fulan beribadah. Kami akan
berpetualang sebagaimana Fulan berpetualang. Kami akan membangun rumah
sebagaimana Fulan membagun rumah." Mereka tetap dalam kemusyrikan, dan
mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang keimanan orang-orang yang mereka
jadikan tauladan. Ketika Allah mengutus Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
mereka (orang-orang yang beriman) tidak tersisa kecuali hanya sedikit saja.
Seorang laki-laki akan turun dari tempat peribadatannya, para petualang akan
datang dari tempat petualangannya, pemilik rumah (biara) akan keluar dari dalam
rumahnya, lalu mereka akan beriman dan membenarkan kenabiannya (Muhammad).
Allah Tabaraka Wa Ta'ala lalu berfirman: ' Hai orang-orang yang beriman (kepada
para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya
Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian'. Dua bagian (kebaikan) itu
adalah keimanan mereka kepada Isa, Taurat dan Injil, serta keimanan mereka
kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan pembenaran mereka kepadanya.
Ibnu Abbas melanjutkan; "Allah menjadikan cahaya bagi mereka, dengannya
mereka dapat mengamalkan Al-Qur'an dan mengikuti sunnah Nabi shallallahu
'alaihi wasallam." Selanjutnya Allah berfirman: ' Kami terangkan yang
demikian itu) supaya ahli Kitab mengetahui', mereka menyerupai kalian '(bahwa
mereka tiada mendapat sedikitpun) '. (Sunan Nasa'i: 5305)
http://www.onenesspentecostal.com/originalbooks.htm......di situs tanya jawab kristen ini xtian sendiri akui injil yg asli telah hilang dan apa yg ada sekarang adalah salinan atas salinan...
BalasHapusini copasan sedikit dari situs di atas semuga bermanfaat ..........
What Happened to the Original Books of the Bible?
by
William Arnold III
WmArnold@gmail.com
Question:
Do the original Gospels and Epistles written by the original authors still exist today? If so where are they, and can I go see them, (as in an address)? If not, could you tell me what happened to them? I am doing a report on the history of the Bible, and would like to know this info. Any information you can offer would be greatly appreciated.
Response:
We do not have the originals of any of the books in the Bible. Before the invention of the printing press, books (originally scrolls) were copied by hand. Many copies were made of the biblical books for use in the early churches. What we have today are actually copies of copies. As far as what happened to the actual originals, we don't know but they probably deteriorated from use.