Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Logika Kristen Dan Kitab Islam, "Alkitab Tidak Di rubah"

Anda mungkin pernah mendengar tuduhan bahwa Alkitab sudah di rubah. Untuk itu, marilah kita menyelidikinya dengan melihat bukti-bukti yang ada.

Penyebaran Alkitab di Abad Awal

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Di abad-abad awal, Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa dan tersebar ke banyak negara. Pada abad ke-6 M, kita sudah bisa menemukan Alkitab di seluruh daerah Timur Tengah, Eropa, dan Asia. Rasanya mustahil bila seluruh Alkitab yang sudah beredar saat itu, dapat di rubah lagi. Untuk bisa mencapai hal tersebut, harus ada usaha yang serentak untuk mencari puluhan ribu salinan Alkitab yang sudah tersebar itu. Lalu menghancurkannya dan mengganti dengan yang baru. Ini adalah usaha yang mustahil.

Bagaimana bila seandainya ada satu kelompok yang berusaha untuk melakukannya? Pasti mereka akan dihadapi dengan oposisi dari umat Kristen lain, yang ingin tetap mempertahankan keutuhan Kitab Sucinya. Dan peristiwa ini pasti akan dicatat dalam sejarah. Faktanya, tidak ada catatan sejarah tentang hal itu.

Jawaban Saya: Dengan tersebarnya Bible di berbagai tempat di Timur Tengah, Eropa, dan Asia, rasanya memang tidak mungkin memalsukan isi Bible. Tetapi pemalsuan Bible terjadi bukan setelah tersebar di berbagai tempat di Timur Tengah, Eropa, dan Asia. Pemalsuan Bible terjadi justru di awal penulisan kitab-kitab. Para penulis kitab-kitab Perjanjian Lama tidak hanya menuliskan firman-firman Tuhan kepada Nabi-nabi mereka. Mereka ternyata juga sejarah raja-raja dan bangsa Israel, dongeng-dongeng serta mitos-mitos bangsanya ke dalam Bible Perjanjian Lama. Sementara itu kitab-kitab Perjanjian Baru hanya berisi kisah perjalanan dakwah Yesus, kisah para murid Yesus, sejarah awal kekristenan, ajaran-ajaran Paulus dan lain-lain. Semuanya itu membuktikan bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru hanyalah kitab-kitab sejarah, bukan kitab wahyu dari Tuhan. Bahkan orang yang hidup di periode awal tidak pernah menganggap Injil sebagai firman Tuhan, mereka hanya menganggap Injil sebagai kisah rakyat. Maka dapat disimpulkan bahwa Bible adalah kitab sejarah yang di dalamnya terdapat firman-firman Tuhan kepada para Nabi-Nya.

Bukti-bukti Ilmiah (Peninggalan Sejarah)

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sekarang ini, kita masih bisa menemukan peninggalan bersejarah. Yaitu manuskrip (gulungan dari kulit binatang) yang berisikan Alkitab. Bila dibandingkan dengan Alkitab yang sekarang, hampir tidak ditemukan perbedaan. Kalaupun ada, hanya hal-hal yang kecil sekali. Tidak ada yang mempengaruhi doktrin-doktrin utama.

Berikut ini adalah beberapa contoh:

1. Codex Vaticanus (325-330 M) Sekarang berada di Perpustakaan Vatican.

2. Codex Alexandrinus (400 M). Sekarang berada di Museum Inggris.

3. Codex Sinaiticus (350 M). Sekarang berada di Museum Inggris.

Gulungan Laut Mati. Pada tahun 1947, seorang gembala di Israel menemukan banyak tempayan di dalam gua-gua di bagian barat daya Laut Mati. Tempayan ini berisikan gulungan-gulungan manuskrip yang memuat hampir semua Alkitab orang Yahudi (Perjanjian Lama). Gulungan tersebut diperkirakan ditulis sekitar 130 SM. Dan setelah dibandingkan dengan Alkitab sekarang, hampir tidak ada perbedaan dapat ditemukan. Perjanjian Baru. Sampai sekarang ini, sudah ditemukan 24,000 manuskrip (tulisan abad pertama) yang mengandung potongan-potongan Perjanjian Baru (Kitab Suci Injil dan Para Rasul). Dan tidak ditemukan perbedaan dengan Alkitab jaman sekarang.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus tidak memiliki kitab dengan bahasa asli. Yang mereka punyai sampai sekarang adalah kitab-kitab terjemahan, bukan kitab aslinya. Bahkan manuskrip tertua berbahasa Ibrani dan Yunani yang menjadi sumber terjemahan Bible bahasa modern, seperti mereka sebutkan di atas, ternyata hanyalah terjemahan dari manuskrip yang lebih tua. Artinya orang Kristen tidak memiliki kitab asli, yang ada pada mereka hanya kitab terjemahan yang diterjemahkan dari kitab terjemahan. Oleh karena kitab Kristen adalah terjemahan dan bukan kitab asli. Maka tidak heran jika pada saat muncul versi kitab yang baru, penerjemah mengubah, menambah atau mengurangi beberapa kalimat. Hal tersebut termasuk ke dalam kategori pemalsuan.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa tidak ditemukan perbedaan Bible Perjanjian Baru dengan yang ada dalam Naskah Gulungan Laut Mati. Padahal dalam Naskah Gulungan Laut Mati, sosok Yesus diceritakan dengan sangat berbeda dengan Yesus yang ada dalam Bible Perjanjian Baru zaman sekarang. Di antaranya Yesus menikah bahkan berpoligami dan meninggal secara wajar, bukan mati di tiang salib.

Menurut Kitab Suci, Firman Allah Tidak Mungkin Di rubah.

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ada banyak ayat dalam Al-Quran dan Alkitab yang menyatakan bahwa semua Kitab Suci tidak mungkin dirubah. Misalnya: Qs 6:34, 10:64, 6:115, 18:27.  Kitab Nabi, Yesaya 40:8 dan Injil, Rasul Besar Matius 24:35. Bahkan dengan jelas dikatakan dalam Taurat, Kitab Ulangan 4:2 “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu . . . .”

Tuhan Maha Besar dan Maha Kuasa. Dia mampu menjaga keutuhan Kitab Suci-Nya dari campur tangan manusia. Ini menyangkut harga diri-Nya sendiri. Karena itu, barangsiapa mengklaim bahwa Alkitab sudah dirubah, sebenarnya dia sudah menghujat Tuhan. Karena secara tidak langsung mengatakan Tuhan pembohong. Tidak mampu menjaga keutuhan Kitab Suci-Nya sendiri.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan ada banyak ayat Al-Qur’an dan Bible yang menyatakan semua kitab suci tidak mungkin di rubah. Ayat-ayat Al-Qur’an yang mereka maksud menyatakan semua kitab suci tidak di rubah di antaranya;

Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. (Al An'aam: 34)

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (Yunus: 64)

Kedua ayat Al-Qur’an di atas tidak berbicara mengenai kitab-kitab Allah SWT, tetapi berbicara mengenai janji-janji Allah SWT. Dalam surah Al An’aam: 34, Allah berjanji akan memberikan pertolongan kepada para Nabi-Nya dari pendustaan dan penganiayaan orang-orang kafir. Sementara dalam surah Yunus: 64, Allah SWT berjanji akan memberikan kabar gembira berupa surga kepada orang-orang beriman dan yang selalu bertakwa. Jadi “kalimat-kalimat Allah” yang tidak ada perubahan  pada kedua ayat di atas maksudnya adalah janji-janji Allah, bukan firman-firman atau kitab-kitab Allah seperti yang di sangka oleh kafir Kristen pemuja Yesus.    

Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (Al An'aam: 115)

Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorang pun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya. (Al Kahfi: 27)

Kedua ayat di atas berbicara mengenai Al-Qur’an, bukan kitab lainnya seperti Taurat dan Injil. Oleh karena itu “kalimat-kalimat Allah” yang tidak ada perubahan pada kedua ayat di atas maksudnya adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana dalam ayat lainnya Allah SWT menegaskan pasti memelihara Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT; Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Al Hijr: 9)

Sedangkan untuk kitab-kitab lainnya seperti Taurat dan Injil, Allah SWT tidak pernah sekalipun berjanji akan memelihara kitab-kitab tersebut. Justru terdapat ayat-ayat Al-Qur’an yang dengan jelas menegaskan usaha pemalsuan kitab yang dilakukan oleh ahli kitab. Sebagaimana firman Allah SWT berikut;

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (Al Baqarah: 79) 

Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui (Al Baqarah: 75)

"Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, padahal dia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui" (Al Imran: 78)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan ada banyak ayat Bible yang menyatakan semua Kitab Suci tidak mungkin di rubah. Ayat-ayat Bible yang mereka maksud menyatakan semua kitab suci tidak di rubah di antaranya;

Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya." (Yesaya 40:8)

Ayat tersebut tidak jelas siapa yang berkata, Tuhan, Malaikat, Yesaya atau siapa. Website Kristen menafsirkan firman Allah pada ayat tersebut sebagai janji-janji Allah yang akan di genapi. Jadi bukan firman Allah dalam arti kitab suci.

Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. (Matius 24:35)

Yesus berkata pada ayat di atas bahwa perkataannya tidak akan berlalu. Oleh karena pada ayat-ayat sebelumnya Yesus bercerita panjang lebar mengenai yang akan terjadi di akhir zaman. Maka yang dimaksud dengan “perkataan” pada ayat tersebut bukanlah kitab suci, melainkan nubuat-nubuat akhir zaman ketika Yesus kembali ke dunia. Silakan baca ayat-ayat sebelumnya jika anda kurang percaya.

Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. (Ulangan 4:2)

Ayat di atas berisi larangan menambah atau mengurangi perintah dan hukum-hukum dalam Taurat, bukan pernyataan bahwa firman Tuhan dalam Bible tidak akan dapat di rubah, baik dengan menambahnya atau menguranginya.

Kesimpulannya, ayat-ayat Bible yang dikutip oleh kafir Kristen di atas, sama sekali tidak menunjukkan bahwa semua kitab suci tidak mungkin dapat di rubah. Ayat-ayat tersebut hanya menjelaskan mengenai janji-janji Allah, nubuat Yesus tentang akhir zaman dan larangan Tuhan bagi bangsa Israel untuk menambah atau mengurangi perintah dan hukum-hukum Taurat. Sedangkan ayat Bible yang menjelaskan ketidaksucian Bible dari perubahan, dengan jelas tertulis dalam Bible sendiri, di antara ayatnya;

Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu. (Mazmur 119:126) 

Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong. (Yeremia 8:8)

Firman Allah Kekal Adanya

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Demikianlah, setelah melihat bukti-bukti bahwa Alkitab tidak pernah dirubah, sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat beragama untuk membaca dan meyakininya. Seorang yang bertaqwa kepada Allah, adalah dianjurkan – bahkan diwajibkan – untuk membaca Alkitab, yaitu Kitab Allah. Di situlah Anda akan mendapat pedoman bagaimana caranya hidup yang benar, apa tujuan hidup Anda. Yang terpenting saudara akan belajar bagaimana bisa mendapat jaminan untuk masuk sorga. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)   . . .  Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Sampai saat ini, jika ditanya mengenai masuk sorga setelah meninggal, pasti Anda menjawab, “mudah-mudahan.”  Allah tidak ingin Anda ragu-ragu. Dengan menyelidiki Kitab Injil, yang terbukti dapat diandalkan Anda dapat menemukan Isa Al-Masih. Ia bersedia menjadi Juruselamat dengan memberi jaminan keselamatan bagi Anda.

Jawaban Saya: Saya telah membuktikan, logika Kristen dan ayat-ayat Al-Qur’an dan Bible yang mereka kutip, tidak membuktikan kalau Bible tidak pernah di rubah. Justru ditemukan ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan Bible yang menyatakan telah terjadi pemalsuan kitab Allah selain Al-Qur’an. Kewajiban seorang Muslim yang benar-benar beriman kepada Allah SWT adalah membaca Al-Qur’an, memahaminya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Umat Islam sama sekali tidak di anjurkan untuk membaca kitab-kitab selain Al-Qur’an, apalagi sampai harus meyakini keseluruhan isinya dan menjalankannya. Nabi Muhammad SAW tidak pernah sekalipun menganjurkan umatnya untuk membaca kitab-kitab selain Al-Qur’an. Bahkan Beliau tidak senang ketika sahabatnya Umat bin Khattab RA membaca ringkasan dari Taurat. Berikut ini haditsnya;

Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq berkata; telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Jabir dari Asy-Sya'bi dari Abdullah bin Tsabit berkata; 'Umar bin Khathab datang kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu berkata; "Wahai Rasulullah, saya pernah bertemu dengan saudaraku dari Bani Quraidzah, lalu dia mencatatkan untukku ringkasan kitab Taurat, maukah saya tunjukkan kepada anda? (Abdullah bin Tsabit Radliyallahu'anhu) berkata; kontan wajah Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam berubah. Saya bertanya kepada ('Umar Radliyallahu'anhu) tidakkah kau melihat gerangan yang terjadi pada wajah Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam? Umar bergegas berkata; " Kami ridla Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama dan Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam sebagai seorang Rasul". Serta merta hilanglah kesedihan dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu bersabda: "Sungguh Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalaulah di antara kalian terdapat Musa, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkanku, sungguh kalian sesat. Sungguh kalian adalah umat yang diperuntukkan bagiku, dan aku adalah nabi yang diperuntukkan bagi kalian'. (Musnad Ahmad: 15303)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip terjemahan Al-Qur’an, tetapi sayang mereka tidak mau memahaminya. Padahal sudah sangat jelas ayat yang di kutip oleh kafir Kristen pemuja Yesus di atas dinyatakan, Dan Kami telah memberikan kepadanya (kepada ‘Isa) Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)... (Al Maa'idah: 46). Bukankah sudah sangat jelas dikatakan bahwa Injil yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya itu adalah Injil yang diberikan kepada ‘Isa Al-Masih? Kitab yang dinamai Injil oleh kafir Kristen pemuja Yesus bukanlah Injil yang dimaksud oleh ayat di atas, karena Injil yang dipercaya oleh kafir Kristen pemuja Yesus bukanlah kitab yang diturunkan kepada ‘Isa Al-Masih. Injil yang dipercaya oleh kafir Kristen pemuja Yesus sekarang ini adalah tulisan tangan orang-orang tidak dikenal, yang ditulis jauh setelah Isa Al-Masih di angkat ke langit.

Setiap Muslim pasti yakin agamanya akan membawa kepada keselamatan, itu karena agama Islam adalah agama satu-satunya yang di terima Allah SWT (Ali ‘Imran: 19, 85, 102, Al Maa’idah: 3). Di tambah banyaknya hadits shahih dari Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang kepastian umat Beliau pasti masuk surga, menambah keyakinan seorang Muslim bahwa dirinya kelak akan masuk surga. Tetapi kenapa jika seorang Muslim di tanya tentang apakah dia masuk surga selalu berkata belum tahu? Karena masuk surga tidak bergantung hanya kepada iman, tetapi juga amal shaleh yang dilakukan oleh seorang Muslim.

Bagaimana pun juga kami lebih suka menjadi seorang Muslim. Walaupun kami tidak pasti masuk surga, tetapi paling tidak kami masih mempunyai kesempatan untuk masuk surga. Dari pada menjadi seorang pemuja Yesus (Kristen) yang Allah SWT sendiri telah memastikan mereka pasti masuk neraka;

Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" tetapi kamu adalah manusia(biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu)(Al Maa'idah: 18).

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk(Al Bayyinah: 6)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Logika Kristen Dan Kitab Islam, "Alkitab Tidak Di rubah""

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.