Buat kita, ucapan “Allah mati”
menimbulkan rasa ngeri, bukan? Setiap orang setuju, “Allah tidak dapat mati”!
Lalu, mengapa ada orang Kristen berkata bahwa Allah mati? Bukankah baik jika
kita mengatasi salah paham antara orang Kristen dan Muslim tentang ide aneh
ini?
Persetujuan Dasar Agama Kristen dan Islam – Allah Kekal dan
Mahakuasa
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Tidakkah kau tahu, dan
tidakkah kau dengar? TUHAN ialah Allah kekal . . .” (Kitab Nabi-nabi, Yesaya
40:28). “Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu . . .” (Quran, Ar-Rahman [55]:27). Injil
Allah juga menekankan: “Untuk Allah, tidak ada yang mustahil” (Injil, Rasul
Lukas 1:37). Dalam buku umat Islam: “Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Quran, Al-Imran [3]:26). Jadi kita mengakui
kekekalan dan kemahakuasaan Allah! Namun masih ada pertanyaan, “Kalau begitu,
ada mengapa orang mengatakan Allah yang kekal dan mahakuasa dapat mati?”
Jawaban Saya: Jika saya perhatian, tulisan mereka ini merupakan
tanggapan dari postingan saya dengan judul “Bagaimana
Allah Dapat Mati?”. Itu dapat terlihat dengan dikutipnya ayat Al-Qur’an (Ar
Rahmaan: 27) dan Bible (Yesaya 40:28) yang pernah saya kutip di postingan saya.
Dalam situsnya kafir Kristen pemuja Yesus pernah membuat tulisan dengan judul
“Bagaimana Allah Dapat Mati?”. Di dalamnya kafir Kristen pemuja Yesus
menjelaskan bahwa yang mati adalah tubuh manusianya Yesus, sementara firman
Allah yang ada dalam diri Yesus tetap kekal, tidak mati. Pernyataan tersebut
saya anggap janggal karena di satu sisi kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan
yang mati di salib adalah tubuh manusianya Yesus, bukan firman Allah dalam diri
Yesus, tetapi di sisi lain mereka juga mengatakan Allah mati bagi manusia.
Jawaban saya tersebut rupanya membuat resah kafir Kristen pemuja Yesus,
sehingga mereka merasa perlu membuat tulisan ini untuk merevisi tulisan mereka
sebelumnya yang berjudul “Bagaimana Allah Dapat Mati?”.
Persetujuan Lagi Umat Kristen dan Islam – Definisi “Meninggal Dunia”
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kita, penganut agama Ibrahim,
mengaku bahwa jiwa kekal mendiami setiap insan. Tatkala tubuh berhenti
berfungsi, jiwa meninggalkan tubuh. Kita menamakan ini “meninggal dunia.” Bila
jiwa meninggalkan tubuh, jiwa masih eksis, berada, bukan?
Demikian juga dengan Kalimat
Allah. Ia yang kekal, satu dengan Allah, meninggalkan sorga. Ia menjelma
menjadi manusia dan tinggal dalam tubuh manusia dengan memakai nama Isa.
(Kirimkan tanggapan Anda lewat email untuk pernyataan ini: Kemahakuasaan Allah
memungkinkan Kalimat-Nya menjelma menjadi manusia). Di kayu salib, tubuh-Nya
berhenti berfungsi. Jiwa-Nya meninggalkan tubuh-Nya. Ia tidak mati, atau meniadakan
keberadaan-Nya. Sebaliknya Ia pindah ke tubuh baru, tubuh mulia. Sekarang Isa,
Kalimat Allah, hidup, berada di sorga.
Jadi, Allah tidak dapat mati!
Maka sebaiknya kita menjauhkan diri dari pemakaian kata “mati.” Kita semua
setuju jiwa dapat meninggalkan tubuh. Itulah yang terjadi saat Kalimat Allah
tersalib. Ia meninggal dunia, yaitu meninggalkan tubuh fana-Nya dan kembali ke
sorga.
Jawaban Saya: Tidak ada yang benar-benar baru dalam tulisan ini. Masih
berkutat tentang keyakinan kafir Kristen pemuja Yesus mengenai firman Allah
yang menjelma menjadi manusia bernama Yesus. Keyakinan tersebut bersumber dari
Yohanes 1:1-14, sementara ayat-ayat tersebut ternyata bersumber dari hymne
Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari Alexandria. Kafir Kristen pemuja
Yesus seharusnya menjawab permasalahan ini, bukan justru mengabaikannya. Selain
Yohanes 1:1-14 yang mereka jadikan dalil menjelmanya firman Allah sebagai
manusia, kafir Kristen pemuja Yesus juga menjadikan kemahakuasaan Allah sebagai
pembenar keyakinan mereka yang sesat. Hal tersebut merupakan pernyataan yang
paling klasik ketika seorang kafir Kristen pemuja Yesus telah terpojok dalam
sebuah diskusi dan sudah tidak dapat lagi berargumentasi. Kafir Kristen pemuja
Yesus hanya mau bersandar pada kemahakuasaan Tuhan pada sesuatu yang mendukung
dogma gereja, tetapi apabila mereka menemukan sesuatu yang berlawanan dengan
dogma gereja walaupun bersandar pada kuasa Tuhan, mereka menyangkalnya. Kesimpulan
tersebut saya peroleh setelah berdebat dengan seorang kafir Kristen mengenai
kuasa Tuhan, Anda dapat melihat debat saya di Debat
Tentang Kuasa Tuhan.
Lagi pula, kalau memang mereka berniat
menggunakan kemahakuasaan Allah untuk membela dogtrin gereja, mengapa hanya di “Firman
Allah menjelma menjadi manusia” saja kafir Kristen pemuja Yesus menjadikan
kemahakuasaan Allah sebagai pembenar? Mengapa tidak sekalian saja mereka mengatakan “kematian Allah” merupakan
kemahakuasaan Allah? Bukankah dengan mengatakan “kematian Allah” merupakan
kemahakuasaan Allah, kafir Kristen pemuja Yesus tidak perlu bersusah payah
membuat tulisan revisi? Sehingga jika ada yang bertanya mengapa Tuhan Kristen
mati, katakan saja kalau itu kemahakuasaan Tuhan.
Dalam situs mereka terdapat tulisan
dengan judul “Bagaimana Allah Dapat Mati”. Di dalamnya kafir Kristen pemuja
Yesus mengatakan kematian Allah bagi manusia adalah fakta dan mereka
juga menganggap kematian Allah adalah kebenaran yang menjadi sandungan
bagi manusia selama ribuan tahun. Itu adalah pernyataan jujur berdasarkan
keyakinan mereka terhadap Allah dalam agama Kristen. Bahwa Allah dalam agama
Kristen adalah Allah yang mati bagi dosa manusia. Abaikan saja pernyataan
mereka setelahnya yang bertentangan. Seperti di tulisan revisi mereka yang berjudul;
Muslim & Kristen Sehati: "Allah Tidak Dapat Mati". Tulisan
tersebut adalah salah satu bentuk pengelabuan para pembaca, khususnya umat
Islam. Kafir Kristen pemuja Yesus memang benar-benar percaya Allah dapat mati
dan tidak jarang mereka juga membanggakannya. Jadi stop jangan pernah sok imut
dengan mengatakan yang mati itu Yesus sebagai manusia.
Pertanyaan yang Menentukan Nasib Umat Islam dan Kristen
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umat manusia ingin tahu,
“Apakah Allah mengasihi saya secara pribadi?” “Apakah Allah prihatin akan
saya?” Silakan mengemail kami jika Anda ingin tahu bagaimana menjadi yakin akan
kasih Allah. Memang Ia prihatin akan Anda. Ia ingin kita semua ke sorga untuk
tinggal selama-lamanya dengan Dia. Tetapi, terlebih dahulu semua dosa kita
harus ditangani. Untuk menangani dosa kita, Kalimat Allah menjelma menjadi
manusia melalui anak dara Maryam. Ia hidup dalam kesucian selama 33 tahun di
bumi. Akhirnya tersalib. Ia meninggal dunia di salib buat kita. Ia meninggalkan
tubuh fana-Nya dan kembali ke sorga. Lewat penyaliban-Nya Isa membuka jalan
supaya Anda dapat menerima hidup kekal dan tinggal selama-lamanya di sorga!
Jawaban
Saya: Sudah tidak ada perlunya kafir Kristen pemuja Yesus
menjelaskan dogtrin tentang keselamatan. Keyakinan kalian terhadap Allah yang
mati telah cukup menjadi bukti kesesatan agama kalian. Mana mungkin ada sorga
dalam agama yang sesat. Tuhan yang benar itu tidak akan pernah mati ( kekal),
bukan tuhan yang mengalahkan kematian yang artinya pernah mati (fana). Agama yang
benar itu mengajarkan Allah yang kekal abadi, bukan mengajarkan Allah yang dapat
mati.
0 Response to "Muslim & Kristen Sehati: "Allah Tidak Dapat Mati"!"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.