Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Penyaliban Isa Al-Masih, Ujian Bagi Allah Pembalas Tipu Daya

Pernahkah seseorang membohongi Anda? Pasti Anda tidak akan mempercayainya lagi, bukan? Iya, tentu kita tidak dapat mempercayai seorang penipu. Bagaimana jika Allah menipu umat-Nya? Dapatkah janji-janji-Nya dipercayai? Artikel ini menolong kita mengerti apakah Allah Maha Pembalas tipu daya atau Isa Al-Masih yang jujur. Agar kita tidak sesat dalam beragama.

Al-Quran dan Allah Maha Pembalas Tipu Daya

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran menuliskan, “Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya mereka, dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (Quran, Surah Al-Baqarah (3):54). Tafsir Jalalayn menerangkan hal itu. “(Mereka mengatur tipu daya) maksudnya . . . golongan Bani Israil terhadap Isa karena menunjuk orang yang akan membunuhnya secara diam-diam (dan Allah membalas tipu daya mereka) dengan jalan mengubah muka seorang seperti Isa sehingga mereka bunuh sedangkan Isa diangkat ke langit (dan Allah sebaik-baik yang membalas tipu daya.)”

Berdasarkan Qs 3:54-55, para Muslim yakin bahwa Isa Al-Masih tidak tersalib. Melainkan orang lain yang serupa Dia.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menghujat Allah dengan berkata bahwa Allah SWT menipu umatnya. Ayat yang mereka jadikan dalil adalah Ali 'Imran: 54 yang berbunyi, “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”

Tuduhan seperti ini sudah pernah saya jawab. Kafir Kristen pemuja Yesus memahami ayat tersebut hanya melalui terjemahan bahasa Indonesia. Makar dalam ayat tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi tipu daya. Karena dalam terjemahan bahasa Indonesia terdapat kata tipu, maka mereka menuduh Allah SWT berdusta. Kata tipu daya dalam terjemahan Al-Qur’an bahasa Indonesia berasal dari kata makar . Sedangkan bohong atau dusta dalam bahasa Arab adalah kadzab. Kata makar sering digunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan tidak satu pun kata makar dari ayat-ayat tersebut bermakna sebagai dusta atau bohong. Makar adalah rencana buruk tersembunyi yang ditimpakan kepada seseorang yang menjadi objek tanpa diketahuinya. Maka makar Allah adalah rencana buruk tersembunyi yang Allah jalankan terhadap orang-orang kafir yang membuat segala rencana jahat untuk mematahkan kebenaran tanpa mereka sadari.

Pada ayat tersebut Allah SWT membalas makar orang-orang Yahudi dengan makar pula. Al-Qur’an menyebut orang-orang Yahudi membuat makar bukan karena mereka berdusta atau menipu, tetapi karena mereka diam-diam bersiasat dan berencana membunuh Nabi Isa AS. Allah SWT membalas makar orang-orang Yahudi tersebut dengan makar pula, yaitu dengan menyelamatkan Nabi Isa AS tanpa  mereka ketahui. Jadi dilihat dari sisi mana pun, kata makar atau tipu daya, tidak dapat di maknai menipu atau berdusta.

Jujurkah Isa Al-Masih Soal Penyaliban-Nya?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa Al-Masih menubuatkan penyaliban-Nya. “ . . . mereka akan menyerahkan Dia [Isa Al-Masih] kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya . . . disalibkan . . ."  (Injil, Rasul Besar Matius 20:19). Nubuat itu tergenapi ketika para prajurit Romawi “. . . menyalibkan Dia [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 27:35). Apakah fakta sejarah mendukung penyaliban Isa Al-Masih?

Jawaban Saya: Injil-Injil Kristen ditulis jauh setelah Yesus diselamatkan Allah ketika orang-orang Yahudi hendak menyalibnya. Injil-Injil Kristen ditulis bukan langsung dari mulut Yesus, tatapi ditulis dari pengakuan orang-orang tidak dikenal, yang oleh penulis Injil disebut sebagai pelayan firman. Injil-injil Kristen juga bukan kitab yang bebas dari kesalahan. Di sana terdapat banyak kesalahan. Misalnya ketika penulis Injil Matius mengatakan tinggalnya Yesus di kota bernama “Nazaret” telah dinubuatkan oleh Nabi-nabi (Matius 2:23). Padahal tidak satu kali pun nama “Nazaret” disebutkan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Penulis Injil Matius juga menyatakan bahwa Yesus akan kembali ke dunia tidak lama setelah dia naik ke sorga (Matius 10:23, Matius 16:28), tetapi sampai hari ini Yesus juga belum kembali. Itu hanya dari Injil Matius, belum Injil-Injil lainnya. Melihat kondisi Injil-Injil Kristen yang seperti itu, pantaslah kalau kita tidak boleh menerima informasi dari Injil-Injil Kristen secara mentah-mentah.

Sejarawan Menyingkap Fakta Penyaliban Isa Al-Masih

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bagaimana kesaksian para sejarahan non-Kristen soal penyaliban Isa Al-Masih?
Josephus (37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, menuliskan, “Pada masa ini, hiduplah . . . Yesus [Isa Al-Masih] . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”
Sejarawan Romawi, Tacitus (56-117 Masehi), mencatat, “. . . Kristus [Isa Al-Masih] . . . menjalani hukuman yang kejam pada masa pemerintahan Tiberius di tangan seorang penguasa kita Pontius Pilatus . . .”
Filsuf Syria, Mara Bar-Serapion (di antara 73-200 Masehi), melaporkan, “Keuntungan apa yang didapatkan orang Yahudi yang menghukum mati Raja [Isa Al-Masih] mereka yang bijak . . .”
Jika ada keberatan atau pertanyaan soal kesaksian sejarawan itu, emaillah kami di sini.

Jawaban Saya: Cerita tentang Yesus yang terdapat dalam Injil Kristen berasal dari kesaksian dan penyelidikan (Lukas 1:2-3). Justru karena berasal dari kesaksian itulah cerita tentang disalib dan terbunuhnya Yesus sangat bisa salah. Yang anda harus ingat, Nabi Isa AS diselamatkan oleh Allah dengan rahasia, yaitu dengan jalan diserupakan dengan orang lain. Orang yang telah diserupakan dengan Nabi Isa AS ini kemudian di tangkap dan di salibkan. Saksi mata yang menjadi sumber karangan penulis Injil mengira yang telah ditangkap dan di salibkan adalah Nabi Isa AS, padahal itu adalah orang lain yang sebelumnya telah diserupakan dengan Nabi Isa AS. Jika orang-orang yang melihat secara langsung peristiwa penangkapan dan penyaliban telah keliru dalam mengenali siapa sesungguhnya yang disalib, apalagi sejarawan yang hidup jauh setelahnya.

Imanilah Allah yang Jujur

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Karena tidak jujur soal penyaliban Isa Al-Masih, apakah kita dapat mempercayai Allah SWT dan Al-Quran? Jika keduanya tidak jujur dalam satu pokok, dapatkah kita mempercayai ajaran-ajarannya yang lain? Sebaliknya, kita harus mempercayai Isa Al-Masih - dan Alkitab - yang jujur soal kematian-Nya. Sebab para sejarahwan non-Kristen pun juga mencatatnya. Karena Isa Al-Masih jujur, maka Anda dapat mempercayai janji-Nya ini. Firman-Nya, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Allah SWT dan Al-Qur’an tidak jujur soal siapa yang disalib, sehingga ajaran-ajaran Islam juga tidak seharusnya dipercaya. Telah saya jawab Allah SWT tidak berbohong, berdusta atau menipu. Makar berarti siasat atau rencana tersembunyi, bukan menipu, dusta atau bohong. Allah SWT membalas makar orang-orang kafir dengan jalan menyelamatkan Nabi Isa AS tanpa sepengetahuan mereka.

Jika karena menganggap Allah SWT tidak jujur kemudian kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan ajaran-ajaran Islam tidak dapat dipercayai, seharusnya mereka juga tidak dapat mempercayai ajaran-ajaran Kristen karena dalam Bible, Tuhan dan Yesus tidak jujur. Mari kita lihat ke tidak jujuran Tuhan dan Yesus dalam Bible;

Tuhan berkata kepada Adam agar jangan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat sebab di hari ketika Adam memakannya pasti akan mati. Adam yang tidak mendengarkan larangan Tuhan dan tetap memakan buah tersebut tidak mati di hari ketika ia memakan buah itu sebagaimana dikatakan oleh Tuhan. Adam mati setelah berumur sembilan ratus tiga puluh tahun (Kejadian 5:5) . Untuk menutupi kebohongan Tuhan ini gereja kemudian menafsirkan kata “mati” dengan mati rohani, yaitu terputusnya hubungan manusia dengan Tuhan, bukan mati secara fisik. Itu adalah cara akal-akalan gereja untuk menutupi kebohongan Tuhan mereka.

Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:17)


Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati. (Kejadian 5:5)

Bahkan Yesus yang di sebut-sebut tidak memiliki natur dosa sebagaimana manusia lainnya, ternyata juga pernah berbohong. Ketika Yesus di ajak oleh saudara-saudaranya untuk datang ke sebuah pesta, Yesus menolak ajakan tersebut dengan alasan waktunya belum genap. Namun ketika saudara-saudaranya sudah pergi ke pesta, dengan diam-diam Yesus pergi juga ke pesta tersebut, padahal sebelumnya Yesus menolak dengan alasan waktunya belum genap;

Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap." Demikianlah kata-Nya kepada mereka, dan Ia pun tinggal di Galilea. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. (Yohanes 7:8-10)

Yesus dalam Injil Kristen menubuatkan dirinya akan datang ke dunia tidak lama setelah dirinya naik ke sorga. Dalam matius 10:23, Yesus berkata bahwa dirinya akan datang sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel. Tetapi setelah  murid-murid Yesus telah selesai mengunjungi kota-kota Israel, bahkan sampai mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus juga tidak kunjung muncul. Sedangkan di Matius 16:28, Yesus mengatakan di antara orang yang hadir tidak akan mati sebelum mereka melihat Yesus turun ke dunia. Tetapi setelah mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus belum juga turun dari sorga;

Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. (Matius 10:23)

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." (Matius 16:28)


Dengan bukti-bukti yang saya jelaskan di atas, terlihat kalau Yesus tidak jujur, berbohong dan menipu umatnya. Karena Yesus tidak jujur dalam beberapa perbuatannya, maka ajaran-ajaran Kristen tidak dapat dipercaya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penyaliban Isa Al-Masih, Ujian Bagi Allah Pembalas Tipu Daya"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.