Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Samakah Allah di Al Quran dengan Allah di Kitab Suci Taurat, Zabur, dan Injil?


Kafir Kristen pemuja Yesus bertanya, apakah Allah yang menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW adalah Allah yang sama yang telah menurunkan kitab Taurat, Zabur dan Injil? Kafir Kristen pemuja Yesus kemudian mengutip beberapa ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Allah SWT yang telah menurunkan Al-Qur’an, juga menurunkan pula Kitab Taurat, Zabur, dan Injil. Beberapa ayat Al-Qur’an tersebut di antaranya;

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Al-Baqarah: 136)

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Anbiya: 48) 

Dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ahqaaf: 12)

Dengan dalil ayat-ayat di atas, kafir Kristen pemuja Yesus menyatakan bahwa Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil maupun Al‐Qur’an diturunkan atau diwahyukan oleh Allah yang sama, yaitu Allah SWT. Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil diturunkan lebih dulu, beberapa ratus tahun kemudian Al‐Qur’an diturunkan. Al-Qur’an diturunkan Allah melalui Rasulullah SAW. Dari sini kafir Kristen pemuja Yesus menyimpulkan empat hal:

1. Al-Qur’an dengan Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil tidak boleh berbeda isinya karena Allah yang mewahyukannya sama. Perkataan Allah di dalam Al-Qur’an tidak boleh berbeda atau bertentangan dengan perkataan Allah di dalam Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil.

2. Kalau isi Kitab-kitab tersebut berbeda, maka pernyataan bahwa Allah yang menurunkan Al-Qur’an sama dengan Allah yang menurunkan Kitab Taurat, Zabur dan Injil menjadi diragukan.

3. Kalau tidak dapat dibuktikan bahwa Allah yang menurunkan  Al-Qur’an sama dengan Allah yang menurunkan Kitab Taurat, Zabur dan Injil, maka berarti bahwa Allah di Al-Qur’an berbeda dengan Allah di Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil.

4. Kalau Allah di Al-Qur’an berbeda dengan Allah di Kitab Taurat, Zabur dan Injil, maka berarti Rasulullah SAW bukan merupakan rasul atau nabi yang terakhir. Allah yang pertama berbeda dengan Allah yang kedua. Berarti Rasulullah SAW adalah rasul atau nabi yang pertama dari Alah yang kedua (Allah yang menurunkan Al-Qur’an).

Selanjutnya, kafir Kristen pemuja Yesus menuduh Allah yang menurunkan Al-Qur’an bukanlah Allah yang sama dengan Allah yang telah menurunkan kitab Taurat, Zabur dan Injil. Alasannya adalah karena ada banyak perbedaan bahkan pertentangan antara isi Al-Qur’an dengan isi Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil. Penyebab adanya perbedaan dan pertentangan antara isi Al-Qur’an dengan Taurat, Zabur dan Injil adalah karena kitab-kitab tersebut telah mengalami banyak perubahan-perubahan baik dalam bentuk pengurangan, penambahan, penyimpangan makna, maupun bentuk perubahan lainnya. Berbeda dengan Al-Qur’an yang telah Allah SWT jamin keotentikannya (Al-Hijr: 9), Taurat dan Injil serta kitab-kitab sebelum Al-Qur’an, Allah SWT tidak menjaminnya. Tidak ada jaminan dari Allah SWT bahwa Dia akan menjaganya. Allah SWT bebankan penjagaan itu kepada manusia, sebagaimana firman-Nya;

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla dan mereka menjadi saksi terhadapnya.” (Al-Maidah: 44)

Sudah barang tentu manusia tidak mampu menjaga kitab-kitab Allah SWT, bahkan Allah SWT telah kabarkan dalam Al-Qur’an bahwa kitab-kitab tersebut telah banyak diubah oleh tangan-tangan manusia. Dalil Al-Qur’an yang menunjukkan adanya perubahan dan penyimpangan yang dilakukan oleh Ahlul Kitab terhadap Taurat dan Injil. Di antara firman Allah SWT yang menunjukkan adanya perubahan tersebut adalah;

“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya”. (An-Nisaa’: 46)

“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan”(Al Baqarah: 79)

Dan mereka tidak menghormati Allah ‘azza wa jalla dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata, “Allah ‘azza wa jalla tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Katakanlah, “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?” Katakanlah, “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al-Qur’an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (Al-An’am: 91)

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampuradukkan yang haq dengan yang batil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?” (Ali Imran: 71)

“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Maidah: 13)

"Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, padahal dia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui(Al Imran: 78)

Bahkan ayat-ayat Bible yang juga menjelaskan ketidaksucian Bible dari perubahan, dengan jelas tertulis dalam Bible sendiri di antara ayatnya;

Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu(Mazmur 119:126) 

Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong(Yeremia 8:8)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Al-Qur’an telah menuduh umat Nasrani mengatakan Allah ada tiga (Qs. 5 Al Maa’idah 73-75 , Qs. 4 An Nisaa’ 171 , Qs 23 Al Mu’minuun 91 ditambah beberapa ayat lainnya). Sementara menurut kafir Kristen pemuja Yesus hal itu tidak benar. Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil yang juga diturunkan Allah, tidak dijumpai satu ayat pun yang menyebutkan bahwa Allah ada tiga. Juga tidak ada satu ayat pun yang menuliskan bahwa umat Nasrani berkata Allah ada tiga. Termasuk juga tidak ada satu ayat pun yang menyebutkan bahwa Tuhan umat Nasrani ada tiga. Bahkan tidak sedikit ayat-ayat di dalam Kitab Taurat, Zabur dan Injil yang dengan tegas menyebutkan bahwa Allah hanya satu. Bahwa Allah itu Esa. Beberapa di antara ayat dalam Kitab Suci yang menyebutkan bahwa Allah hanya satu atau Allah itu Esa adalah Ulangan 6 : 4 ; Maleakhi 2 : 15 ; Markus 12 : 29 ; Yohanes 5 : 44 ; 1 Korintus 8 : 4 ; 1 Tim 1 : 17 ; 1 Tim 2 : 5 ; Yuda 1 : 25).

Al-Qur’an menyatakan telah kafir orang-orang yang menganggap Allah ada tiga. Itu bukanlah tuduhan, melainkan fakta. Ayat-ayat tersebut di zaman Nabi Muhammad SAW tidak pernah mendapat pengingkaran dari orang-orang Nasrani. Itu artinya ayat-ayat tersebut tepat. Orang-orang Kristen sekarang mempermasalahkan ayat-ayat tersebut karena mereka merasa tidak pernah menganggap ada tiga Allah. Tetapi jika kafir Kristen pemuja Yesus di tanya siapa Bapa, Yesus dan Roh Kudus, mereka akan menjawab ketiganya adalah Allah. Saya menganggap pernyataan mereka itu sebagai bentuk penyangkalan terhadap keyakinan mereka yang sesat. Jika benar dalam Bible tidak ada satu pun ayat yang menyatakan bahwa Allah ada tiga, lalu dari mana munculnya doktrin Tritunggal atau Trinitas dalam Kristen? Gereja menggunakan ayat-ayat Bible untuk membangun doktrin Tritunggal atau Trinitas mereka. Butuh kejujuran ekstra untuk mengakuinya.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Allah SWT dalam Al-Qur’an menuduh orang-orang Yahudi berbohong telah mengaku menyalib dan membunuh Nabi Isa AS (An-Nisaa’: 157-158). Sementara  menurut kafir Kristen pemuja Yesus, Allah sendiri mewahyukan di dalam Kitab Suci Injil bahwa Isa benar-benar telah dibunuh atau disalibkan, mati dan dikuburkan. Pada hari yang ketiga Isa bangkit kembali dari kubur. 40 hari setelah itu Isa naik (terangkat) ke surga. Peristiwa penyaliban dan kematian Isa disaksikan oleh sangat banyak orang : para tentara Romawi, imam‐imam agama Yahudi, hampir seluruh penduduk Yerusalem, para murid dan keluarga Isa. Peristiwa penyaliban tersebut ditulis oleh banyak ayat di dalam Kitab Suci Injil dan ditulis oleh lebih dari satu penulis Injil (Matius 27, Markus 15, Lukas 23, Yahya 19).

Tidak benar dalam Al-Qur’an Allah SWT menuduh orang-orang Yahudi berbohong mengatakan telah menyalib dan membunuh Nabi Isa AS. Silakan baca kembali An-Nisaa’: 157-158. Di ayat tersebut Allah SWT menyatakan orang-orang Yahudi ragu-ragu siapa yang telah mereka salib dan mereka bunuh. Mereka tidak yakin siapa yang telah mereka bunuh kecuali hanya prasangka saja. Cerita tentang Yesus yang terdapat dalam Injil Kristen berasal dari kesaksian dan penyelidikan (Lukas 1:2-3). Justru karena berasal dari kesaksian itulah cerita tentang disalib dan terbunuhnya Yesus sangat bisa salah. Nabi Isa AS diselamatkan oleh Allah dengan rahasia, yaitu dengan jalan diserupakan dengan orang lain. Orang yang telah diserupakan dengan Nabi Isa AS ini kemudian di tangkap dan di salibkan. Saksi mata yang menjadi sumber karangan penulis Injil mengira yang telah ditangkap dan di salibkan adalah Nabi Isa AS, padahal itu adalah orang lain yang sebelumnya telah diserupakan dengan Nabi Isa AS.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Allah di dalam Al-Qur’an menuduh sekaligus menegur umat Nasrani karena umat Nasrani mengatakan bahwa Isa adalah Tuhan (Qs. 5 Al Maa’idah 73-75 ; Qs. 5 Al Maa’idah 73-75). Sementara menurut kafir Kristen pemuja Yesus, Allah sendiri justru mewahyukan bahwa Allah telah meninggikan Isa sebagai Tuhan. Istilah yang dipakai berasal dari bahasa Yunani yaitu “Kurios”. Artinya : Penguasa atau Tuhan atau Junjungan Yang Ilahi. Ini berbeda dengan istilah yang digunakan untuk menyebut Allah. Allah disebut “Theos”. Isa disebut “Kurios”.

Saya tidak mengerti dengan jalan pikiran kafir Kristen pemuja Yesus ini. Di awal mereka mengatakan Allah SWT menuduh sekaligus menegur Nasrani karena mengatakan Nabi Isa AS adalah Tuhan, tetapi kemudian mereka membenarkannya dengan mengatakan Yesus ditinggikan sebagai Tuhan karena dalam Injil Kristen Yesus disebut “Kurios”. Jadi tidak ada yang salah kalau Al-Qur’an menegur orang-orang Kristen. Selain itu istilah “Kurios” dalam Bible tidak hanya untuk Yesus seorang. Dalam Bible Perjanjian Lama, Abraham juga dipanggil dengan sebutan “Kurios”. Jika karena sebutan “Kurios” kafir Kristen pemuja Yesus menjadikan Yesus sebagai Tuhan, seharusnya mereka juga menjadikan Abraham sebagai Tuhan karena Abraham juga disebut “Kurios”.

Kafir Kristen pemuja Yesus juga mempermasalahkan ayat Al-Qur’an yang menyebut Maryam sebagai saudara Harun (Maryam: 28). Mereka menganggap hal tersebut bertentangan dengan Bible Perjanjian Lama ((Keluaran 15 : 19-20) yang menyebutkan saudara Harun bernama Miryam. Kafir Kristen pemuja Yesus telah salah memahami ayat. Itulah akibatnya jika hanya membaca terjemahan Al-Qur’an. Orang-orang Yahudi di kala itu menyebut Maryam sebagai saudara Harun karena ketekunan Maryam dalam beribadah mirip dengan Nabi Harun AS.

Kafir Kristen pemuja Yesus mempermasalahkan ayat Al-Qur’an yang menyatakan Nabi Isa AS menyampaikan akan adanya Nabi setelah dirinya yang bernama Ahmad (Ash-Shaff: 6). Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap ayat tersebut tidak benar karena tidak ada satu pun nama Ahmad yang terdapat dalam Injil Kristen. Al-Qur’an mengatakan bahwa Nabi Isa AS atau Yesus pernah menyampaikan perihal kedatangan Nabi sesudahnya yang bernama Ahmad. Ada tiga sebab mengapa nubuat Nabi Isa AS atau Yesus dalam Ash Shaff: 6 tidak dapat kita temukan dalam Injil Kristen yang sekarang. Sebab pertama; karena tidak semua perbuatan dan ucapan Yesus dapat ditulis sebagaimana pengakuan pengarang Injil di Yohanes 21:25, sebab kedua; karena nubuat tersebut ada pada Injil-Injil apokrip, sebab ketiga; karena perbedaan bahasa yang Yesus gunakan dengan bahasa Injil yang digunakan.

Kafir Kristen pemuja Yesus menyatakan kebingungannya. Al-Qur’an dibanyak ayat menyatakan ada perubahan dalam Taurat dan Injil (An-Nisaa’: 46, Al Baqarah: 79, Al-An’am: 91, Ali Imran: 71, Al Imran: 78, Al-Maidah: 13) sementara dalam ayat lainnya Allah SWT menyatakan tidak mungkin ada seorang pun yang dapat merubah kalimat atau perkataan Allah;

Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu(Al An'aam: 34)

Ayat Al-Qur’an di atas tidak berbicara mengenai kitab-kitab Allah SWT, tetapi berbicara mengenai janji-janji Allah SWT. Dalam surah Al An’aam: 34, Allah berjanji akan memberikan pertolongan kepada para Nabi-Nya dari pendustaan dan penganiayaan orang-orang kafir.

Melanjutkan kebingungannya, kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Allah tidak pernah membeda-bedakan perkataan atau kalimat-Nya yang diturunkan-Nya kepada Ibrahim, atau kepada Ismail, kepada Ishak, kepada Yakub dan anak cucunya, kepada Musa, kepada para nabi sebelum Isa, kepada Isa Al-Masih ataupun kepada Muhammad SAW. Terjemahan ayat Al-Qur’an yang mereka kutip;

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Al-Baqarah: 136)

Lagi-lagi kafir Kristen pemuja Yesus salah dalam memahami ayat. Padahal mereka sudah sangat terbantu dengan adanya terjemahan Al-Qur’an. Pada ayat di atas terdapat kalimat “Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka”, yang dimaksud seorang pun di antara mereka adalah para Nabi yang namanya disebutkan pada ayat tersebut, bukan perkataan atau kalimat Allah SWT. Kafir Kristen pemuja Yesus menyebut Allah SWT kecolongan karena kitab-kitab-Nya sanggup di rubah-rubah oleh manusia. Itu tidak benar. Karena Allah SWT memang tidak berkehendak menjaga kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagaimana Dia menjaga Al-Qur’an. Penjagaan kitab Taurat, Zabur dan Injil diserahkan kepada manusia sendiri. Masalah ini telah saya jelaskan di awal tulisan.

Ada satu hal lagi yang perlu saya jawab. Kafir Kristen pemuja Yesus di tulisannya ini  selalu mengatakan Injil Kristen sebagai kitab wahyu yang diturunkan Allah. Mereka berbohong. Injil Kristen bukanlah kitab wahyu yang diturunkan Allah, kafir Kristen pemuja Yesus tahu itu. Injil Kristen hanyalah tulisan-tulisan tanpa nama yang berisi kisah rakyat. Orang Kristen yang hidup di awal kekristenan tidak pernah menganggap Injil-Injil tersebut sebagai Kitab Suci. Mereka hanya menganggapnya tidak lebih dari kisah rakyat. Seiring dengan keinginan gereja untuk menjadikan Injil Kristen sebagai Kitab Suci, maka Injil-injil tersebut diberi nama dengan nama-nama murid Yesus. Padahal tidak ada satu ayat pun dalam Perjanjian Baru yang menceritakan murid-murid Yesus menulis sebuah kitab. Tidak sekalipun pengarang Injil Perjanjian Baru mengaku bahwa mereka di ilhami oleh Roh Kudus saat menulis dan mereka juga tidak pernah mengatakan Injil yang mereka tulis adalah firman Allah. Bahkan dengan jujur, pengarang Injil Lukas mengatakan buku (Injil) yang ia tulis berasal dari penyelidikan yang dia lakukan (Lukas 1:1-3).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Samakah Allah di Al Quran dengan Allah di Kitab Suci Taurat, Zabur, dan Injil?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.