Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Ajaran Islam Mengenai Perang Suci



Perang Suci terdapat dalam kitab suci agama Islam dan Nasrani. Beberapa ayat Al-Quran menuliskan tentang perintah Allah untuk berperang melawan musyrikin. Kitab Allah menceritakan perang yang Allah perintahkan kepada bangsa Israel untuk melawan bangsa Kanaan. Mengapa Allah memerintahkan bangsa Israel untuk berperang? Apa yang menjadi ajaran Islam mengenai perang suci yang sesungguhnya? Apakah Allah menghendaki umat-Nya untuk melakukan kekerasan?

Ajaran Islam Mengenai Perang Suci

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jihad atau perang suci mengandung arti “berjuang” dan “bergumul.” Islam mengajarkan beberapa katerogi jihad. Misalnya jihad menggunakan tulisan. Bertujuan untuk mempengaruhi orang lain dengan mengenalkan Islam dalamnya. Jihad menggunakan hati, yaitu melawan dosa dalam kehidupan orang beriman. Namun secara realita, banyak umat hanya berfokus pada ayat dalam Qs 9:5, “ . . . maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka . . .”

Jawaban Saya: Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang. (At-Taubah: 5)

Ayat tersebut adalah permakluman perang oleh Allah SWT kepada orang-orang Musyrik Mekkah. Setelah berlalunya bulan-bulan Haram, Allah SWT memerintahkan orang-orang beriman untuk memerangi orang-orang Musyrik sampai mereka bertaubat meninggalkan kesyirikan, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Tujuan permakluman perang pada ayat ini bertujuan agar orang-orang Musyrik bertaubat meninggalkan kesyirikan.

Perintah perang juga dapat Anda temukan dalam Bible, seperti yang telah dikatakan oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Tetapi saya tidak mendapati tujuan perang dalam Bible kecuali untuk merampas harta, memperbudak sebuah negeri atau menumpasnya. Tidak ada perintah Tuhan dalam Bible untuk memberikan kebebasan bagi mereka yang telah bertaubat. Yang ada hanya perintah untuk menumpas tanpa belas kasihan. Yang diperintahkan untuk dibunuh bukan hanya laki-laki yang ikut berperang, tetapi juga perempuan dan anak-anak biarpun masih menyusu, bahkan lembu, domba, unta dan keledai yang tidak tahu apa-apa juga turut ditumpas.

Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai." (1Samuel 15:3) 

Kitab Allah dan Perang Suci

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kitab Allah dalam Yosua pasal 2 menuliskan tentang Allah yang memerintahkan bangsa Israel untuk berperang melawan bangsa Kanaan. Pada zaman itu, bangsa Kanaan adalah bangsa yang brutal dan kejam. Mereka senantiasa melawan Tuhan dan melakukan tindakan yang jahat dan keji. Tapi tidak semua bangsa Kanaan dimusnahkan, contohnya keluarga Rahab. Rahab dan keluarganya selamat karena menolong kedua belas pengintai dan percaya kepada Allah.

Kitab Allah menuliskan bahwa Allah hanya memerangi bangsa-bangsa yang terus-menurus berbuat dosa walau telah diberikan waktu untuk bertaubat. Hampir tidak pernah Allah memerintahkan umat Israel memusnahkan satu musuh.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan dalam Yosua pasal 2, Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk berperang melawan bangsa Kanaan. Kata mereka, bangsa Kanaan diperangi karena bangsa tersebut brutal dan kejam, melawan Tuhan dan melakukan tindakan jahat dan keji. Tetapi tidak semua bangsa Kanaan dimusnahkan, contohnya keluarga Rahab yang selamat karena menolong kedua orang pengintai dan percaya kepada Tuhan.

Yosua pasal 2 menyebut Rahab sebagai seorang  sundal, pelacur kalau zaman sekarang. Pekerjaan sebagai pelacur bukan pekerjaan yang baik. Sebab perbuatan tersebut tergolong tindakan jahat dan keji. Dalam Bible Perjanjian Lama banyak sekali celaan terhadap perempuan sundal. Jika Rahab seorang perempuan sundal, maka harusnya Yosua dan bangsa Israel juga memusnahkan bersama orang-orang Kanaan lainnya. Tetapi ada sebab lain mengapa Rahab yang seorang perempuan sundal dapat selamat. Rahab dan keluarganya dapat selamat karena melindungi dua orang pengintai dari bangsa Israel. Dua orang pengintai tersebut menyanggupi untuk tidak memusnahkan Rahab dan keluarganya karena melindungi mereka dari kejaran tentara Kanaan. Jadi bukan karena percaya Tuhan, Rahab dan keluarganya dapat selamat. Ayat dalam kitab Yosua juga telah menyatakan Rahab dan keluargannya dibiarkan hidup karena menyembunyikan para pengintai tersebut. Sama sekali tidak menyebut iman Rahab terhadap Tuhan. Perhatikan ayat berikut;

Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho. (Yosua 6:25) 

Bijak Menelaah Pengajaran Radikal

Kafir pemuja Yesus menulis: Beberapa dekade ini, Islam memiliki kesan sebagai agama perang. Banyak orang juga menganggap Nasrani sebagai agama perang karena dalam sejarah pernah tercatat tentang perang salib. Kita harus cermat dalam ajaran Islam mengenai perang suci ataupun kisah kekerasan yang ada dalam Perjanjian Lama Kitab Allah.

Kita harus menafsirkan Kitab Suci dengan teliti. Lalu, Muslim akan tahu bahwa jihad adalah untuk melawan musuh yang mengancam. Nasrani seharusnya mengasihi musuhnya seperti apa yang diajarkan oleh Isa Al-Masih.

Jawaban Saya: Islam memang sejak lama dikesankan oleh orang-orang kafir sebagai agama perang. Kebencian orang-orang kafir terhadap Islam membuat mereka subjektif dalam memandang Islam. Mereka sebut Islam sebagai agama perang hanya karena adanya ayat-ayat perang dalam Al-Qur’an. Padahal Yahudi dan Kristen yang kitabnya juga banyak memuat ayat-ayat perang sama sekali tidak disebut sebagai agama perang. Islam yang dikesankan oleh orang-orang kafir sebagai agama perang, justru banyak negeri-negeri Islam yang menjadi korban penjajahan. Kristen yang dikesankan sebagai agama kasih, justru menjadi biangnya kekerasan, radikalisme dan penjajahan.

Perang dalam Islam adalah jalan terakhir setelah dakwah ajakan kepada Islam atau membayar jizyah ditolak oleh sebuah negeri. Kalau pun akhirnya terjadi peperangan, maka ada aturan perang dalam Islam yang harus ditaati oleh kaum Muslimin. Dalam perang, kaum Muslimin dilarang membunuh orang yang telah bersyahadat, orang-orang tua, wanita dan anak-anak. Tidak boleh membunuh musuh yang telah menyerah, membunuh musuh dengan cara mencincangnya atau merusak wajah juga dilarang dalam Islam. Tidak boleh merobohkan rumah-rumah ibadah agama lain atau membunuh orang-orang yang berlindung di dalamnya. Tidak boleh menebang pepohonan dan tidak boleh membunuh hewan-hewan ternak kecuali untuk di makan dagingnya.

Sementara menurut Bible, perang dilakukan hanya untuk merampas harta, memperbudak sebuah negeri atau menumpasnya. Tidak ada pilihan lain bagi negeri yang akan diperangi untuk selamat, kecuali bersedia menjadi budak (Ulangan 20:16). Aturan perang dalam Bible mengharuskan untuk membunuh semua laki-lakinya dan menjadikan wanita, anak-anak dan hewan-hewan ternak sebagai jarahan. Tetapi pada ayat lainnya, Bible memerintahkan untuk menumpas semua yang ada, laki-laki, perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang masih menyusu, bahkan lembu, domba, unta dan keledai yang tidak tahu apa-apa juga turut ditumpas (1Samuel 15:3).

Kasihi dan Berdoalah bagi Musuhmu

Kafir Kristen pemuja Yesus: Sub judul ini dikutip dari Injil, Rasul Besar Matius 5:44. Isa Al-Masih menggenapi penyataan Allah dengan ajaran-Nya yang sempurna. Tidak ada ajaran kebencian atau dendam terlebih perang suci. Dalam Kitab Injil Matius 26:52 Isa berfirman, “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.’”

Isa mengajarkan umat-Nya untuk membalas kejahatan dengan cara memaafkan. Hal ini bukan hanya diajarkan tetapi telah Isa lakukan selama di dunia. Saat Isa Al-Masih harus menderita di kayu salib, Dia tidak pernah membalas kekerasan yang Dia terima. Semua ini Isa lakukan untuk Anda.

Jawaban Saya: Walaupun setiap kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa agama mereka adalah kasih dan menekankan damai karena tidak ada perintah berperang dalam Bible Perjanjian Baru, tetapi pernyataan-pernyataan Yesus justru bertolak belakang dengan klaim mereka. Di mana dalam Bible Perjanjian Baru Yesus menyatakan bahwa dirinya datang bukan membawa damai tetapi membawa pedang (Matius 10:34). Ayat tersebut dengan sangat jelas menyatakan Yesus bukan datang untuk membawa damai. Di ayat-ayat selanjutnya Yesus juga mengatakan bahwa dirinya akan memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Semua yang dilakukan oleh Yesus tersebut akan menimbulkan permusuhan dan permusuhan akan menimbulkan peperangan. Jadi tepat kalau Yesus di awal (Matius 10:34) menyatakan kedatangannya ke dunia bukan membawa damai, tetapi membawa pedang. Namun karena Yesus dan orang-orang yang beriman kepadanya dalam kondisi lemah dan tak berdaya, mereka tidak mampu membela diri dengan pedang. Yang dapat mereka lakukan sementara itu hanya bersabar dan menghindar sebisa mungkin dari perbuatan kejam orang-orang kafir.

Niat perang dan perlawanan Yesus dan orang-orang yang beriman kepadanya sudah ada, tetapi karena kondisi mereka yang pada saat itu masih lemah dan tak berdaya, mereka pada akhirnya tidak mampu mengadakan perlawanan. Tuhan yang mengutus Yesus tidak pernah menyuruh Beliau untuk berperang dan membunuh karena keadaan pada saat itu yang tidak memungkinkan. Tetapi keadaan berbeda ketika Yesus datang di akhir zaman nanti. Setelah Beliau mempunyai kekuatan serta dukungan yang cukup, Yesus akan berperang dan membunuh. Sebagaimana ayat-ayat di bawah ini:

Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."(Wahyu 17:14) 

Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar," Ia menghakimi dan berperang dengan adil. (Wahyu 19:11) 

Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (Wahyu 2:16)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ajaran Islam Mengenai Perang Suci"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.