“Kami iringkan Isa Al-Masih Putra Maryam, membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab
Injil sedang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang menerangi,
dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk
serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
(Qs. 5:46).
Mencari Petunjuk dan Cahaya Bagi Muslim
Kafir pemuja Yesus menulis: Umat Muslim percaya pada
Allah dan menghormati Muhammad. Mereka menerima Al-Quran sebagai buku yang
diberikan oleh Allah. Namun Qs 5:46 mengatakan dalam Isa Al-Masih terdapat
petunjuk dan cahaya.
Bila seorang
Muslim benar-benar percaya pada Allah dan menerima Al-Quran, seharusnya dia
mempertanyakan, “Apakah yang dimaksud dengan petunjuk dan cahaya yang terdapat
dalam Isa Al-Masih?” Bila dia belum menemukan, tentu dia harus mencarinya.
Bagaimana Isa
Al-Masih memberi petunjuk dan cahaya-Nya? Jawabannya hanya terdapat dalam
Injil. Siapa yang bertakwa akan mencari petunjuk yang Isa Al-Masih berikan
dalam Injil.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus sepertinya sudah
putus urat malunya. Betapa tidak. Mereka mengutip ayat Al-Qur’an (Al-Maa'idah:
46) dan mengatakan petunjuk dan cahaya yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah
Yesus. Padahal teramat jelas yang dimaksud petunjuk dan cahaya pada ayat
tersebut adalah Kitab Injil. Anda boleh membaca kembali terjemahan ayat yang
mereka kutip di atas. Dan Kitab Injil yang dimaksud pada ayat tersebut juga
bukan Injil Kristen seperti yang ada dalam Perjanjian Baru. Kitab Injil yang
terdapat petunjuk dan cahaya itu adalah Kitab Injil yang DIBERIKAN kepada Nabi
Isa AS. Sementara Injil Kristen bukanlah kitab wahyu yang DIBERIKAN kepada Yesus.
Injil Kristen ditulis lama setelah Yesus di angkat ke langit. Ditulis
berdasarkan penyelidikan terhadap cerita-cerita banyak orang, oleh orang-orang
yang tidak dikenal. Kemudian kitab-kitab tersebut dinamai dengan Injil dan
dikatakan bahwa penulisnya adalah murid-murid Yesus sendiri. Tujuannya tidak
lain agar manusia membenarkannya.
Itu artinya umat Islam yang benar-benar beriman kepada Allah SWT dan
beriman terhadap kebenaran Al-Qur’an, tidak perlu mempertanyakan petunjuk dan
cahaya yang ada dalam Al-Maa'idah: 46. Karena yang disebut sebagai petunjuk dan
cahaya pada ayat tersebut adalah Kitab Injil yang Allah SWT berikan kepada Nabi
Isa AS. Di tambah dengan adanya ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan orang-orang
Yahudi dan Nasrani telah kafir dan akan kekal di neraka, tidak akan membuat
seorang yang bertakwa berpikir untuk murtad dari Islam dan mengganti
peribadahan yang hanya kepada Allah SWT semata, menjadi pemujaan kepada Yesus
yang fana.
Allah Mengundang Manusia Menemukan Kehidupan Abadi
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dalam pengajaran-Nya,
Isa Al-Masih sering menggunakan kata “kasih”. Dia mengajarkan bahwa Allah
mengasihi orang berdosa. Inilah wujud nyata kasih Allah yang sangat mahal bagi
manusia, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat-Nya] yang tunggal . . .” (Injil, Rasul Besar
Yohanes 3:16).
Isa Al-Masih
menghimbau agar semua orang mengasihi Allah. Menerima kasih-Nya dan merasakan
kehidupan abadi yang Allah tawarkan. Silakan menghubungi kami jika Anda ingin
merasakan kehidupan abadi ini.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip ayat dalam
Yohanes 3:16. Di dalamnya terdapat penjelasan bahwa setiap orang yang percaya
kepada Yesus akan memperoleh hidup yang kekal dan tidak akan binasa. Tetapi
dengan percaya kepada Yesus, tidak membuat seseorang serta merta akan
memperoleh hidup yang kekal dan tidak akan binasa. Karena menurut Bible
Perjanjian Baru, sorga dalam Kristen terdapat dua belas pintu yang kesemuanya tertulis
nama suku-suku bangsa Israel, itu artinya hanya orang dari bangsa Israel yang
dapat masuk sorga (Wahyu 21:12). Dan itu pun masih dibatasi untuk jumlah 144
ribu orang saja (Wahyu 7:4, Wahyu 14:1). Dengan kenyataan pahit tersebut,
apakah kalian para pemuja Yesus masih yakin akan keselamatan yang dijanjikan
gereja?
Orang Bertakwa Mengasihi Orang Lain
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa Al-Masih
mengajarkan, siapa yang bertakwa harus membagikan kasih Allah pada sesama. Pada
kisah seorang Samaria [suku yg tinggal di wilayah Yahudi] yang baik hati, Isa
Al-Masih mengajarkan, mengasihi sesama berarti menolong siapa saja yang
membutuhkan pertolongan (Injil, Rasul Lukas 10:25-37).
Lebih jauh Isa
Al-Masih berkata, mengasihi sesama berarti juga mengasihi orang yang membenci
kita (Injil, Rasul Besar Matius 5:43).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa
Yesus mengajarkan kasih. Topik itu sudah basi dan dalam blog ini saya sudah
sering menanggapinya. Saya lebih tertarik menjawab dengan sesuatu yang lebih
baik, yang masih ada kaitannya dengan judul postingan. Kafir Kristen pemuja
Yesus menyebut Nabi Isa AS atau Yesus adalah petunjuk dan cahaya dengan
mengutip ayat Al-Qur’an yang ternyata tidak menyatakan demikian. Sementara
dalam Injil Kristen sendiri disebutkan demikian;
"Akulah
terang dunia; barang siapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam
kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12).
Nabi Isa AS atau Yesus adalah
terang dunia, siapa saja yang mengikutinya berarti telah memperoleh terang, itu
bagi mereka yang mengikuti Nabi Isa ‘Alaihissalam atau Yesus. Tetapi bagi
orang-orang yang tidak mau mengikuti ajaran-ajaran Yesus, mereka berada dalam
kegelapan, kekufuran. Mereka itulah orang-orang Kristen, menyatakan diri
pengikut Yesus namun ajaran-ajarannya ditinggalkan. Mereka hidup dalam
kegelapan, dalam kekufuran, mereka KAFIR. Terang yang dibawa oleh Yesus, tidak
lagi dapat memberikan terang, karena terang yang dibawa Yesus hanya terbatas
sampai dirinya hidup di dunia.
Perhatikan ayat berikut;
“Selama Aku di dalam dunia, Akulah
terang dunia.” (Yohanes 9:5)
Ayat di atas
tidak pernah dibahas secara khusus oleh website-website Kristen dan tak satu
pun dari umat Kristen yang kemudian mempertanyakannya, walaupun saya sangat
yakin mereka telah berulang kali membacanya. Karena Yesus hanya menjadi terang
tatkala dirinya berada di dunia, maka sangat terlambat apabila ada seorang
manusia di zaman sekarang ini yang masuk Kristen dengan tujuan agar mendapat
terang dari Yesus. Seorang Kristen dapat saja memberikan pembelaan diri, bahwa
terang yang dimiliki oleh Yesus telah diwariskan kepada para muridnya yang
kemudian diteruskan oleh para Paus Gereja Katolik. Pembelaan tersebut
sepenuhnya asumsi tanpa dalil dari Bibel, karena tidak ada satu pun pernyataan
Yesus yang menyatakan demikian. Dalam Injil Kristen memang disebut Yesus pernah
berkata “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi” (Matius 5:14), tetapi ucapan tersebut bukan hanya
ditujukan kepada para murid saja, tetapi juga ditujukan kepada banyak orang.
Walaupun sama-sama di sebut “terang dunia”, ada perbedaan terang yang ada pada
diri Yesus dengan terang yang ada pada diri para pengikut Yesus. Terang yang
ada pada diri Yesus dapat memberi terang pada jalan orang yang mau
mengikutinya, sedangkan terang yang ada pada diri para pengikut Yesus adalah
terang yang diperoleh karena mengikuti terang Yesus.
Tuhan Mengasihi Orang yang Menyesali Dosanya
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa Al-Masih memberi
satu perumpamaan tentang pengajaran-Nya, yaitu seorang Farisi (Imam Agama
Yahudi) dan seorang penagih pajak yang berdoa di tempat suci.
Dalam doanya,
orang Farisi tersebut menjelaskan pada Allah akan semua ibadah yang
dilakukannya. Sedangkan si penagih pajak hanya memanjatkan doa sederhana kepada
Allah, “Tuhan, ampunilah saya, orang yang berdosa ini” (Injil, Rasul Lukas
18:10-14).
Isa menjelaskan,
Allah mendengar doa orang tersebut sebab dia menyesali dosa-dosanya. Tuhan
tidak mendengar doa orang yang menganggap dirinya suci walaupun ia melakukan
banyak ibadah.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menyatakan bahwa
Allah mendengar doa orang yang menyesali dosa-dosanya dan Tuhan tidak mendengar
doa orang yang menganggap dirinya suci. Bagian ini juga tidak ada hubungannya
topik yang sedang dibicarakan. Orang Farisi dalam ayat tersebut menyesali
dosa-dosanya dan memohon ampunan Tuhan. Hal tersebut tidak bertentangan ajaran
Islam. Menyesali dosa adalah salah satu syarat Taubat Nashuha dalam Islam. Ayat
tersebut justru bertentangan dengan ajaran gereja. Ampunan dari dosa menurut
ajaran Yesus diperoleh dengan penyesalan atas dosa-dosa dan memohon ampunan Tuhan,
sementara itu gereja mengajarkan pengampunan dengan cara menjadikan Yesus
sebagai penebus dosa. Tidak ada penyesalan dan tidak ada permohonan ampun
kepada Tuhan.
Isa Al-Masih Adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup!
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa Al-Masih adalah
terang dalam dunia yang penuh kegelapan dan kejahatan (Injil, Rasul Besar
Yohanes 8:12).
Dia berkata, “Akulah
jalan (satu-satunyalah), kebenaran (kebenaran terdapat dalam Dia) dan hidup
(hidup yang hanya terdapat dalam diri-Nya)” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jawaban Saya: Tentang ucapan Yesus dalam Injil Kristen yang
menyatakan bahwa dirinya adalah jalan, kebenaran dan hidup, juga sudah pernah
saya bahas. Rupanya kafir Kristen pemuja Yesus hanya buang-buang waktu dengan
membuat tulisan ini. Silakan baca postingan saya Benarkah
Yesus Satu-Satunya Jalan Kebenaran?
Biarkan Isa Memikul Dosa dan Memberi Anda Istirahat
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Menerima petunjuk dan
cahaya dari Isa Al-Masih adalah menyambut undangan-Nya. Dia mengundang semua
orang yang berbeban berat atas dosa dan perasaan bersalah untuk datang
kepada-Nya. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Siapa saja
menerima kelegaan yang ditawarkan Isa Al-Masih, tidak menyandarkan diri atas
kekuatan sendiri menghadapi beban dosa. Kirimlah email kepada kami jika Anda
ingin menerima kelegaan dari Isa.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Yesus
dapat menebus dosa manusia karena menganggap Yesus suci dan tak berdosa.
Padahal menurut Injil Kristen, Yesus bukan manusia suci dan tak berdosa.
Misalnya ketika satu hari Yesus di ajak oleh saudara-saudaranya untuk
menghadiri sebuah pesta, Yesus menolak dengan alasan waktunya belum genap.
Tetapi setelah saudara-saudaranya pergi ke pesta, Yesus pun pergi ke pesta
tersebut dengan diam-diam (Yohanes 7:10). Perbuatan Yesus tersebut tergolong
perbuatan dosa karena melanggar hukum Taurat yang melarang berbohong dan
berdusta (Imamat 19:11). Yesus juga pernah menyuruh murid-muridnya untuk
mengambil keledai betina milik orang lain tanpa izin pemiliknya (Matius 21:2).
Perbuatan Yesus tersebut dapat digolongkan sebagai tindak pencurian, karena
definisi mencuri itu adalah mengambil properti milik orang lain tanpa izin
pemiliknya. Mencuri termasuk perbuatan dosa karena hukum Taurat melarang
perbuatan tersebut (Keluaran 20:15, 17).
Konsep penebusan dosa dalam Kristen berasal dari Paulus. Yesus tidak pernah
mengajarkan penebusan dosa kecuali seperti yang hukum Taurat ajarkan. Pengampunan
dosa menurut ajaran Yesus yaitu dengan cara bertaubat, menyesali dosa-dosa dan
memohon ampunan dari dosa kepada Allah (Lukas 18:10-14). Selain itu penebusan
dosa dengan cara membebankan dosa kepada orang lain juga bertentangan dengan
firman Allah dalam Bible Perjanjian Lama, perhatikan ayat-ayat berikut;
“Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku
punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.” (Yehezkiel 18:4)
Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut
menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan
anaknya. Orang benar akan
menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung
atasnya. (Yehezkiel
18:20)
Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum
mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri. (Ulangan 24:16)
Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia bertindak
sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab Musa, di mana TUHAN
telah memberi perintah: "Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah
juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya
sendiri." (2
Tawarikh 25:4)
0 Response to " Isa Al-Masih – Sumber Petunjuk dan Cahaya Bagi Umat Muslim dan Seluruh Dunia"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.