Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Tidak Ada Nabi Dari Keturunan Ismail


Bukti Tidak Ada Nabi Di luar Bani Israel menurut Al-Qur’an

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Melihat bahwa kenabian hanya dibatasi pada anak-anak Israel, berdasarkan kesaksian Taurat, Injil dan Al-Qur’an, lalu bagaimana Muhammad dapat mengklaim diri sebagai Nabi?

Dalam Sura 45:16 kita membaca: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezki-rezki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya)”.

Juga dalam Sura 29:27 kita membaca: “Dan Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Ya’qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh”.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa kenabian hanya dibatasi pada anak-anak Israel berdasarkan Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Tetapi hanya dua terjemah ayat Al-Qur’an yang berani mereka kutip. Sementara ada banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebutkan adanya Nabi-nabi di luar bangsa Israel. Sebagian terjemah ayat-ayatnya dapat Anda baca di bawah ini;

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". (Al Baqarah: 124)

(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim." (Al A'raaf: 19)

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih" (Nuh: 1)

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" (Al A'raaf: 65)

Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. (Maryam: 41)

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. (Maryam: 56)

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih." (Al A'raaf: 73)

Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul. (Ash Shaaffaat: 133)

Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu'aib, maka ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan." (Al 'Ankabuut: 36)

Menurut ayat-ayat Al-Qur’an yang telah saya kutip di atas, ada banyak Nabi-nabi yang bukan berasal dari bangsa Israel. Di antaranya Nabi Adam 'Alaihis Salam, Nabi Nuh 'Alaihis Salam, Nabi Hud 'Alaihis Salam,  Nabi Shaleh 'Alaihis Salam, Nabi Idris 'Alaihis Salam, Nabi Syu’aib 'Alaihis Salam, Nabi Luth 'Alaihis Salam, Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam, dan Nabi Ismail 'Alaihis Salam juga disebut sebagai Nabi. Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam Al-Qur’an juga disebut Nabi dan Rasul Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana ayat berikut;

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Ahzab: 40)

Jadi pernyataan kafir Kristen pemuja Yesus bahwa menurut Al-Qur’an kenabian hanya dibatasi pada anak-anak Israel adalah kebohongan. Bagaimana dengan dua ayat Al-Qur’an yang dikutip oleh kafir Kristen pemuja Yesus? Kedua ayat yang mereka kutip memang menyatakan bahwa Bani Israel diberikan Al-Kitab, kekuasaan dan kenabian. Namun kedua ayat tersebut sama sekali bukanlah pembatasan Al-Kitab, kekuasaan dan kenabian hanya untuk Bani Israel. Ayat Al-Qur’an lainnya juga menegaskan adanya kenabian di luar Bani Israel. Perhatikan baik-baik ayat berikut;

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab, maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik. (Al Hadiid: 26)

Bukan hanya Bani Israel yang Allah Subhanahu wa Ta'ala lebihkan dari segala umat, tetapi Adam, Nuh seluruh keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran juga telah Allah Subhanahu wa Ta'ala lebihkan dari segala umat. Perhatikan dengan serius ayat berikut;

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing) (Ali 'Imran: 33)

Bukti Tidak Ada Nabi Di luar Bani Israel menurut Taurat

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ini adalah deklarasi fakta bahwa kenabian hanya dibatasi pada Bani Israel saja, dan itu sesuai dengan sudut pandang Taurat, karena Taurat mengingatkan anak-anak Israel tentang menerima siapapun dari keturunan Ismail yang mengklaim diri sebagai nabi:

“Lalu Abraham berkata kepada Elohim, ‘Biarlah Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu! Namun Elohim berfirman, ‘Sara istrimu pasti akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau harus memanggil namanya Ishak, dan Aku telah membangun perjanjian-Ku dengannya, untuk suatu perjanjian yang kekal bagi keturunannya sesudah dia” (Kejadian 17:18-19).

“Dan Sara melihat anak Hagar, orang Mesir yang telah melahirkan bagi Abraham, sedang mengolok-olok. Dan dia berkata kepada Abraham, ‘Usirlah perempuan hamba itu dan anaknya karena anak [dari] perempuan hamba itu tidak akan menjadi ahli waris bersama anakku, bersama Ishak. Dan hal itu sangatlah jahat di mata Abraham, berkenaan dengan anaknya itu. Namun Elohim berfirman kepada Abraham, ‘Kiranya hal itu tidak menjadi jahat di matamu, berkenaan dengan anak muda itu dan berkenaan dengan perempuan hamba itu; semua yang Sara katakan kepadamu, dengarkanlah keluhannya, karena yang akan disebut keturunan bagimu adalah Ishak” (Kejadian 21:9-12).

Tuhan juga berkata kepada Abraham, “Dan oleh keturunanmu segala bangsa di bumi akan diberkati, karena apa yang telah engkau dengarkan dari firman-Ku (Kejadian 22:18). Tuhan mengulangi janji ini kepada Ishak dan berkata kepadanya setelah kematian ayahnya, “Dan aku akan memperbanyak keturunanmu seperti bintang di langit, dan Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmulah segala bangsa di bumi akan diberkati” (Kejadian 26:4).

Pesan ini diulangi lagi kepada Yakub, yang diperintahkan Tuhan agar lari dari saudaranya, “Dan keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah, dan engkau akan berkembang ke arah timur, dan barat, dan utara, dan selatan. Dan semua kaum di muka bumi akan diberkati olehmu dan keturunanmu” (Kejadian 28:14).

Jawaban Saya: Seperti penjelasan saya sebelumnya, tidak ada deklarasi dalam Al-Qur’an bahwa kenabian hanya dibatasi pada Bani Israel saja. Ini hanyalah kebohongan kafir Kristen pemuja Yesus saja. Kafir Kristen pemuja Yesus kemudian mengutip ayat-ayat Bible Perjanjian Lama, yang mereka anggap sebagai dalil hanya Bani Israel saja yang akan menerima kenabian. Tetapi saya melihat tidak satu pun ayat yang mereka kutip menyatakan hanya dari Bani Israel saja kenabian berasal.

Kejadian 17:18-19 menyatakan Abraham akan memiliki anak yang akan diberi nama Ishak dan kepadanya Tuhan akan membangun perjanjian kekal bagi keturunannya. Tuhan sama sekali tidak berkata bahwa hanya dari keturunan Ishak perjanjian (kenabian) akan diberikan.  

Kejadian 21:9-12 tidak berbeda dengan ayat sebelumnya, ayat ini hanya menyatakan Ishaklah yang akan disebut sebagai keturunan Abraham. sama sekali tidak ada pernyataan bahwa hanya dari keturunan Ishak perjanjian (kenabian) akan diberikan.

Kejadian 28:14 ayat ini menjelaskan bahwa keturunannya akan berkembang banyak ke arah timur dan barat dan semua kaum di maka bumi akan diberkati oleh Yakub dan keturunannya. Sama seperti dua ayat sebelumnya, tidak ada pernyataan Tuhan bahwa hanya dari keturunan Ishak perjanjian (kenabian) akan diberikan.

Nah, terbukti. Pernyataan kafir Kristen pemuja Yesus bahwa menurut Taurat kenabian hanya dibatasi pada anak-anak Israel adalah bualan. Semua ayat yang mereka kutip sama sekali tidak membatasi kenabian hanya berasal dari Bani Israel keturunan Ishak.   

Jadi, berkat bagi dunia dan perjanjian ilahi akan benih/keturunan yang dijanjikan dibatasi hanya pada keturunan Abraham, Ishak dan Yakub – yaitu garis keturunan Kristus. Perjanjian Baru mengkonfirmasi apa yang dikatakan Perjanjian Lama mengenai pembatasan kenabian hanya pada anak-anak Israel.

Bukti Tidak Ada Nabi Di luar Bani Israel menurut Injil

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kristus berkata: “Keselamatan itu berasal dari orang-orang Yahudi” (Yohanes 4:22). Rasul Paulus berkata, “Lalu, apakah keunggulan seorang Yahudi itu? Atau apakah manfaat sunat? Memang banyak menurut berbagai kebiaasaan, karena terutama bahwa mereka dipercayakan firman Elohim” (Roma 3:1-2). Ia juga menggambarkan orang Yahudi sebagai “Orang-orang Israel, yang empunya hak diadopsi dan kemuliaan dan perjanjian dan pemberian Torat dan ibadah dan janji-janji; yang empunya para leluhur dan yang daripadanyalah datang Mesias secara daging, yang adalah Elohim atas segala sesuatu, yang terberkati sampai selamanya. Amin” (Roma 9:4,5).

Bagaimana Quran dalam Sura 19:54 dapat berkata, “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi”, dan kemudian berkata bahwa hanyalah Muhammad nabi bagi orang Arab, dan tidak ada nabi yang mendahuluinya yang diutus kepada mereka: “Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak pernah (pula) mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun” (Sura 34:44); “Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: “Dia Muhammad mengada-adakannya.” Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk” (Sura 32:3)?

Quran mengakui kelebihan anak-anak Israel di atas semuanya ketika Quran mengatakan, “Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat” (Sura 2:47). Quran berulangkali mengatakan bahwa Ishak, putra Abraham yang kedua, dan cucunya Yakub adalah karunia Tuhan kepada Abraham, dan sama sekali tidak menyebut Ismail, sekalipun Ismail adalah putra sulung Abraham. Referensi berikut ini menyaksikan fakta tersebut:

“Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk…” (Sura 6:84).

“Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya’qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi” (Sura 19:49, 50).

“Dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshak dan Ya’qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah”  (Sura 21:72, 73).

“Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata”  (Sura 37:113).

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip sebuah ayat dari Injil Kristen, “Keselamatan itu berasal dari orang-orang Yahudi” (Yohanes 4:22). Kafir Kristen pemuja Yesus tidak paham dengan ayat yang mereka kutip. Kalau ingin memahami ayat tersebut, Anda harus membaca ayat-ayat sebelumnya, khususnya kepada siapa ucapan Yesus ini ditujukan. Perkataan Yesus tersebut ditujukan kepada perempuan Samaria. Dia bukan orang Yahudi, tetapi dia adalah orang Israel. Itu dari pengakuan perempuan Samaria tersebut kepada Yesus bahwa Ya’kub adalah bapanya (Yohanes 4:12). Nabi-nabi yang berasal dari bangsa Israel, dakwah mereka terbatas di negeri mereka sendiri, tidak terkecuali Yesus. Orang-orang Israel hanya boleh mengikuti syariat agama dari Nabi-nabi dari bangsa Israel. Yesus berkata kepada perempuan Samaria bahwa keselamatan itu berasal dari orang-orang Yahudi, tentu di lihat dari asal perempuan Samaria tersebut yang dari bangsa Israel. Yesus di ayat lain justru ada Nabi-nabi selain dari bangsa Israel. Nabi-nabi sudah di utus Allah Subhanahu wa Ta'ala sejak dunia dijadikan, sementara bangsa Israel baru ada setelah Ishak lahir. Perhatikan sabda Yesus berikut;

Supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, (Lukas 11:50)

Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip terjemahan ayat Al-Qur’an di surah Maryam: 54 yang menjelaskan bahwa Ismail adalah seorang Rasul dan Nabi. Kemudian mereka mengutip terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an, di antaranya;  Dalam surah Saba: 44 dan surah As Sajdah: 3, Allah Subhanahu wa Ta'ala belum pernah menurunkan Nabi sebelum Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan belum pernah menurunkan kitab sebelum Al-Qur’an kepada orang-orang Arab. Namun kedua ayat tersebut sama sekali  tidak dapat menganulir keterangan di Surah Maryam: 54, yang telah dengan jelas menyatakan Ismail adalah Rasul dan Nabi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ismail bukan dari bangsa Israel, mudah bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala jika ingin mengutus Nabi dan Rasul-Nya yang masih dari keturunan Nabi Ismail 'Alaihis Salam. Belum adanya Nabi dan kitab yang diturunkan kepada orang-orang Arab antara Nabi Ismail 'Alaihis Salam dan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga tidak dapat dijadikan alasan kemustahilan diutusnya seorang Nabi dan Rasul Allah Subhanahu wa Ta'ala dari bangsa Arab. Terbukti kaum Nabi Nuh 'Alaihis Salam, kaum Nabi Hud 'Alaihis Salam, kaum Nabi Sholeh 'Alaihis Salam dan kaum Nabi-nabi lainnya juga belum pernah diturunkan kepada mereka Kitab dan belum pernah diutus kepada mereka Nabi dan Rasul, tetapi tidak ada halangan bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menurunkan Kitab dan mengutus Nabi kepada kaum tersebut.

Kafir Kristen pemuja Yesus juga mengatakan bahwa Ishak, putra Abraham yang kedua, dan cucunya Yakub adalah karunia Tuhan kepada Abraham, dan sama sekali tidak menyebut Ismail. Itu pernyataan paling konyol Kafir Kristen pemuja Yesus. Kebodohan mereka sudah pada level masif terstruktur dan sistematis. Kalian bilang Ismail tidak pernah disebut karunia Tuhan itu cari di terjemahan Al-Qur’an yang mana? Nabi Ismail 'Alaihis Salam disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai anugerah Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam di hari tua. Perhatikan ayat berikut;

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. (Ibrahim: 39)  

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Tidak Ada Nabi Dari Keturunan Ismail"

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.