Kafir Kristen mengatakan Paulus diakui Al-Qur’an sebagai utusan Yesus. Mereka mengatakan nama Paulus disebutkan dalam tafsir suroh Yasin: 14. Ibnu katsir dalam kitab Tafsirnya hanya mengutip pendapat Qotadah dan lainnya. Sementara Ibnu Katsir sendiri menyatakan keraguannya atas pendapat Qatadah tersebut.
(yaitu)
ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan
keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan
itu berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu." (Yasiin: 14)
Menurut Ibnu
Katsir, pengertian lahiriah ayat menunjukkan ketiga utusan tersebut
adalah utusan Allah, bukan utusan Isa Al-Masih. Jelas sekali kalau ayat tersebut
sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Paulus atau murid-murid
Yesus.
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami bernasib malang karena
kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan
merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami." (Yasiin: 18)
Dalam ayat di
atas ketiga utusan tersebut ditolak oleh kaumnya (Yasiin: 18). Sementara Kitab Para
Rasul menyatakan murid-murid Yesus ataupun Paulus diterima oleh penduduk Antiokhia.
Bahkan dari sinilah nama Kristen muncul. Jelas sekali utusan yang di maksud
dalam surah Yasiin: 14 bukanlah murid-murid Yesus ataupun Paulus.
Tidak ada
siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka
semuanya mati. (Yasiin:
29)
Negeri yang
menolak ketiga utusan tersebut di azab karena mereka tidak beriman dan membunuh para utusan
(Yasiin: 29). Sementara Antiokhia yang menjadi tempat Paulus dan murid-murid Yesus
lainnya dalam menyebarkan agama, tidak pernah di azab. Jadi jelas negeri yang di azab dalam
Yasiin: 29 bukanlah Antiokhia.
Demikianlah
bantahan terhadap tuduhan kafir Kristen yang berkata Paulus diakui Al-Qur’an. Kafir Kristen
hanya mengutip Tafsir ibnu Katsir tanpa peduli tentang kesahehan pendapat itu. Padahal Ibnu
Katsir mengutip pendapat yang menyatakan para rasul dalam surah Yasiin tersebut adalah murid-murid Yesus dan
Paulus, hanyalah
untuk menunjukkan kelemahan Pendapat tersebut. Kafir Kristen juga mengabaikan ayat-ayat Al-Qur’an
setelahnya.
0 Response to "Benarkah Kerasulan Paulus Diakui Al-Qur’an?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.