Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Menjawab Tuduhan Kafir Kristen Yang Sengaja Tidak Mau Menggunakan Akalnya

Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip terjemahan sebuah Hadits yang didalamnya terdapat riwayat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menghisap atau mencium mulut Al-Hasan. Mereka menganggap perbuatan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tersebut menjijikkan.

Telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami Hariz dari Abdurrahman bin Abu Auf Al Jarasyi dari Mu'awiyah berkata; saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengisap lidah atau mulut Al Hasan bin 'Ali dan sesungguhnya tidak akan disiksa lidah atau mulut yang telah dihisap oleh Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. (Musnad Ahmad: 16245)

Menjijikkan menurut siapa? Karena batas menjijikkan pada setiap orang itu berbeda-beda. Bagi sebagian orang mencium mulut anaknya sendiri itu biasa saja, tapi bagi orang lain itu menjijikkan. Bagi Yesus makan dengan tangan tanpa mencuci tangan itu sesuatu yang biasa, tetapi bagi kebanyakan kita itu menjijikkan.

Kafir Kristen pemuja Yesus juga menuduh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam terangsang dengan cucunya sendiri sehingga mencium mulutnya. Tuduhan orang tak punya akal. Mereka hanya mau menunjukkan kebencian mereka terhadap Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, sampai-sampai akal pun sengaja tidak mereka pakai.

Kalau saja saya mau dengan sengaja tidak menggunakan akal seperti mereka, pasti saya juga akan menganggap Yesus terangsang ketika melihat anak kecil sehingga memeluknya. Tetapi itu mustahil terjadi, karena saya bukan orang yang sengaja tidak menggunakan akal demi menunjukkan kebencian kepada orang lain.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip terjemahan Hadits yang di dalamnya diriwayatkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memeluk seorang laki-laki dari belakang. Kafir Kristen mengatakan perbuatan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam menunjukkan bahwa beliau memiliki kelainan seks.

Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Tsabit al-Bunani dari Anas, ada seorang laki-laki desa bernama Zahir, ia menghadiahi Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam sebuah hadiah dari desa. Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam sering berbekal dengannya jika mengadakan sebuah perjalanan. Sering-sering Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam mengatakan: " Zahir orang desa sedangkan kita orang kota". Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam sangat mencintai Zahir, sekalipun buruk wajahnya. Suatu hari ketika dia sedang berjualan, Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam mendatanginya seraya mendekapnya dari belakang tanpa sepengetahuannya. Zahir berteriak, tolong beritahu saya siapa ini?, lalu ia menoleh dan melihatnya, ternyata beliau adalah baginda Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam, maka ia tidak melepas punggungnya yang melekat dengan dada Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam. Begitu Zahir tahu si pendekapnya, Nabi shallallahu'alaihi wasallam mengatakan, "Siapa yang hendak membeli budak?", maka Zahir berkata, wahai Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam, demi Allah kalau begitu Tuan mendapati saya seperti orang murahan (rendah). Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam lantas berujar, "Akan tetapi disisi Allah kamu bukanlah orang yang murah", atau beliau Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda, "Akan tetapi di sisi Allah kamu sangatlah mahal." (MusnadAhmad: 12187)

Nama laki-laki tersebut adalah Zahir. Dia adalah laki-laki desa yang sering sekali memberi bekal Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam ketika mengadakan sebuah perjalanan. Zahir juga pernah memberi hadiah dari desa, sehingga Nabi sangat mencintainya.

Suatu hari Zahir sedang berjualan, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam mendatanginya seraya memeluknya dari belakang. Perbuatan Nabi tersebut oleh kafir Kristen pemuja Yesus disebut sebagai kelainan seks, homo dan semacamnya. Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak melakukan apa-apa selain memeluknya.

Lagi-lagi kafir Kristen pemuja Yesus sengaja tidak menggunakan akalnya demi menunjukkan kebencian mereka terhadap Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Seorang laki-laki memeluk lelaki lainya sebagai tanda cinta itu lumrah di sebagian tempat.

Di Indonesia mungkin kita tidak pernah melihat lelaki memeluk temannya lelaki, tetapi di belahan bumi lainnya itu kejadian biasa dan tidak seorang pun menganggap mereka gay hanya karena berpelukan. Jadi jangan hanya karena ada laki-laki memeluk laki-laki lantas kalian vonis mereka gay.

Jika kafir Kristen pemuja Yesus menganggap laki-laki memeluk laki-laki adalah pasangan homo atau gay, maka harusnya kalian juga mengakui kalau Paulus juga seorang gay. Karena Paulus pernah di peluk banyak orang sambil di ciumi. Jangan-jangan Paulus itu korban perkosaan antar homo. Nggak enak kan kalau saya bilang begitu?

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan ada Hadits dari Abu Daud yang menceritakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengangkat baju depannya bagi seorang pria yang mana pria itu langsung menciumi seluruh tubuhnya, dari pusar hingga ke ketiak.

Saya sudah periksa Kitab Hadits Sunan Abu Daud dan kitab Hadits dari kutubus sittah lainnya, tetapi saya tidak menemukan Hadits yang isinya semacam itu. Namun ada dalam Hadits Sunan Abu Daud yang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam membuka bajunya kemudian seorang laki-laki memeluk tubuh beliau dan menciumnya. Sama sekali tidak menyebut pusar dan ketiak.

Telah menceritakan kepada kami Amru bin Aun berkata, telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Husain dari 'Abdurrahman bin Abu Laila dari Usaid bin Hudhair seorang laki-laki Anshar, berkata, "Saat ia bercakap-cakap dengan sekumpulan orang, lalu ada sesuatu yang membuat mereka tertawa, tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menusuk lambungnya dengan kayu." Laki-laki itu berkata, "Berikanlah aku hak untuk mengqishas!" beliau bersabda: "Lakukanlah." Laki-laki itu berkata lagi, "Tuan masih mengenakan baju, padahal aku tidak mengenakan baju." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lantas melepas bajunya, namun laki-laki itu memeluk dan mencium badan beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, sebenarnya inilah yang aku harapkan." (Sunan Abu Daud: 4547)

Dalam Hadits tersebut diceritakan seorang laki-laki Anshar bercakap-cakap dengan sekumpulan orang yang membuat salah seorang di antaranya tertawa. Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam menusuk perut salah seorang dari mereka dengan kayu. Laki-laki itu ingin membalas apa yang telah dilakukan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam .

Laki-laki tersebut ingin Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam melepas bajunya, karena saat Nabi menusuk perutnya, laki-laki tersebut tidak memakai baju. Setelah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam melepas bajunya, laki-laki tersebut memeluk tubuh Nabi dan menciumnya.

Penjelasan saya tentang Hadits tersebut tidak jauh berbeda dengan Hadits sebelumnya. Hanya orang yang sengaja tidak menggunakan akalnya saja yang mengatakan perbuatan tersebut sebuah kelainan. orang yang paling benci terhadap dakwah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yaitu orang-orang Musyrik, tidak pernah menganggap kejadian tersebut sebagai bahan untuk mencela Nabi dan sahabatnya.

Ungkapan cinta seseorang kepada Nabi tidak bisa kalian samakan dengan ungkapan cinta kepada manusia lainnya. Coba tengok perbuatan seorang perempuan kepada Yesus. Perempuan itu membasahi kaki Yesus dengan air mata, kemudian menyeka kaki Yesus dengan rambutnya.

Memangnya tidak ada air apa, sampai perempuan itu membasahi kaki Yesus dengan air mata? Itu butuh air mata berapa ribu tetes? Kemudian perempuan itu menyeka kaki Yesus dengan rambutnya, memangnya tidak ada kain, sampai rambut pun dibuat untuk mengeringkan kaki?

Sudah, sampai di situ? Tidak! Perempuan itu mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ungkapan cinta semacam itu terlihat aneh dan berlebihan kalau ditujukan kepada manusia biasa, tetapi itu lumrah jika dilakukan kepada seorang Nabi. Sudah mulai encerkah otak kalian?        

   




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menjawab Tuduhan Kafir Kristen Yang Sengaja Tidak Mau Menggunakan Akalnya"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.