Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

3 Kali Ayat Quran Turun Karena Umar Bin Khattab dan Sama Persis Dengan Pendapatnya

Kafir Kristen pemuja Yesus bernama Elyas Zulkifli menuduh Umar bin Khattab mengintervensi Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menurunkan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dia mengutip Hadis-hadis Shahih yang menyebut Umar bin Khattab memiliki pemikiran tentang tiga persoalan yang beliau ingin pemikirannya tersebut dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka Umar bin Khattab menyampaikannya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  dan pemikiran Umar bin Khattab  tersebut disetujui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan menurunkan ayat-ayat Al-Qur’an.

Elyas Zulkifli menuduh Umar bin Khattab mengintervensi Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan mengutip hadis-hadis shahih. Padahal hadis-hadis Shahih yang dia kutip sama sekali tidak mengesankan Umar bin Khattab mengintervensi Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menurunkan ayat-ayat Al-Qur’an. Dalam Shahih Bukhari nomor 387 misalnya, pada hadis ini disebutkan bahwa turunnya tiga ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan pendapat Umar bin Khattab merupakan pengkabulan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Aun berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Humaid dari Anas bin Malik berkata, 'Umar bin Al Khaththab, "Aku memiliki pemikiran yang aku ingin jika itu dikabulkan oleh Rabb-ku dalam tiga persoalan. Maka aku sampaikan kepada Rasulullah ﷺ, 'Wahai Rasulullah, seandainya Maqam Ibrahim kita jadikan sebagai tempat shalat? Lalu turunlah ayat: '(Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat) ' (QS. Al-Baqarah: 125). Yang kedua tentang hijab. Aku lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, seandainya Tuan perintahkan istri-istri Tuan untuk berhijab karena yang berkomunikasi dengan mereka ada orang yang shalih dan juga ada yang fajir (suka bermaksiat).' Maka turunlah ayat hijab. Dan yang ketiga, saat istri-istri beliau cemburu kepada beliau (sehingga banyak yang membangkang), aku katakan kepada mereka, 'Semoga bila beliau menceraikan kalian Rabb-nya akan menggantinya dengan istri-istri yang lebih baik dari kalian.' Maka turunlah ayat tentang masalah ini." Abu Abdullah berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam berkata, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayyub berkata, telah menceritakan kepadaku Humaid ia berkata, Aku mendengar Anas seperti hadits ini." (Shahih Bukhari: 387) 

Demikian juga yang disebutkan dalam Shahih Muslim nomor 4412, pada hadis ini disebutkan turunnya tiga ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan pendapat Umar bin Khattab merupakan persetujuan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amir dia berkata; Juwairiyah bin Asma' Telah mengabarkan kepada kami dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dia berkata, "Umar bin Khaththab pernah berkata; 'Sesungguhnya pendapatku pernah disetujui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam tiga hal, yaitu; tentang maqam Ibrahim. tentang peristiwa hijab, dan tentang tawanan perang Badar." (Shahih Muslim: 4412) 

Jika Elyas Zulkifli menganggap Umar bin Khattab mengintervensi Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menurunkan ayat-ayat Al-Qur’an, pertanyaan saya, bagaimana cara Umar bin Khattab melakukannya? Apakah seseorang yang berharap pendapatnya dikabulkan atau disetujui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dapat dikatakan mengintervensi Tuhan? Jika benar begitu, maka kita yang tiap hari berdoa kepada Tuhan dapat juga disebut mengintervensi Tuhan!

Dan sepertinya Elyas Zulkifli ini tidak pernah khatam baca Bible. Seandainya dia sudah pernah khatam baca Bible, tentu Elyas Zulkifli tidak akan ceroboh menuduh Umar bin Khattab mengintervensi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena dia tahu kalau itu dilakukannya, maka akan membuat dirinya sangat malu. Perhatikan ayat-ayat Bible Perjanjian Lama berikut:

23  Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?

24  Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?

25  Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"

26  TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka."

27  Abraham menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.

28  Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana."

29  Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya: "Sekiranya empat puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu."

30  Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana."

31  Katanya: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu."

32  Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu."

33  Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya. (Kejadian 18:23-33)

Mengetahui Tuhan akan melenyapkan kota Sodom, Abraham yang berada di hadapan Tuhan mencecar Tuhan dengan pertanyaan-pertanyaan, Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?

Abraham melarang Tuhan untuk berbuat seperti itu, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik. Dengan kurang ajarnya, Abraham berkata kepada Tuhan, Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil? Abraham menuduh Tuhan tidak dapat berbuat adil! Tuhan yang seperti tidak berdaya dengan cercaan Abraham, kemudian berfirman bahwa Dia tidak akan membinasakan kota sodom jika ada 50 orang benar dalam kota itu.

Puaskah Abraham dengan jawaban Tuhan tersebut? Ternyata belum! Dengan berani Abraham berkata kepada Tuhan, Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu? Tuhan yang mungkin merasa tertekan, takut diri-Nya akan dianggap Abraham tidak menghukum dengan adil, maka Tuhan pun berfirman,  Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana. Begitu pun seterusnya. Setiap Tuhan berjanji tidak akan memusnahkan Sodom bila ada orang benar dengan jumlah yang ditetapkan-Nya, maka Abraham selalu mempertanyakannya, sehingga jumlah minimum orang benar yang mengharuskan Tuhan untuk tidak menghukum kota Sodom terus turun.

Dari kisah Abraham yang terdapat dalam Bible tersebut, dapatlah kita ketahui bila Tuhan dalam Bible sangat mudah di intervensi oleh manusia. Lemah dan tak berdaya menghadapi pertanyaan dan pernyataan yang menyudutkan dari Abraham. Bahkan Abraham menghakimi Tuhan dengan menganggap-Nya tidak adil bila membinasakan kota Sodom beserta orang benar di dalamnya, dan Tuhan nyatanya tak sanggup berbuat apa-apa.

Jadi bukan Tuhan sesembahan umat Islam, Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang dapat diintervensi oleh manusia, tapi Tuhan sesembahan kamu sendiri yang dapat diintervensi manusia, Elyas Zulkifli. sekarang bagaimana jawaban kamu sekarang? 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Kali Ayat Quran Turun Karena Umar Bin Khattab dan Sama Persis Dengan Pendapatnya"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.