Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

DIMANAKAH ALLAH nya orang ISLAM dan KRISTEN?

Allah Subhanahu wa Ta'ala memang beristiwa’ di atas Arsy yang ada di atas langit, sebagaimana disebutkan di banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi. Bagi Muslim seperti saya, keberadaan Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas Arsy lebih masuk akal dari pada Tuhan kafir Kristen yang katanya ada di mana-mana. Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Agung dan Maha Suci, tentu akan menetap di tempat yang sesuai dengan keagungan dan kesucian diri-Nya. Berbeda dengan kepercayaan kafir Kristen yang menganggap Tuhan ada di mana-mana. Karena menganggap Tuhan yang mereka sembah berada di mana-mana, maka kafir Kristen juga harus melazimkan Tuhan yang mereka sembah juga berada di tempat-tempat kotor dan najis, seperti berada di septic tank WC, ada di kandang binatang, dan di tempat-tempat kotor dan najis lainnya.

Selain itu, mempercayai keberadaan Tuhan ada di mana-mana juga akan memberi jalan kepada manusia untuk menyembah apa yang ingin dia sembah selain dari pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan orang-orang yang percaya Tuhan ada di mana-mana tidak akan mampu meluruskan kesalahan dalam penyembahan yang dilakukan sebagaian manusia. Saya kasih contoh, misalnya orang Kristen yang percaya Tuhan ada di mana-mana ingin meninjili penyembah patung keramat yang percaya bahwa dalam patung tersebut ada Tuhan semesta alam, kira-kira bagaimana cara si Kristen agar dapat membujuk penyembah patung itu untuk masuk Kristen dan meninggalkan penyembahannya? Sementara keyakinan penyembah patung yang menganggap Tuhan ada di mana-mana itu tidak bertentangan dengan keyakinan si Kristen!

Ada banyak tempat dalam Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi yang menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala beristiwa’ di atas Arsy yang ada langit. Namun tidak ada yang dapat mengetahui bagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala beristiwa’ karena Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi tidak menjelaskannya, seperti dikatakan oleh Imam Malik ketika beliau ditanya orang tentang hal ini. Beliau menjawab: “Kata istiwa’ itu telah kita pahami. Akan tetapi, bagaimana caranya tidak kita ketahui. Mengimani hal ini adalah wajib, tetapi mempertanyakan bagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala  beristiwa’ adalah bid’ah“. Pengertian ini beliau peroleh dari gurunya, Syaikh Rabi’ah bin Abdurrahman yang bersumber dari riawayat Ummu Salamah Radhiallahu anha. Hal ini merupakan pendapat semua Ahli Sunnah yang bersumber dari shahabat Nabi Shalallahu alaihi wa sallam dan para tokoh Islam sesudahnya.

Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi telah menjelaskan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala beristiwa’ di atas arsy, namun dengan ilmu-Nya, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Dalam satu waktu, Allah Subhanahu wa Ta'ala dapat beristiwa’ di atas arsy dan sekaligus bersama makhluknya dengan ilmu-Nya. Perhatikan ayat berikut,

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (Al-Mujaadilah: 7)

Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi tidak menjelaskannya bagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala beristiwa’ di atas arsy, sementara Allah Subhanahu wa Ta'ala itu ghaib dan berbeda dengan semua makhluknya. Dilarangnya seorang Mukmin bertanya bagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala beristiwa’ di atas arsy, karena dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam kesesatan dengan menyerupakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan makhluknya. Berbeda dengan Kristen yang Tuhannya serupa manusia, orang Kristen tidak perlu dilarang bertanya bagaimana Tuhannya duduk, karena duduknya Tuhan orang Kristen pasti sama dengan duduknya manusia.

Tanpa rasa malu Tanparagi mengatakan bahwa Tuhannya orang Kristen ada satu, padahal sebagaimana yang sudah kita tahu, orang Kristen punya tiga Tuhan yang sehakikat, yaitu Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Kebingungan muncul karena mereka menganggap ketiga Tuhan-Tuhan tersebut adalah satu, inilah yang sering di anggap Muslim tidak masuk akal. Kalau tanparagi mau membandingkan, bandingkanlah Trinitas dengan Tauhid, jangan Trinitas dengan Allah beristiwa’ di atas arsy, ya kagak nyambung. Allah Subhanahu wa Ta'ala itu ghaib dan berbeda dengan semua makhluknya, bagaimana Muslim bisa tahu bagaimana Allah beristiwa’ di atas arsy kalau wujudnya Allah saja kita belum pernah melihatnya. Bagi Muslim seperti saya, ini masuk akal, karena bagaimana bisa kita mensifati sesuatu yang belum pernah kita lihat.

Jangan bandingkan dengan Tuhannya orang Kristen yang segambar atau serupa dengan manusia, digambarkan oleh orang Kristen Tuhan itu seperti kakek-kakek tua bangka duduk di awan, karena segambar dengan manusia itulah, Tuhan Kristen jadi sangat mudah disifati.

Tanparagi kembali membahas masalah nama Tuhan Kristen. Masalah ini sudah sering saya tanggapi, singkatnya nama Yahweh itu bukan berasal dari Taurat berbahasa Ibrani, melainkan dari penyalinan huruf atau transliterasi YHVH ke dalam bahasa Yunani. Yahweh juga sebagai pengucapan salah kaprah dari YHVH. Orang-orang Yahudi sendiri, yang kitab sucinya di bajak oleh orang-orang Kristen, tidak mengenal Yahweh sebagai nama sesembahan mereka. Rabi Yahudi justru menyatakan Tuhan orang Yahudi dan orang Islam adalah Allah. Jadi kalau tanparagi mengatakan bahwa nama Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah Yahweh, itu klaim sepihak dia saja. Karena Yahweh hanyalah nama yang muncul dari penyalinan huruf dan pengucapan salah kaprah, Yahweh bukanlah nama Tuhan yang shahih, karena bukan nama Tuhan yang shahih, maka Yahweh tidak maha ada atau maha hadir seperti yang dikatakan tanparagi.

Tanparagi menganggap orang-orang Kristen adalah anak-anak Yahweh, tidak seperti Allah yang menganggap Muslim adalah abdul, hamba, budak, karena Allah tidak mempunyai anak. Pernyataan tanparagi yang seperti itu menampar Paulus karena dalam surat kirimannya, Paulus menyebut dirinya Hamba Allah dan menganggap orang Kristen adalah hamba Allah setelah ditebus dosanya. Tanparagi juga menampar Yakobus yang menyebut dirinya hamba Allah, menampar juga Petrus karena dia menyuruh orang Kristen harus menjadi hamba Allah. Perhatikan ayat-ayat berikut, Tanparagi.

Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita (Titus 1:1)

Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. (Roma 6:22)

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. (Yakobus 1:1)

Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. (1Petrus 2:16)  

Kalau di suruh memilih, ingin menjadi Hamba Allah atau menjadi anak-anak Yahweh, umat Islam pasti memilih menjadi Hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala menjanjikan azab bagi orang-orang yang menganggap dirinya anak-anak Tuhan, mana tahu tanparagi. Perhatikan ayat berikut.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). (Al Maa'idah: 18).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "DIMANAKAH ALLAH nya orang ISLAM dan KRISTEN?"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.