Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Saya masih ingat dengan jelas
ketika pertama kali mendengar isi dari Qs 112:3, “Dia [Allah] tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan.” Kala itu saya sedang duduk di serambi rumah kami di
kota kecil di Jawa Timur. Beberapa anak SMP berjalan kaki pulang dari sekolah.
Kira-kira 50 meter dari rumah, mereka melihat saya dan langsung berteriak,
“Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.” Kemudian mereka meneruskan
perjalanan pulang. Walau hal itu terjadi sekitar 45 tahun yang lalu, saya masih
mengingatnya dengan jelas. Anak-anak itu dan semua orang Islam cenderung
berpikir bahwa ucapan yang demikian merupakan serangan bagi iman kekristenan.
Jelas itu merupakan pemikiran yang salah. Sebab kekristenan setuju sepenuhnya
dengan ayat Qs 112:3. Orang Kristen juga dapat meneriakkan, “Allah tidak
beranak dan tidak diperanakkan.” Benarkah? Inilah penjelasan kami:
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa mereka
setuju sepenuhnya dengan Al-Qur’an surah Al-Ikhlas: 3. Mereka juga dapat
meneriakkan, Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Kalau cuma teriak “Allah
tidak beranak dan tidak diperanakkan” siapa yang tidak bisa? Yang terpenting
itu ada atau tidak keterangan dari ayat-ayat Bible, baik Perjanjian Lama ataupun
Perjanjian Baru yang menyebut “Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan”.
Tolong tunjukkan di mana ayatnya kalau Kristen memang setuju “Allah tidak
beranak dan tidak diperanakkan”. Saya yakin, walaupun sampai lenyap langit dan
bumi anda cari, anda tidak akan pernah menemukan ayat yang saya minta!
Perbedaan kata Figuratif dan Harfiah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Orang yang mengerti bahasa dan
mendengar istilah “Anak Suroboyo” tentu tidak berpikir bahwa Surabaya
melahirkan anak. Melainkan, orang tersebut berasal dari Surabaya. Demikian juga
dengan kata “anak kunci.” Bukan berarti kunci melahirkan anak. Inilah yang
disebut dengan kata figuratif atau kata kiasan. Bagaimana dengan ungkapan,
“Muhammad adalah kekasih Allah”? Apakah Allah berpacaran dengan Muhammad,
layaknya pria dan wanita? Tentu semua umat Muslim mengerti ungkapan tersebut
hanyalah kiasan/figuratif. Lalu, bagaimana kita memahami ayat suci yang
terkenal di Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16?
Dikatakan, “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.” Mereka yang mengerti bahasa, tentu mengerti bahwa,
“Anak-Nya yang tunggal” di ayat tersebut adalah ucapan figuratif. Seperti
halnya “Anak Suroboyo” berasal dari Surabaya. Demikian juga “Anak Allah” berasal
dari Allah, namun bukan anak biologis Allah.
Jawaban Saya: Tidak ada sesuatu yang harus saya jawab dari tulisan
kafir Kristen pemuja Yesus di atas, saya terima dengan sepenuh hati. Memang
istilah “anak Allah” dalam Bible selalu bermakna kiasan atau figuratif, itu
adalah kebiasaan orang-orang kafir menyebut orang-orang saleh di antara mereka
dengan sebutan anak Allah. Yang harus diketahui oleh kafir Kristen, Al-Qur’an
bukan hanya menyatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala itu tidak beranak dalam arti
harfiah, tetapi Al-Qur’an juga menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala juga
tidak beranak dalam arti kiasan atau figuratif. Baca jawaban saya selanjutnya.
Kristen dan Islam – Allah Tidak Beranak
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Alkitab tidak mengajarkan Allah
melakukan hubungan biologis dengan Maryam sehingga melahirkan allah baru, yaitu
Tuhan Yesus Kristus. Inilah pemahaman sebagian umat Muslim yang salah. Mereka
yang mempunyai pemahaman demikian, sulit membedakan antara bahasa figuratif dan
bahasa harfiah. Tentu Alkitab tidak mengajarkan hal-hal yang bertentangan
dengan “. . . Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari
mempunyai anak . . . . “ (Qs 4:171). Sayangnya ucapan nabi ini tidak membedakan
antara bahasa figuratif dan harfiah. Kiranya umat Muslim mengerti bahwa Alkitab
dan orang Kristen tidak mengajarkan, Isa Al-Masih adalah hasil hubungan
biologis antara Allah dan Siti Maryam!
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus selalu gagal paham ketika
ingin memahami ketuhanan dalam Islam. Itu karena mereka hanya membaca satu-dua
ayat kemudian membuat kesimpulan. Ayat yang sering mereka kutip adalah “Allah
tidak beranak dan tidak pula diperanakkan” (Al-Ikhlas: 3) atau “Sesungguhnya
Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak” (An-Nisaa’:171).
Kemudian mereka membuat kesimpulan bahwa Al-Qur’an telah salah dalam memahami
“anak Allah” dalam kekristenan. Padahal ketika Al-Qur’an berkata bahwa Allah Subhanahu
wa Ta’ala tidak beranak atau Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mempunyai anak,
anak yang dimaksud pada ayat-ayat tersebut adalah anak dalam arti biologis
sekaligus anak dalam arti kiasan atau figuratif. Perhatikan ayat-ayat di bawah
ini:
Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal
Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia
mengetahui segala sesuatu. (Al
An'aam: 101)
Ayat di atas adalah bantahan
Al-Qur’an terhadap orang-orang yang menganggap Allah Subhanahu wa Ta’ala
memiliki anak. Yang dimaksud anak pada ayat di atas adalah anak dalam arti
biologis arena dihubungkan dengan mempunyai istri. Sekarang perhatikan
ayat-ayat di bawah ini.
Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya
dan Dia mengkhususkan buat kamu anak laki-laki. (Az Zukhruf: 16)
Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil
(mempunyai) anak." (Maryam:
88)
Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil
(mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat
itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan (Al Anbiyaa': 26).
Ayat-ayat di atas adalah
sanggahan Al-Qur’an terhadap orang-orang yang menganggap Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengambil anak, mengangkat anak, atau menjadikan anak dari Malaikat-malaikat,
jin-jin dan orang-orang saleh. Kepercayaan Allah subhanahu wa ta’ala mengambil
anak, mengangkat anak, atau menjadikan anak dari Malaikat-malaikat dan jin-jin
adalah perbuatan orang-orang musyrik Mekkah. Sedangkan kepercayaan Allah
subhanahu wa ta’ala mengambil anak, mengangkat anak, atau menjadikan anak dari orang-orang
saleh adalah perbuatan orang-orang kafir Yahudi dan Kristen. Sekarang
perhatikan ayat ini, lalu terdengarlah
suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius
3:17). Ayat ini seolah memperlihatkan Yesus di ambil anak, di angkat anak,
atau dijadikan anak oleh Tuhan ketika selesai di baptis oleh Yohanes, karena
sebelum itu tidak ada suara dari sorga yang menyatakan Yesus anak Tuhan.
Perhatikan, betapa sesuainya Az Zukhruf: 16, Maryam: 88, Al Anbiyaa': 26 dengan
Matius 3:17.
Walaupun Al-Qur’an banyak
menceritakan Nabi-nabi dari Bani Israel, tetapi tidak satu pun dari mereka yang
di sebut oleh Al-Qur’an sebagai anak Allah, meskipun itu hanya bermakna kiasan
atau figuratif. Padahal Al-Qur’an banyak mempergunakan kata “anak” sebagai
kiasan atau figuratif, seperti anak-anak Adam, anak jari atau anak sungai.
Sampai di sini, masihkah kafir Kristen mengatakan bahwa Al-Qur’an telah salah
dalam memahami “anak Allah” dalam kekristenan karena tidak membedakan “anak
Allah” figuratif dan harfiah?
Allah Tidak Diperanakkan
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ketika kami masih tinggal di
Indonesia, saya sering bertanya dengan teman Muslim saya, “Apakah Allah dapat
masuk Stadion Surabaya?” Mereka menjawab, “Allah Maha Kuasa dan dapat masuk ke
mana Ia berkehendak.” Saya bertanya lagi, “Apakah Allah dapat masuk rumah
kami?” Jawabannya sama. Saya bertanya lagi, “Apakah Allah dapat masuk ke ruang tamu
di mana kami duduk?” jawabannya, “Allah
Maha Kuasa, Ia dapat masuk ke mana saja Ia mau!” “Apakah Allah dapat masuk ke
bawah meja di depan kami?” Tentu! Dia Maha Kuasa, Ia dapat masuk ke mana Ia
berkehendak. Bila demikian, “Apakah Allah dapat masuk ke dalam rahim perempuan?”
Dengan terpaksa mereka menjawab, “Allah Maha Kuasa. Bila Ia ingin masuk ke
dalam rahim wanita, tentu Ia dapat masuk.”
Bila Allah tidak beranak,
bagaimana dengan Isa Al-Masih? Isa Al-Masih adalah “Kalimat Allah” yang kekal.
Tidak mempunyai permulaan (mustahil memisahkan Allah dari Kalimat-Nya) dan berasal
dari sorga. Kalimat Allah yang Maha Kuasa masuk ke dalam rahim Siti Maryam, dan
dilahirkan sebagai manusia. Selama 33 tahun di bumi, Kalimat Allah yang
dilahirkan Siti Maryam dikenal dengan nama “Isa Al-Masih.”
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menceritakan diskusinya
dengan seorang Muslim khayalannya yang membenarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala
dapat berada di mana-mana, termasuk dapat berada di rahim seorang wanita.
Dalam kitab Durus Al-‘Am, karya
Syaikh Abdul Malik Al-Qasim dinyatakan bahwa perkataan tersebut batil.
Perkataan ini merupakan ucapan pelaku bid’ah dari kalangan Jahmiyah dan
Mu’tazilah serta yang sepaham dengan mereka. Perkataan yang benar dan yang
dipegang oleh Ahlussunnah wal Jama’ah adalah bahwa Allah Ta’ala ada di langit,
di atas Arsy di atas seluruh makhluk, sebagaimana yang ditunjukkan oleh
ayat-ayat Al-Qur`an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, serta
ijma’ (kesepakatan) para salafusshalih umat ini. Dalam firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala dinyatakan, “Sesungguhnya Rabb
kalian adalah Allah, yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy-Nya.” (Al-A’râf: 54).
Oleh karena perkataan Allah
berada di mana-mana adalah perkataan sesat pelaku bid’ah, maka perkataan itu
tidak dapat dijadikan dalih oleh kafir Kristen pemuja Yesus sebagai pembenar
lahirnya Allah dari rahim wanita.
Kemudian kafir Kristen pemuja
Yesus menyatakan bahwa yang dilahirkan oleh Maryam adalah Yesus sebagai
manusia. Jadi menurut mereka ini tidak bertentangan dengan ayat Al-Qur’an yang
menyatakan Allah tidak diperanakkan. Kafir Kristen rupanya berupaya membodohi
kita umat Islam, tetapi umat Islam tidak akan pernah berhasil mereka bodohi. Yesus
dalam teologi sesat Kristen bukan hanya sepenuhnya manusia, tetapi juga
sepenuhnya Allah. Jadi kalau mau konsisten dengan teologi sesat Kristen, Maryam
bukan hanya melahirkan manusia, tetapi Maryam juga melahirkan Allah. Itulah sebabnya
kafir Kristen pemuja Yesus menyebut Bunda Maria dengan sebutan Bunda Allah,
karena Maria telah melahirkan Allah.
Selain itu, kafir Kristen pemuja
Yesus terlihat tidak konsisten dalam berkata-kata. Dalam diskusinya dengan
teman khayalannya, kafir Kristen pemuja Yesus menanyakan, “Apakah Allah dapat masuk ke dalam rahim
perempuan?”, kemudian di jawab sendiri oleh kafir Kristen pemuja Yesus melalui
teman khayalannya, “Allah Maha Kuasa. Bila Ia ingin masuk ke dalam rahim
wanita, tentu Ia dapat masuk”. Tetapi pada tulisan selanjutnya, mereka
membantah yang lahir dari rahim Maryam adalah Allah. Kafir Kristen pemuja Yesus
menyebut kalimat Allah yang masuk ke rahim Maryam dengan maksud mengelabui umat
Islam. Padahal dalam teologi Kristen kalimat Allah atau firman Allah adalah Allah.
Lihat betapa compang-campingnya mereka dalam melakukan pembelaan terhadap
keyakinan mereka yang sesat dan menyesatkan.
ajaran yang compang camping? hehe
BalasHapusbagaimana kalian muslim bisa percaya pada muhammad agar masuk surga? sedangkan dia sendiri masih minta di doakan..
pendiri aja msih minta di doakan, gimana pengikut? yang ga jelas masih aja di ikutin? ajaran aneh
“Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (Al Ahzab: 56), ini adalah perintah Allah swt agar umat Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, bukan permintaan Nabi Muhammad saw agar dirinya diselamatkan. Shalawat yang kami lakukan dimaksudkan sebagai salam penghormatan dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat dalam Islam juga tidak pernah dikhususkan kepada Nabi Muhammad SAW saja, tetapi kepada seluruh Nabi dan Rasul Allah SWT lainnya (Ash-Shaaffaat' :181). Nabi Muhammad saw sudah pasti selamat masuk surga karena sudah memperoleh rahmat Allah swt , baik dishalawatkan atau tidak dishalawatkan. Perhatikan Hadits shahih ini:
HapusTelah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang dari kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya, " maka para sahabat bertanya; 'Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: 'Tidak juga saya, HANYA SAJA ALLAH TELAH MEIMPAHKAN RAHMAT-NYA KEPADAKU. Maka beramallah kalian sesuai sunnah dan berlakulah dengan imbang, berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari, dan (lakukanlah) sedikit waktu (untuk shalat) di malam hari, niat dan niat maka kalian akan sampai." (Shahih Bukhari 5982).
tetap sja islam tidak paham sepenuhnya mengenai istilah anak Allah dan anak-anak Allah, dan yg terpenting mereka tetap memahami Yesus sebagai nabi dg sumber islam.. Buat penulis pahami lah siapa Yesus sebenarnya dg teliti jgn bersumber pada alquran krn kesaksian alquran mengenai Yesus bsa tidk relevan krn dilihat dri sisi sejara terlalu jauh waktu yg terlampaui..
BalasHapusAl-Qur'an yang bersumber dari Tuhan tentu jauh lebih relevan di banding Injil Kristen yang hanya bersumber dari kesakasian manusia. Manusia tidak sempurna demikian kesaksiannya.
HapusSdr Bileam Bin Beor, apakah Alquran dituliskan sendiri oleh jari2 ALLAH seperti kejadian ALLAH memberikan 10 perintahNya (Keluaran 31:18 --> Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah)?.
HapusBukankah keadaan Alquran sampai seperti sekarang dalam prosesnya juga tidak terlepas dari campur tangan manusia??. Tidak bukan??
Iman Kristen juga meyakini bhw Alkitab bersumber dari Tuhan lewat kesaksian orang2 yg dipilihNYA........
Betul Pak Joseph Supraptono, Al-Qur'an memang tidak diturunkan sebagaimana Nabi Musa AS menerima loh Taurat. Al-Qur'an diturunkan bertahap melalui Malaikat Jibril yang diutus kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan wahyu. Sementara itu Injil Kristen bukanlah kitab wahyu yang ditulis sendiri oleh Allah sebagaimana loh Taurat yang diterima Nabi Musa AS dan bukan pula kitab wahyu yang diturunkan bertahap melalui Malaikat sebagaimana Al-Qur'an yang diterima Nabi Muhammad SAW. Injil Kristen ditulis berdasarkan kesaksian dan penyelidikan penulisnya (Lukas 1:2-3), yang itu artinya peran serta Tuhan dalam penulisan Injil Kristen sama sekali tidak ada. Campur tangan manusia dalam Al-Qur'an terbatas hanya pada penulisan Al-Qur'an pada berbagai media tulis yang ada pada saat itu dan pembukuannya, sementara sumbernya berasal dari Allah SWT yang disampaikan oleh Malaikat Jibril. Sedangkan Injil Kristen seperti yang saya jelaskan di atas, bersumber dari kesaksian dan penyelidikan manusia. Oleh karenanya Injil Kristen lebih tepat jika disebut sebagai kitab sejarah daripada kitab wahyu/kitab Allah, demikian.
HapusJalan menuju keselamatan yang hakiki adalah ilmu pengetahuan, tanpa ilmu pengetahuan pasti tersesat.
BalasHapusSebelum bicara substansi isi, menurut saya, sangat bijak mengetahui dahulu sejarah dan filosofisnya, dengan begitu kita dapat paham akan hakikatnya, meskipun banyak tafsir yang dijadikan referensinya, Insya Allah, untuk Jalan Yang Lurus dan Keselamatan itu, ada jelas ditunjukkan sekaligus tertera dalam Firman Allah baik melalui Kitab Injil dan Al'Quran
Salam..
Tuhan Allah Memberkati kita semua
Kristen Liberal!
HapusAnda katakan AlQuran itu dari Tuhan lalu siapa yang mengklarifikasinya bahwa itu dari Tuhan? Yang pasti kan dari Muhammad seorang diri tidak ada saksi lainnya. Dan siapakah Muhammad itu? apakah dia Allah sendiri? ataukah Manusia juga? Yang pasti Manusia juga, jadi yah sama aja yang buat ya manusia juga. Bedanya cuma karena diklaim oleh Muhammad bahwa dia dapat wahyu trus dipercaya saja karena tidak ada saksi lainnya. Tetapi Alkitab Kristen/Yesus lebih bisa dipercayai karena banyak saksi nya yang menuliskannya. Semoga tersadarkan.
BalasHapusMasih bagus Al-Qur'an masih diklaim Nabi-Nya sebagai wahyu Allah SWT. Nah, Injil Kristen dikatakan oleh gereja sebagai firman Allah, tapi tidak satu pun yang mengklaim Injil Kristen sebagai firman Allah. Allah tidak pernah menyebut Injil Kristen adalah firman-Nya, Roh Kudus juga tidak pernah mengatakan mengilhami penulis Injil, Yesus juga tidak pernah mengklaim Injil Kristen adalah firman Allah. Injil Kristen ditulis melalui banyak saksi, itu artinya Injil Kristen adalah kitab sejarah dan bukan firman Allah. Semoga diwaraskan!
HapusYa ampunn..
HapusBileam bin beor
Maksud dari alkitab di katakan firman allah itu karena di dalam alkitab banyak kata-kata yang di ucapkan atau apa ya kalau bukan di ucapkan secara langsung atau langsung (gue bukan lahir di jaman itu makanya gue gak tau ya itu di ucapkan langsung sama Tuhan ke nabi/rasul dsbg atau gimana lah ya, makanya di sebut firman semacam itu lah).. Coba jawab apa bahasa indonesianya selain "firman" ya gtu lah "sabda"? Ya semacam itu
Yang intinya itu Allah mau kasih tau manusia supaya gak sesat atau ngajarin gimana anak sd bisa naik kelas contohnya sih kwkwkw kaya jadi guru/orang tua ke anak gtu lohh Tuhan kasih tau. . Makanya alkitab itu tugasnya apa yg di ketahui orang jaman itu di kasih tau lagi ke umat gereja makanya di bilang "firman" supaya sopan tapi gak semua isi alkitab emang firman karena banyak juga obrolan nabi/rasul pada jaman itu ke orang lain selain Tuhan ya semacam mereka itu benar2 nulis secara detail kehidupan mereka saat itu biar manusia2 pada jaman kita ini bisa tau mana yang mesti di percaya gituuu. .Ngerti?
Makanya orang kristen bilang kalau itu firman allah artinya sebagian dari tulisan2 tersebut adalah apa yang di ajarkan Allah
Ahh terserah deh mahaminya gimana susah tau pke bahasa formal.. -_- lol
Kalau mau bilang alkitab sebagai buku sejarah atau kitab sejarah juga fine karena emang banyak ngajarin tentang sejarah masa itu dan itu terserah kita mau nyebutnya apa.. Cuma agar terlihat sopan nyebut alkitab di gereja atau agar menghargai alkitab makanya di sebut alkitab sebagai firman allah simple deh mikir serba di anggap serius mulu. .
Dan Al_Qur'an cuma si muhammad kan yg bilang itu sebagai wahyu Allah
Tuhan gak pernah tuh kasih tau manusia2 lain itu wahyunya roh kudus juga gak pernah bilang tuhh
Jadi Sama kan kita
Jadi tinggal kita aja lagi yang mikir mana yang benernya
Gak perlu deh so'so' an membuktikan berdasarkan Al_Qur'an dan mengkoreksi isi alkitab
Toh sama2 gak hidup pada jaman itu dan lu nya juga gak kenal kan sama muhammad dan cuma tau semua hal dari buku doang
Ngabisin waktu
Jadi kamu nya mikir mau percaya buku sejarah yang di tulis banyak orang kaya IPS/mau percaya sama sesuatu yang gak ada saksinya. .selain diri nya sendiri,
kan kok bisa ya kaya paranormal aja atau dia mau niru musa sama nabi2 lain yang bisa dapat wahyu dari Tuhan my god pada jaman itu sih contoh ni ya si musa ada bukti akan kekuasaan Tuhan memang Tuhan bantu dia
Lah muhammad mana buktinya? Setidaknya yesus punya bukti lohh dia bisa hidupkan orang mati. . Makanin 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan nah
Kaya musa kan,
cuma bedanya nabi2 jaman dulu gk ada yg bisa ngidupin orang yang udah mati
Itu cuma Tuhan yang bisa atau memang benar yesus itu memang lahir dari manusia tapi bukan manusia biasa. . Alien?
Orang islam bisa percaya ada alien masa gak percaya yesus bukan manusia, piring terbang di percaya tapi gak percaya sama yesus kwkwk mana ada manusia ngidupin orang mati
Ada sih kpercayaan orang dayak pake minyak bintang tapi hidupnya jadi setan kwkwk mau? "karena saya orang asli dayak jdi tau" kwkwkwk
Kalau yesus ngidupinnya emang jadi orang
Makanya si muhammad itu gk bisa/ susah di percaya
Gak punya bukti selain ngaku dapat wahyu
kekuasaannya kok lemah dri musa kwkwk kan aneh
Baik kalian sembah musa yg nyelamatin "orang israel" musuh kalian itu kwkwk dri pda muhammad yg ngaku kaabah sebagai keajaiban nya kwkw yg bangun manusia juga tu kaabah..
Masih mending sangkuriang brarti bangun candi dalam semalam nyahhhaha
si musa mah kaya wizard aja lagi
Kalau kamu tanya kenapa orang kristen gak memuja musa. . Jelas lah musa itu manusia jelas2 manusia.. Dia gak punya kekuasaan menghidupkan orang mati dan gak punya kekuasaan lain seperti yesus baca aja sana alkitab bandingkan sendiri beda musa sama yesus. . Repot nulisnya banyak
Maaf, komentar saya di atas hanya membahas tentang Injil Kristen yang saya anggap bukan benar-benar firman Allah, bukan Al-Kitab (Bible) secara keseluruhan. Saya menganggap Injil Kristen bukan benar-benar firman Allah karena para penulis Injil seperti Matius, Markus, Lukas dan Yohanes bukanlah Nabi-Nabi Allah. Sedangkan hanya kepada para Nabi-Nya saja Allah berfirman. Selain itu, penulis Injil Lukas juga telah jujur menyatakan bahwa yang ditulisnya bukanlah berdasarkan firman Allah, akan tetapi berasal dari penyelidikan atas kesaksian-kesaksian manusia (Lukas 1:2-3).
Hapus