Kafir Kristen pemuja Yesus mengajak untuk mempelajari
dan meneliti tentang ketuhanan Yesus berdasarkan Bible dan Al-Qur’an. Padahal
bukti ketuhanan Yesus di dalam Bible saja tidak akan dapat mereka temukan,
bagaimana mereka akan berharap menemukan bukti ketuhanan Yesus dalam Al-Qur’an.
Benar, memang benar Al-Qur’an menempatkan Nabi Isa AS termasuk manusia pilihan.
Allah SWT juga memberikan kepada beliau banyak mukjizat, yang salah satunya
sangat luar biasa, yaitu dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah SWT.
Meskipun begitu, umat Islam mencintai Nabi Isa AS sewajarnya dengan tanpa
melebih-lebihkan Beliau seperti halnya orang-orang kafir Kristen. Pandangan
umat Islam terhadap para Nabi adalah sama, tidak membeda-bedakan mereka,
sebagaimana firman Allah SWT yang artinya, Katakanlah:
"Kami beriman kepada Allah dan
kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim,
Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa,
Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di
antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri." (Ali 'Imran: 84).
Kafir Kristen pemuja Yesus
menganggap kelahiran Nabi Isa AS yang ajaib sebagai salah satu sifat-sifat
istimewa yang membuat mereka mempertuhankannya. Namun bagi umat Islam,
kelahiran Nabi Isa AS tersebut justru menjadi bukti bahwa Nabi Isa AS hanyalah
manusia biasa. Jika Nabi Isa AS adalah Tuhan, maka Dia akan memilih keluar dari
tempat yang suci, bukan keluar melalui jalan yang sama dengan keluarnya najis.
Berpikirlah wahai pemuja Yesus!
Isa Al-Masih menyatakan kekekalan-Nya
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Yesus kekal
dengan bukti Yesus pernah berkata kepada orang Yahudi bahwa dirinya ada sebelum
Abraham jadi. Pada ayat tersebut, Yesus menyatakan bahwa Abraham telah
melihat harinya dan bersuka cita. Abraham melihat hari di
mana Yesus menyampaikan firman Tuhan. Yesus hidup jauh setelah Abraham wafat,
jadi bagaimana Abraham dapat melihat hari di mana Yesus menyampaikan firman
Tuhan? Abraham melihat hari Yesus dalam “penglihatan mata batin” sebagaimana
para nabi lainnya yang kerap mendapat penglihatan saat tidur. Penjelasan Yesus
bahwa Abraham telah melihat harinya, tidak dapat dipahami oleh orang-orang
Yahudi yang kemudian berkata kepada Yesus; “Umur-Mu belum sampai
lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” , Yesus
menjawab mereka dengan berkata; “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”Ada di mana? Ada dalam rencana
Tuhan, bukan sebagai manusia dan Yesus bukanlah satu-satunya Nabi atau
manusia yang telah ada dalam rencana Tuhan sebelum dilahirkan, perhatikan
ayat-ayat di bawah ini;
TUHAN berkata kepadaku: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu,
Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah
menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa.” (Yeremia
1:4-5)
TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai
perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala aku
dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. (Amsal 8:22-23)
Jadi kesimpulannya, sangat salah
misionaris Kristen menjadikan Yohanes 8: 58 sebagai bukti Yesus adalah Tuhan.
Isa Al-Masih suci dan dapat mengampuni dosa
Sangat bodoh bila menganggap seseorang sebagai Tuhan
hanya karena orang itu mengampuni dosa orang lain, apalagi menyatakan hanya
Tuhan yang memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa, karena ini bertentangan
dengan Injil Perjanjian Baru sendiri. Karena bukan hanya Yesus satu-satunya
orang yang memiliki kuasa mengampuni dosa. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan
murid-muridnya agar mengampuni dosa, karena setiap orang dapat mengampuni dosa:
Dan kalau kalian berdoa, tetapi hatimu
tidak senang terhadap seseorang, ampunilah orang itu dahulu, supaya Bapamu di
surga juga mengampuni dosa-dosamu. Kalau kalian tidak mengampuni orang lain,
Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni dosa-dosamu.” (Markus 11:25-26). Kafir Kristen pemuja
Yesus menyatakan Yesus adalah Allah karena dia telah turun dari sorga. Ayatnya,
Tidak ada seorang pun yang telah naik ke
sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak
Manusia. (Yohanes 3:13). Ayat tersebut
cacat karena ternyata ada orang lain yang telah naik ke sorga selain Yesus,
yaitu Elia. Siapa pun orang yang mengarang ayat ini, pastilah dia tidak pernah
membaca ayat ini: Sedang mereka berjalan
terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi
memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. (2Raja 2:11). Kafir kristen pemuja
Yesus juga mengatakan bahwa Yesus telah ada sebelum segala sesuatu ada.
Ayatnya, Oleh sebab itu, ya Bapa,
permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu
sebelum dunia ada. (Yohanes 17:5).
Pada ayat tersebut Yesus berdoa memohon kepada Tuhannya agar dirinya dimuliakan
dengan kemuliaan yang telah ditentukan Tuhan sebelum dunia ada, itu
maksudnya.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa Al-Qur’an menyebut Nabi Isa AS sebagai anak laki-laki yang
suci (Maryam: 19). Penyebutan Nabi Isa AS sebagai anak suci oleh Al-Qur’an,
dimaksudkan sebagai bantahan terhadap tuduhan orang-orang Yahudi yang mengatakan
Nabi Isa AS adalah anak haram karena lahir tanpa bapak. Yesus dikatakan oleh
kafir Kristen tidak perlu minta pengampunan karena hanya dirinya saja yang
tanpa dosa. Saya jawab, siapa bilang Yesus tidak pernah berbuat dosa? Menipu
saudara-saudara sendiri (Yohanes 7:8-10),
apakah itu bukan perbuatan dosa?! Menyuruh mencuri keledai milik orang lain (Matius 21:2), apakah itu bukan
perbuatan dosa?! Memanggil ibunya dengan kata “perempuan” (Yohanes 2:3-4), apakah itu bukan perbuatan dosa?! Lebih mulia
dalam pandangan Allah SWT, manusia yang berdosa kemudian meminta ampun dari
pada manusia yang berdosa tetapi tidak meminta ampun. Al-Qur’an memang menyebut
Nabi Isa AS terkemuka di dunia dan di akhirat dan menjadi salah seorang yang di
dekatkan kepada Allah, tetapi itu tidak dapat dijadikan alasan untuk menjadikan
Nabi Isa AS sebagai perantara apalagi Tuhan. Al-Qur’an surah Ali 'Imran: 55
hanya menyatakan menyelamatkan Nabi Isa AS dengan cara mengangkatnya, tidak
disebutkan di mana sekarang Nabi Isa AS.
Isa Al-Masih tidak menolak penyembahan
Kafir Kristen pemuja Yesus menyatakan bahwa karena
Yesus di sembah dan tidak menolak penyembahan, maka mereka berkesimpulan Yesus
adalah Allah. Penyembahan dalam Bible tidak selalu ditujukan kepada Tuhan
sebagai bentuk pemujaan, tetapi juga ditujukan untuk manusia yang di anggap
memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia sebagai bentuk penghormatan. Jika dengan
alasan Yesus di sembah dan tidak menolak penyembahan di anggap oleh kafir
Kristen pemuja Yesus sebagai bukti bahwa Yesus adalah Tuhan, maka harusnya
kafir Kristen juga menyembah mereka yang dalam Bible di sembah dan tidak
menolak penyembahan pada diri mereka. Seperti pada ayat-ayat di bawah ini:
Menyembah Balatentara Tuhan
Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN.
Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah
dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya
ini?" (Yosua 5:14)
Menyembah Malaikat Tuhan
Sementara api menyala ke atas dari mezbah itu, Manoah dan istrinya
melihat malaikat TUHAN itu naik ke atas dalam nyala api itu, menuju ke langit.
Barulah Manoah menyadari bahwa itu malaikat TUHAN; maka ia dan istrinya pun sujud
menyembah. Tidak pernah mereka melihat malaikat itu lagi. (Hakim 13:20)
Menyembah Raja
Lalu wanita itu pergi menghadap raja, dan sujud menyembah serta
berkata, “Tuanku Yang Mulia, tolonglah hamba!” (2 Samuel 14:4)
Jika ada orang yang mendekati Absalom untuk sujud menyembah dia,
Absalom mengulurkan tangannya, lalu orang itu dipeluknya dan diciumnya. (2 Samuel 15:5)
Menyembah Majikan
Kemudian Yoab berkata kepada budaknya seorang Sudan, “Pergilah
memberitahukan kepada raja apa yang telah kaulihat.” Budak itu sujud
menyembah lalu pergi dengan berlari. (2Samuel 18:21)
Yesus Mengajarkan Menyembah
Allah
Memang saya harus akui kepada Tuan bahwa saya menyembah Allah
nenek moyang kami menurut ajaran Yesus yang mereka anggap salah. Tetapi saya
masih percaya akan semuanya yang tertulis di dalam Buku Musa dan Buku Nabi-nabi.
(Kisah Rasul 24:14)
Isa Al-Masih berkuasa mencipta dan maha tahu
Nabi Isa AS atau Yesus memang banyak memiliki mukjizat-mukjizat,
seperti menyembuhkan orang sakit, membuat burung dari tanah liat, bahkan
menghidupkan orang mati. Namun mukjizat-mukjizat ini terjadi karena izin dan
kehendak dari Allah SWT Tuhannya Yesus, bukan murni kuasa yang di miliki oleh
Yesus. Fakta itulah yang selalu disembunyikan oleh kafir Kristen pemuja Yesus
untuk menipu manusia.
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam,
ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu
dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam
buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis,
hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah
(suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian
kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan
orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan
orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan
(ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh
kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata,
lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan
sihir yang nyata." (Al Maa'idah:
110)
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan,
ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang
dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan
perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. (Kisah Rasul 2:22)
Jadi mukjizat sesungguhnya
dilakukan oleh Allah SWT, sedangkan Nabi Isa AS atau Yesus hanya perantara. Jika
karena dapat menghidupkan orang mati Yesus di anggap Tuhan, harus orang Kristen
juga menyembah Elisa sebagai Tuhan, karena Elisa juga dapat menghidupkan orang
mati.
Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan
terbaring di atas tempat tidurnya. Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu,
sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia
kepada TUHAN. Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di
atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya
di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka
menjadi panaslah badan anak itu. (2Raja-Raja
4:32-35)
Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun gerombolan Moab
sering memasuki negeri itu pada pergantian tahun. Pada suatu kali orang sedang
menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan
merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena
kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri. (2 Raja-Raja 13:20-21)
Isa Al-Masih mempunyai kuasa Ilahi
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus
melakukan mukjizat karena sifat keilahian yang ada pada Yesus. Tidak seperti
nabi-nabi lain yang melakukan mukjizat setelah memohon kuasa Tuhan. Pernyataan kafir
Kristen pemuja Yesus itu bohong, tidak benar. Karena ketika Yesus menghidupkan
kembali Lazarus yang sudah mati, Yesus juga berdoa kepada Tuhannya, “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena
Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu
mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di
sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes
11:41-42).
Isa Al-Masih akan menghakimi segala bangsa
Kafir pemuja Yesus mengatakan Yesus memiliki kuasa untuk
menghakimi, dan ini salah satu alasan mereka untuk menjadikan Yesus sebagai
Tuhan. Padahal Yesus menghakimi atas kuasa yang di berikan Tuhan kepada Yesus
dan bukan hanya Yesus yang diberi kuasa untuk dapat menghakimi.
Yesus di Beri Kuasa Untuk
Menghakimi
Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman
itu seluruhnya kepada Anak, (Yohanes
5:22)
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia
adalah Anak Manusia. (Yohanes 5:27)
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi
sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak
menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)
Bukan Hanya Yesus Yang
Menghakimi
Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada
waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta
kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas
takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (Matius 19:28)
bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku
dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
(Lukas 22:30)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia?
Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup
untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kamu, bahwa
kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa
dalam hidup kita sehari-hari. (1
Korintus 6:2-3)
Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama
orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang
dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di
sini lebih dari pada Salomo! (Lukas
11:31)
Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya;
kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. (Wahyu 20:4). Kafir Kristen pemuja Yesus juga menyebut Al-Qur’an
surah Az Zukhruf: 69 menyatakan Yesus akan datang kembali sebagai hakim pada
hari kiamat. Bohong sekali karena ayat tersebut tidak menyebut sama sekali nama
Isa atau Yesus, perhatikan ayatnya, (Yaitu)
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu
orang-orang yang berserah diri. (Az
Zukhruf: 69). Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus akan
membangkitkan semua orang mati di akhir zaman (Yohanes 6:40). Namun sepanjang pengetahuan saya, dalam Kitab Wahyu
tidak ada keterangan yang menyebutkan Yesus akan membangkitkan orang-orang
mati. Padahal Kitab Wahyu adalah kitab yang banyak menceritakan nubuat-nubuat
akhir zaman dan di percaya sebagai karya tulis Yohanes murid Yesus, sama dengan
penulis Injil Yohanes. Jadi menurut saya, membangkitkan dalam Yohanes 6:40
harus di pahami sebagai metafora, bukan membangkitkan orang mati karena dalam
ayat tersebut tidak ada keterangan yang dibangkitkan oleh Yesus adalah orang
yang sudah mati. Orang-orang Yahudi dalam ayat tersebut juga terlihat tidak
terkejut dengan ucapan Yesus yang akan membangkitkan orang yang percaya kepada
Yesus. Orang-orang Yahudi seperti mengerti benar apa yang di maksud oleh Yesus.
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:6-7). Ayat ini adalah surat kiriman Paulus, bukan firman Allah atau ucapan Yesus. Kafir Kristen pemuja Yesus menyebut Yesus bukan hanya manusia biasa, tetapi tidak demikian menurut Al-Qur’an dan Injil Perjanjian Baru. Menurut Al-Qur’an dan Injil Perjanjian Baru, Yesus adalah manusia biasa. Itulah sebabnya Yesus melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh seorang manusia, seperti lahir, bertumbuh, mati, makan dan minum. Bahkan Yesus juga tidak berdaya ketika orang-orang Yahudi menangkap, menyiksa dan membunuhnya di kayu salib. Hal ajaib yang terjadi terhadap Yesus semuanya atas izin dan kehendak dari Allah, Tuhannya. Yesus adalah Nabi utusan Tuhan yang bertugas menyampaikan firman Allah (Markus 9:37, Yohanes 17:8), Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya seorang Nabi (Matius 13:57), dan orang yang hidup sezaman dengan Yesus juga meyakininya sebagai seorang Nabi (Matius 21:46). Saya lebih percaya ucapan Yesus sendiri dan kesaksian orang yang hidup di zaman Yesus dari pada ucapan orang yang lahir ribuan tahun sesudah Yesus hidup. Jadi tidak benar kalau dikatakan Bible dan Al-Qur’an menyatakan Yesus adalah Tuhan.
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:6-7). Ayat ini adalah surat kiriman Paulus, bukan firman Allah atau ucapan Yesus. Kafir Kristen pemuja Yesus menyebut Yesus bukan hanya manusia biasa, tetapi tidak demikian menurut Al-Qur’an dan Injil Perjanjian Baru. Menurut Al-Qur’an dan Injil Perjanjian Baru, Yesus adalah manusia biasa. Itulah sebabnya Yesus melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh seorang manusia, seperti lahir, bertumbuh, mati, makan dan minum. Bahkan Yesus juga tidak berdaya ketika orang-orang Yahudi menangkap, menyiksa dan membunuhnya di kayu salib. Hal ajaib yang terjadi terhadap Yesus semuanya atas izin dan kehendak dari Allah, Tuhannya. Yesus adalah Nabi utusan Tuhan yang bertugas menyampaikan firman Allah (Markus 9:37, Yohanes 17:8), Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya seorang Nabi (Matius 13:57), dan orang yang hidup sezaman dengan Yesus juga meyakininya sebagai seorang Nabi (Matius 21:46). Saya lebih percaya ucapan Yesus sendiri dan kesaksian orang yang hidup di zaman Yesus dari pada ucapan orang yang lahir ribuan tahun sesudah Yesus hidup. Jadi tidak benar kalau dikatakan Bible dan Al-Qur’an menyatakan Yesus adalah Tuhan.
Sesungguhnya telah kafirlah orang orang yang berkata "sesungguhnya Allah itu ialah Almasih putra maryam"
BalasHapusWkwkwkkwkwk..... jidat mereka sudah di segel dengan stempel kafir.