Bukankah salah satu dorongan
beragama supaya kita menghindari api neraka?
Menurut hemat kami tidak ada seorang Mukmin ingin dihukum Allah. Memang maklum! Siapa mau jatuh di tangan "Penguasa Hari
Pembalasan?" Demikian agama Allah
menunjukkan jalan menghindari api neraka.
Orang Islam Pasti Mendatangi Neraka?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Oleh karena pengertian di atas,
tulisan di Al-Quran dan Hadist Bukhori membingungkan kami. Misalnya, menurut
nabi umat Muslim sudah dapat dipastikan bahwa semua umat Muslim mendatangi
neraka (Qs 19:71). Sebab tidak ada yang dapat menolong mereka menghindari
neraka tersebut. Muhammad sendiri pun mengakui tidak dapat menolong keluarga
dan bangsanya dari siksaan Allah. Hal ini dikisahkan oleh Hadist Bukhori.
Dari Abu Huraira r.a. katanya:
"Rasulullah saw. Berdiri ketika Tuhan yang Maha Mulia dan Maha Besar
menurunkan ayat yang artinya: "Dan berilah peringatan kepada kaum famili
engkau terdekat!" lalu beliau bersabda: "Hai kaum Quresy! (atau
perkataan yang serupa dengan itu). Tebuslah dirimu! Saya tiada dapat menolongmu
barang sedikit pun dari siksa Tuhan. Hai bani Abdi Manaf! Saya tiada bisa
menolongmu sedikit pun. Hai Abbas anak Abdul Mutholib! Saya tiada bisa
menolongmu sedikit pun dari siksa Tuhan. "Hai Safiah, bibi Rasulullah!
Saya tiada bisa menolongmu sedikit pun dari siksa Tuhan. Hai Fatimah binti
Muhammad! Mintalah kepada saya harta dan saya tiada bisa menolongmu sedikit pun
dari siksa Tuhan!" (Hadits Shohih Bukhori Jilid 4, nomor 16).
Jawaban Saya: Dan tidak ada
seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu
adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (Maryam: 71). Ayat ini sering
kali di kutip dan dipahami secara serampangan oleh kafir Kristen pemuja Yesus.
Makna dari “mendatangi” pada ayat tersebut adalah melintasi atau melewati,
bukan memasuki seperti apa yang mereka katakan. Dalam hadits Shahih Muslim: 267 disebutkan bahwa kelak di
akhirat nanti Allah SWT akan membentangkan shirath di atas neraka. Untuk masuk
surga, semua manusia –baik dia beriman atau kafir- akan melintasi atau melewati
shirath tersebut. Kemudian Allah SWT akan menyelamatkan orang-orang yang
bertakwa sesuai amal perbuatan mereka masing-masing, sementara itu orang-orang
kafir dan pelaku maksiat dibiarkan oleh Allah SWT jatuh masuk ke dalam neraka.
Sebagaimana firman Allah SWT yang menjadi kelanjutan ayat yang di kutip oleh
kafir Kristen pemuja Yesus di atas;
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan
membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
(Maryam: 72).
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengutip hadits yang di dalamnya Rasulullah saw menyatakan tidak dapat menolong
dari siksa Allah swt, lalu kenapa kalau Nabi Muhammad saw tidak dapat menolong
umatnya dari siksa Allah swt? Umat Islam menyembah Allah swt, bukan menyembah
Nabi Muhammad saw. Untuk selamat dari siksa Allah swt, umat Islam cukup
menjalankan semua perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya, banyak
bertaubat dan beramal saleh. Tidak perlu sampai harus mengkorbankan Tuhan
sebagai penebus dosa seperti yang harus dilakukan oleh kafir Kristen.
Muhammad Memerlukan Rahmat Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Menurut Muhammad bukan hanya
umat Muslim, keluarga dan bangsanya yang tidak dapat diselamatkan. Termasuk dirinya sendiri pun tidak dapat
diselamatkan. Hal ini dikisahkan juga oleh Abu Hurairah: "Dari Rasulullah
saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan
diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak,
wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah
melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat
dan berkata yang benar" (Hadits Shohih Bukhori Jilid 8, nomor 470).
Jawaban Saya: Dalam hadits memang disebutkan bahwa seorang Muslim
bahkan termasuk Nabi Muhammad saw sendiri tidak akan diselamatkan oleh sebab
amalnya. Seorang Muslim atau Nabi Muhammad saw sendiri diselamatkan dengan
rahmat Allah swt. Jikalau Nabi Muhammad saw sudah pasti selamat karena Allah
swt telah melimpahkan rahmat-Nya kepada beliau, bagaimana dengan umatnya? Umat Islam
dapat memperoleh keselamatan dengan cara banyak beramal, karena amal inilah
yang menjadi sebab turunnya rahmat Allah swt kepada seorang Muslim.
Telah menceritakan kepada kami
Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id Al Maqburi dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Salah seorang
dari kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya, " maka para
sahabat bertanya; 'Tidak juga dengan
engkau wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: 'Tidak juga saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmat-Nya
kepadaku. Maka beramallah kalian sesuai sunnah dan berlakulah dengan
imbang, berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari, dan
(lakukanlah) sedikit waktu (untuk shalat) di malam hari, niat dan niat maka
kalian akan sampai." (Shahih
Bukhari 5982).
Salah Satu Tujuan Bersholawat
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Maka dari itu, Muhammad meminta
umatnya untuk bersholawat bagi dirinya, sehingga ia mendapatkan " rahmat
" Allah (Qs 33:56). Dan juga Muhammad mengajarkan supaya umatnya tidak
berputus-asa memohon kepada Allah untuk mendapatkan rahmat Allah bagi dirinya
sendiri (QS 39:53). Hal ini berarti, bahwa amal perbuatan tidak dapat menjamin
umat Muslim masuk surga. Jalan keluar satu-satunya dari neraka jahanam hanyalah
dengan mendapatkan dan menerima rahmat Allah saja.
Jawaban Saya: “Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya” (Al Ahzab: 56), ini adalah perintah Allah swt agar
umat Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, bukan permintaan Nabi Muhammad
saw agar dirinya diselamatkan. Nabi Muhammad saw sudah pasti selamat masuk
surga karena sudah memperoleh rahmat Allah swt (Shahih Bukhari 5982), baik dishalawatkan
atau tidak dishalawatkan. Keselamatan diperoleh melalui rahmat Allah swt,
rahmat Allah swt di dapat dengan berbuat amal saleh, firman Allah swt dalam
Al-Qur’an; Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat
tinggal (Al Kahfi: 107). Ayat tersebut adalah jaminan Allah swt bagi
mereka yang beriman dan beramal saleh bahwa mereka akan menempati Firdaus
sebagai tempat tinggal. Jadi sangat bohong kalau ada kafir Kristen pemuja Yesus
yang mengatakan amal perbuatan tidak dapat menjamin umat Islam masuk surga.
Isa Al-Masih dan Rahmat Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Saat Maryam bertanya kepada
malaikat Jibril tentang siapa yang dikandungannya, Jibril
menjawab:"Demikianlah, Tuhanmu berfirman: 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku;
dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat
dari Kami . . . .'" (Qs 19:21). Dengan kata lain,Isa Al-Masih adalah
rahmat itu sendiri. Rahmat ini sudah dijanjikan Allah kepada para nabi dan
dinanti-nantikan oleh seluruh umat.
Dengan kedatangan Isa Al-masih ke dunia berarti tergenapilah janji Allah
itu (Injil, Rasul Lukas 1:72; 4:19).
Jawaban Saya: Jibril berkata:
"Demikianlah." Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu;
dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai
rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah
diputuskan." (Maryam: 21). Allah swt menyebut kelahiran Nabi Isa as
sebagai rahmat karena Nabi Isa as akan dijadikan seorang Nabi yang menyuruh
bangsa Israel untuk menyembah hanya kepada Allah swt semata.
Isa Al-Masih Menjamin Hidup yang Kekal Pengikut-Nya
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Adapun tujuan Rahmat ini
datang, agar manusia diselamatkan: "Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat,
oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan" (Injil,
Surat Efesus 2:4-5). Rahmat ini sudah datang dan akan datang pula pada hari
kiamat untuk memberikan hidup yang kekal kepada mereka yang percaya (Injil,
Surat Rasul Besar Yudas 21). Isa Al-Masih sendiri berjanji pada pengikut-Nya,
yaitu mereka yang sungguh diselamatkan (lebih dari Kristen keturunan),
"Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan
binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku" (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Betapa indah janji hidup kekal ini yang
diberikan pada setiap orang yang menerima keselamatan dari Isa Al-Masih.
Jawaban Saya: Yesus memang menjamin pengikutnya akan memperoleh hidup
yang kekal, siapakah pengikut Yesus ini? Pengikut Yesus ini adalah orang-orang yang
beriman dari bangsa Israel sebelum Nabi Muhammad saw di utus menjadi Nabi. Mereka
mendengar dan melakukan apa yang Yesus ajarkan. Menyembah hanya kepada Allah
satu-satunya Tuhan (Markus 12:29) dan percaya kepada Yesus adalah utusan-Nya (Yohanes
17:8), merekalah yang akan memperoleh rahmat Allah, merekalah yang akan
memperoleh hidup yang kekal di surga. Ada pun orang-orang yang menjadi pemuja
Yesus dan tidak menyembah hanya kepada Allah sebagai satu-satu Tuhan. Mereka tidak
mendengar dan tidak melakukan ajaran Yesus, mereka adalah orang-orang kafir (Al
Maa'idah: 17, 72) yang pasti mendapat murka Allah swt. Mereka akan memperoleh
hidup yang kekal, bukan di surga tetapi di neraka.
0 Response to "Muhammad, Neraka, Dan Rahmat Allah"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.