Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Benarkah Ada Kutipan Dari "Injil Palsu" Dalam Al-Quran?

Adakah kesalahan dalam Al-Quran? Dulu saya terkejut ketika membaca Al-Quran. Saya melihat beberapa informasi mengenai Isa Al-Masih yang tidak terdapat dalam Kitab Allah. Sekarang, karena riset pakar-pakar sastra, kita tahu dengan pasti sumber-sumber informasi itu. Untuk mengerti akidahnya, sangat penting kita, orang Kristen dan Islam, mengerti sumber dari Al-Quran, bukan?


Orang Kristen Dalam Kehidupan Muhammad Bukanlah Ahli Agama

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Nabi Islam berhubungan dengan beberapa orang Kristen semasa hidupnya. Di antaranya, seorang wanita bernama Waraqa. Ia adalah sepupu Khadija, isteri pertama nabi. Kemudian, orang-orang Kristen yang mengurus karavan-karavan (kafilah) di tanah Arab. Ketiga, Maryam, seorang budak Kristen yang dihadiahkan kepadanya, yang kemudian menjadi istrinya. Disimpulkan, mereka bukan ahli agama Kristen. Muhammad mendapatkan sebagian informasi mengenai Kekristenan dari orang-orang tersebut. Dua hal yang Muhammad peroleh adalah:

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menuduh Al-Qur’an bersumber dari orang-orang Kristen yang berhubungan dengan Nabi Muhammad SAW. Tuduhan tersebut palsu karena tidak sesuai dengan fakta. Nabi Muhammad SAW mungkin berhubungan dengan beberapa orang Kristen semasa hidupnya, tetapi hubungan tersebut terbatas hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja. Tidak ada satu pun riwayat yang menyatakan Nabi Muhammad SAW belajar agama dan menerima informasi kekristenan dari Waraqa. Menerima informasi kekristenan dari kafilah dagang Kristen atau bahkan dari istri beliau sendiri tidak pernah terjadi. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Nabi Muhammad SAW menerima informasi kekristenan dari orang-orang Kristen, hanya karena beliau pernah berhubungan dengan beberapa orang Kristen. Tidak ada bukti valid yang dapat mendukung tuduhan tersebut.

Ada banyak versi Injil yang ada di dunia. Dari semua versi Injil itu, hanya empat di antaranya yang kemudian di akui oleh gereja (Sinoptik). Keempat Injil itu adalah Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Dari semua versi Injil itu, baik yang di akui oleh gereja (sinoptik) atau pun yang tidak di akui oleh gereja (apokrif), tidak satu pun yang pantas di sebut sebagai kitab Allah. Semua Injil tidak lebih dari kitab sejarah yang tidak jelas siapa penulisnya. Orang-orang Kristen periode awal tidak pernah menganggap Injil sebagai kitab suci, mereka menganggap Injil tidak lebih dari kisah rakyat dan tidak pernah dibawa ke gereja untuk dibaca. Pada masa Kristen periode pertama, hukum-hukum dari Perjanjian Lama belum sepenuhnya ditinggalkan. Proses penyusunan kitab-kitab Perjanjian Baru berjalan sangat lambat. Dalam rentang waktu yang lama, manusia tidak berpikir bahwa kitab-kitab ini akan dianggap suci. Seiring perjalanan waktu, pembacaan kitab-kitab ini di hadapan publik semakin sering. Meskipun demikian, tiada seorang pun yang menganggap kitab-kitab ini sama dengan kitab-kitab suci di dalam Perjanjian Lama.

Setelah polemik yang panjang antara berbagai sekte Kristiani, ketika masing-masing sekte di desak kebutuhan untuk bersandar pada rujukan yang otoritatif, konsep kesucian kitab-kitab Perjanjian Baru pun muncul. Dan sekitar tahun 200 M, secara perlahan-lahan muncullah upaya untuk menjadikan kitab-kitab itu sebagai kitab suci. Dalam rentang waktu 200 tahun berikutnya, muncullah perselisihan mengenai kitab mana dari sekian banyak kitab itu yang akan dibaca di depan publik, dianggap sebagai kitab suci, dan digabung berdasarkan hukum kitab suci dengan Perjanjian Baru. Satu sekte memilih kitab-kitab tertentu, tapi sekte lain menentang pemilihan tersebut. 

Karena itu, Prof. Schorer menyamakan “Al-Kitab” dengan gambar katedral kuno dengan penampilan yang agung dan dibangun oleh banyak generasi. Menurut beliau, Al-Kitab lebih serupa dengan karya seni yang indah, tapi jelas merupakan karya manusia. Dr. Robert Kell Seller menegaskan bahwa kita sama sekali tidak memiliki tulisan apa pun yang berasal dari Yesus. Para peneliti sepakat bahwa Yesus tidak meninggalkan warisan tertulis. Banyak orang tidak mengetahui bahwa murid-murid Yesus pun tidak menulis apa-apa, kecuali segelintir paragraf. Pendeta Jean Schorer mengatakan, “Pernyataan Al-Kitab adalah wahyu yang sempurna dan Allah-lah penulisnya adalah pernyataan yang salah dan bertentangan dengan prinsip-prinsip asasi logika manusia yang sehat. Hal ini ditegaskan oleh perbedaan-perbedaan teks yang sangat jelas. Karena itu, pernyataan ini takkan diterima kecuali oleh para penginjil yang bodoh atau orang yang berpengetahuan dangkal. Yang paling mengherankan, Gereja Katolik masih berkoar-koar bahwa Allah-lah penulis Al-Kitab.

Singkat kata, Injil dengan semua versinya baik sinoptik atau apokrif bukanlah kitab Allah. Injil hanyalah kitab sejarah yang di dalamnya bercampur aduk antara fakta dan dongeng. Jika disandingkan dengan Injil yang di akui dalam Islam, yaitu kitab Allah yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Isa AS, maka semua Injil Kristen, baik Injil sinoptik atau pun Injil Apokrif, semuanya adalah Injil palsu, tidak ada yang asli.

Isa Berbicara Dalam Buaian - Dongeng Atau Fakta?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian ...” (Qs 3:46, 19:29). Dongeng ini berasal dari Injilu‘t Tafuliyyah atau “Injil Masa Bayi Isa Al-Masih” (Gospel of the Infancy of Jesus Christ). Ahli sastra mengakui bahwa injil palsu ini, berasal dari Mesir, pada tahun 150-200 M. Yaitu 150 tahun sesudah masa hidup Isa. Ingatlah, Allah mewahyukan Injil yang benar kepada para rasul-Nya sebelum tahun 100 M. Sayangnya, Nabi Islam mengutip injil palsu ini dalam Al-Qurannya.

Membuat Burung dari Tanah - Dongeng Atau Fakta?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “... aku (Isa) membuat ... dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung ...” (Qs 3:49). Mujizat ini tidak pernah terjadi. Nabi Islam mengutip dongeng ini dari injil palsu juga. Yaitu “Injil Thomas Orang Israel”(The Gospel of Thomas the Israelite), karangan tahun 150 Masehi. Dongeng ini diulang oleh Nabi Islam dalam Qs 5:110. Semua orang masa itu dan juga sekarang tahu bahwa “Injil Thomas, Orang Israel” adalah “Buku Dongeng” yang tidak memuat informasi yang benar mengenai Isa Al-Masih. Karena dongeng-dongeng inilah umat Kristen tidak mengaku Al-Quran sebagai wahyu Allah.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa kisah Nabi Isa AS yang dapat berbicara ketika masih bayi adalah dongeng yang berasal dari Injil Masa Bayi Isa Al-Masih. Mereka juga mengatakan bahwa kisah Nabi Isa AS yang membuat burung dari tanah adalah dongeng yang berasal dari Injil Thomas Orang Israel. Injil Masa Bayi Isa Al-Masih dan Injil Thomas Orang Israel masuk dalam kategori Injil apokrif. Injil jenis ini tidak dapat di akses oleh semua orang, lebih-lebih seorang Muslim seperti saya. Kalau saya tidak pernah memiliki kedua Injil apokrif tersebut, bagaimana saya dapat membacanya? Kalau saya tidak pernah membacanya, bagaimana saya dapat memastikan jika kisah Nabi Isa AS yang dapat berbicara ketika masih bayi dan kisah Nabi Isa AS yang membuat burung dari tanah, benar-benar terdapat juga dalam kedua Injil apokrif tersebut? Percaya begitu saja dengan kata-kata kafir Kristen pemuja Yesus rasanya juga tidak mungkin. Karena bagaimana mungkin saya percaya dengan kata-kata kafir Kristen pemuja Yesus, sementara mereka sendiri tidak pernah mengutip ayat dari kedua Injil apokrif yang mereka katakan sebagai dongeng yang di kutip Al-Qur’an. Jika kafir Kristen pemuja Yesus memang pernah membaca kedua Injil apokrif tersebut, apa susahnya mengutip ayat-ayat yang mereka maksud?

Dapatkah Al-Quran Dijadikan Sumber Kebenaran Kristen?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Karena adanya kesalahan dalam Al-Quran yang berasal dari injil palsu, maka Al-Quran tidak dapat dijadikan sumber informasi untuk mengerti agama Kristen yang benar. Apakah Anda rindu mengerti kebenaran tentang Isa Al-Masih dan agama Kristen? Untuk itu, saya mengundang Anda membaca Injil Allah. Injil memuat empat riwayat hidup Isa Al-Masih yang diwahyukan Roh Allah kepada rasul-rasul-Nya. Dengan membaca semuanya Anda akan mendapat informasi yang benar tentang Isa bin Maryam!

Jawaban Saya: Semua Injil, baik Injil sinoptik atau pun Injil apokrif, tidak menulis kisah perjalanan hidup Yesus dengan lengkap. Penulis Injil Yohanes sendiri mengakui bahwa yang dia tulis dalam kitab bukanlah semua yang dilakukan oleh Yesus. Kata dia, masih banyak perbuatan Yesus yang tidak dituliskannya dalam kitab. Perhatikan pengakuan jujur penulis Injil Yohanes berikut ini; “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu”. (Yohanes 21:25). Itu artinya, tidak semua ucapan dan perbuatan Yesus ditulis dengan lengkap dalam kitab. Contohnya dapat anda temukan dalam Injil Matius. Dalam Injil Matius disebutkan bahwa orang-orang kudus yang telah mati bangkit dari kubur tidak lama setelah Yesus mati di kayu salib (Matius 27:52). Cerita seperti itu tidak akan dapat anda temukan dalam ketiga Injil lainnya. Beberapa ucapan dan perbuatan Yesus mungkin tidak dituliskan dalam keempat Injil sinoptik, namun tidak menutup kemungkinan beberapa ucapan dan perbuatan Yesus tersebut justru dituliskan dalam Injil apokrif.

Jikalau benar ada beberapa ucapan dan perbuatan Yesus yang ada dalam Injil, baik Injil sinoptik atau pun Injil apokrif ternyata sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur’an, itu berarti ucapan dan perbuatan Yesus yang tertulis dalam Injil sinoptik atau pun tertulis dalam Injil apokrif tersebut adalah benar karena telah dikonfirmasi oleh Al-Qur’an yang merupakan firman Allah SWT. Memang selama ini kafir Kristen pemuja Yesus tidak menganggap Al-Qur’an sebagai firman Allah SWT. Kalau ada ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan isi Bible mereka katakan Al-Qur’an menjiplak Bible, kalau ada ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak sesuai dengan isi Bible mereka menyalahkan Al-Qur’an. Bagaimana pun keadaan Al-Qur’an, kafir Kristen pemuja Yesus akan tetap mendustakannya.  

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Benarkah Ada Kutipan Dari "Injil Palsu" Dalam Al-Quran?"

  1. Hahaha... ingin ketawa bacanya tapi takut dosa, mau bilang BoTol (bodoh dan tolol) takut tersinggung, yang namanya Injil adalah berita/kabar gembira, makanya kabar ini ditulis oleh para rasul murid-muridnya Yesus atau oragn-orang yang masih ada hubungannya dengan Para Rasul, jadi mereka adalah saksi hidup yang menulis, Injil yang ditulis pada masa para rasul masih hidup (sekitar abad pertama) itulah yang disebut injil... jadi tulisan yang ditulis diluar masa itu adalah cerita dongeng atau karangan tanpa dasar, apalagi kalo isinya keluar dari kabar keselamatan. Nah jadi pakailah sedikit otak untuk berfikir. Jadi Injil hanya menceritakan kabar keselamatan, bukan bagaimana tuhan memberikan istri-sitri, atau tetang kenikmatan sex disurga, yg sering dilantunkan dlm pengajian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena Injil Kristen adalah kabar berita yang ditulis oleh para penggubah, maka jelas ya, Injil Kristen bukanlah firman Allah, Injil Kristen hanyalah kitab sejarah atau semacam buku biografi yang menceritakan kehidupan Yesus.

      Hapus

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.