Di bawah ini adalah email dari
pengikut Islam di Indonesia yang melihat perbedaan antara ajaran Islam dan
ajaran Kristen. Sebenarnya kami kurang senang dengan sikap keras dalam email
ini, namun karena merasa isinya menjelaskan beberapa perbedaan antara Injil Isa
Al-Masih dan agama Islam akhirnya kami tetap memuat email ini. Semoga pembaca
menyadari bahwa kami tidak bertujuan menyakiti hati siapa pun dengan memuat
email ini pada situs ini. Di bawah ini juga David Eran memberikan jawaban
kepada si penulis. Sebaiknya pembaca dapat terlebih dahulu membaca email dari
penulis sbb:
Pernyataan Utama:
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Yesus Kristus menurut Alkitab tidak sama dengan Isa menurut Al-Quran.
Mengapa? Al-Quran diturunkan kepada Muhammad 625 tahun setelah Yesus Kristus.
Al-Quran tersusun tidak sistematis, maksud sistematis adalah tulisan pada bab
dan pasal-pasalnya tidak sistematis, atau saling terkait, susunan dari Nabi
Pertama yang terdapat dalam Al-Quran sampai terakhir tidak sistematis,
seolah-olah tulisan itu hanya kutipan belaka dari tulisan-tulisan yang
ditemukan seseorang. Sedangkan Alkitab mulai dari awal penciptaan sampai akhir
tulisan hari kiamat tersambung sedemikian rupa dan mudah diikuti. Al-Quran
menulis nama-nama para nabi yang sama persis dengan Alkitab, misalnya dari
Adam, Musa, Nuh, Ibrahim, Ishak, Yahya, dll. Mengapa Muhammad bisa menerima
Al-Quran langsung dari Allah dengan tulisan ditemukannya nabi-nabi yang sama
persis dengan Alkitab? Siapakah yang mengatakan Islam sudah ada sejak Adam?
Sementara Yesus Kristus Lahir tahun 1 Masehi dan Muhammad lahir 625 tahun
Masehi. Apakah Muhammad yang mengatakan bahwa Islam telah ada sebelum Adam?
Isa menurut Al-Quran tidak sama dengan Yesus Kristus menurut Alkitab.
Hal ini harus dipisahkan secara jelas. Secara total berbeda. Di dalam Islam tidak ada kasih,
karena kasih menurut Islam berbeda dengan kasih menurut Kristen. Umat Islam
mendoakan Muhammad agar dapat diterima Allah di tempat yang layak di sisi-Nya.
Dalam hal ini Muhammad sangat beruntung sekali, sementara mungkin mereka yang
mendoakannya justru lupa untuk mendoakan diri mereka sendiri agar dapat
ditempatkan di tempat yang layak. Hal-hal di ataslah yang membuat saya
(penulis) berani mengatakan bahwa Isa Al-Masih menurut Islam tidak sama dengan
Yesus Kristus sebagai Tuhan dalam Alkitab. Jadi saya merasa tidak perlu lagi
dibahas dalam hal ini. Bahkan Allah Islam tidak sama dengan Allah Kristen,
dalam arti Allah yang disembah Islam dan dipanggil melalui pembesar suara
dengan Allahuaqbar tidak sama dengan Allah umat Kristen yang dipanggil Allah
Bapa di surga. Karena itu: Isa Al-Masih menurut Islam tidak sama dengan Yesus
Kristus menurut Kristen. Tidak, sama sekali lagi tidak sama. Bahkan jauh
berbeda dengan perbedaan tanpa batas. Atau tidak ada kaitannya atau hubungannya
sama sekali.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa
pernyataan di atas adalah kiriman email dari orang yang mereka sebut sebagai
pengikut Islam, namun saya sama sekali tidak percaya. Pernyataan di atas ditulis
oleh orang Kristen tulen, anda dapat membaca tulisannya. Karena tidak mungkin
seorang Muslim mengatakan bahwa Al-Qur’an merupakan kutipan-kutipan dari
tulisan yang ditemukan oleh seseorang hanya karena isi Al-Qur’an tidak tersusun
sistematis seperti Bible. Padahal Al-Qur’an dan Bible itu dua kitab yang sangat
jauh berbeda. Anda tahu, mengapa Al-Qur’an tidak tersusun secara sistematis,
sedangkan Bible tersusun secara sistematis? Bible tersusun secara sistematis
karena Bible adalah kitab sejarah yang di dalamnya terdapat firman-firman Tuhan.
Anda pasti pernah membaca buku sejarah, bukan? Bagaimana isi buku sejarah,
tersusun secara sistematis juga, bukan? Al-Qur’an tidak tersusun secara
sistematis karena Al-Qur’an adalah murni firman Allah yang diturunkan secara
bertahap, bukan kitab sejarah seperti Bible. Mengapa nama-nama Nabi dalam
Al-Qur’an sama dengan nama-nama Nabi dalam Bible? Itu bukti kalau Al-Qur’an
bersumber dari Tuhan yang sama dengan kitab yang diterima oleh Musa. Islam
adalah nama yang diberikan oleh Allah SWT untuk menyebut agama yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW saja
yang diberi nama Islam, agama dari Nabi-Nabi terdahulu juga diberi nama Islam
oleh Allah SWT.
Kafir Kristen pemuja Yesus juga
mengatakan bahwa dalam Islam tidak ada kasih, padahal Rasulullah SAW bersabda: "Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Ar Rahman, berkasih
sayanglah kepada siapa pun yang ada di bumi, niscaya Yang ada di langit akan
mengasihi kalian” (Sunan Tirmidzi:
1847). Umat Islam tidak pernah mendoakan Nabi Muhammad SAW, Untuk apa kami
mendoakan Nabi Muhammad SAW, sementara beliau sendiri sudah pasti masuk surga karena
telah memperoleh rahmat Allah SWT (Shahih
Bukhari: 5982) dan memperoleh ampunan-Nya (Shahih Bukhari: 6886). Allah umat
Islam dengan Allah Kristen tidak sama, ya itu benar, bahkan kafir Kristen
pemuja Yesus tidak pernah mempunyai Tuhan bernama Allah. Yesus tidak pernah
menyebut nama Tuhannya dengan nama Allah, demikian juga murid-murid Yesus dan
orang-orang Kristen di awal kekristenan. Jadi dari pada memikirkan segala daya
upaya untuk menyesatkan umat Islam, bukankah lebih baik memikirkan terlebih
dahulu nama Tuhan yang alkitabiah.
Jawaban dari David Eran:
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Istilah "tidak sama"
anda pakai tujuh kali. Pada umumnya kami setuju dengan Pernyataan Utama anda.
Sudah jelas selain mempelajari agama Islam dan Al-Quran, rupanya anda juga
sudah meneliti Alkitab dan ajaran agama Kristen. Kami salut atas kerajinan
anda. Mudah-mudahan anda tidak tersinggung karena kami sebagai orang Kristen
juga mempelajari Al-Quran dan suka membahas tentang Isa Al-Masih (yang memang
dalam Injil dikenal sebagai "Yesus Kristus") yang disebut di dalam
Al-Quran kurang lebih 90 kali. Kami setuju bahwa Al-Quran jauh berbeda dari
Alkitab dalam hal 'tidak tersusun secara sistematis'. Setiap orang yang membaca
dua kitab ini akan segera melihat perbedaan tersebut. Kami setuju juga dengan
keraguan anda terhadap pernyataan bahwa Al-Quran diterima langsung dari Allah
padahal isinya ada banyak bertentangan dengan wahyu Tuhan yang lebih dahulu,
yaitu dengan Taurat, Zabur dan Injil.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa mereka
tidak mempercayai Al-Qur’an berasal dari Allah SWT karena isinya bertentangan
dengan Taurat, Zabur dan Injil. Ayat yang mana mereka tidak pernah
menyebutkannya. Padahal kalau mereka mau menyebutkannya, saya mungkin akan
dapat menjawabnya. Taurat dan Zabur yang ada sekarang ini, bukanlah kitab yang
sama dengan Taurat dan Zabur pada saat Nabi Musa AS atau Nabi Daud AS masih
hidup. Taurat dan Zabur yang ada sekarang sudah tidak original berisi
firman-firman Allah SWT. Kitab-kitab tersebut telah banyak terkontaminasi
dengan sejarah bangsa Israel, mitos dan legenda-legenda. Hal tersebut sudah di
akui sendiri oleh sarjana Kristen. Hal yang sangat sulit dilakukan pada saat
ini adalah menentukan mana yang benar-benar firman Allah dan mana yang bukan
firman Allah dari Taurat dan Zabur. Perbedaan Al-Qur’an dan Taurat memang ada,
tetapi itu sebatas perbedaan dalam syariat dari keduanya. Bagaimana dengan Injil?
Injil yang kita kenal sekarang bukanlah firman Tuhan. Injil hanya berisi
kisah-kisah perjalanan Yesus yang ditulis berdasarkan kesaksian-kesaksian entah
siapa mereka. Kalau dalam Islam, Injil yang ada sekarang ini hanya setingkat Sirah
Nabawiyah. Orang Kristen awal tidak pernah menganggap Injil sebagai kitab suci
yang berisi firman-firman Tuhan dan mereka juga tidak pernah membacanya saat
ibadah. Mereka hanya menganggap Injil sebagai cerita-cerita rakyat, tidak
lebih.
Taurat, Zabur dan Injil memang
kitab-kitab yang ada sebelum Al-Qur’an. Tetapi keberadaan kitab-kitab tersebut
sebelum Al-Qur’an, tidak dapat dijadikan tolok ukur akan kebenaran Al-Qur’an.
Penyebabnya karena kitab-kitab tersebut sudah tidak original berisi firman
Allah SWT sebagaimana awal kitab-kitab tersebut diturunkan. Oleh karena itulah
Allah SWT menjadikan Al-Qur’an sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab
sebelumnya. Firman Allah SWT:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu” (Al Maa'idah: 48).
Perbedaan ajaran Islam dan Kristen
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kami tidak membantah pernyataan
anda bahwa "Kasih menurut Islam berbeda dari kasih menurut Kristen."
Memang berita Injil pada intinya adalah berita Kasih Allah yang dinyatakan
melalui kedatangan dan kematian Isa Al-Masih. Dan Injil tidak mengenal 'jihad'
sama sekali, malah sebaliknya perintah dan teladan Isa Al-Masih adalah saling
mengasihi bahkan sampai musuh pun dikasihi!
Kami setuju juga akan keanehan
nabi Islam minta didoakan. Sedangkan Isa Al-Masih tidak perlu didoakan. Isa
Al-Masih sudah di surga (Al-Quran pun mengakui ini, lihat Sura 3:55). Ya, tepat
sekali tanggapan anda bahwa "Allah yang disembah Islam tidak sama dengan
Allah Kristen yang dipanggil Allah Bapa di surga." Kami kagum akan
pengertian anda yang begitu dalam.
Kami setuju bahwa pada dasarnya
Isa Al-Masih dalam Alkitab tidak sama dengan Isa Al-Masih menurut Al-Quran.
Tetapi kami melihat dalam Al-Quran ada juga ucapan yang benar tentang Isa
Al-Masih. Seperti Sura 3 ayat 45 perihal Isa Al-Masih putera Maryam seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat, atau Sura 5 ayat 110 perihal Isa Al-Masih
menyembuhkan orang buta dan bahkan membangkitkan orang mati dari kubur, atau
Sura 19 ayat 19 bahwa Maryam akan melahirkan "seorang anak laki-laki yang
suci," atau ayat 33 yang menyebutkan bukan saja kelahiran Isa Al-Masih
tetapi juga tentang kematianNya dan kebangkitanNya Ia hidup kembali.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus
tidak perlu di doakan, padahal Injil sendiri menyebutkan Yesus di doakan.
Ayatnya ada di bawah ini:
Mereka mengambil daun-daun palem,
dan pergi menyongsong Isa Al Masih sambil berseru-seru: “Hosana! DIBERKATILAH
DIA yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” (Yohanes 12:13).
Hosana dalam kata Ibrani berarti:
Berilah kiranya keselamatan, kami berdoa. Jadi Yesus juga di doakan agar
dirinya selamat. Jika kita menggunakan logika kafir Kristen pemuja Yesus bahwa
yang di doakan agar selamat belum pasti selamat, maka Yesus dapat dikatakan
belum pasti selamat. Kalau Yesus belum pasti selamat, bagaimana mungkin dia
bisa menyelamatkan manusia?
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa Yesus adalah suci (Qs 19:19), kalimat Allah yang termulia (Qs
3:45), menyembuhkan dan menghidupkan orang mati (Qs 5:110), lahir, mati dan bangkit
(Qs 19:33). Saya jawab dengan singkat saja karena ini sudah sangat sering di
jawab. Nabi Isa memang di sebut Al-Qur’an sebagai seorang anak yang suci,
tetapi bukan hanya Nabi Isa saja yang suci, karena semua manusia lahir dalam
keadaan suci (Shahih Muslim: 4804). Memang Al-Qur’an menyebut Nabi Isa
terkemuka (Arab: wajiha), tetapi bukan hanya Nabi Isa saja yang mendapat
sebutan “wajiha”. Nabi Musa dalam Al-Qur’an (Al-Ahzab: 69) juga memperoleh
sebutan “wajiha” yang berarti terkemuka, terhormat atau dimuliakan. Nabi Isa AS terkemuka di dunia maksudnya Beliau mempunyai kedudukan di sisi Allah ketika di dunia, karena wahyu diturunkan oleh Allah kepadanya berupa syariat agama, dan Allah menurunkan Al-Kitab kepadanya serta hal-hal lainnya yang dianugerahkan Allah kepadanya. Sementara itu terkemuka di akhirat maksudnya di akhirat nanti dia dapat memberi syafaat di sisi Allah terhadap orang-orang yang diizinkan-Nya untuk diberi syafaat. Lalu Allah menerima syafaatnya. Kedua sebab tersebut, yaitu diberi wahyu berupa syariat agama ketika di dunia dan akan dapat memberi syafaat ketika di akhirat, juga dimiliki oleh Nabi-nabi Allah Subhanahu wa Ta'ala lainnya, tidak terkecuali Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasalam. Memang benar
Al-Qur’an menyebut Nabi Isa dapat menyembuhkan dan membangkitkan orang mati,
tetapi itu dilakukannya dengan izin dan kuasa dari Allah SWT. Surah Maryam
(19):33 berisikan tentang doanya Nabi Isa agar Allah SWT memberikan kepada
kesejahteraan pada hari dia dilahirkan, dimatikan, dan dibangkitkan hidup
kembali. Kematian yang dimaksud pada ayat ini adalah kematian Nabi Isa setelah
beliau diturunkan untuk membunuh dajjal, bukan mati di salib karena Al-Qur’an
telah jelas-jelas membantahnya (An Nisaa': 157). Nabi Isa juga dibangkitkan, tetapi
kelak setelah kiamat bersama-sama manusia lainnnya.
Kebenaran dalam Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bukankah meski ditulis di buku
mana saja, kebenaran tetaplah kebenaran? Karena itu maaf kalau kami meragukan
kalimat anda yang terakhir bahwa, "tidak ada kaitannya atau hubungannya
sama sekali antara Al-Quran dan Alkitab." Memang meskipun berbeda jauh,
tetapi masih ada faedahnya mempelajari titik persamaan dan mencari kebenaran
yang kekal. Yang terpenting di sini, kebenaran utama tentang Isa Al-Masih ialah
bahwa kedatanganNya, pengajaranNya, kematianNya (di kayu salib),
kebangkitanNya, dan pengangkatanNya ke surga menjawab persoalan dosa manusia.
Seperti Allah menebus "anak itu (yaitu anak Ibrahim) dengan seekor
sembelihan yang besar" (yaitu seekor sembelihan yang disembelih ganti
anaknya - Sura 37:102-107), demikian juga dalam cerita Injil yang jauh lebih
indah, Allah mengatur ada Seorang penebus (dari dosa) yang turun dari surga dan
menjadi pengganti hukuman dosa anda dan saya. Demikian Firman Allah,
"Lihatlah Anak domba Allah (Isa Al-Masih), yang menghapus dosa dunia
(Injil, Rasul Yohanes 1:29)" dan "Dia (Isa Al-Masih) yang tidak
mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita
dibenarkan oleh Allah (Injil, 2 Korintus 5:21)."
Jawaban Saya: Tidak ada hubungan antara kurban Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail (Surah 37:102-107) dengan penebusan dosa dalam Kristen, sama sekali
tidak ada. Itu hanyalah cocokmologi
ala kafir Kristen agar dapat menyesatkan banyak manusia. Silakan baca postingan
saya Rahasia Berkah Idul Adha dan bagaimana mungkin Yesus dapat menghapus dosa
dunia, sementara Yesus
Bukan Tebusan Yang Sempurna?
Penutup:
Di sini kafir Kristen pemuja
Yesus memberi jawaban, yang tentu saja semuanya disetujui oleh mereka, karena
yang menulis adalah saudara mereka sendiri. Berdusta dengan tujuan untuk
membuat kemuliaan Tuhan semakin melimpah bukan merupakan dosa dalam Kristen.
Paulus sendiri yang mengajarkannya, Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku
semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai
orang berdosa? (Roma 3:7). Jadi sangat tidak heran kalau dusta telah
menjadi adab wajib misionaris Kristen dalam menyesatkan manusia. Tanpa dusta
dan kebohongan, ajaran Kristen tidak akan dapat menyebar ke seluruh dunia. Sama
seperti dusta dan kebohongan Iblis kepada Adam dan Hawa. Tanpa dusta dan
kebohongan Iblis, Adam dan Hawa tidak akan mungkin dapat disesatkan.
0 Response to " Apa Pendapat Orang Islam Tentang Agama Islam dan Kristen?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.