Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Islam Dan Kristen

Umat Islam percaya bahwa Allah ar-Rahman ar-Rahim dan mengasihi mereka. Kristen percaya bahwa Allah adalah Kasih dan sangat mengasihi manusia. Walau demikian, bukan keduanya, melainkan hanya satu yang membuktikan kasih terbesar-Nya.

Kasih Terbesar Allah Dalam Islam

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Menurut Islam, bukti kasih Allah ada beberapa, namun yang terutama ada dua. Pertama, Allah menurunkan Al-Quran. “Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, ...” (Qs 32:3). Kedua, Allah mengutus Muhammad untuk menjadi teladan. Al-Quran mencatat “Sesungguhnya … pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu …” (Qs 33: 21). Sayangnya, Kitab Suci dan nabi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok rohani pengikutnya, yaitu keselamatan kekal.

Jawaban Saya: Hampir dalam setiap tulisannya Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan dalam agama Islam tidak ada jaminan keselamatan. Padahal ada banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits Shahih yang menjanjikan orang-orang beriman dan beramal shaleh akan memperoleh surga. Sebagian ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits Shahih yang saya maksud ada di bawah ini; 

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya (Al Baqarah: 25)

Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera(Al Hajj: 23)

Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar(At Taubah: 72)

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada kami Fulaih telah menceritakan kepada kami Hilal bin Ali dari 'Atha bin Yasar dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap umatku masuk surga selain yang enggan, " Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?" Nabi menjawab: "Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia enggan." (Shahih Bukhari: 6737).

Telah bercerita kepada kami Yahya bin Shalih telah bercerita kepada kami Fulaih dari Hilal bin 'Ali dari 'Atha' bin asar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang beriman kepada Allah, menegakkan shalat, berpuasa bulan ramadhan, maka sudah pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga, baik apakah dia berjihad di jalan Allah atau dia hanya duduk tinggal di tempat di mana dia dilahirkan"(Shahih Bukhari: 2581)

Abu al-Aswad ad-Dailami telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu Dzar telah menceritakan kepadanya, dia berkata, "Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu sedang tidur, dan beliau saat itu memakai baju putih. Kemudian saat aku mendatanginya (lagi), beliau masih tidur, kemudian ketika aku mendatanginya lagi beliau telah bangun. aku lantas duduk dengan menghadap ke arahnya, beliau lantas bersabda: "Tidaklah seorang hamba mengatakan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah', kemudian dia meninggal dengan berpegang teguh pada hal tersebut, melainkan dia pasti masuk surga.' Aku bertanya, 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Beliau menjawab: 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Aku bertanya, 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Beliau menjawab: 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Tiga kali. Kemudian pada kali keempatnya beliau berkata: 'Meskipun Abu Dzar kurang setuju.' Perawi berkata, "Abu Dzar pun keluar, sedangkan dia berkata, 'Meskipun Abu Dzar kurang setuju." (Shahih Muslim: 138)

Pada ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits Shahih yang telah saya kutip di atas. Dijelaskan siapa saja yang beriman dan beramal shaleh akan memperoleh surga. Kenyataan tersebut tentu saja belum dapat membuat hati seorang Muslim merasa aman. Sebab ada dua jenis orang masuk surga, ada orang yang masuk surga tanpa azab dan ada pula orang masuk surga setelah di azab di neraka. Setiap Muslim tentu saja pasti yakin akan masuk surga. Hanya saja seorang Muslim khawatir jika ternyata timbangan amal shalehnya tidak sebanding dengan timbangan dosa yang dibawanya. Sehingga ia harus masuk neraka untuk di azab sebelum kemudian dimasukkan ke surga.

Nabi Dan Kitab Suci Tidak Menyelamatkan

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Orang Yahudi yang mendapat banyak nabi, kitab Taurat, dan Zabur, belum pasti selamat. Sebab keselamatan mereka bergantung pada ketaatan akan Kitab Taurat. Walau umat Islam meyakini Allah mengutus Muhammad dan memberikan Al-Quran, namun belum pasti selamat. Sebab keselamatan mereka bergantung pada amal/ketaatan terhadap Al-Quran dan Hadist. Tentu, umat Kristen bersyukur karena Allah mengutus para nabi dan Isa Al-Masih sebagai teladan. Dan juga Injil-Nya sebagai pedoman hidup. Namun, itu semua belumlah membuktikan kasih terbesar Allah. Jika demikian, apakah bukti terbesar kasih Allah?

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap keselamatan dalam Islam belum pasti karena keselamatan seorang Muslim bergantung pada amal atau ketaatan terhadap Al-Qur’an dan Hadits. Padahal Yesus juga menggantungkan keselamatan pada amal atau ketaatan terhadap hukum Taurat. Perhatikan ayat berikut ini;

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19)

Yesus pada ayat di atas menyatakan bahwa tinggi atau rendahnya kedudukan seseorang dalam kerajaan sorga sangat tergantung pada pelaksanaan perintah-perintah hukum Taurat. Orang yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat akan menduduki tempat yang tinggi di dalam kerajaan sorga. Sedangkan orang yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat meskipun yang paling kecil akan menduduki tempat yang paling rendah dalam kerajaan sorga. Jika orang yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat meskipun yang paling kecil dikatakan oleh Yesus akan menduduki tempat yang paling rendah dalam kerajaan sorga, bagaimana dengan kafir Kristen pemuja Yesus yang meniadakan semua perintah-perintah hukum Taurat? Sudah pasti mereka tidak akan menempati kerajaan sorga atau lebih jelasnya mereka pasti akan masuk neraka.

Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Injil

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Injil mengajarkan bahwa Allah begitu mengasihi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Allah “... telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8). Kedatangan Isa dari sorga dan kematian-Nya untuk menanggung hukuman dosa manusia adalah bukti terbesar kasih Allah.

Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap bahwa Yesus menanggung hukuman dosa manusia dengan mati di kayu salib. Padahal Yesus sendiri bukanlah manusia suci yang terbebas dari dosa. Oleh karena Yesus bukan manusia suci yang terbebas dari dosa, maka Yesus bukan tebusan yang sempurna. Karena Yesus bukan tebusan yang sempurna, orang-orang yang menjadikan Yesus sebagai korban penebus dosa tidak akan tertebus dosanya dan tidak akan memperoleh keselamatan dengan menjadikan Yesus sebagai korban penebus dosa.

Kafir Kristen pemuja Yesus sepertinya memiliki pemahaman yang salah tentang dogma penebusan dosa. Mereka menganggap diri mereka pasti masuk surga karena dosa-dosa mereka telah ditebus dengan matinya Yesus di kayu salib. Padahal menurut Bible Perjanjian Baru, pengorbanan Yesus di kayu salib itu hanya untuk menebus dosa akibat dari pelanggaran Adam dan Hawa (dosa asal/dosa natur), bukan dosa pribadi karena melanggar hukum Allah. Jadi, sekalipun orang Kristen telah di baptis dan menerima Yesus sebagai Tuhan, tetapi jika dia hidup dengan banyak melanggar hukum-hukum Allah, maka penebusan Yesus sama sekali tak akan banyak membantu. Hanya ada dua cara agar orang Kristen dapat masuk surga hanya dengan bermodal penebusan Yesus. Cara pertama, hidup tanpa berbuat dosa dan ini tidak mungkin karena tidak ada manusia yang bebas dari berbuat dosa. Atau cara yang kedua, bertobat dari dosa yang pernah dilakukan dan ini mustahil juga karena syarat pengampunan dosa haruslah menyerahkan korban tebusan.

Untuk orang Kristen yang tidak mungkin hidup suci tanpa berbuat dosa, hanya ada dua pilihan untuk kalian. Pertama: menjadi seorang Muslim atau Muslimah atau kedua: anda bersedia menjalani pembersihan dosa dalam api penyucian. Ada yang bilang bahwa penderitaan di api penyucian tidak sama dengan di neraka, itu tidak benar. Karena Menurut Bapa-bapa kudus dari Gereja Katolik, api dari api penyucian tidak berbeda dengan api dari neraka, kecuali dalam hal lamanya/waktunya. “Itu adalah api yang sama”, kata orang suci yang bernama Thomas Aquinas, “yang menyiksa orang jahat/orang yang ditetapkan untuk binasa dalam neraka, dan orang benar dalam api penyucian. Rasa sakit yang paling kecil di api penyucian,” katanya, “melebihi penderitaan yang paling besar dalam hidup ini”. Tidak ada sesuatu apapun kecuali lamanya yang kekal yang membuat api neraka lebih mengerikan/dahsyat dari pada api dari api penyucian.

Keselamatan - Mengapa harus melalui kematian Isa Al-Masih?

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Bukankah Allah Maha Kuasa, mengapa Dia tidak berfirman saja untuk menyelamatkan manusia?” Itulah pertanyaan yang sering penulis dengar. Sebelum menjawab pertanyaan itu, coba renungkan pertanyaan ini? Jika Allah Islam Maha Kuasa, mengapa memerintahkan kaum Mukmin untuk beramal sholeh agar masuk sorga? Mengapa Dia tidak berfirman saja untuk menyelamatkan mereka?

Kematian Isa Al-Masih adalah satu-satunya cara yang benar dan menjamin. Allah yang Suci harus menghukum dosa? Dan Allah yang Kasih harus mengampuni dosa. Kematian Isa Al-Masih untuk menanggung hukuman dosa manusia. Melalui kematian-Nya itu, Ia mengaruniakan pengampunan dosa dan hidup yang kekal bagi orang yang percaya kepada-Nya. Sehingga tuntutan kesucian/keadilan dan kasih Allah terpenuhi secara harmonis. Itulah bukti terbesar kasih Allah. Ia ingin agar manusia meresponi kasih terbesar-Nya itu.

Jawaban Saya: Dosa asal adalah dosa akibat dari ketidaktaatan Adam. Dosa ini hanya dapat ditebus hanya dengan mengkorbankan darah Tuhan yang telah turun dalam rupa manusia bernama Yesus. Orang yang membutuhkan Yesus sebagai korban penebus dosa adalah orang-orang yang menganggap dirinya memiliki dosa asal. Oleh karena dalam Islam tidak dikenal yang namanya dosa asal, maka seorang Muslim dapat dikatakan tidak perlu menyucikan dirinya dari dosa asal. Karena Muslim tidak perlu menyucikan dirinya dari dosa asal, maka umat Islam juga tidak perlu sampai menjadikan Tuhan sebagai korban penebus dosa. Seorang Muslim pun TIDAK BUTUH Yesus sebagai penebus dosa, Tuhan dan juru selamat dirinya.

Ingin Selamat? Terimalah Kasih Terbesar Allah!

Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jadi, bukti terbesar kasih Allah bukanlah pengutusan nabi dan pemberian Kitab Suci. Melainkan mengaruniakan Isa Al-Masih, Kalimat-Nya dari  sorga untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan hukumannya. Jika menerima Isa Al-Masih, Sang Juruselamat itu, bukti kasih terbesar kasih Allah itu, maka Anda akan mendapat pengampunan dosa dan keselamatan kekal dari Allah.

Jawaban Saya: Di atas telah saya jelaskan, bahwa Yesus hanya menebus dosa akibat dari pelanggaran Adam dan Hawa (dosa asal/dosa natur), bukan dosa pribadi karena melanggar hukum Allah. Sekalipun orang Kristen telah di baptis dan menerima Yesus sebagai Tuhan, tetapi jika dia hidup dengan banyak melanggar hukum-hukum Allah, maka penebusan Yesus sama sekali tak akan banyak membantu. Kafir Kristen pemuja Yesus harus dapat hidup suci dengan tanpa sekalipun berbuat dosa dan ini tidak mungkin karena tidak ada manusia yang bebas dari berbuat dosa. Oleh karena kafir Kristen pemuja Yesus tidak dapat hidup suci dengan tanpa sekalipun berbuat dosa, maka mereka pasti akan di siksa juga dalam api penyucian. Itu artinya dalam agama Kristen juga tidak ada kepastian akan keselamatan. Jika keselamatan dalam agama Kristen juga tidak pasti, seperti penjelasan saya di atas, dengan alasan apa kami yang Muslim harus murtad dan menjadi seorang pemuja Yesus seperti kalian?     

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Islam Dan Kristen"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.