Masih
banyak umat Islam dan Kristen yang bingung soal keaslian injil Barnabas.
Mengujinya dengan Al-Quran dan Injil Allah, kita akan tahu kebenarannya.
Alasan Islam Mengakui Injil Pseudo (Palsu)
Barnabas
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umumnya
Islam mengakui kebenaran injil pseudo Barnabas karena mengakui kenabian
Muhammad. ''Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita . . . Tiada
Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''(injil pseudo Barnabas
Bab 39). Namun kaum Muslim masih bingung akan keaslian injil ini, sebab isinya
banyak bertentangan dengan ajaran Al-Quran.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus mengatakan bahwa Islam umumnya mengakui Injil Barnabas. Ini tidak benar. Islam
tidak pernah mengakui Injil Barnabas atau Injil-Injil lainnya, seperti Injil
Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Agama Islam hanya mengakui
Injil yang pernah Allah SWT berikan kepada Nabi Isa AS. Umat Islam pun hanya di
minta untuk beriman kepada Injil yang pernah diberikan kepada Nabi Isa AS.
Bukan Injil-Injil yang ditulis oleh orang tidak dikenal, yang kemudian di atas
namakan dengan nama murid-murid Nabi Isa AS atau Yesus agar orang yakin dengan
kebenaran Injil-Injil tersebut.
Sedangkan
bagi umat Islam, sebagian dari kami memang ada kalanya mengutip beberapa ayat
dalam Injil Barnabas dengan berbagai tujuan. Tetapi itu bukan berarti umat
Islam beriman atau mengakui kebenaran Injil Barnabas. Sebagian umat Islam
mengutip beberapa ayat dalam Injil Barnabas karena isinya berkesesuaian dengan ayat
Al-Qur’an. Sebagaimana juga sebagian umat Islam (termasuk saya) yang kerap
mengutip ayat-ayat Injil Kristen untuk menunjukkan kebenaran Islam atau mengkritik
ajaran Kristen atau mengkritik ayat dari Injil Kristen itu sendiri. Kami
mengutip ayat-ayat dari Injil Kristen, bukan karena kami percaya dengan
kebenaran Injil Kristen. Kami membenarkan ayat-ayat Injil Kristen hanya jika
ayat tersebut berkesesuaian dengan isi Al-Qur’an. Karena selain membenarkan
kitab-kitab yang diturunkannya sebelumnya, Al-Qur’an juga menjadi batu ujian
terhadap kebenaran isi dari kitab-kitab tersebut. Sebagaimana ayat berikut;
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain
itu” (Al Maa'idah: 48)
Mengenai
ayat tersebut Ibnu Juraij mengatakan, Al-Qur'an adalah kepercayaan kitab-kitab
terdahulu yang sebelumnya. Dengan kata lain, apa saja isi dari kitab
terdahulu yang sesuai dengan Al-Qur'an, maka itu adalah benar dan apa saja isi
dari kitab-kitab terdahulu yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an, itu adalah
batil.
Al-Aufi
juga telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna muhaiminan, bahwa makna yang dimaksud
ialah sebagai hakim atau batu ujian bagi kitab-kitab yang sebelumnya.
Menguji Injil Pseudo Barnabas dengan
Al-Quran
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Pertama, soal
siapa Al-Masih, injil pseudo Barnabas berbeda dari Al-Quran. “Hazrat
Isa mengaku dan berkata benar: Saya bukan Al-Masih . . . ” (injil Pseudo
Barnabas m.s. 54, 104). Sebaliknya Al-Quran mengakui Isa adalah Al-Masih.
“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu . . . dengan kalimat . . . daripada-Nya, namanya Al Masih
Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . . (Qs
3:45).
Kedua, menurut
injil pseudo Barnabas, Muhammad adalah Imam Mahdi. Sedangkan menurut
Hadits Muslim (Jilid I hal. 74), Imam Mahdi itu adalah Isa. Juga
Hadits Ibnu Majjah menuliskan "La mahdia illa isabnu
maryam", artinya: "Tidak ada Imam Mahdi kecuali Isa putra
Maryam".
Jawaban Saya: Di sini kafir Kristen
pemuja Yesus mengajak umat Islam untuk menolak Injil Barnabas karena
bertentangan dengan Al-Qur’an. Di antaranya dalam Injil Barnabas, Nabi Isa AS
dikatakan bukan Al-Masih. Sedangkan dalam Al-Qur’an, Nabi Isa AS di sebut dengan
Al-Masih. Jika kafir Kristen pemuja Yesus konsisten dengan apa yang mereka
tulis. Seharusnya mereka juga mengajak umat Islam untuk menolak Injil Kristen,
karena ada banyak ayat-ayat Injil Kristen yang bertentangan dengan ayat-ayat Al-Qur’an.
Salah satu di antaranya;
Injil
Kristen menyatakan Yesus mati di salib, sementara Al-Qur’an menyatakan Nabi Isa
AS atau Yesus tidak mati dan tidak di salibkan:
Akan tetapi malaikat itu berkata kepada
perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu
mencari Yesus yang disalibkan itu. (Matius 28:5)
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya
kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal
mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka
bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka
tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An-Nisaa’: 157)
Kafir
Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa menurut Injil Barnabas, Muhammad adalah
Imam Mahdi, sedangkan menurut hadits Muslim Imam Mahdi itu adalah Isa. Injil
Barnabas yang menyebut Nabi Muhammad SAW jelas salah, tetapi menganggap ada
hadits dalam shahih Muslim* yang menyatakan Imam Mahdi adalah Isa juga tidak
benar. Shahih Muslim dan Kitab-Kitab Hadits lainnya tidak pernah menyatakan
Imam Mahdi adalah Nabi Isa AS. Hadits tersebut palsu buatan kafir Kristen
pemuja Yesus sendiri yang dikatakannya berasal dari Shahih Musim dan Sunan Ibnu
Majah. Padahal tidak ada hadits seperti itu dalam kitab hadits mana pun. Dalam
hadits shahih, Rasulullah SAW menyatakan Al-Mahdi berasal dari keturunan beliau
dari jalur Fatimah. Jika Imam Mahdi berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW,
maka mustahil kalau Imam Mahdi adalah Isa Al-Masih.
Telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Ja'far Ar Raqqi berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Al Malih Al Hasan bin Umar dari Ziyad bin Bayan dari Ali bin Nufail dari Sa'id
Ibnul Musayyab dari Ummu Salamah ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Mahdi dari
keturunanku, dari jalur Fatimah." (Sunan Abu Daud: 3735)
Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ahmad bin Abdul Malik telah menceritakan kepada kami Abu Al Malih Ar Raqqi
dari Ziyad bin Bayan dari Ali bin Nufail dari Sa'id bin Al Musayyab dia
berkata, "Ketika kami berada di samping Ummu Salamah, tiba-tiba dia
menyebutkan kepada kami mengenai perkara Mahdi, katanya, "Saya pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al
Mahdi berasal dari anak keturunan Fatimah." (Sunan
Ibnu Majah: 4076)
*(Di
tulisan lainnya kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan hadits “La mahdia illa isabnu maryam"
terdapat dalam sunan Ibnu Majah)
Dilema Islam Jika Mengakui Injil Pseudo
Barnabas
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Soal
perbedaan itu, kita patut bertanya “Al-Quran ataukah injil pseudo Barnabas yang
benar?” Jika Al-Quran benar, berarti injil pseudo Barnabas salah, sebaliknya
jika injil pseudo Barnabas yang benar berarti Al-Quran itu salah. Inilah dilema
Islam. Bukankah dengan perbedaan itu, kaum Mukmin harus menolaknya?
Jawaban Saya: Tidak ada dilema dalam
agama Islam. Karena semuanya sudah Allah SWT jelaskan melalui Al-Qur’an.
Termasuk bagaimana melihat kitab-kitab yang ada sebelum Al-Qur’an. Jika
ditemukan ayat-ayat dari kitab terdahulu yang sesuai dengan Al-Qur'an, maka itu
adalah benar. Dan jika ditemukan ayat-ayat dari kitab-kitab terdahulu yang
tidak sesuai dengan Al-Qur’an, itu adalah batil. Jadi yang dilihat Islam adalah
isi dari kitab-kitab tersebut, bukan kitabnya itu sendiri.
Perbedaan
antara ayat dari Al-Qur’an dan Injil Barnabas tidak akan menjadi dilema, karena
Al-Qur’an telah menjawabnya. Justru kafir Kristen pemuja Yesus yang seharusnya
memikirkan jalan keluar dari dilema yang ada dalam Bible. Pasalnya, Injil
Yohanes menyebut Yesus sebagai satu-satunya orang yang naik ke sorga, padahal 2
Raja-Raja menyebut Nabi Elia juga naik ke sorga. Soal perbedaan tersebut, kami
patut beranya; “Injil Yohanes ataukah 2 Raja-Raja yang benar?” Jika Injil
Yohanes benar, berarti kitab 2 Raja-Raja yang salah. Sebaliknya jika kitab 2
Raja-Raja yang benar, berarti Injil Yohanes itu yang salah. Inilah dilema
Kristen. Bukankah dengan perbedaan itu, kafir Kristen pemuja Yesus harus
menentukan mana yang benar dan mana yang salah?
Tidak
ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang
telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. (Yohanes 3:13).
Sedang
mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi
dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam
angin badai. (2Raja 2:11).
Menguji Injil Pseudo Barnabas dengan
Injil Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ketika
orang Islam masih bingung bersikap soal injil pseudo Barnabas, orang Kristen
tegas menolaknya. Sebab injil ini banyak bertentangan dengan Wahyu Allah
(Taurat, Zabur dan Injil), terutama Injil. Soal Isa, Injil Allah
menyaksikan “ . . . tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat,
supaya kamu percaya, bahwa
Yesuslah (Isa) Mesias (Al-Masih), . . . , dan supaya
kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar
Yohanes 20: 31).
jawaban Saya: Tidak ada orang Islam
yang bingung terhadap Injil Barnabas. Kami hanya cukup menggunakan ayat-ayat
Al-Qur’an sebagai batu ujian terhadap ayat-ayat dalam Injil Barnabas, Injil
Matius, Injil Markus, Injil Lukas, Injil Yohanes dan Injil-Injil lainnya yang
belum saya sebutkan. Jika ayatnya berkesesuaian dengan ayat Al-Qur’an, maka
kami akan membenarkannya. Jika ayatnya bertentangan dengan ayat Al-Qur’an, maka
kami akan menolaknya. Persoalan semudah itu tidak akan membuat seorang Muslim
bingung bersikap.
Bagaimana Sikap Anda?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kecuali
yang sudah dijelaskan di atas, masih banyak kepalsuan injil pseudo
Barnabas. Misalnya tahun penulisannya, kesalahan data dan sebagainya. Karena
itulah guru besar Al-Azhar, Mesir, Dr. Abbas Mahmoud Al Aqqad menolak
injil Barnabas. Dia mengajak umat Muslim sedunia untuk menolak injil
pseudo Barnabas. Jadi umat Islam dan Kristen wajib hukumnya menolak injil
pseudo Barnabas.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus mengatakan bahwa ada banyak kepalsuan Injil Barnabas, seperti tahun
penulisannya, kesalahan data dan sebagainya. Kalau dengan alasan itu Injil
Barnabas di anggap palsu, maka Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil
Yohanes dapat juga di anggap Injil Palsu. Karena ke empat Injil tersebut tidak
jelas siapa penulisnya, di tulis setelah ratusan tahun setelah Yesus pergi, dan
banyak sekali pertentangan pada ayat-ayatnya. Itu semua bukti kalau Injil
Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes sangat layak di sebut
Injil-Injil Palsu. Karena Injil menurut Al-Qur’an adalah kitab wahyu yang diberikan
kepada Nabi Isa AS atau Yesus sebagai petunjuk bagi Bani Israel, perhatikan
ayat berikut;
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil)
dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu:
Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Al Maa'idah:
46)
Benar sekali. Sebenar apapun injil barnabas tentu ga akan seasli yang sebenarnya karena allah swt sendiri sudah menegaskan dalam al-qur'an bahwa allah tidak memelihara keaslian isi kitab tersebut. Kita hanya mengambil beberapa bagian dari ayat injil yang berkesesuaian dengan al-qur'an maka itu informasi yang benar dan injil barnabas sendiri dibanding kesalahannya masih lebih banyak benarnya tapi bukan berarti umat islam mengimani isi injil barnabas. Tentu salah besar jika berpendapat demikian
BalasHapus