Di Malaysian Airlines terdapat
alat elektronik penunjuk arah kiblat bagi penumpang yang ingin sholat.
Malaysian National Space Agency (Angkasa) bahkan pernah mensponsori konferensi
ulama-ulama yang bertujuan menentukan kiblat bagi angkasawan yang mengelilingi
bumi. selain arah sholat, kiblat Islam menentukan arah memakamkan orang dan
menyembelih hewan.
Mengapa Kiblat Penting Bagi Mukmin?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ulama akan menjawab, “Berkiblat
adalah perintah Allah!” “. . . Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram dan
di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya . . . .” (Quran, Sura
Al-Baqarah [2]:144. Perhatikan, ayat ini tidak memuat kota Mekkah). Perintah
ini masuk akal. Di tempat Masjidil Haram ada Kaabah dan Batu Hitam (al-Hajr
Aswad).
Dari tahun 610 s/d 623 Kiblat
Islam mengarah ke Yerusalem. Kemudian Nabi Islam menyuruh umatnya berkiblat ke
Masjidil Haram.
Jawaban Saya: Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh
Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke
arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke
arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab
(Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu
adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang
mereka kerjakan. (Al-Baqarah: 144)
Kafir Kristen pemuja Yesus dengan
kemampuan nalar yang sangat terbatas, menyatakan bahwa pada ayat tersebut tidak
menyebut kota Mekkah. Padahal dengan hanya disebut Masjidil Haram saja, semua
orang yang berakal akan tahu letak Masjidil Haram hanya ada di kota Mekkah,
Saudi Arabia. Daripada kafir Kristen pemuja Yesus mempermalukan dirinya sendiri
dengan mempertanyakan Masjidil Haram ada di kota mana. Bukankah jauh lebih baik
jika mereka mencari kota Nazaret yang disebut-sebut terdapat nubuat Yesus dalam
Bible Perjanjian Lama. Perhatikan ayat berikut;
Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret.
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa
Ia akan disebut: Orang Nazaret (Matius
2:23).
Dari semua nubuat Bible
Perjanjian Baru (Injil) yang saya bahas di sini, saya yakin, ayat di atas
adalah nubuat paling konyol yang dibuat oleh pengarang Matius. Coba anda
bayangkan, pengarang Matius menyatakan bahwa tinggalnya Yesus di Nazaret telah
dinubuatkan oleh nabi-nabi. Tetapi setelah saya mencari, dari seluruh ayat-ayat
Bible Perjanjian Lama yang berjumlah 23.145 itu, tidak satu pun yang menyebut
kota Nazaret. Ini sangat keterlaluan. Yesus disebut dinubuatkan oleh nabi-nabi
akan disebut orang Nazaret, tetapi Bible Perjanjian Lama yang memuat banyak firman
Tuhan kepada nabi-nabi, tidak ditemukan nama Nazaret.
Kafir Kristen pemuja Yesus
menyatakan masuk akal kalau Al-Qur’an memerintahkan menghadap Masjidil Haram
karena di dalamnya terdapat Ka’bah dan batu hitam. Di sini kafir Kristen pemuja
Yesus seolah ingin memberi isyarat bahwa kaum Muslimin menyembah Ka’bah atau
Hajar Aswat. Tuduhan seperti itu sudah sering di jawab dan tidak perlu saya
ulangi lagi. Allah SWT menjadikan Masjidil Haram sebagai kiblat kaum Muslimin bukan
karena di dalamnya ada Ka’bah dan Hajar Aswat. Karena sebelum Al-Baqarah ayat
144 turun, kaum Muslimin berkiblat ke Masjidil Aqsa padahal di dalamnya tidak
ada Ka’bah dan Hajar Aswat.
Melalui Al-Qur’an, Allah SWT menjelaskan
bahwa tujuan lain dari perubahan kiblat tersebut adalah untuk menguji kekuatan
aqidah kaum Muslimin dan kesigapan mereka melaksanakan perintah-perintah Allah
SWT sebagaimana disebut pada ayat berikut ini;
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang
adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak
menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui
(supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan
sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan
imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
(Al-Baqarah: 143)
Dan ternyata kesiagapan para
shahabat merupakan bukti keimanan yang luar biasa. Sebagaimana tergambar dalam
sebuah hadits shahih berikut ini;
Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepadaku Malik
dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar berkata, "Tatkala para
sahabat di Quba' sedang melakukan shalat subuh, tiba-tiba ada seorang utusan
mendatangi mereka seraya berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
malam tadi diturunkan kepadanya ayat Al Qur'an yang berisi perintah untuk
menghadap Ka'bah! ' Waktu itu wajah mereka sedang menghadap ke arah Syam
(Baitul Maqdis), maka secara spontan mereka memalingkan ke Ka'bah."
(Shahih Bukhari: 6710)
Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan
kepada kami Abdul Aziz bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Dinar dari Ibnu Umar --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lafazh tersebut miliknya, dari Malik bin
Anas dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata, "Ketika
orang-orang dalam shalat Shubuh di Quba', tiba-tiba seseorang mendatangi mereka
seraya berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah diturunkan wahyu
atas beliau pada suatu malam, dan beliau telah diperintahkan untuk berkiblat
menghadap Ka'bah, maka kalian menghadap kiblatlah, dan sebelumnya mereka
menghadap ke Syam (Baitul Maqdis), maka mereka memutar menghadap Ka'bah'."
Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepadaku Hafsh
bin Maisarah dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar dan dari Abdullah
bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata, "Ketika orang-orang berada dalam
shalat shubuh, tiba-tiba seorang laki-laki mendatangi mereka' seperti hadis
Malik." (Shahih
Muslim: 820)
Petra atau Mekkah, Arah Kiblat Awal Agama Islam?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dalam buku “Qur’anic
Geography,” hasil riset ahli arkeologi Dan Gibson, terdapat informasi baru
mengenai kiblat pada awal Islam. Beliau menemukan arah kiblat di mesjid-mesjid
terkuno yang didirikan pada awal Islam. Ia mendasarkan risetnya pada satellite
imaging (membuat gambar dengan satelit). Antara tahun 622-725M (1-107 AH)
kiblat semua mesjid kuno yang ia periksa, (antara lain, mesjid Kufa dan Wassit
di Irak, mesjid Fustat di Mesir) berkiblat ke Petra. Kota ini terletak 1,270
kilometer sebelah utara Mekkah. Demikian purbakalawan berkesimpulan kiblat
pertama Islam mengarah ke Petra di Yordania. Sesudah 725M, sebagian mesjid baru
berkiblat ke Mekkah. Sesudah tahun 822M semua mesjid baru berkiblat ke Mekkah.
Para agamawan perlu mempertimbangkan penemuan baru ini. Jika Anda ingin
informasi tambahan, silakan menghubungi kami.
Jawaban Saya: Sebelum kaum Muslimin berkiblat ke Masjidil Haram
sampai dengan sekarang, dahulu pada saat masih hidup di Mekkah, Nabi Muhammad SAW
bersama umatnya berkiblat ke Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis. Setelah hijrah
ke Madinah dan menetap 16 atau 17 bulan, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk
memalingkan muka (berkiblat) ke Masjidil Haram, sebagaimana firman Allah SWT
yang artinya;
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh
Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke
arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke
arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab
(Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu
adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang
mereka kerjakan. (Al-Baqarah: 144)
Semua Masjid yang dibangun
sebelum turunnya perintah pemindahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil
Haram, semuanya berkiblat menghadap ke arah Masjidil
Aqsa atau Baitul Maqdis yang ada di Palestina. Tidak terkecuali
Masjid-Masjid yang ada di Irak. Masjid-Masjid kuno yang ada di Irak dikatakan
oleh kafir Kristen pemuja Yesus mengarah ke Petra, Yordania. Ya, itu karena dari
Irak untuk sampai ke Masjidil Aqsa atau
Baitul Maqdis akan melewati Yordania. Sekarang coba lihat peta. Dari Irak tarik
garis lurus ke Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis yang ada di Palestina. Anda pasti
akan melewati Yordania. Jadi Masjid-Masjid kuno di Irak sama sekali tidak
berkiblat ke Petra yang ada di Yordania.
Semua Masjid-Masjid kuno di Irak berkiblat ke arah Masjidil Aqsa atau Baitul
Maqdis. Oleh karena letak Yordania berada di tengah-tengah antara Irak dan
Palestina, Masjid-Masjid kuno di Irak seolah menghadap ke Yordania, bahkan
mungkin akan menghadap langsung ke Petra. Itu sesuatu yang tidak mungkin dapat
dihindarkan.
Penemuan baru yang dikatakan oleh
kafir Kristen pemuja Yesus tidak pernah ada dan kaum Muslimin tidak perlu juga
untuk mempertimbangkannya. Itu hanya sekedar penemuan orang-orang kafir yang
tidak mampu memperdayakan akalnya ke arah yang lebih sempurna.
“Kiblat”
Umat Kristen
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umat Kristen tidak mempunyai
kiblat. Tidak berdoa ke arah Yerusalem. Mengapa? Bukankah Yerusalem kota asal
Isa Al-Masih?
Makam Isa Al-Masih di Yerusalem
tetapi kosong! Akidah Kristen dan Islam menekankan Isa Al-Masih di sorga. Allah
juga berada di sorga. Firman-Nya, “Langit adalah takhta-Ku” (Injil, Kisah Para
Rasul 7:49). Isa Al-Masih mengajar
umat-Nya berdoa, “Bapaku di sorga.”
Karena alasan-alasan ini para
Mukmin mesti setuju, tidak pantas umat Nasrani berkiblat ke Yerusalem. Jika
Anda mempunyai pandangan lain, silakan mengemail kami.
Jawaban Saya: Konsep kiblat juga dapat ditemukan dalam Bible
Perjanjian Lama. Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat dan kitab
Nabi-nabi (Matius 5:17), termasuk ketentuan berkiblat ke Bait Allah yang ada di
Yerusalem. Pengikut Yesus harusnya mendengar dan melakukan perintah Yesus (Matius
7:24). Jika kafir Kristen pemuja Yesus tidak berkiblat ke Bait Allah yang ada
di Yerusalem, itu artinya mereka bukan pengikut Yesus yang sebenarnya.
1Raja-Raja 8:44 “Apabila
umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah manapun Engkau
menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke
kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,”
1Raja-Raja 8:48 “apabila
mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di
negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa
kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah
Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah
yang telah kudirikan bagi nama-Mu,”
2Tawarikh 6:34 “Apabila
umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuh-musuhnya, ke arah manapun Engkau
menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke
kota yang telah Kaupilih ini dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,”
2Tawarikh 6:38 “apabila
mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di
negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa
kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah
Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah
yang telah kudirikan bagi nama-Mu,”
Sikap Hati Jauh Lebih Penting dari Kiblat
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ayat suci menekankan, jika
menyimpan dosa dalam hati, Allah tidak akan mendengarkan kita (Mazmur Allah,
66:18). Karena itu umat Allah perlu berfokus pada pembersihan hati saat
sembahyang dan bukan masalah kiblat. Injil Allah membuka satu-satunya cara untuk
melenyapkan dosa dari hati. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia [Isa] . . .
akan . . . menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat I Yohanes 1:9).
Jika hati bersih dari dosa, bagaimanapun arah kiblat, Allah akan mendengarkan
doa kita!
Jawaban Saya: Allah SWT yang menghendaki kaum Muslimin untuk menghadap
kiblat ketika shalat. Sebagaimana Tuhan dalam Bible Perjanjian Lama yang juga
menghendaki umat Israel untuk menghadap kiblat ketika mereka beribadah. Jika kafir
Kristen pemuja Yesus menginginkan bersembahyang dengan sesuka hati mereka, silakan
lakukan. Toh tidak ada bedanya untuk kalian mau beribadah dengan
berkiblat atau tidak berkiblat. Kalian akan menerima hukuman atas kekafiran
kalian di dunia. Itu karena kalian menyembah makhluk fana yang tidak pantas
diibadahi. Dosa kalian menyembah selain Allah telah cukup membuat kekal di
neraka. Apa gunanya bicara tentang kebersihan hati kalau kalian kafir Kristen
pemuja Yesus menyekutukan-Nya, apa gunanya?!
0 Response to "Fondasi Kiblat Islam Dan "Kiblat" Kristen"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.