Allah berjanji menjaga
firman-Nya: “. . . sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Quran Al-Hijr
[15]:9). Adakah bagian Alkitab yang sudah hilang? Adakah bagian Al-Quran yang
sudah hilang?
Adakah Beberapa Buku Alkitab Sudah Hilang?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dalam Alkitab terdapat 66 buku.
Terkadang buku-buku itu menyinggung buku lain. Misalnya, 1Raja-Raja 14:19
mengatakan, “. . . sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah
raja-raja Israel.”
Sampai sekarang, arkeolog belum
menemukan beberapa buku yang disinggung dalam Alkitab. Seperti kitab sejarah
raja-raja Israel, kitab sejarah raja-raja Yehuda, kitab riwayat Salomo, kitab
sejarah raja Daud, dll.
Pasti umat Kristen senang jika
buku-buku tersebut bisa ditemukan. Tapi, tidak ada masalah jika tidak. Mengapa?
1. Alkitab tidak pernah mengakui
buku-buku sebagai Firman Allah, hanya buku sejarah
2. Dari awal, umat Kristen tidak
menganggap buku-buku itu sebagai Firman Allah.
3. Isa Al-Masih tidak pernah
mengutip ayat dari buku-buku itu.
Arkeolog masih belum menemukan
gulungan/kitab Ibrahim disinggung dalam Al-Quran, dan umat Islam masih
mempercayai Al-Quran sempurna. Dalam abad pertama setelah Isa, ada buku-buku
yang umat Kristen menerima sebagai Firman Allah secara universal. Dan buku-buku
yang hilang tidak termasuk. Jadi, tidak ada bagian Alkitab yang sudah hilang.
Jawaban Saya: Bible Perjanjian Lama
di dalam banyak ayatnya sering menyebut kisah dan peristiwa yang
diceritakan tertulis juga dalam kitab sejarah. Hal tersebut menjadi bukti
bahwasanya kitab-kitab sejarah yang disebutkan dalam Bible Perjanjian Lama tersebut
telah ada jauh sebelum kitab-kitab dalam Perjanjian Lama di tulis. Jika tidak,
mana mungkin penulis kitab-kitab Perjanjian Lama dapat menyebut kitab sejarah
dalam kitab tulisannya. Oleh karena kitab-kitab sejarah telah ada sebelum
penulis kitab-kitab Perjanjian Lama menulis kitab-kitab mereka, sangat mungkin kisah-kisah dan peristiwa yang diceritakan dalam Bible
Perjanjian Lama tersebut bersumber dari kitab-kitab sejarah yang sudah ada.
Karena bersumber dari kitab-kitab sejarah, kisah-kisah dan peristiwa yang
diceritakan dalam Bible Perjanjian Lama tidak dapat disebut Firman Allah. Jadi,
penyebutan “kitab sejarah” dalam Bible Perjanjian Lama bukanlah masalah ringan
yang dapat di jawab dengan mengatakan orang Kristen tidak menganggapnya sebagai
Firman Allah. Kalau ternyata kisah-kisah dan peristiwa yang ada dalam Bible
Perjanjian Lama bersumber dari kitab sejarah, maka akan ada banyak ayat-ayat
dalam Bible Perjanjian Lama yang tidak dapat dipercaya kebenarannya karena
bukan bersumber dari Firman Allah.
Adakah Surat atau Ayat dalam Al-Quran Sudah Hilang?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Nabi Islam menganggap Abdullah bin Mas’ud sebagai ahli Al-Quran yang
terkemuka waktu itu. Dan versi Abdullah bin Mas’ud berbeda daripada versi
Utsman, tapi Utsman membakar versi Abdullah bin Mas’ud. Abdullah bin Mas'ud
berkata, “. . . Tidaklah satu surat pun yang diturunkan dari Kitabullah,
kecuali saya tahu . . . Dan tidak ada satu ayat pun dari Kitabullah kecuali
tahu, kepada siapa ayat itu diturunkan. Sekiranya aku tahu, ada orang yang
lebih tahu tentang Kitabullah . . . maka niscaya aku akan berangkat menemuinya
. . .” (Shahih Bukhari 4616).
Ada beberapa ayat yang sudah
hilang dari Al-Quran Utsman seperti ayat tentang rajam. “. . . Saat kami
membaca satu surat yang panjang dan ketegasannya menyerupai surat Bara'ah
(surat Taubah) kemudian aku dilupakan . . .” (Shahih Muslim 1740). Juga, ada
ayat-ayat lain yang sudah hilang.
Jawaban Saya: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az
Zubair dari 'Abdurrahman bin 'Abdul Qariy bahwa dia berkata, aku mendengar
'Umar bin Al Khaththob radliallahu 'anhu berkata, aku mendengar Hisyam bin
Hakim bin Hizam membaca surah Al Furqan dengan cara yang berbeda dari yang aku
baca sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacakannya kepadaku
dan hampir saja aku mau bertindak terhadapnya namun aku biarkan sejenak hingga
dia selesai membaca. Setelah itu aku ikat dia dengan kainku lalu aku giring dia
menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku katakan: "Aku
mendengar dia membaca Al Qur'an tidak sama dengan aku sebagaimana anda
membacakannya kepadaku". Maka Beliau berkata, kepadaku: "Bawalah dia
kemari". Kemudian Beliau berkata, kepadanya: "Bacalah". Maka dia
membaca. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Begitulah
memang yang diturunkan". Kemudian Beliau berkata kepadaku:
"Bacalah". Maka aku membaca. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Begitulah memang yang diturunkan. Sesungguhnya Al Qur'an
diturunkan dengan tujuh huruf, maka bacalah oleh kalian mana yang mudah".
(Shahih
Bukhari: 2241)
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Ubaidullah
-yakni Ibnu Abu Yazid- dari Ayahnya dari Ummu Ayyub bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Qur'an turun dengan tujuh
huruf, mana saja yang kamu baca, niscaya kamu aka mendapat pahala."
(Musnad
Ahmad: 26340)
Hadits di atas merupakan dalil
bahwasanya Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan tujuh huruf
atau tujuh dialek. Al-Qur’an hasil kodifikasi Utsman bin Affan dan Al-Qur’an Abdullah
bin Mas’ud memang berbeda. Al-Qur’an hasil kodifikasi Utsman bin Affan
menggunakan dialek Quraiys, sedangkan Al-Qur’an Abdullah
bin Mas’ud menggunakan dialek lainnya. Perbedaan hanya terletak pada
dialeknya. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan tujuh huruf
atau tujuh dialek, termasuk dialek Al-Qur’an hasil kodifikasi Utsman bin Affan
dan dialek Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud. Bukan hanya Al-Qur’an Abdullah bin
Mas’ud yang dibakar oleh Utsman bin Affan, tetapi Al-Qur’an dengan dialek
lainnya juga dimusnahkan. Tujuan dari tindakan Utsman bin Affan tersebut adalah
untuk menyatukan bacaan Al-Qur’an dan menghindarkan umat Islam dari perpecahan
mengenai Al-Qur’an, sebagaimana perpecahan yang telah menimpa Yahudi dan
Nasrani mengenai kitab suci mereka. Semua sahabat-sahabat Nabi SAW pada saat
itu setuju dengan semua tindakan Utsman bin Affan, tidak ada seorang pun dari
mereka memprotes tindakan Utsman bin Affan, termasuk Abdullah bin Mas’ud
sendiri. Untuk mengetahui lebih lengkap kronologi
kodifikasi Al-Qur’an yang dilakukan oleh Utsman bin Affan, Anda dapat membaca Al-Quran Atau Alkitab: Mana Yang Bebas Dari
Campur Tangan Manusia?
Ayat tentang rajam dalam Al-Qur’an
telah di mansukh (di hapus) oleh Allah SWT jauh sebelum Utsman bin Affan
menjadi Khalifah dan melakukan kodifikasi terhadap Al-Qur’an. Jadi tidak benar
kalau kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Al-Qur’an hasil kodifikasi Utsman
bin Affan menghilangkan ayat rajam. Dalilnya adalah ucapan Umar bin Khattab
sewaktu beliau menjadi Khalifah sebelum Utsman. Kepada kaum Muslimin, Umar bin
Khathab berkata bahwa salah satu ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
adalah ayat tentang hukum rajam. Umar bin Khattab khawatir kaum Muslimin di
masa yang akan datang akan meninggalkan hukum rajam karena tidak menemukan ayat
tentang hukum rajam dalam Al-Qur’an. Ucapan Umar bin Khattab tersebut menjadi
bukti bahwasanya ayat tentang hukum rajam dalam Al-Qur’an memang ada dan telah
di mansukh (di hapus) oleh Allah SWT di masa Rasulullah SAW masih hidup tanpa
menghapus hukum syar’i dari ayat rajam tersebut. Berikut ini hadits telah di
mansukhnya ayat rajam dalam Al-Qur’an;
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan kepada
kami Malik dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah Bin Abdullah dari Ibnu Abbas dia
berkata; Umar berkata; "sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengutus Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam dan telah menurunkan Al Kitab (Al Qur'an)
kepadanya. dan di antara ayat yang diturunkan kepadanya adalah ayat tentang
hukum rajam. Kita telah membacanya, mengerti dan memahami
ayat tersebut, maka aku khawatir jika dalam waktu yang lama manusia akan
mengatakan; "Sesungguhnya kami tidak menemukan ayat tentang hukum
rajam." Kemudian sebuah kewajiban yang telah Allah Ta'ala turunkan
ditinggalkan. Sesungguhnya hukum rajam adalah hak (benar adanya) dalam
Kitabullah Ta'ala kepada siapa saja yang berbuat zina, jika dia telah Muhshon
apabila ada bukti, atau hamil atau dengan pengakuan." (Musnad Ahmad: 265)
Kafir Kristen pemuja Yesus juga menyebutkan
hilangnya ayat-ayat Al-Qur’an dengan menyebutkan sebuah hadits shahih yang
selengkapnya dapat Anda baca pada hadits di bawah ini;
Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Ali bin Mushir dari Dawud dari Abu Harb bin Abul Aswad dari bapaknya ia
berkata; Ketika Abu Musa Al Asy'ari mengutus seorang untuk memanggil Qurra'
(orang-orang yang menguasai bacaan Al Qur'an), maka datanglah kepadanya tiga
ratus orang yang memang benar-benar telah menguasai bacaan Al Qur'an. Iapun
berkata, "Kalian adalah sebaik-baik penduduk Bashrah dan kalian adalah
Qurraa' mereka. Oleh karena itu bacalah dan janganlah kalian meninggalkannya
terlalu lama hingga hati kalian akan membatu sebagaimana hati orang-orang
sebelum kalian. Saat kami membaca satu surat yang panjang dan ketegasannya
menyerupai surat Bara'ah (surat Taubah) kemudian aku dilupakan, tapi aku
masih ingat sedikit darinya yaitu: 'Kalau seandainya anak cucu Adam memiliki
harta benda sebanyak dua bukit niscaya ia akan mencari bukit yang ketiga, dan
tidak ada yang dapat memenuhi perut anak cucu Adam kecuali tanah.' Saat itu
kami juga membaca satu surat yang serupa dengan salah satu Al Musabbihaat
(surat yang diawali dengan sabbaha) kemudian aku dilupakan, tapi aku masih
hafal sedikit daripadanya yaitu: 'Wahai orang-orang yang beriman kenapakah
kalian mengatakan (memerintahkan) apa yang tidak kalian perbuat.' Lalu akan
dituliskan satu persaksian pada kalian, dan kelak di hari kiamat kalian akan
ditanyai mengenai hal itu." (Shahih Muslim: 1740)
Tidak jauh berbeda dengan jawaban
saya mengenai ayat rajam yang ada dalam Al-Qur’an. Hadits shahih di atas juga
berbicara tentang di mansukhnya (di hapusnya) ayat-ayat Al-Qur’an. Yang menghapus
ayat-ayat Al-Qur’an adalah Allah SWT sendiri. Tidak ada hubungan kodifikasi
Al-Qur’an oleh Utsman bin Affan dengan mansukhnya ayat-ayat Al-Qur’an. Kafir Kristen
pemuja Yesus tidak mengerti tentang nasikh dan mansukh dalam ilmu Al-Qur’an. Sehingga
mereka menganggap mansukhnya ayat-ayat Al-Qur’an akibat dari kodifikasi Al-Qur’an
yang dilakukan oleh Utsman bin Affan ketika beliau menjadi khalifah. Dalil Al-Qur’an
tentang nasikh mansukh ada pada ayat berikut ini;
Apa saja ayat yang Kami nasakh-kan atau Kami jadikan (manusia) lupa
kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding
dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu? (Al-Baqarah: 106)
Akibat Beberapa Buku dan Ayat Sudah Hilang
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Adanya ayat-ayat Al-Quran yang
sudah dibakar Utsman, apakah kemurnian Al-Quran masih dapat dipercaya?
Kirimkanlah jawaban Anda lewat email kepada kami! Tidak ada bagian Alkitab yang
sudah hilang. Ada beberapa buku sejarah yang arkeolog belum temukan, tapi itu
saja. Apakah agama Kristen sudah hancur karena itu? Tidak! Mengapa? Pertama,
tidak ada orang yang menganggap buku sejarah itu sebagai Kitab Allah, hanya
buku sejarah saja. Kedua, akidah Kristen bergantung kepada kesempurnaan Isa
Al-Masih. Jika Isa sudah pernah berdosa, kepercayaan Kristen sudah hancur.
Tapi, Isa suci dan tidak pernah berdosa. “Dia [Isa] yang tidak mengenal dosa
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan
oleh Allah” (Injil, Surat Paulus 2 Korintus 5:21). Oleh karena itu, Isa layak
menanggung dosa manusia. Jika Anda ingin mengenal Isa yang dapat mengampuni
dosa Anda, silakan mengemail kami.
Jawaban Saya: Tentang kodifikasi Al-Qur’an oleh Utsman bin Affan dan
alasan beliau membakar naskah-naskah Al-Qur’an lainnya sudah saya jawab. Untuk
mengetahui lebih lengkap kronologi kodifikasi Al-Qur’an yang dilakukan oleh
Utsman bin Affan ada baiknya Anda membaca Al-Quran
Atau Alkitab: Mana Yang Bebas Dari Campur Tangan Manusia?. Postingan
tersebut selain berisi jawaban atas tuduhan kafir Kristen pemuja Yesus, juga terdapat
pandangan saya mengenai Bible yang sampai hari ini tidak pernah di jawab oleh
kafir Kristen pemuja Yesus. Mereka hanya sibuk mencari-cari kekurangan Islam
dan Al-Qur’an, sementara mereka terlihat tidak tertarik memberikan jawaban atas
semua kritikan ajaran Kristen dan Bible yang terdapat dalam blog ini.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa jika Yesus sudah pernah berdosa, kepercayaan Kristen sudah
hancur. Mereka juga mengatakan Yesus suci dan tidak pernah berdosa. Siapa bilang
Yesus tidak pernah berbuat dosa? Paulus saja yang bilang Yesus tidak pernah
berbuat dosa. Sedangkan Injil Kristen sendiri yang menyatakan Yesus pernah
berbuat dosa dan hancurlah kepercayaan Kristen. Misalnya ketika satu hari Yesus di ajak oleh
saudara-saudaranya untuk menghadiri sebuah pesta, Yesus menolak dengan alasan
waktunya belum genap. Tetapi setelah saudara-saudaranya pergi ke pesta, Yesus
pun pergi ke pesta tersebut dengan diam-diam (Yohanes 7:10). Perbuatan Yesus
tersebut tergolong perbuatan dosa karena melanggar hukum Taurat yang melarang
berbohong dan berdusta (Imamat 19:11). Yesus juga pernah menyuruh
murid-muridnya untuk mengambil keledai betina milik orang lain tanpa izin
pemiliknya (Matius 21:2). Perbuatan Yesus tersebut dapat digolongkan sebagai
tindak pencurian, karena definisi mencuri itu adalah mengambil properti milik
orang lain tanpa izin pemiliknya. Mencuri termasuk perbuatan dosa karena hukum
Taurat melarang perbuatan tersebut (Keluaran 20:15, 17).
Sudah sering saya menyebutkan bukti-bukti
tidak lepasnya Yesus dari dosa, seperti yang dapat Anda baca di atas. Tetapi tidak
sekalipun kafir Kristen pemuja Yesus menanggapinya. Kafir Kristen pemuja Yesus tanpa
lelah berulang-ulang mengatakan Yesus suci dan tidak pernah berbuat dosa, itu percuma
kalau Injil Kristen sendiri mengatakan Yesus BERDOSA. Jadi saya sangat berharap
kali ini kafir Kristen pemuja Yesus memberikan jawaban terbaik mereka.
0 Response to "Adakah Bagian Alkitab Yang Sudah Hilang?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.